Share

KEBENARAN

Author: Alya Snitzky
last update Huling Na-update: 2025-04-27 02:22:39

Devan mondar-mandir di depan pintu UGD, sudah hampir setengah jam ia berada di situ bersama dengan pembantunya. Tadi ketika ia membawa Sinta untuk pergi ke rumah sakit, ia meninggalkan pesan kepada bi Diah untuk datang ke rumah sakit, karena Sinta akan melahirkan. Sedikit banyak Ia membutuhkan bantuan wanita itu, bi Diah pernah melewati masa di mana ia melahirkan. seorang laki-laki seperti dirinya, mana mengerti semuanya ini, bukan?

"Duduk dulu Mas dan tenangkan diri, berdoa kepada yang di atas semoga semuanya baik-baik saja." ucap Bi Diah.

"Bagaimana saya bisa tenang, sementara hampir setengah jam berlalu belum ada kabar berita yang saya dapatkan dari dalam. Bagaimana kondisi Sinta? apakah semuanya baik-baik saja, atau tidak? saya ingin tahu semuanya itu agar bisa tenang Bi," ucap Devan.

Bi Diah pun merasa sedikit tegang karena sejak tadi belum ada tanda-tanda laporan bahwa persalinan berjalan dengan lancar.

"Mari kita berdoa untuk keselamatan Mbak Sinta,"

Devan menganggukan kepalany
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SELESAI

    Devan terduduk lemas tepat di pinggiran jalan, kenyataan yang ia terima tadi begitu pahit dan menyakitkan.Kini ia pun tak punya lagi opsi-opsi yang bisa membuat ia menjadi pemenang di sini."Kenapa? kenapa harus Ethan?" lagi, pertanyaan itulah yang terus saja ia lontarkan karena hanya pertanyaan itu yang tak pernah bisa diubah jawabannya ."Rasanya sangat menyakitkan sekali," ucap Devan, ia memegang dadanya merasakan denyut jantung yang berpacu begitu lambat."Sinta, kenapa malam itu kamu masuk ke kamar Ethan, bukan kamar yang seharusnya kamu masuk? kenapa kamu begitu ceroboh sekali?"Kini tak ada lagi kata-kata yang bisa diucapkan oleh Devan, laki-laki itu hilang arah.Ia duduk, membiarkan dirinya itu dilihat oleh orang-orang yang lalu, ia tidak peduli selagi ia tidak mengganggu siapapun di sini.Devan menarik nafasnya dalam dalam, masih belum bisa ia terima, namun kenyataan lebih menyakitkan akan ia terima Jika ia tidak menerima kenyataan ini.Seenggaknya sekarang ia bisa berpikir

    Huling Na-update : 2025-04-27
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   AWAL MULA

    "Lebih kuat lagi, Sayang." Suara seorang perempuan terdengar dari dalam membuat Celine yang ingin mengetuk pintu menghentikan niatannya.Rasa penasaran membuat gadis cantik itu menempelkan tubuhnya di pintu tetapi sayang suara itu tidak terdengar lagi.Keingintahuan Celine semakin membesar tatkala dia mendengar suara desahan disusul dengan erangan-erangan yang semakin lama semakin terdengar liar memalukan."Suara itu, suara siapa?"Berbagai pikiran berkelebat dalam otak Celine. Dia berusaha mendengarkan lebih jelas lagi khawatir dia hanya salah dengar. Akan tetapi, suara memalukan itu kembali terdengar meski tidak terlalu kentara."Oh, tidak! Kau tidak mungkin berselingkuh dari aku kan Jas?" Dengan wajah yang mulai terlihat sedikit panik, Celine berusaha membuka pintu depan, tetapi... .Pintu itu sama sekali tidak bergerak meski Celine sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk membukanya.Celine membuka tasnya dan memasukkan tangannya seperti sedang mencari sesuatu. Wajahnya terlihat

    Huling Na-update : 2025-02-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SANG PENOLONG

    "Eh, tidak usah! Terima kasih!" tolak Celine dengan gugup.Pria itu rambutnya sudah setengah botak dan berperut buncit. Bahkan kemejanya terlihat sesak di perutnya. Terbukti dari kancing kemejanya yang sudah nyaris terlepas tak kuat menahan perut pria buncit itu. Dari wajahnya sudah menunjukkan kira-kira pria itu sudah berusia hampir mendekati akhir empat puluhan. Celine merasa jijik dan takut sekaligus, namun pria itu tidak menerima penolakan Celine sama sekali."Ayolah, Manis. Aku akan mentraktir minum. Kita bisa mengobrol dan kemudian bisa melanjutkan ke hal-hal yang lebih menggoda," pria buncit itu memaksa bahkan ia dengan berani mulai memegang paha Celine membuat Celine sontak langsung mendorong tubuhnya ke belakang berusaha menjauhi pria menjijikkan itu."Jauhkan tangan kotormu itu dari kakinya!" Celine menoleh ke asal pemilik suara yang menawarkannya untuk membelikan minuman.Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari arah belakang mereka. Baik Celine maupun pria buncit itu menoleh

    Huling Na-update : 2025-02-11
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KACAU

    Pandangan Celine masih tak fokus dan buram. Dengan bingung ia mengamati benda pusaka milik Steven. Pusaka itu langsung tegak berdiri. Ia mengerjapkan matanya."Benda apa itu?" tanya Celine dengan polos.Steven buru-buru menunduk untuk mencari handuknya di lantai tapi Celine kembali membuat ulah lagi."Jason! Kau Jasonkan? Kenapa kau berbohong padaku? Apakah karena wanita itu maka kau berpura-pura tak mengenalku?" tuntut Celine mulai marah. Celine bermaksud untuk bangun dari tempat tidur. Ia mengayunkan kakinya ke bawah namun naasnya malah mengenai sisi kepala Steven."Aduh!" keluh Steven."Jason? Maafkan aku," ucap Celine meminta maaf pada lampu tidur yang berada di atas meja buffet di samping tempat tidur. Steven kembali menggeleng melihat kelakuan Celine yang di luar nalar."Sudahlah! Aku ini bukan kekasihmu! Kembalilah tidur. Besok pagi jika sudah sadar kau bisa pergi dari sini!" ucap Steven lelah. Ia sudah berhasil menemukan handuknya dan hendak kembali melilitkan dipinggangnya.

    Huling Na-update : 2025-02-11
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   DIPECAT

    Celine menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Teriakan si penelpon membuat telinganya berdenging. Terutama karena disebabkan ia masih dalam keadaan pengar setelah mabuk berat.Untungnya si penelpon langsung mematikan sambungan dan tidak bicara panjang lebar. Celine melirik jam yang terpampang di layar ponselnya dan langsung terbelalak. "Astaga! Pukul 9 pagi. Aku terlambat ke kantor!" seru Celine dengan panik. Dengan tergesa ia mencari koper miliknya dan menemukannya. Dengan sembarang ia mencari pakaian kerjanya yang masih bersih, mengenakannya dengan susah payah dan langsung membereskan koper dan berlari keluar bagaikan sedang dikejar oleh seekor anjing.Selama berlari Celine baru sadar bahwa ia ternyata berada di sebuah hotel dan akhirnya ia mencari lift untuk turun.Dengan tak sabar ia mengetukkan kakinya yang mengenakan sepatu bertumit rendah sambil menunggu lift membawanya turun ke lobby. Begitu pintu lift terbuka, Celine segera melesat keluar."Selamat pagi, Mrs. Plummer!" sapa

    Huling Na-update : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   WELCOME TO HELL

    "Welcome to hell, Celine!"Celine menghela nafas lelah dan perlahan ia melangkah menaiki undakan yang terbuat dari batu sambil membawa barang-barang miliknya. Celine menekan bel dengan gugup, menunggu pintu dibukakan. Pintu terbuka dan seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan dengan rambut keriting pendek dan hidung seperti jangkar."Celine! Untuk apa kau datang kemari?" tanya wanita tua itu jelas-jelas terkejut dengan tampang tidak suka."Nana memintaku untuk datang. Dan selain itu, aku butuh tempat tinggal sementara, Mrs. Reynolds," Celine berkata berusaha meramahkan suaranya dan memaksakan dirinya untuk tersenyum meski dalam hati ia malas setengah mati."Tempat tinggal? Apa kau pikir rumahku ini adalah penginapan gratis bagi para gelandangan?" tanya Mrs. Reynolds dengan wajah angkuh. Ia melipat kedua tangannya di depan dada."Oh ya, aku lupa. Kau memang datang kemari sebagai gelandangan dan yatim piatu!" ujar Mrs. Reynolds dengan nada menghina."Aku memang datang kesini sebagai ya

    Huling Na-update : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BUKAN RUMAH, HANYA PERSINGGAHAN

    Wajah Celine menegang. Tubuhnya mendadak menjadi kaku dan otomatis menjadi defensif ketika mendengar suara Tanner. Ia tidak berbalik dan tetap berusaha fokus pada masakannya."Putraku! Akhirnya kau pulang juga. Betapa sepinya rumah ini terasa tanpa kehadiran kalian!" sambut Mrs. Reynolds sambil memeluk dan menciumi wajah putranya dengan hangat dan bahagia. Sebagai bagian dari keluarga Reynolds, Tanner terbilang tampan. Jika saja kelakuannya tidak menyebalkan maka mungkin saja Celine bisa menaruh hati pada Tanner."Wah, kau hanya memeluknya, Bu? Tidak memelukku juga?" tiba-tiba terdengar suara lain yang terdengar centil dan membuat telinga Celine terasa sakit.Qiana, anak bungsu dari keluarga Reynolds juga memiliki penampilan yang menawan. Karena ia memang memiliki pekerjaan sampingan sebagai seorang model semenjak ia di perguruan tinggi. Kakinya yang jenjang, pinggang ramping, dengan mata biru, dan rambut pirang membuatnya terlihat seperti boneka barbie."Qiana! Tentu tidak, Sayangku

    Huling Na-update : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TAWARAN MENARIK

    "Kemari kau dasar wanita gila!" teriak Qiana marah besar. Ia berusaha menyambar-nyambar Celine yang duduk di seberang meja tapi Celine lebih cepat. Ia menghindar."Cukup, hentikan kalian berdua!" Mr. Reynolds membentak keduanya dengan marah. Keduanya langsung berhenti.'PLAAAKKK!!!'Tiba-tiba Mr. Reynolds menampar Celine dengan keras. Suara tamparannya sampai menggema ke seluruh ruangan."Kau berada di rumahku, jadi kau harus menjaga sikapmu dan jangan berani-berani kau berbuat kasar terhadap putriku!" Mr. Reynolds yang Celine kira sudah tua dan tidak begitu kuat lagi ternyata memiliki kekuatan melebihi pria seusianya.Celine merasakan pipinya yang terasa perih dan sakit. Seisi ruangan menjadi sunyi. Air mata mulai menggenang di sudut mata Celine karena mendapat perlakuan buruk seperti itu dari orang-orang yang disebutnya sebagai keluarga."Ian! Jangan membeda-bedakan Celine. Lagipula dalam hal ini yang mulai duluan adalah Qiana. Seharusnya Qiana meminta maaf pada Celine."Nana yang s

    Huling Na-update : 2025-02-12

Pinakabagong kabanata

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SELESAI

    Devan terduduk lemas tepat di pinggiran jalan, kenyataan yang ia terima tadi begitu pahit dan menyakitkan.Kini ia pun tak punya lagi opsi-opsi yang bisa membuat ia menjadi pemenang di sini."Kenapa? kenapa harus Ethan?" lagi, pertanyaan itulah yang terus saja ia lontarkan karena hanya pertanyaan itu yang tak pernah bisa diubah jawabannya ."Rasanya sangat menyakitkan sekali," ucap Devan, ia memegang dadanya merasakan denyut jantung yang berpacu begitu lambat."Sinta, kenapa malam itu kamu masuk ke kamar Ethan, bukan kamar yang seharusnya kamu masuk? kenapa kamu begitu ceroboh sekali?"Kini tak ada lagi kata-kata yang bisa diucapkan oleh Devan, laki-laki itu hilang arah.Ia duduk, membiarkan dirinya itu dilihat oleh orang-orang yang lalu, ia tidak peduli selagi ia tidak mengganggu siapapun di sini.Devan menarik nafasnya dalam dalam, masih belum bisa ia terima, namun kenyataan lebih menyakitkan akan ia terima Jika ia tidak menerima kenyataan ini.Seenggaknya sekarang ia bisa berpikir

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KEBENARAN

    Devan mondar-mandir di depan pintu UGD, sudah hampir setengah jam ia berada di situ bersama dengan pembantunya. Tadi ketika ia membawa Sinta untuk pergi ke rumah sakit, ia meninggalkan pesan kepada bi Diah untuk datang ke rumah sakit, karena Sinta akan melahirkan. Sedikit banyak Ia membutuhkan bantuan wanita itu, bi Diah pernah melewati masa di mana ia melahirkan. seorang laki-laki seperti dirinya, mana mengerti semuanya ini, bukan?"Duduk dulu Mas dan tenangkan diri, berdoa kepada yang di atas semoga semuanya baik-baik saja." ucap Bi Diah."Bagaimana saya bisa tenang, sementara hampir setengah jam berlalu belum ada kabar berita yang saya dapatkan dari dalam. Bagaimana kondisi Sinta? apakah semuanya baik-baik saja, atau tidak? saya ingin tahu semuanya itu agar bisa tenang Bi," ucap Devan.Bi Diah pun merasa sedikit tegang karena sejak tadi belum ada tanda-tanda laporan bahwa persalinan berjalan dengan lancar."Mari kita berdoa untuk keselamatan Mbak Sinta,"Devan menganggukan kepalany

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SEBELUM PERGI

    Sinta hampir saja terpesona dengan sosok Devan yang ada di hadapannya, kata-kata lembut namun teratur benar-benar membuat Sinta lupa diri sesaat.Tapi itu hanya terjadi beberapa menit saja sebelum Sinta menarik tangannya dengan tersenyum, merasa sedikit canggung dengan suasana yang tercipta saat ini. Devan pun merasakan hal itu, ia menggaruk kan tengkuknya yang tidak gatal untuk melepaskan kecanggungan yang tercipta itu."Oh iya, aku bersih diri dulu ya, badanku lengket-lengket semua. Kamu tidur aja dulu, lagian ini juga sudah malam, kasihan bayimu."Sinta menganggukkan kepalanya dan kemudian mereka berdua pun berpisah, dengan Sinta pergi ke jalur kanan menuju kamarnya Dan Devan pergi ke jalur kiri menuju kamarnya juga. Apartemen itu memiliki dua kamar, lumayan besar untuk mereka yang hanya tinggal berdua.Setelah sampai di kamarnya, Sinta menutup pintu. Tak lupa mengunci pintu agar Devan tidak bisa masuk.Ia memegang dadanya, detak jantung terasa begitu cepat sekali, Ada apa ini? apa

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   HAMPIR

    Shinta nampak tertunduk lesu, padahal dia hanya ingin mengirit uang yang dikeluarkan oleh Devan untuknya selama ini, laki-laki itu telah terlalu banyak mengeluarkan uang untuknya dan ia merasa sedikit tidak enak akan hal itu."Maaf, aku hanya tidak ingin terlalu banyak menggunakan uangmu. Apalagi beberapa peralatan bayi terbilang cukup mahal.""Aku sama sekali tidak masalah akan hal itu, kapan selama ini kamu mendengar aku mengungkit Semua pengeluaran untukmu?" jawab Devan, ia membantu dan mencukupi Sinta selama ini karena benar-benar tulus dari dasar hatinya yang paling dalam, bukan karena ada apanya. meskipun perasaannya ditolak mentah-mentah oleh Sinta, Ia tetap juga berbaik hati kepada wanita ini, bukan? jadi apalagi yang kurang saat ini?"Terima kasih Devan, terima kasih sekali. aku beruntung karena di saat seperti ini, Aku malah dipertemukan dengan orang sebaik kamu. jasamu tidak akan pernah bisa aku lupakan, bahkan sampai aku mati sekalipun nanti. Ketika anak ini lahir, aku aka

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BUKAN GAYAMU

    Devan tersenyum, "memangnya apa yang ada dalam pikiranmu itu?" tanya Devan.Sinta mencoba membenarkan posisinya agar lebih terasa enak saat ini, Devan membantu Sinta untuk duduk."Tadi ketika aku pulang dan ingin ke kamarku, aku mendengar kamu menyebut mama, Itulah kenapa aku tahu kalau tadi kamu bermimpi tentang mama," jelas Devan yang langsung di anggukkan oleh Sinta, hampir saja ia menuduh Devan yang tidak, tidak.Ia menoleh ke arah jam di dinding yang saat ini sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, apakah tadi ia tertidur setelah makan malam? Ah, memang rasanya sangat melelahkan sekali ternyata."Kamu baru pulang?" tanya Sinta."Iya, sekitar hampir 15 menitan yang lalu lah.""Kenapa begitu larut sekali pulangnya? apakah begitu banyak pekerjaan di kantor?" tanya Sinta.Devan menggelengkan kepalanya, "hanya ada beberapa berkas yang harus aku kerjakan saja, mengingat tadi pun kita sudah pergi hampir setengah hari.""Apa kamu sudah makan?"tanya Sinta, ia baru teringat bahwa masih ada be

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SELALU TAU

    Nadia kembali tertawa terbahak-bahak diseberang sana hingga menampakkan dua buah lubang pipih yang membuat wanita itu semakin cantik sekali Jika tertawa seperti ini."Oh iya, dia akan memanggil anda apa? Bunda? Mama? Mami? Ibu? atau apa?""Ah, benar juga ya, kenapa selama ini aku tidak kepikiran untuk memilih panggilan yang pas? menurutmu, cocoknya panggilannya apa ya?""Ibu,""Ah, tidak. terlalu gimana gitu. Aku tidak mau dipanggil ibu yang lain dong."Nampak Nadia sedikit berpikir untuk mencari panggilan yang pas saat ini."Mami.. Mungkin,"Kali ini Sinta pula yang tertawa terbahak-bahak, membuat Nadia bingung apa yang salah dengan yang ia ucapkan tadi."Kenapa Anda tertawa?""Kenapa harus mami? apakah kamu juga merasakan kalau panggilan itu tidak pas untukku?" tanya Sinta."Kenapa sampai tidak pas? banyak kok orang sekarang anak-anaknya memanggil dengan panggilan mami.""Tidak, aku tidak mau. cari yang lain saja,"Nadia sedikit kesal dengan ucapan dari Sinta itu, sejak tadi tidak m

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PANGGILAN

    Sinta menggelengkan kepalanya, jujur ia sendiri pun belum yakin dengan pasti tentang Apa yang dirasakan oleh hatinya itu terhadap Ethan.Galau atau dilema? kata apa yang pas untuk menggambarkan perasaannya saat ini.Di satu sisi, ia memikirkan tentang anak nya ini. disisi lain juga, ada Ethan yang kalaupun ia mencintai Demian, pastilah Ethan tidak akan ingin menerima anaknya ini. Apalagi jika ia memaksakan diri untuk menerima perasaan Devan. Meskipun saat ini Devan mengatakan ia akan menerima anaknya, tapi jelas berbeda rasanya jika nanti mereka memiliki anak. Pasti Devan akan lebih condong ke anak kandung daripada anak sambung nanti.Lagian baik Ethan ataupun juga Devan mereka berdua berhak mendapat gadis yang baik-baik, bukanlah dirinya ini yang sudah kotor bahkan tidak tahu siapa laki-laki yang telah membuat Ia hamil."Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu, semuanya masih terlalu abu-abu untuk aku berikan sebagai jawaban."Devan menganggukkan kepalanya, meskipun seperti itu, Ia te

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   INGIN MENDENGAR LANGSUNG

    Di ruangan yang terbilang cukup besar itu, Sinta duduk seorang diri. Ia masih teringat dengan jelas kejadian dulu, saat di mana Devan mengungkapkan perasaan padanya.Entahlah, bagaimanapun ia mencoba, ia tetap tidak bisa menjadi seperti apa yang diinginkan oleh Devan, meskipun hanya sedikit saja, rasa itu benar-benar tidak ada.Sinta menatap ke sekeliling ruangan yang hampir sudah 7 bulan ia tempati. tempat di mana ia berteduh dari panasnya matahari dan dinginnya hawa hujan yang turun, dan Devan adalah laki-laki yang telah membawa dirinya ke tempat ini.Ia menyandarkan dirinya pada sandaran sofa yang ada di dalam kamarnya sambil mengelus lembut perutnya itu. Tiba-tiba ia kembali teringat dengan percakapannya dengan Nadia tadi. Bisa ia lihat, Bagaimana frustasinya Nadia saat Ia menceritakan semuanya tadi.Ingatannya melayang di mana malam tragedi itu terjadi, obat perangsang yang menjalari tubuhnya itu, benar-benar sulit untuk ia kendalikan. Andai saja malam itu tidak pernah ada, mungk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TERJADI BEGITU SAJA

    Kini mereka sudah berada di apartemen. Tak ada satu peralatan bayi pun yang mereka bawa.Bi Diah datang tergopoh-gopoh dari arah dapur untuk menyambut kedatangan majikannya.Alisnya naik ke atas ketika tidak melihat satu barang pun yang dibawa oleh Devan maupun Sinta."Di mana belanjaannya Mas dan Mbak? "Tanya bi dia.Mendengar itu Devan dan juga Sinta langsung saling adu tetap satu sama lainnya. Bertemu dengan Nadia dan mengobrol dengan wanita itu membuat ia lupa dengan tujuan awal pergi ke mall."Tadi kita hanya lihat-lihat saja kok, pas ada yang suka tapi warnanya terlalu norak, pas warnanya bagus eh motifnya yang tidak sesuai keinginan Sinta, jadi untuk hari ini kami memutuskan tidak membeli apapun. Mungkin aku akan mencari lagi waktu yang pas agar kami berdua bisa berbelanja peralatan bayi." Jawab Devan.Sebenarnya Devan tidak perlu berbohong pun, Bi Diah tidak akan memaksa majikannya untuk menjawab, toh Ia hanya sekedar berbasa-basi saja tadi.Bi Diah menganggukkan kepalanya dan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status