Share

52. Undangan Makan Malam

Part 31

Saga makin memperhatikan istrinya. "Nah melihat senyuman dan tawa kamu yang seperti ini yang aku rindukan. Jangan sedih lagi ya!"

"Insyaallah, Mas, aku sudah ikhlas dengan kepergian bapak, karena setiap yang hidup pasti akan mati. Kita cuma bisa mengirim doa yang terbaik untuknya. Terima kasih ya, sudah menghiburku sejauh ini."

"Iya, tentu saja. Emmh ya udah, siap-siap dulu gih, aku panaskan mobil dulu."

"Gak naik motor, Mas?"

"Gak, Sayang. Jaraknya lumayan jauh."

Damay mengangguk. Ia menuju kamarnya. Berganti baju gamis yang tempo hari di belinya.

Damay duduk di depan cermin, mata cokelatnya menatap pantulan dirinya, tersenyum tipis saat menyaksikan dirinya sendiri.

"Hari ini aku ingin terlihat fresh," gumamnya pada dirinya sendiri.

Dengan lembut, ia mengambil kuas make up dan menyentuh wajahnya dengan tipis-tipis. Foundation yang dia aplikasikan hanya cukup untuk menyamarkan beberapa noda ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status