Share

162. MENEMUKAN TEMAN SEPERJALANAN

Mata Sesepuh Ming terbelalak lebar mendengar bisikan Tetua Perguruan Kunlun. "Tapi, apakah hal itu tidak membahayakan?" tanyanya ragu-ragu.

Tetua Cheng kembali berbisik, kali ini lebih panjang dan detail. Sesepuh Ming menganggukkan kepala perlahan, meski raut wajahnya masih menyiratkan keraguan.

"Baiklah, saya setuju!" kata Sesepuh Ming akhirnya, suaranya terdengar berat namun kali ini lebih tegas.

"Bagus," Tetua Cheng tersenyum puas. "Semoga dengan cara ini kita bisa membebaskan Jenderal Xiao dari pengaruh ilmu hitam!"

Kedua pria tua itu kemudian berjalan menjauh, bayangan mereka memanjang di bawah sinar rembulan. Tak ada seorang pun tahu apa yang sedang direncanakan mereka untuk mengubah nasib Perbatasan Timur.

***

Fajar menyingsing di kota Jining. Yu Ping memasuki kota dengan langkah tenang. Ia menuntun kuda hitamnya yang gagah, suara derap kaki kuda itu terdengar mewarnai jalanan kota yang mulai ramai.

Aroma menggiurkan dari sebuah kedai makan menarik perhatian Sang Pendeka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Zonah Za
semakin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status