Share

GATAL

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-03 18:06:08

282

“Kenapa itu muka?” tanya Bastian malam ini. Yang ditanya spontan menangkup kedua pipinya.

“Kenapa?” tanyanya balik.

“Dari tadi perasaan merah.”

Kedua bola mata Nuri melebar, sebelum akhirnya membuang muka. Gadis itu berjalan menuju ranjang khusus untuk penunggu pasien tak jauh dari ranjang Bastian.

“Hei, mau apa?” tanya Bastian lagi saat melihat Nuri menyibak selimut di ranjangnya.

“Mau tidur. Sudah malam, kan? Aa juga sebaiknya tidur, nanti aku disalahin dokter kalau jam istirahat Aa kurang.” Nuri mengangkat kedua tangannya sebelum akhirnya duduk di tepi ranjangnya.

“Stop!” ujar sang lelaki lagi saat melihat Nuri ingin merebahkan dirinya. “Siapa yang menyuruhmu tidur di sana?” tangan Bastian menunjuk.

Nuri menatap bengong sebelum berkedip berkali-kali. Lalu melihat ranjangnya sendiri. Pertanyaan Bastian baginya sangat aneh. Siapa yang menyuruh tidur di sana? Aneh, karena setiap hari ia memang tidur di sini.

Mengabaikan rasa herannya, Nuri kembali ingin merebahkan diri. Pertanyaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Zelica Artha Aura Potabuga
lanjut Thor,,seru n senang dch BCA part Bastian n nuriii......
goodnovel comment avatar
Rafa Azka Putra
nunggu up lagi mulai tadi malam sampek sekarang bukak tutup bukak tutup g up". sudah g sabar Bacanya
goodnovel comment avatar
Yanti Sikumbang
mana kelanjutan nya Thor,lama banget kelanjutan e
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   BERINGAS

    289“Jadi, apa sebenarnya yang terjadi, Bu?” tanya dokter yang berjaga malam ini. Dokter yang akhirnya Nuri panggil karena Bastian meraung kesakitan.Kini, Bastian hanya meringis setelah dokter dan perawat memberikan penanganan darurat. Sementara Nuri berdiri dengan terus memilin jari-jemarinya. Tak dipedulikan rambutnya yang acak-acakkan. Raut bersalah dan takut mendominasi.“Pak Bastian tidak jatuh dari ranjang, kan?” tanya dokter lagi.Nuri menggeleng. “Tidak, dok,” jawabnya pelan.“Lalu?”Nuri melirik takut-takut ke arah lelaki yang masing meringis.“Ibu tidak meninggalkan Pak Bastian tadi, bukan?”Lagi, Nuri menggeleng.“Takutnya Ibu meninggalkan Pak Bastian, terus suaminya jatuh dari ranjang hingga tulang yang sudah dislokasi tambah bergeser.”“Apa ada sesuatu yang jatuh di atas tubuh Bapak?”Entah untuk ke berapa kalinya Nuri menggeleng. Perasaan bersalah semakin besar, tetapi ia tidak mungkin mengatakan jika semua itu karena ulahnya yang membabi-buta menciumi Bastian karena ge

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   SEMANGAT SEMBUH

    290Tiga bulan berlalu ….“Ok, Pak Bastian kakinya sudah banyak kemajuan, ya. Ini bahkan lebih cepat dari yang kami perkirakan.” Pria berjas putih berkata.“Sepertinya semangat anda untuk sembuh sangat tinggi, dan hasilnya sangat amazing,” lanjut sang dokter yang meminta perawat untuk kembali membalut kaki kanan Bastian dengan perban elastis khusus cedera.“Semua karena istri saya, dok.” Bastian yang duduk di brangkar periksa, melirik wanita mungil yang berdiri di sampingnya. Mengusap punggung tangan yang sejak tadi tak pernah lepas selalu berpegangan dengannya.“Istri saya sumber kekuatan dan semangat saya untuk sembuh. Jika saya lebih cepat sembuh, semua karena dia yang terampil merawat saya. Belum lagi supportnya yang tumpah-tumpah. Tanpa dia, saya tidak akan sepesat ini perkembangannya.”Pria paruh baya dengan kacamata bertengger rendah di hidungnya itu tersenyum.“Senang sekali melihat pasangan muda seperti kalian yang saling support dalam kesehatan. Semoga tidak lama lagi segera

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   AKU TAHU SEMUA

    291“Ka-mu ….” Bastian gagap. Sorot matanya penuh tanda tanya.“Saya kenapa, A?” Nuri tersenyum.“Dari mana kamu tahu?”Nuri menghadapakan wajahnya ke depan. Tatapannya lurus ke jalanan.“Tahu kalau Aa mantan tunangannya Bu Mentari?” tanyanya lagi dengan tenang. “Saya bahkan tahu lebih banyak dari itu. Saya tahu apa penyebab batalnya pernikahan Aa sama Bu Mentari, saya tahu kenapa akhirnya Aa nikah sama Mbak sombong itu. Lalu, saya juga tahu Aa yang membuat mereka akhirnya bercerai. Saya tahu banyak hal, A,” paparnya datar. Berbanding terbalik dengan Bastian yang mendadak panas dingin.“Siapa yang memberitahumu?”“Apa itu penting?” Kembali Nuri menoleh. Bahkan kali ini menatap sambil memiringkan kepala.Bastian memejamkan matanya. Dadanya terasa sesak. Padahal ini adalah sesuatu yan ia takutkan, Nuri mengetahui masa lalunya.“Lalu, kalau kamu tahu aku banyak hal, kenapa masih mau nikah sama aku?”“Lho, memangnya kenapa?” Nuri menatap heran. Kedua tangannya diangkat.“Kan, kamu tahu bet

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   BERSINAR

    292“Ada apa, Nuri?” tanya Mentari saat melihat gadis yang dipapah dua pelayan itu didudukkan di sebuah sofa.“Tolong ambilkan minum buat Nuri, ya,” pintanya pada salah satu pelayan sebelum duduk di samping gadis yang tubuhnya menggigil itu.“Kamu kenapa?” tanya Mentari lagi seraya menempelkan punggung tangan di kening gadis yang kini bersandar meringkuk.“Apa yang terjadi di luar sana? Apa kalian baik-baik saja?”Bukannya menjawab, Nuri malah mulai terisak di antara tubuhnya yang semakin menggigil. Mentari yang keheranan, memeluk tubuh Nuri yang sudah basah karena keringat dingin. Wanita itu menepuk pelan punggung Nuri. Berharap meski belum tahu apa yang terjadi, bisa sedikit menenangkannya.“Minum dulu, ya,” ujar Mentari lagi saat pelayan datang membawa baki berisi air putih dalam gelas tinggi.Wanita berkerudung warna pastel itu merenggangkan pelukan, lalu menyodorkan gelas ke dekat bibir Nuri. Membantunya minum karena tangan Nuri sangat gemetar. Setelahnya ia kembali memeluk gadis

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   RAHASIA NURI

    293“Nuri, kenapa kamu tidak jujur saat kami bertanya keluargamu sebelum menikah?” tanya Samudra lagi mencoba tetap tenang.Tangis Nuri mulai mereda setelah beberapa lama. Sementara Bastian terus menggenggam tangannya.“Kalau kamu jujur, kami bisa mendatangkan keluargamu dari kampung. Toh kampung kamu tidak terlalu jauh, kan? Akan semakin lengkap dan sempurna pernikahan kalian kalau pihak keluarga datang. Apalagi jika ada yang lebih berhak menjadi wali nikah. Kalaupun kemarin kami mencari wali hakim, itu karena kamu bilang sudah tidak memiliki sanak saudara,” lanjut Samudra berusaha tetap lembut agar Nuri tak ketakutan.Nuri bergeming. Sedu-sedan masih terdengar dari mulutnya. Kepalanya masih menunduk dalam. Hanya saja tubuhnya tak lagi gemetar.“Om, semua sudah terjadi. Kami sudah menikah, bisakah kita cari solusinya saja tanpa harus menghakimi Nuri?” tanya Bastian mewakili Nuri yang masih juga tidak bisa berkata-kata. Ia tidak tega jika Nuri terus disudutkan.Samudra menarik napas d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   MINIM ETIKA

    294“Bas,” panggil Samudra saat mereka beringingan keluar rumah. Kursi roda Bastian didorong seorang pengawal. Sementara beberapa pengawal lainnya mengekori mereka.Kini, mereka menuju bangunan terbuka seperti gazebo tak jauh dari pos penjagaan. Sebelumnya Samudra juga sudah meminta Hamish agar menghubungi pengacara dan datang ke sana.Samudra tidak mau gegabah menemui pamannya Nuri yang sepertinya akan sulit untuk diajak bekerja sama dan bicara baik-baik. Latar belakang pendidikan yang kehidupan yang berbeda membuat mereka selalu menggunakan otot saat bicara. Boro-boro etika dan kepala dingin.Bukan Samudra merendahkan mereka. Hanya saja dari pertemuan beberapa menit lalu saja sudah dapat tertebak orang seperti apa mereka.Samudra tidak mau buang-buang waktu dan energi menghadapi orang-orang seperti itu. Ia setuju untuk bertemu dan bicara dengan pria paruh baya bernama Jaya setelah pengacaranya datang. Tentu saja tanpa membawa Nuri kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   MAHAR?

    295Bastian menahan napasnya sebelum menelan ludah. Perubahan rautnya sangat kentara hingga membuat Samudra cemas. Namun, tak lama laki-laki yang tubuhnya lebih berisi ketimbang beberapa bulan lalu kembali bicara.“Anda pikir, saya akan langsung mempercayai orang yang baru bertemu sekali? Dalam keadaan tidak mengenakkan seperti ini pula?” Seulas senyum miring tersungging di bibirnya.“Apa maksudmu?” Jaya nyolot.“Maksud saya … saya sama sekali tidak mempercayai ucapan anda barusan.” Bastian menjawab tenang. Tanpa siapa pun tahu jika jauh di lubuk hatinya, ia terpukul dengan ucapan laki-laki buncit itu. Diakuinya ia sama sekali belum mengenal Nuri selain Nuri yang ia nikahi yang lugu dan polos. Di luar itu, ia sama sekali tidak tahu. Apalagi masa lalunya.“Saya kenal istri saya, dan saya lebih percaya padanya,” lanjut Bastian.Entah untuk ke berapa kalinya Jaya terbahak. Kali ini diakhiri meludah ke samping.“Cuih! Mengenalnya? Sepeberapa banyak kamu mengenal Arina? Jika kamu mengenal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   TIDAK SEHARUSNYA

    296“Seharusnya Om tidak memberinya uang. Untuk apa? Dia bukan siapa-siapa.” Bastian mengutarakan keberatannya saat mereka kembali memasuki rumah.“Tidak apa, Bas. Itu hanya untuk ganti uang bensin saja. Mereka ke sini dari kampungnya, muter-muter Jakarta mencari Nuri, kan, butuh bensin buat mobil. Apalagi sepertinya itu mobil bukan milik Jaya.”“Tetap saja itu sayang, Om. Om menghamburkan uang buat orang yang tidak pantas.”“Aku mau mereka cepat pergi, Bas. Capek dan buang-buang waktu berurusan dengan orang-orang seperti mereka. Lagipula, kita sudah peringatkan dia agar tidak mengganggu Nuri lagi, kan?”“Tapi orang-orang seperti mereka tidak tahu malu dan aku yakin tidak akan menepati janji. Seharusnya Om langsung laporkan saja ke polisi.”“Ya, seharusnya memang begitu. Tapi aku malas harus berurusan dengan polisi lagi, Bas. Baru saja kasus Ratri selesai, dan kami bisa bernapas lega setelah ia dinyatakan penjara seumur hidup. Semoga dia tidak berulah lagi. Tapi kalau berulah lagi, ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08

Bab terbaru

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   KEJUTAN

    376Sore hari Nuri dikejutkan dengan kedatangan Rendra yang menjemputnya ke rumah baru mereka. Rendra meminta Nuri segera bersiap karena akan diantar ke suatu tempat. Katanya atas permintaan Bastian. Sementara Bastian sendiri tidak mengatakan apa pun, padahal waktu istirahat siang tadi mereka sempat bicara di telepon.Walaupun heran, tak ayal Nuri menurut karena sudah sangat mengenal orang kepercayaan Samudra yang dulu selalu melindungi dirinya dan Bastian itu.Rendra mengatakan ini kejutan, dan sebenarnya Bastian melarangnya untuk mengatakan lebih dulu, tapi terpaksa ia katakan karena awalnya Nuri menolak ikut. Dan benar saja, pengawal merangkap sopir itu pertama membawanya ke sebuah salon kecantikan. Di sana Nuri didandani sangat cantik. Gaun malam indah berwarna hitam membalut tubuh sintalnya. Nuri sampai pangling melihat bayangan dirinya sendiri di cermin.“Sebenarnya kita mau ke mana, Pak? Aa Bastian di mana?” tanya Nuri saat mereka sudah kembali berada di dalam mobil. Rendra memb

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   KERESAHAN NURI

    375Kehidupan kembali berjalan normal setelah mereka pulang ke tanah air. Mereka melanjutkan hidup masing-masing dengan tetap membawa kehangatan keluarga yang semakin terjalin erat. Waktu seminggu liburan seolah menjadi isi ulang energi agar lebih bersemangat dalam menjalani hidup yang sesungguhnya. Antusiasme efek isi ulang itu sangat berdampak dirasakan Mentari dan Samudra. Rasa cinta mereka pun bertambah berkali-kali lipat. Rasanya tidak ada lagi yang mereka inginkan dalam hidup selain tetap bersama.Pagi ini, seperti biasa Mentari mengantar suaminya yang akan berangkat ke kantor, hingga ke mobil yang menunggu di halaman. Tangannya yang mengait erat di lengan Samudra, juga kepalanya yang menyandarm anja selama berjalan hingga halaman, menandakan jika ikatan itu tak akan terpisahkan. Beberapa kecupan di wajah mentari menjadi salam perpisahan setiap kali Samudra akan berangkat ke kantor. Baginya, satu kecupan saja tidak cukup.Mentari melambaikan tangan saat mobil mulai bergerak meni

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   KEHANGATAN KELUARGA

    374Keesokan paginya, sinar matahari menyelinap melalui celah tirai, menerangi kamar hotel dengan cahaya keemasan. Mentari membuka matanya perlahan dan melihat Samudra masih tertidur lelap di sampingnya. Ia tersenyum kecil, merasa beruntung bisa menikmati momen ini.Perlahan, ia mengulurkan tangan, menyelipkan jemarinya di antara rambut Samudra yang acak-acakan, merasakan kelembutan helai-helainya yang sudah mulai memutih di beberapa bagian. Tanpa sadar, hatinya berdesir melihat wajah damai yang semakin hari semakin menambah kadar cintanya.Ia teringat perjalanan cinta mereka yang penuh liku—berawal dari nikah dadakan karena pergantian mempelai laki-laki, salah paham, kecurigaan, dipisahkan fitnah, hingga akhirnya berlabuh dalam cinta yang mendalam. Sekarang, mereka punya segalanya yang ia impikan: pernikahan yang harmonis, anak kembar yang lucu, dan waktu berharga berdua seperti pagi ini. Ia merasa amat bersyukur."Mas …" bisiknya penuh kelembutan, meski ia tahu suaminya belum benar-b

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   MENGENANG

    373“Akhirnya ….” Samudra menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk berukuran besar di kamar hotelnya. Pria itu telentang dengan kedua tangan terbuka lebar dan kedua kaki menjuntai ke lantai. Entah ada keajaiban apa, tiba-tiba saja Bastian memaksa membawa si kembar ke kamarnya, katanya ingin mengajak mereka menginap di sana.Seperti mendapat durian runtuh, tentu saja Samudra merasa lega. Bagaimana tidak? Dua anaknya ingin bermain naik kuda-kudaan di punggungnya. Dua sekaligus.“Makanya, nikah jangan terlalu tua. Biar anak pas aktif-aktifnya, papanya masih strong ngajak mainnya,” ledek Mentari sambil melihat Samudra yang ngos-ngosan melayani kedua anaknya.“Kalau Mas nikah muda, pasti bukan sama kamu.”Mentari mengernyitkan keningnya.“Iya, kan? Kalau Mas nikah umur dua puluhan, pasti bukan sama kamu, karena saat itu kamu masih bau kencur. Mungkin masih ingusan. Belum bisa dinikahi.”Mentari memutar bola mata, tapi ucapan Samudra ada benarnya. Selisih usia mereka cukup jauh. Kalau Samudr

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   KEBAHAGIAAN SEMPURNA

    372Pagi itu, matahari Paris menyentuh lembut jendela kamar hotel tempat Nuri dan Bastian menginap. Begitu Nuri membuka jendela, aroma bunga musim semi menyeruak ke dalam kamar, membawa sensasi kebahagiaan yang sempurna.Paris di musim semi adalah lukisan hidup: pohon-pohon sakura bermekaran di taman-taman kota, bunga-bunga aneka warna menghiasi jalanan, dan angin yang sejuk membelai wajahnya, membuat wanita itu tersenyum.Nuri berbalik menghadap ranjang tempat Bastian masih terlelap. Pertarungan panas mereka tadi malam memang menyisakan kelelahan yang teramat. Pantas jika sang suami masih nyenyak. Namun, agenda hari ini padat, dan Nuri tidak mau melewatkannya.Terlebih, hari ini mereka akan menikmatinya bersama keluarga Samudra.Nuri berjalan menuju pintu, lalu keluar dan mendatangi kamar sebelah tempat Samudra dan keluarganya menginap.Ia langsung mengetuk pintu. Tidak menunggu lama, Mentari membukanya.“Hai, Nur. Sudah cantik aja, nih. Sepertinya kamu sudah siap ya, jalan-jalan.” M

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   KEINDAHAN

    371Panik, Bastian berjalan ke arah kios tempat terakhir kali ia melihat Nuri. Ia menanyakan pada beberapa orang di sekitarnya dengan menyebutkan ciri-ciri Nuri, namun tak seorang pun mengetahui istrinya.Aneh, dalam sekejap saja, Nuri hilang seolah ditelan bumi.Pikiran Bastian mulai dipenuhi kekhawatiran. Ini negara orang, dan Nuri baru ke sini. Tidak bisa bahasa Prancis maupun Inggris. Bagaimana kalau ia tersesat?Bastian memutuskan untuk menghubungi Nuri melalui ponsel, tapi panggilannya tak tersambung.“Nomornya tidak aktif,” gumamnya, merasakan kekhawatiran yang semakin besar. Ia terus mencoba, namun hasilnya tetap sama. Napasnya mulai tak beraturan, bayangan buruk terus menghantui pikirannya.Bagaimana jika Nuri diculik? Atau tersesat jauh? Ini Paris, negara yang asing bagi istrinya.Tanpa berpikir panjang, ia mulai menyusuri setiap sudut jalan, berharap bisa menemukan sosok Nuri yang entah kenapa bisa hilang secepat ini.Langkah Bastian semakin cepat, dadanya mulai terasa sesa

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   PARIS

    370Paris menyambut dua keluarga itu dengan segala pesonanya yang melegenda. Bastian, Nuri, Samudra beserta Mentari dan juga si kembar, turun dari taksi di depan hotel bergaya klasik yang berada di jantung kota.Gedung hotel itu berarsitektur ala Eropa kuno dengan detail balkon berornamen besi tempa dan jendela besar berbingkai kayu putih. Setiap sudutnya tampak seperti lukisan, begitu indah dan romantis. Paris memang terkenal dengan pesona abadinya, dan hari itu, senyum tak pernah lepas dari bibir Nuri.Wanita mungil itu langsung membulatkan mulutnya. Tak henti-henti ia mengagumi kota mode itu semenjak menginjakkan kaki di bandara Charles de Gaulle tadi.“Aa….” Nuri memekik seraya menyatukan kedua tangannya yang terkepal di depan dada. Tubuhnya sedikit membungkuk. “Kita benar-benar di Paris, ya?” tanyanya polos tanpa melihat Bastian karena pandangannya terus menyapu seluruh sudut kota.Bastian tersenyum. Pun dengan Samudra dan Mentari yang ikut mendengar. Antara bahagia yang Bastian

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   RUMAH BARU

    369Bastian mengusap wajahnya setelah mengembuskan napas berkali-kali. Laki-laki itu duduk di sofa dengan wajah menunduk, kedua siku bertumpu di atas pahanya.Suara langkah ayah dan adiknya semakin memudar di kejauhan, membawa kelegaan sekaligus kepedihan yang menyatu dalam dadanya. Rasa lelah dan berat di dadanya mulai bergulir. Ia tahu, sejak saat ini, hubungan dengan keluarga tidak akan sama lagi.Ia yakin, meski tadi sudah menjabat tangannya karena paksaan sang ayah, Andra tidak akan begitu saja melupakan semua ini. Dan Richard? Bastian sangat yakin bahwa mulai saat ini pria itu akan membatasi diri dalam memberikan kasih sayang dan perhatian padanya karena khawatir menimbulkan kecemburuan dari anaknya yang lain.Padahal Bastian sudah sangat bahagia memiliki keluarga. Siapa sangka kebahagiaannya harus diwarnai dengan drama kecemburuan dari adiknya yang berlanjut dengan percobaan merebut istrinya.Sebuah tepukan mampir di pundak Bastian. Sentuhan itu seperti jangkar yang membawanya

  • SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH   DILEMA AYAH

    368Kedua tangan Bastian kembali mengepal kuat. Wajahnya yang sempat tenang kini kembali memerah dan tegang. Andai bukan karena gelengan Nuri yang menunjukkan ketakutan dan tatapan memohon dari Samudra agar ia tetap tenang, wajah Andra yang sudah babak-belur itu mungkin akan dibuatnya semakin tak berwujud.Bastian menahan napas, padahal dadanya sudah naik-turun dengan cepat."Aa..." Nuri mendekat. "Jangan dengarkan dia. Dia hanya mengada-ngada. Itu sama sekali tidak benar. Aa tahu saya hanya menyukai Aa." Wajah Nuri pucat, sorot ketakutan terpancar jelas. Tangannya meraih tangan Bastian."Saya hanya menganggapnya sebagai adik. Tidak lebih," lanjut Nuri mengiba. "Kalaupun tadi saya menemuinya, itu karena dia bilang mau pamitan sebelum ke Yogya. Kami tidak sempat bertemu sebelum kita kembali ke sini." Suara Nuri terdengar lirih dan bergetar."Sungguh, kalau saya tahu akan seperti ini, saya akan membangunkan Aa saat dia menelepon dari depan pintu. Aa, percayalah pada saya. Dia gila kalau

DMCA.com Protection Status