Share

KACAU

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2025-02-11 12:13:10

Pandangan Celine masih tak fokus dan buram. Dengan bingung ia mengamati benda pusaka milik Steven. Pusaka itu langsung tegak berdiri. Ia mengerjapkan matanya.

"Benda apa itu?" tanya Celine dengan polos.

Steven buru-buru menunduk untuk mencari handuknya di lantai tapi Celine kembali membuat ulah lagi.

"Jason! Kau Jasonkan? Kenapa kau berbohong padaku? Apakah karena wanita itu maka kau berpura-pura tak mengenalku?" tuntut Celine mulai marah. 

Celine bermaksud untuk bangun dari tempat tidur. Ia mengayunkan kakinya ke bawah namun naasnya malah mengenai sisi kepala Steven.

"Aduh!" keluh Steven.

"Jason? Maafkan aku," ucap Celine meminta maaf pada lampu tidur yang berada di atas meja buffet di samping tempat tidur. Steven kembali menggeleng melihat kelakuan Celine yang di luar nalar.

"Sudahlah! Aku ini bukan kekasihmu! Kembalilah tidur. Besok pagi jika sudah sadar kau bisa pergi dari sini!" ucap Steven lelah. Ia sudah berhasil menemukan handuknya dan hendak kembali melilitkan dipinggangnya. Tapi lagi-lagi Celine menariknya.

"Tidur denganku?" tanya Celine.

"Tidak! Kau tidak mengenalku dan begitu pula sebaliknya!" Steven menolak mentah-mentah tawaran Celine.

"Apakah aku memang bukan wanita yang menarik dan frigid seperti yang dikatakan oleh Jason?" tanya Celine dengan sedih.

Tangan Steven yang sedang membenahi handuknya berhenti tiba-tiba. Kata siapa wanita ini tidak menarik? Wanita ini begitu cantik dan seksi. Pria yang tidak akan tertarik padanya pasti hanya dua tipe. Satu adalah gay dan satunya lagi adalah pastor yang sudah bersumpah kaul.

"Bukan begitu, kau adalah wanita yang cantik dan menarik."

"Lalu kenapa kau menolakku?" desak Celine.

"Kita tidak saling mengenal dan …."

"Aku tak peduli!" Celine terus memotong perkataan Steven.

"Selama ini aku menjaga keperawananku untuk kekasihku. Tapi ia malah mengkhianati aku. Sekarang terserah padaku aku mau menyerahkannya kepada siapa," Celine berkata dengan ketus.

"Kau yakin dengan kata-katamu itu?" tanya Steven.

"Tidak akan ada jalan kembali meski kau menyesalinya nanti setelah kau sadar," pertahanan Steven mulai runtuh. Siapa pula yang tahan dibujuk oleh wanita cantik yang sedang mabuk ini.

"Tidak akan! Aku tidak akan menyesalinya!" tegas Celine.

"Baiklah kalau kau memang yakin!" tukas Steven pada akhirnya.

Steven yang semenjak tadi berusaha bertahan menggunakan akal sehatnya akhirnya harus kalah pada hasratnya sendiri. Ia tak lagi berusaha menutupi tubuhnya dengan handuk. Sebaliknya ia malah melempar handuk itu dengan sembarangan dan secara perlahan mendekati Celine.

Ia menyatukan bibir mereka dan merasakan sensasi seperti aliran listrik yang mengaliri seluruh tubuhnya. Steven menarik dirinya. Satu kata!

Panas!

Steven kembali mendekati Celine perlahan dan mulai memperkenalkan pengalaman baru kepada wanita itu. 

Celine tak pernah merasakan sensasi seperti itu sebelumnya ketika ia bersama dengan Jason. Ia selalu berhenti sebelum mereka melangkah lebih jauh. Biasanya ia mampu mengendalikan diri. Tapi kali ini Celine sedang dalam keadaan mabuk, dan ia memang sedang ingin melampiaskan patah hatinya kepada pria asing yang sedang bersama dengannya ini. 

Steven membawa Celine ke dalam putaran badai yang memabukkan. Perlahan lalu cepat kemudian kembali perlahan lagi. Celine yang tidak pernah merasakan kenikmatan itu sebelumnya mereguk semua sensasi yang dirasakannya dengan rakus. 

Celine tersenyum bahagia. Meski Jason sama sekali tak tahu, tapi ia merasa puas telah berhasil membalas rasa sakit hatinya kepada pria itu. Celine segera tertidur, lemas tak bertenaga bagaikan agar-agar.

Tapi Steven masih terjaga. Ini bukan pertama kalinya bagi Steven. Ia telah mengencani banyak wanita sebelumnya, tapi tidak pernah dengan seorang wanita yang seperti Celine. Begitu polos dan penasaran. Mereguk semua yang Steven berikan dengan rakus.

Tapi Celine sama sekali tidak sadar bahwa Steven sama sekali belum mengambil keperawanannya. Steven tidak ingin mengambil keuntungan dari seorang wanita mabuk yang sedang patah hati. 

Suatu pengalaman pahit yang terjadi dimasa lalu telah membuatnya belajar untuk tidak bertindak gegabah lagi. Jika ia sampai bercinta dengan seorang wanita, maka itu dilakukan atas dasar keinginan kedua belah pihak, tanpa ada tuntutan apapun. Dan ia selalu menggunakan pengaman untuk mencegah wanita yang dikencaninya mengandung anaknya. 

Selama ini tidak ada seorang wanita yang keberatan dengan syarat yang diajukannya. Bagi mereka, asalkan bisa tidur dengannya saja itu sudah merupakan suatu berkah. Tapi wanita ini kondisinya berbeda. Dia sedang kacau. Nama wanita ini pun ia tidak tahu sama sekali. Steven takut jika ia gegabah maka akan timbul masalah di kemudian hari.

Jadi Steven hanya berlama-lama memandangi wajah cantik Celine yang sedang tertidur pulas. Setelah puas dan merasa mengantuk, ia menyelimuti wanita itu dan kemudian ikut tidur di sampingnya sambil meletakkan tangannya yang kekar di atas pinggang ramping milik Celine.

****

Celine bangun di pagi harinya dengan sakit kepala yang terasa menusuk-nusuk. Ia mencoba membuka kedua matanya tapi langsung mengerang ketika cahaya matahari yang masuk melalui jendela menyilaukan kedua matanya. 

Celine mengerjapkan matanya beberapa kali untuk membiasakan diri dengan cahaya matahari yang terang benderang. Setelah ia mulai merasa terbiasa, perlahan Celine mulai memandang berkeliling ke sekitarnya. 

Ia berada di sebuah ruangan tidur yang sangat besar dengan desain klasik yang sangat indah tapi ia sama sekali tidak tahu dimana ia berada. Celine mulai mengurutkan kejadian semalam yang ia alami. Raut wajahnya perlahan berubah ketika ia mulai mengingat satu persatu hal yang terjadi kemarin. 

“Astaga!” seru Celine ketika ia menyadari sesuatu. 

Ia mengangkat selimutnya dan mengintip ke dalam. Wajahnya berubah syok saat menyadari bahwa dibalik selimut ia sama sekali tidak mengenakan selembar pakaian pun. Tubuhnya dipenuhi dengan tanda merah tanda bahwa memang telah terjadi sesuatu semalam. 

“Oh, tidak! Apa yang telah terjadi?” 

Samar-samar Celine mengingat kejadian yang dialaminya kemarin di atas tempat tidur. Ia memaksa pria yang satu pesawat dengannya untuk menjalani hubungan satu malam. Wajah Celine langsung memerah menahan malu tak menyangka jika dirinya berani senekat dan sebrutal itu. 

“Oh, Celine! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau membiarkan dirimu menjadi kacau seperti ini?” Celine menutupi kepalanya dengan selimut seolah dengan bersembunyi di sana bisa membantunya untuk menghilangkan rasa malu yang dialaminya. 

Tunggu dulu! Apakah saat ini ia berada di rumah atau kamar hotel pria itu? Jika benar, kalau begitu dimana pria itu berada sekarang?”

Celine mengedarkan pandangannya berkeliling. Tapi ia tidak menemukan siapapun di ruangan tersebut. Tapi pandangannya kemudian tertuju pada sebuah kertas yang terlipat rapi dan diletakkan di atas bantal berwarna putih. 

Tulisan itu bertuliskan, 

“For You”

Dengan perasaan berdebar, Celine mengambil surat tersebut, membukanya kemudian membacanya.

[Tidurmu pulas sekali jadi aku tidak tega untuk membangunkanmu. Silahkan nikmati tidurmu dan beristirahatlah sampai rasa pusing di kepalamu hilang.]

[Maaf, karena aku harus pergi untuk suatu pertemuan penting]

Celine menenggelamkan diri kembali dibalik selimut putih tebal yang menyelimuti tubuhnya.

Ia tak mungkin berdiam diri di sana dan menunggu sampai pria itu kembali. Mau ditaruh di mana mukanya? Ia harus pergi dari sini atau bisa-bisa nanti kejadian tersebut terulang kembali. Celine tak ingin itu terjadi. Ia segera turun dan berusaha mencari pakaiannya ketika ia mendengar ponselnya berdering.

Celine mencari-cari dimana tas tangannya berada. Dan setelah menemukannya, ia langsung mengangkat telepon.

"Celine Walton! Jika kau tidak sampai di sini dalam waktu 10 menit! Kau akan merasakan akibatnya!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   DIPECAT

    Celine menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Teriakan si penelpon membuat telinganya berdenging. Terutama karena disebabkan ia masih dalam keadaan pengar setelah mabuk berat.Untungnya si penelpon langsung mematikan sambungan dan tidak bicara panjang lebar. Celine melirik jam yang terpampang di layar ponselnya dan langsung terbelalak. "Astaga! Pukul 9 pagi. Aku terlambat ke kantor!" seru Celine dengan panik. Dengan tergesa ia mencari koper miliknya dan menemukannya. Dengan sembarang ia mencari pakaian kerjanya yang masih bersih, mengenakannya dengan susah payah dan langsung membereskan koper dan berlari keluar bagaikan sedang dikejar oleh seekor anjing.Selama berlari Celine baru sadar bahwa ia ternyata berada di sebuah hotel dan akhirnya ia mencari lift untuk turun.Dengan tak sabar ia mengetukkan kakinya yang mengenakan sepatu bertumit rendah sambil menunggu lift membawanya turun ke lobby. Begitu pintu lift terbuka, Celine segera melesat keluar."Selamat pagi, Mrs. Plummer!" sapa

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   WELCOME TO HELL

    "Welcome to hell, Celine!"Celine menghela nafas lelah dan perlahan ia melangkah menaiki undakan yang terbuat dari batu sambil membawa barang-barang miliknya. Celine menekan bel dengan gugup, menunggu pintu dibukakan. Pintu terbuka dan seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan dengan rambut keriting pendek dan hidung seperti jangkar."Celine! Untuk apa kau datang kemari?" tanya wanita tua itu jelas-jelas terkejut dengan tampang tidak suka."Nana memintaku untuk datang. Dan selain itu, aku butuh tempat tinggal sementara, Mrs. Reynolds," Celine berkata berusaha meramahkan suaranya dan memaksakan dirinya untuk tersenyum meski dalam hati ia malas setengah mati."Tempat tinggal? Apa kau pikir rumahku ini adalah penginapan gratis bagi para gelandangan?" tanya Mrs. Reynolds dengan wajah angkuh. Ia melipat kedua tangannya di depan dada."Oh ya, aku lupa. Kau memang datang kemari sebagai gelandangan dan yatim piatu!" ujar Mrs. Reynolds dengan nada menghina."Aku memang datang kesini sebagai ya

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BUKAN RUMAH, HANYA PERSINGGAHAN

    Wajah Celine menegang. Tubuhnya mendadak menjadi kaku dan otomatis menjadi defensif ketika mendengar suara Tanner. Ia tidak berbalik dan tetap berusaha fokus pada masakannya."Putraku! Akhirnya kau pulang juga. Betapa sepinya rumah ini terasa tanpa kehadiran kalian!" sambut Mrs. Reynolds sambil memeluk dan menciumi wajah putranya dengan hangat dan bahagia. Sebagai bagian dari keluarga Reynolds, Tanner terbilang tampan. Jika saja kelakuannya tidak menyebalkan maka mungkin saja Celine bisa menaruh hati pada Tanner."Wah, kau hanya memeluknya, Bu? Tidak memelukku juga?" tiba-tiba terdengar suara lain yang terdengar centil dan membuat telinga Celine terasa sakit.Qiana, anak bungsu dari keluarga Reynolds juga memiliki penampilan yang menawan. Karena ia memang memiliki pekerjaan sampingan sebagai seorang model semenjak ia di perguruan tinggi. Kakinya yang jenjang, pinggang ramping, dengan mata biru, dan rambut pirang membuatnya terlihat seperti boneka barbie."Qiana! Tentu tidak, Sayangku

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TAWARAN MENARIK

    "Kemari kau dasar wanita gila!" teriak Qiana marah besar. Ia berusaha menyambar-nyambar Celine yang duduk di seberang meja tapi Celine lebih cepat. Ia menghindar."Cukup, hentikan kalian berdua!" Mr. Reynolds membentak keduanya dengan marah. Keduanya langsung berhenti.'PLAAAKKK!!!'Tiba-tiba Mr. Reynolds menampar Celine dengan keras. Suara tamparannya sampai menggema ke seluruh ruangan."Kau berada di rumahku, jadi kau harus menjaga sikapmu dan jangan berani-berani kau berbuat kasar terhadap putriku!" Mr. Reynolds yang Celine kira sudah tua dan tidak begitu kuat lagi ternyata memiliki kekuatan melebihi pria seusianya.Celine merasakan pipinya yang terasa perih dan sakit. Seisi ruangan menjadi sunyi. Air mata mulai menggenang di sudut mata Celine karena mendapat perlakuan buruk seperti itu dari orang-orang yang disebutnya sebagai keluarga."Ian! Jangan membeda-bedakan Celine. Lagipula dalam hal ini yang mulai duluan adalah Qiana. Seharusnya Qiana meminta maaf pada Celine."Nana yang s

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PERTEMUAN KEMBALI

    Ada apa? Aku sibuk. Bukankah kau bilang kau tidak tertarik?" tanya Qiana dengan sengaja."Aku tarik kembali kata-kataku. Aku akan mencoba untuk melamar di sana! Apa kau bisa membantuku, Qiana?" tanya Celine penuh harap."Oh, entahlah! Kau sudah menolak kesempatan yang kuberikan padamu tadi!" jawab Qiana acuh sambil memeriksa kuku-kukunya yang cantik."Ayolah, Qiana. Aku minta maaf, oke?" Celine benar-benar mengharapkan pekerjaan itu sehingga ia bahkan sampai bersedia untuk mengalah pada Qiana."Ehm! Tergantung!" balas Qiana singkat."Tergantung apa?" tanya Celine penasaran."Tergantung apakah kau akan menurut padaku atau tidak selama bekerja di sana," balas Qiana lagi."Baiklah! Aku akan menuruti semua perkataanmu selama bekerja di sana asalkan kau bisa merekomendasikan aku untuk diterima bekerja di sana!" Celine langsung setuju tanpa berpikir panjang.Selama ini toh ia berhasil bertahan menghadapi Qiana. Apa yang bisa lebih buruk daripada itu sih? Pikir Celine."Baiklah. Kalau begitu

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BUKAN SAUDARA YANG BAIK

    Celine berusaha berteriak tapi suaranya teredam dalam bekapan telapak tangan pria itu. Dalam keadaan panik, Celine mulai mencoba untuk mengingat cara membela diri dari orang berniat jahat dari kursus yang pernah diikutinya ketika masih bersekolah dulu."Jangan berteriak!" Steven memperingatkan Celine.Tapi Celine justru malah makin panik. Ia mengangkat lututnya ke atas dan mengarahkannya ke bagian selangkangan Steven kemudian dengan menggunakan lututnya, ia sekuat tenaga menendang bagian pribadi Steven.Pria itu langsung melepaskan bekapannya terhadap Celine dan membungkuk kesakitan."Rasakan itu dasar pria aneh mesum!" seru Celine memberanikan diri. Terjebak di dalam lift hanya berdua dengan pria mesum seperti ini adalah hal yang tak pernah terbayangkan oleh Celine seumur hidupnya."Ah, sial! Tak bisakah kau berlaku normal seperti layaknya wanita lain?" Omel Steven masih sambil menahan rasa sakit dan ngilu yang dialaminya.Celine melihat penampilan pria itu kini tampak berbeda. Ia m

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   JEBAKAN

    "Qi … Qiana?" Celine kebingungan. Mengapa tiba-tiba ia berubah seperti ini?"Jangan menyentuhku! Ingat, jangan sampai ada yang tahu kalau kau diadopsi oleh keluargaku! Aku bisa malu kalau mereka tahu kau adalah saudara tiriku!" Qiana memberikan peringatan.Tiba-tiba Celine mengerti mengapa sikap Qiana tiba-tiba berubah di kantor. Hubungan mereka sebagai saudara tiri memang tidak akan pernah bisa akur. Tapi setidaknya Qiana telah berbaik hati mau membantunya. Jadi tidak masalah jika Qiana tidak mau mengakuinya sebagai saudara tiri. Malahan itu akan lebih baik bagi Celine. Semua orang akan mengira bahwa Celine bisa masuk ke Diamond Corporation dengan kemampuannya sendiri."Oke, baiklah aku mengerti. Maafkan aku!" Alie segera meminta maaf dan menjaga jarak dengan Qiana."Ikuti aku!" perintah Qiana pada Celine.Celine segera menurut dan mengikuti Qiana yang mengantarkannya sampai ke sebuah pintu tertutup bertuliskan Mr. Martin."Ruangannya ada di sini!" ucap Qiana kemudian ia langsung men

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   ASISTEN ATAU BABU?

    "Apaaa???" Celine tersentak kaget."Jadi kau tidak tahu? Memangnya kau tidak membaca dulu kontraknya?" tanya Qiana pura-pura terkejut, padahal ia sudah mengetahuinya dari Mr. Martin.Celine sadar bahwa Qiana memang benar. Ia tidak membaca kontraknya sama sekali. Jadi ia tidak tahu bahwa ia akan bekerja sebagai asisten pribadi Qiana. Ia kira ia akan menjadi asisten pribadi Mr. Martin."Eh, tidak! Gara-gara terlambat, posisi itu sudah diambil oleh orang lain." jawab Celine menunduk malu."Kau memang bodoh, Celine! Sudah, cepat buatkan kopi untukku. Aku tidak bisa bekerja tanpa minum kopi!" Qiana sudah kembali ke sifatnya semula.Oke! Sudah terlanjur untuk menyesali kebodohannya. Bekerja untuk Qiana mungkin tidak seburuk yang disangkanya. Karena Qiana sudah berbaik hati untuk memberitahunya mengenai lowongan pekerjaan di Diamond Corporation.Celine segera berdiri dan mencari pantry. Ia sudah tahu takaran racikan kopi yang disukai oleh Qiana karena dulu ia memang menyiapkannya untuk wanit

    Last Updated : 2025-02-12

Latest chapter

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   IKHLAS

    "Celine Walton … aku Steven Matthew Gagnon sekali lagi ingin meminta persetujuanmu untuk memenangkan hatimu. Maukah kau menikahiku lagi?" Steven menengadah dan menatap tepat ke kedua mata Celine yang berwarna coklat tua. Kedua tangannya terulur ke atas sambil memegang sebuah kotak berisikan cincin berlian yang besarnya tidak main-main.Jantungnya berdebar kencang, berharap agar Celine … cinta sepanjang hidupnya mau menerima kembali dirinya. Kali ini adalah benar-benar murni versi dirinya yang sesungguhnya.Celine memandangi Steven yang tengah berlutut di hadapannya dan melamarnya. Pria yang sama yang pernah mengisi hatinya enam tahun yang lalu. Pria yang telah memberinya buah hati yang tampan dan berbakat. Dan pria yang sama pula yang pernah paling menyakiti hatinya.Akankah ia bisa mempercayai pria ini lagi untuk menjadi pendamping seumur hidupnya?"Mommy, apakah Daddy Steven sedang minta maaf pada kita?" tanya Ethan kecil dengan nada suaranya yang polos, membuat Celine terdiam."Iy

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   I LOVE U

    "Noah?" "Noah?" Baik Celine maupun Steven keduanya sama-sama terperangah ketika melihat bahwa pria yang mengenakan pakaian serba hitam serta bertopeng itu ternyata adalah Noah."Noah! Apa yang kau pikirkan? Menculik Ethan, putraku, kemari dan beraninya kau meminta tebusan?" teriak Steven sangat murka saat itu. Noah, pria yang telah bekerja untuknya selama lebih dari 10 tahun itu ternyata adalah pelaku penculikan terhadap Ethan. Padahal Steven sangat mempercayai Noah selama ini. Ia bahkan sudah menganggap Noah seperti adiknya sendiri. Ia banyak mempercayakan segala sesuatunya kepada Noah.Tapi, ia sudah mengkhianati Steven sekarang dan dengan berani menculik Ethan membuat dirinya dan Celine panik dan ketakutan setengah mati.Pantas saja Ethan berhasil diculik. Karena Ethan sudah mengenal Noah dan ia tidak merasa telah diculik oleh Noah.Ia hendak menerjang maju saat itu, tapi tidak jadi karena Ethan tiba-tiba saja muncul entah dari mana dan berlari. Tapi ia bukan berlari ke arah Ste

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PENCULIK

    "Steven! Kau juga di sini?""Celine? Kau di sini?"Mereka berdua bersamaan berbicara. Saling terkejut ketika menemukan satu sama lain."Apakah si penculik menghubungimu juga?" tanya Celine.Steven mengangguk membenarkan."Ia menghubungiku melalui telepon. Aku tidak bisa mengenali suaranya!" jawab Steven."Sama. Dia juga menghubungiku melalui telepon dan memberikan petunjuk yang harus dipecahkan kepadaku agar aku bisa sampai kemari," Celine menyetujuinya. Wajahnya terlihat pucat dan lelah sama seperti Steven."Yah, aku juga mengalami hal yang sama. Setelah berhasil menemukan jawabannya aku langsung kemari dan bertemu denganmu," Steven mengutarakan apanyang ia alami juga sama dengan yang dialami oleh Celine."Begitu menerima panggilan darinya aku langsung menyuruh seseorang untuk melacak teleponnya tapi nomornya tidak bisa dilacak. Ia menggunakan nomor sekali pakai. Mereka hanya berhasil mengetahui lokasinya masih berada di kota ini juga." Steven menjelaskan dengan singkat membuat Celin

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KEMBALI BERTEMU

    "Apa yang kau inginkan?" tanya Steven tajam. Disampingnya ada beberapa orang yang sedang mencoba untuk melacak lokasi si penculik."Pertama, suruh orang-orangmu untuk berhenti melacak lokasiku! Percuma saja, itu tidak akan berhasil!" suara si penculik terdengar tertawa terkekeh serak."Jangan merasa sok pintar. Nasib anakmu berada di tanganku!" ancam si penculik lagi.Steven langsung mengangkat tangannya dan menyuruh orang-orangnya untuk berhenti mencari. Ia heran bagaimana si penculik tersebut bisa mengetahui bahwa ia telah menyiapkan sebuah tim untuk melacaknya."Kedua, siapkan tiga juta dollar dalam bentuk tunai hari ini juga. Letakkan di dalam koper!" Suara serak itu kembali memberikan perintah lagi."Baik, aku akan memberikan sejumlah yang kau minta asalkan kau tidak melukai anakku," janji Steven memutuskan untuk menuruti keinginan si penculik. Nyawa Ethan jauh lebih penting daripada tiga juta dollar."Bagus! Kau cukup pintar dan kooperatif rupanya!""Ke mana aku harus membawa u

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   ETHAN TIDAK ADA

    "Steven, apakah Ethan dan Noah sedang bersama denganmu di sini?" tanya Celine dengan wajah pucat pasi di depan pintu rumah Steven.Dilihatnya bahwa Celine saat itu benar-benar hanya mengenakan celana training santai dengan t-shirt yang berukuran over sized. Wajahnya juga tidak menggunakan make up sama sekali. Kedua matanya juga bengkak karena habis menangis dalam waktu yang lama."Tidak! Memangnya ada apa?" tanya Steven heran.Ia sendiri baru pulang dari menghadiri suatu konvensi pertemuan di Quebec. Davies, supir pribadinya yang seharusnya menjemputnya, ternyata malah tidak masuk karena alasan sakit. Akhirnya ia terpaksa harus menunggu salah seorang bawahannya lagi untuk menjemputnya di bandara.Sementara Noah, tumben sekali ia tidak bisa dihubungi. Sebab biasanya Noah akan selalu mengangkat telepon dari Steven hanya dalam hitungan detik."Noah menghubungi aku kemarin dan meminta izin padaku. Kata Noah, Ethan ingin pergi ke taman bermain dengan Noah." Celine mulai bercerita."Aku mem

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   APAKAH SATU PERTANDA?

    "Kau datang untuk membicarakan masalah pekerjaan?" tanya Celine dengan sikap cuek dan menolak untuk menatap Steven."Tidak!" jawab Steven."Kalau begitu silahkan keluar! Kau tahu bahwa aku tidak mau menerima percakapan denganmu selain untuk urusan pekerjaan!" jawab Celine dingin."Aku tahu kalau aku memang bersalah karena telah berdusta padamu berkali-kali. Kau memang pantas marah. Aku memang pria brengsek!""Tapi ketahuilah Celine, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku tak peduli meski kau mau membuat aku bangkrut dan merugi serta menghancurkan Diamond Corporation. Lakukan saja sesukamu, aku memang pantas untuk menerimanya, asalkan setelah kau puas, kau mau kembali padaku.""Celine, kau tahu aku masih mencintaimu. Selalu dan selamanya aku hanya mencintaimu!" Lucas mendengar Steven berkata lagi.Dengan nekat Steven menarik pinggang Celine dan memeluk pinggangnya menjadikan tubuh mereka tak berjarak. Steven pun nekat menjatuhkan bibirnya ke bibir Celine. "Aku tak pernah ingin berpisah

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   CAMPUR ADUK

    Lucas melihat seorang anak kecil yang usianya kira-kira seumuran dengan Ethan digendong oleh seorang pria berlari ke IGD. Dibelakangnya seorang wanita juga ikut berlari dengan panik. Tapi kondisi IGD saat itu sedang penuh karena sebelumnya ada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan 10 kendaraan harus mengalami tabrakan beruntun yang cukup merusak.Nalurinya sebagai seorang dokter membuatnya langsung mengikuti pria yang sedang panik itu."Tolong anak saya! Tolong anak saya!" Pria itu sampai menangis karena panik. Putranya tak sadarkan diri dalam pelukannya, bersimbah darah sampai mengenai pakaian pria itu. Tapi ia tidak peduli. Wanita disebelahnya juga menangis tak terkendali sampai tidak bisa berkata-kata.Seorang perawat dengan cepat mendorong sebuah brankar dan mengambil alih anak dalam gendongan pria itu dan meletakkannya di atas brankar."Apa yang terjadi?" tanya Lucas."Dia jatuh dari tangga!" Pria itu menjawab lagi."Dr. Brown, kami membutuhkan bantuan Anda. Semua dokter di IGD

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KACAU BALAU

    "Baik. Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Steven sambil menatap Celine dengan tatapan menggoda yang membuat Celine langsung gugup dan mulai kehilangan kendali atas apa yang hendak diucapkan olehnya."Aku sudah memberimu izin satu kali untuk pergi dengan Ethan. Tapi itu bukan berarti aku akan memberimu izin untuk pergi dengan Ethan lagi nanti," Celine memutuskan untuk berkata dengan nada tegas.Steven tidak langsung menjawab. Ia hanya melangkah maju ke depan semakin mendekati Celine."Aku sudah mengantarkan Ethan pulang tepat waktu dan tidak kurang suatu apapun sesuai dengan permintaanmu!" Steven membuka percakapan."Aku ayah kandungnya dan aku berhak untuk menemui Ethan dan begitu pula halnya dengan Ethan. Bahwa ia berhak untuk mengenalku dan mendapatkan kasih sayang serta perhatianku.""Aku tidak kembali ke sini untuk membiarkan Ethan dekat denganmu!" jawab Celine dingin."Aku tahu apa tujuanmu ketika kau kembali kemari, Celine dan ….""Bagus kalau kau tahu. Jadi mulai sekarang jan

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   WE NEED TO TALK

    Steven sangat terkejut ketika mendengar ada yang mengatakan hal itu padanya. Ia menoleh dan langsung berhadapan dengan Lucas."Lucas? Apa yang kau lakukan di sini? Apakah sejak tadi kau mengikuti aku dan Ethan?" tanya Steven terkejut memandangi Lucas.Pria itu mengenakan kaos santai dan topi baseball berwarna merah jadi wajahnya agak tersembunyi. Apalagi ia duduk di belakang Steven dan Ethan. Jadi Steven sama sekali tidak tahu jika Lucas sejak tadi duduk diam dan mencuri dengar percakapannya dengan Ethan."Bisa dibilang begitu," jawab Lucas sambil tersenyum sinis."Kenapa kau mengikuti aku dan Ethan? Apakah Celine yang menyuruhmu?" tanya Steven geram. Ia menatap Lucas sambil melotot, tapi sudut matanya diam-diam melirik Ethan. Takut anak itu akan melihat Lucas dan mengajaknya untuk bergabung. Steven tak ingin harinya menjadi rusak dengan keikutsertaan Lucas dalam acara spesial antara ayah dan anak itu."Tidak, Celine tidak akan sampai hati untuk meminta hal semacam itu padaku. Ini ada

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status