Share

77. Kedatangan Arman

Aku langsung memusatkan perhatian pada apa yang akan disampaikan oleh adik iparku.

Tatapanku lekat menyergap pada sosok pria paruh baya itu yang sekarang keadaannya telah sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Dengan pakaian yang ala kadarnya juga tubuhnya yang agak mengurus membuatku menerka jika Arman sedang menghadapi hidup yang sulit.

“Sebenarnya aku malu untuk mengatakan ini,” ucap Arman terlihat sangat ragu.

“Katakan saja, Man,” desak Mas Mirza yang keadaannya sekarang cukup membaik dan dia sudah bisa berbicara lebih lancar daripada sebelumnya setelah menjalani serangkaian terapi secara rutin.

Aku memilih menunggu pria berwajah kusam itu berbicara tanpa menyela sedikitpun meski saat ini Mas Mirza yang sedang duduk di atas kursi rodanya menoleh ke arahku sebentar.

“Aku ingin meminta bantuan,” imbuh Arman lagi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status