Share

69. Runtuhnya duniaku

"Duniaku sudah runtuh, Devan!" ungkap Berlin menatap Devan dengan sorot mata penuh amarah.

"Kaulah yang meruntuhkannya!" sambung Berlin sarkas.

Gadis itu memilih untuk menutup mata agar wajah Devan tak terus-terusan nampak di depan penglihatannya. Tubuh Berlin yang sudah lemas karena serangan dari Devan, membuat gadis itu tak bisa banyak bergerak dan terpaksa harus tetap berada di rumah Devan sampai rasa lelahnya menghilang.

"Kalau kau pergi dariku ... duniaku yang akan runtuh, Berlin. Aku minta maaf," ucap Devan penuh sesal.

"Aku menyesal ... tapi aku juga bersyukur. Rasa benci dan kesalku padamu di masa lalu telah mempertemukan kita kembali," ujar Devan.

"Aku tidak ingin mendengarnya!"

"Mungkin kau tidak ingat, tapi ini bukan pertama kalinya aku jatuh hati padamu, Berlin. Dulu kau bilang aku hanyalah laki-laki gendut yang hanya bisa membuat ranjangmu menjadi sempit," ungkap Devan.

"Aku sangat kesal dan bertekad untuk menguruskan tubuh, kemudian mencarimu kembali," terang Devan mulai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status