Share

Bab 2 : Mengatur Siasat

last update Last Updated: 2024-05-28 08:59:01

Pagi yang sangat cerah, matahari ikut tersenyum melihat para karyawan yang bekerja dengan semangat. Di perusahaan cabang, aktivitas berlangsung dengan intensitas tinggi. Sudarta, seorang profesional yang tekun, sudah siap menghadapi sebuah konflik yang tengah membelit perusahaan ini.

Konflik itu berkaitan dengan ketidaksesuaian data keuangan antara perusahaan pusat dan cabang di Majalengka. Angka-angka yang seharusnya sejalan, kini berbeda. Sudarta, sebagai seorang auditor, merasa tanggung jawab untuk mengungkap kebenaran di balik perbedaan ini.

Namun, sebelum dia dapat memulai audit, ada satu langkah penting yang harus diambil izin dari perusahaan pusat. Sudarta mengajukan permohonan dengan hati-hati. Dia tahu bahwa audit bukan hanya sekadar menghitung angka, tetapi juga mengungkap benang-benang yang tersembunyi.

Izin audit keuangan bukanlah hal yang sepele. Sudarta harus memenuhi persyaratan yang ketat. 

Pagi yang sangat cerah menyambut para karyawan di PT Ruswan Tekstil Indonesia. Matahari ikut tersenyum melihat kerja keras mereka. Di tengah semangat pagi itu, Sudarta, asisten setia Ruswanda, telah mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah konflik di perusahaan cabang.

"Pa Ruswanda, mau tidak mau kita harus pergi ke sana," kata Sudarta dengan tegas.

Ruswanda mengangguk serius. "Lalu, bagaimana caranya?"

Sudarta tersenyum misterius. "Saya akan mencoba menyamar di sana, Pak," sahutnya. "Saya ingin tahu apakah benar perusahaan cabang melakukan korupsi. Tentu saja, kita harus menjadi karyawan di sana untuk mengungkap kebenaran."

Ruswanda memandang Sudarta dengan penuh keyakinan. "Baiklah, kalau begitu, saya serahkan padamu, Sudarta."

Dengan tekad yang kuat, Sudarta berjanji akan menemukan benang-benang kebenaran di antara konflik dan ketidakjujuran. Di balik layar perusahaan, ada rahasia yang harus terungkap, dan mereka berdua siap menjalin benang investigasi yang tak terputus.

Awalnya, Sudarta merencanakan strategi yang tak biasa. Dia akan menyamar sebagai tukang bersih-bersih di perusahaan cabang. Tujuannya? Menemukan titik terang dari narasumber karyawan yang bekerja di sana. Apakah benar karyawan tidak digaji atau gaji mereka tidak sesuai?

Dengan sapu dan kantong plastik di tangannya, Sudarta berpura-pura menyapu halaman perusahaan. Dia mengamati setiap sudut, mendengarkan percakapan di lorong-lorong, dan mencatat setiap kejanggalan. Karyawan yang lelah, wajah yang tegang, dan bisikan-bisikan di antara mereka semua menjadi benang-benang yang harus diikat.

Sudarta tahu bahwa kebenaran tersembunyi di antara debu dan sampah. Dia berharap bisa menemukan bukti yang akan membuka mata Ruswanda dan mengungkap misteri di balik perusahaan cabang yang terpuruk. Namun, dia juga menyadari bahwa risiko menyamar sangatlah tinggi. Jika ketahuan, dia bisa kehilangan kesempatan untuk menggali lebih dalam.

Sudarta menyusuri lorong-lorong pabrik dengan hati-hati. Dia berbicara dengan karyawan yang tampaknya memiliki informasi penting. Beberapa dari mereka mengeluh tentang gaji yang tak kunjung dibayarkan, sementara yang lain merasa ada ketidaksesuaian antara catatan keuangan dan realitas di lapangan.

Di balik sapu dan debu, ada kebenaran yang menunggu untuk diungkap. Dan Sudarta bertekad untuk menemukannya, demi keadilan dan masa depan perusahaan. 

Sudarta mendengarkan dengan seksama cerita Aditya, salah satu karyawan tukang sapu. Anak Aditya sedang sakit, namun perusahaan tidak memberikan pelayanan yang seharusnya. Aditya mengutip undang-undang kinerja yang menyatakan bahwa anak yang sedang sakit berhak mendapatkan sumbangan dari perusahaan.

Namun, Sudarta tahu bahwa aturan mengenai cuti sakit dan hak karyawan berbeda-beda. Berdasarkan peraturan, untuk masa sakit selama 4 bulan pertama, karyawan tetap berhak menerima 100% dari upah. Kemudian, selama 4 bulan kedua, mereka akan dibayar 75% dari upah. Untuk 4 bulan ketiga, pembayaran akan menjadi 50% dari upah, dan setelah itu, selama bulan-bulan berikutnya, karyawan akan menerima 25% dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh perusahaan.

Sudarta merasa perlu menggali lebih dalam. Dia akan mencari bukti yang memastikan hak karyawan, termasuk hak anak yang sedang sakit.  

Sudarta merasa geram dengan tindakan pimpinan cabang yang tidak memberikan pelayanan yang semestinya. Situasi semakin rumit. Dia harus tetap tenang dan berusaha menemukan bukti yang akan membuka mata Ruswanda dan mengungkap kebenaran di balik perusahaan cabang yang terpuruk. 

Lima hari telah berlalu sejak Sudarta menyamar di perusahaan cabang. Dia telah mencatat laporan demi laporan, mengumpulkan bukti yang menunjukkan adanya keganjilan. Semua data yang terkumpul mengindikasikan bahwa memang ada masalah serius di perusahaan cabang.

Sudarta merasa semakin yakin bahwa dia berada di jalur yang benar. Dia tahu bahwa Ruswanda akan memerlukan bukti konkret untuk mengambil tindakan. 

Sementara itu, di perusahaan pusat, Mustafa duduk di kantornya yang mewah. Mustafa, anak angkat ayahnya Ruswanda, menyimpan dendam yang dalam. Ia iri dengan kesuksesan Ruswanda dan selalu merasa berada di bawah bayang-bayangnya.

Mustafa memiliki perangai yang sangat buruk. Diam-diam, ia merencanakan konspirasi untuk menggulingkan Ruswanda dan menguasai PT Ruswan Tekstil Indonesia. Ia tahu bahwa Ruswanda adalah pemimpin yang kuat, dan untuk mencapai tujuannya, ia memasukkan Alex sebagai pimpinan cabang atas dukungan yang sebenarnya berasal dari Ruswanda sendiri.

Benang-benang intrik dan ambisi semakin terjalin. Di antara mesin-mesin pabrik dan laporan keuangan, Mustafa berusaha menjalankan rencananya. Namun, apa yang akan terjadi selanjutnya? 

Related chapters

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 3 : Salah Sangka

    Alex, itulah nama panggilannya. Dia adalah salah satu pemegang kekuasaan di perusahaan cabang itu, dan menjadi salah satu kaki tangan Mustafa. Kehadirannya di kantor cabang telah menciptakan suasana yang tegang dan penuh ketidakpastian.Pak Sudarta, dengan tekad yang kuat, memutuskan untuk menyamar sebagai kurir makanan. Dia ingin mengungkap kebenaran tentang apa yang terjadi di balik layar. Alex, dengan wajah sombong dan sikap yang merendahkan, membuat aturan seenaknya sendiri. Banyak karyawan yang takut berbicara atau melakukan kesalahan sedikit saja, karena mereka tahu konsekuensinya: potongan gaji atau bahkan pemecatan.Namun, Pak Sudarta memiliki rencana. Dia akan menggali lebih dalam dan mengungkap strategi kelicikan yang mungkin telah merusak integritas perusahaan. Pertarungan antara kebenaran dan kekuasaan baru saja dimulai, dan masa depan perusahaan serta nasib karyawan bergantung pada langkah-langkah yang akan diambil oleh Pak Sudarta. "Eh kurir ? Kenapa datangnya lambat am

    Last Updated : 2024-05-28
  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 4 Terjebak

    Pak Ruswanda berdiri di tengah ruangan, pandangannya tajam. Dia memandang Alex dan Mustafa bergantian, seolah mempertimbangkan pilihan yang akan diambil. Suasana hening, dan semua karyawan menahan napas.Akhirnya, dengan suara yang tenang namun tegas, Pak Ruswanda berkata, "Alex, tindakanmu telah merusak integritas perusahaan ini. Kau akan dipecat dengan segera."Alex terdiam, wajahnya memucat. Dia tidak pernah mengira bahwa segala tindakannya akan berakhir seperti ini.Pak Ruswanda kemudian menoleh pada Mustafa. "Dan kau, Mustafa," katanya, "aku kecewa padamu. Kekeluargaan tidak boleh menghalangi keadilan. Kau juga akan dipecat."Mustafa terkejut dan marah. "Tidak mungkin!" bentaknya. "Aku adalah bagian dari keluarga ini!"Pak Ruswanda mengangguk. "Kita semua harus bertanggung jawab atas tindakan kita," ucapnya. "Perusahaan ini lebih besar dari ego dan kepentingan pribadi kita."Setelah mendengar ucapan tegas dari sang direktur, Alex dan Mustafa merasakan gelombang emosi yang berbeda

    Last Updated : 2024-05-28
  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 5 : Rencana balas dendam

    Ruswanda terkejut ketika istrinya menunjukkan bekas lipstik di bajunya. Ia bingung harus berkata apa. "Ini apa, Pah?" teriak sang istri. Ruswanda mencoba menjelaskan, "Dengarkan Papah dulu, Mah!" Namun, istrinya tidak mau mendengar. "Apa yang harus Mamah dengarkan dari suami bajingan sepertimu!" ucapnya dengan tajam. Air mata istrinya berlinang. "Kamu menusuk hatiku dan melukaiku, Pah! Sekarang, ini adalah bukti yang jelas. Aku minta cerai denganmu, Pah!" Istrinya pergi dan mendobrak pintu kamar dengan keras, mengagetkan Pak Ruswanda. Tanpa ragu, Pak Ruswanda mengejar istrinya, tak mau tinggal diam.Konflik rumah tangga mereka semakin memanas, dan masa depan mereka pun kini tergantung pada keputusan yang akan diambil. "Mah! Tunggu, jangan tinggalkan Papah!" teriak Pak Ruswanda, tapi istrinya tidak mau mendengar. Tanpa ragu, dia lari dan mengambil salah satu mobilnya, meninggalkan rumah mereka. Pak Ruswanda, sebagai direktur perusahaan dan kepala keluarga, merasa kebingungan. Entah a

    Last Updated : 2024-05-28
  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 6 Dihadang Preman

    Pagi yang cerah menyinari gedung PT. Ruswan Tekstil Indonesia (PT RSTI) dari ufuk barat hingga timur. Karyawan-karyawan berangkat ke tempat kerja sesuai aturan pemerintah, bekerja 7 jam dalam sehari. Mereka memulai pekerjaanya dimulai dari jam 6 pagi. Sudarta, yang kini menggantikan posisi Alex di perusahaan cabang, duduk di ruangannya. PT RSTI, perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, hampir mengalami kebangkrutan akibat skandal yang melibatkan Alex. Namun, sekarang semua itu telah berubah. Sudarta memegang kendali perusahaan ini. Seorang sekretaris menyapa Sudarta dengan ramah, "Selamat pagi, Pak Sudarta." "Pagi," jawab Sudarta. "Apakah hari ini ada karyawan yang melamar pekerjaan?" "Sudah ada, Pak. Dia sudah menunggu di depan," kata sekretaris tersebut. **Benang-Benang Skandal dan Pengampunan** Pagi yang cerah menyinari gedung PT. Ruswan Tekstil Indonesia (PT RSTI) dari ufuk barat hingga timur. Karyawan-karyawan berangkat ke tempat kerja sesuai aturan pemerintah, memulai har

    Last Updated : 2024-06-29
  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 7 Pengangkatan Jabatan

    Ruswanda berada dalam situasi yang mematikan. Di tengah kegelapan malam, preman-preman mengancamnya dengan pisau. Mereka tahu dia adalah CEO PT RSTI dengan harta melimpah. Ruswanda merasa tekanan berat, namun dia tidak akan menyerah begitu saja.Dengan tenang, dia mengangkat tangannya. "Baiklah," ucapnya dengan suara mantap. "Saya akan memberikan apa yang kalian inginkan."Preman-preman itu tersenyum, tetapi mata mereka tetap waspada. Mereka mengira Ruswanda akan menyerahkan uangnya tanpa perlawanan. Namun, apa yang terjadi selanjutnya membuat mereka terkejut.Ruswanda tiba-tiba menendang pisau dari tangan salah satu preman. Dalam sekejap, dia merebut pisau itu dan menghadap mereka dengan mata penuh tekad. "Kalian pikir saya akan menyerah begitu saja?" ucapnya tegas. "Saya CEO, dan saya tidak akan membiarkan diri saya diperdaya!"Pemuda misterius itu tiba-tiba muncul, wajahnya yang rupawan dan motor gedenya menarik perhatian. Dia berdiri di antara Ruswanda dan para preman, dengan sika

    Last Updated : 2024-06-30
  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 8 waspada

    Abidin menatap Nayla dengan ragu. Dia tahu bahwa keputusannya akan mempengaruhi banyak hal. Dalam hatinya, dia berjuang antara kewajiban sebagai anak dan kebenaran yang harus diungkap.Akhirnya, dengan suara lirih, Abidin menjawab, "Ya, saya anaknya Mustafa."Nayla mengepalkan tangan. "Jadi, apa yang akan kamu lakukan sekarang?"Abidin menghela nafas. "Saya belum tahu. Tapi satu hal pasti, aku akan merebut kembali kekuasaan di perusahaan ini demi ayahku.”Dengan tatapan yang penuh teka-teki, Nayla berkata, "Kita akan lihat apa yang akan terjadi selanjutnya.” ucapnya dengan nada misterius. Dia berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Abidin dengan pertanyaan yang belum terjawab. Di dalam hatinya, Nayla merencanakan langkah-langkah lebih lanjut.Tiba-tiba Sudarta memanggil Abidin dan Nayla untuk berfoto bersama-sama dan keduanya kembali ke perayaan, masing-masing membawa beban rahasia yang tak terungkap. Setelah pesta selesai, Sudarta merasa sangat berterimakasih atas jamuan yang dil

    Last Updated : 2024-07-01
  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 9 Ancaman

    Pagi hari telah tiba. Ayam-ayam berkokok dengan semangat, menyambut matahari yang perlahan bangkit dari tidurnya. Di rumah Sudarta, dua dunia berbeda bersiap memulai hari.Sudarta, seorang pria paruh baya dengan wajah yang penuh keriput, bangun dari tempat tidurnya. Ia mengenakan kemeja putih dan dasi, siap untuk pergi ke kantornya. Sudarta adalah seorang manajer di perusahaan Cabang milik Ruswanda, sebuah perusahaan tekstil yang telah berdiri puluhan tahun. Ia memiliki mimpi besar untuk mengembangkan perusahaan ini lebih jauh lagi.Namun, di kamar sebelah, ada kegembiraan yang berbeda. Marcel, anak pertama Sudarta, sudah bersiap-siap untuk pergi kuliah. Marcel adalah anak tertua dari empat bersaudara. Sudarta selalu memberikan pendidikan terbaik untuk Marcel, hingga ia berhasil meraih gelar S2. Sudarta berharap Marcel bisa menggantikannya di perusahaan ayahnya.Marcel memilih jurusan tekstil. Ia belajar dengan tekun, menguasai ilmu tentang serat, pola, dan warna. Ia bercita-cita menj

    Last Updated : 2024-07-03
  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 10 Rahasia dibalik kesuksesan

    "Pak Sudarta," sapanya lembut. "Selamat malam, Pak Sudarta."Sudarta merasa tidak asing dengan suara itu. Dia mengangkat wajahnya dan menemukan Nayla berdiri di ambang pintu. Wanita itu memiliki mata tajam dan senyum misterius. Rambutnya tergerai, dan dia memegang amplop bersegel merah."Selamat malam, Nayla," jawab Sudarta. "Masuklah."Nayla melangkah masuk ke ruangan. Sudarta memperhatikan setiap gerakannya. Siapa lagi jika bukan Nayla, sekretaris Ruswanda dari perusahaan pusat. Dia tahu bahwa Nayla datang dengan tujuan khusus. Agen tim dari Malaysia akan segera tiba, dan Nayla ingin memastikan semuanya berjalan lancar.Namun, Sudarta memiliki rahasia yang belum terungkap. Surat kaleng yang dia temukan tadi di meja masih ada di sakunya. Dia harus berhati-hati. Nayla tidak boleh tahu apa yang terjadi."Saya ingin melihat bagaimana keadaan kantor cabang sebelum agen tim datang," kata Nayla. "Pak Ruswanda memerintahkan saya untuk membantu menyiapkan segala sesuatunya."Sudarta mengangg

    Last Updated : 2024-07-04

Latest chapter

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 83 Siapakah Anak yang ditabrak itu ?

    Marcel mengikuti dokter ke ruang perawatan intensif. Di sana, ia melihat anak itu terbaring dengan berbagai alat medis yang terpasang di tubuhnya. Marcel merasa hatinya hancur melihat kondisi anak itu. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan melakukan apa saja untuk membantu anak itu pulih.Saat Marcel keluar dari ruang perawatan, ia bertemu dengan seorang wanita yang tampak sangat cemas. Namun, ia sangat terkejut saat melihat siapa wanita itu. “Mrs. Andrian?” Marcel sangat kaget atas kehadirannya di ruang perawatan itu. Matanya penuh air mata, dan di belakangnya berdiri dua orang bodyguard yang tampak siap siaga.Mrs. Andrian menatap Marcel dengan tatapan dingin. “Apa yang kamu lakukan di sini, Marcel?” tanyanya dengan suara yang penuh kemarahan.Marcel merasa tubuhnya gemetar. “Saya… saya hanya ingin memastikan anak itu baik-baik saja,” jawabnya dengan suara bergetar.Mrs. Andrian menggelengkan kepala. “Kamu sudah cukup membuat masalah, Marcel. Sekarang, keluar dari sini sebe

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 82 Cobaan silih berganti

    “Ka Ruswanda,” kata Sumarni, istri Subroto, dengan nada penuh keprihatinan. “Aku tahu apa yang sudah terjadi pada kalian.” Ruswanda hanya bisa mengangguk, tak ada daya dan upaya untuk membantah atau menjelaskan lebih lanjut.“Ini semua salahku, Sumarni,” kata Ruswanda dengan suara bergetar [pada adik kandungnya. “Mengapa dulu aku mengkhianati Ratna saat aku tahu bahwa aku mandul, sehingga aku selingkuh dengan Nayla. Dengan perbuatan kejam, aku pun tidur dengannya.”“Astaghfirullahaladzim! Teganya kamu, Kak Ruswanda,” kata Sumarni, matanya membelalak dengan kekecewaan dan kemarahan.“Tapi semua ini aku sudah bertaubat, sehingga aku mengusir Nayla saat dia hamil, dan sampai saat ini, aku tidak pernah berjumpa dengan anakku,” kata Ruswanda, suaranya penuh penyesalan.Istri Ruswanda, yang duduk di sampingnya, hanya bisa merasa cemburu mendengar pengakuan suaminya. Hatinya terasa perih, namun ia mencoba untuk tetap tenang.Sumarni menghela napas panjang. “Kak, aku tahu ini berat, tapi kamu

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 81 Pengkhianatan yang Terungkap

    Malam itu, Marcel kembali ke ruang kerjanya. Ia merasa lega setelah berbicara dengan ayahnya, namun ia tahu bahwa perjuangannya belum selesai. Ia harus terus bekerja keras untuk mengungkap kebenaran dan menghancurkan Ruswanda.Saat Marcel pergi ke toilet, Sudarta yang merasa penasaran memutuskan untuk masuk ke kamar Marcel. Ia melihat laptop Marcel yang masih menyala dan dokumen-dokumen yang tersebar di meja. Dengan hati-hati, Sudarta mendekati meja dan mulai membaca dokumen-dokumen tersebut.Wajah Sudarta berubah pucat saat ia menyadari apa yang sedang direncanakan oleh putranya. “Marcel… apa yang kamu lakukan?” gumamnya dengan suara bergetar. Ia tidak percaya bahwa Marcel berencana untuk menghancurkan Ruswanda, teman dekatnya selama bertahun-tahun.Marcel kembali dari toilet dan terkejut melihat ayahnya di ruang kerjanya. “Pak, apa yang sedang Anda lakukan di sini?” tanya Marcel dengan nada cemas.Sudarta menatap Marcel dengan mata yang penuh kekecewaan. “Marcel, apa maksud semua in

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 80 Demo di Perusahaan Pusat

    Siang itu, suasana di perusahaan Ruswanda sangat kacau. Semua pekerja berdemo memenuhi halaman depan perusahaan. Mereka membawa spanduk dan berteriak menuntut keadilan. “Kami butuh gaji yang layak!” “Hentikan pemotongan upah!” “Ruswanda, dengarkan kami!” teriakan-teriakan itu menggema di seluruh area pabrik.Ruswanda duduk di kantornya, wajahnya tampak pucat dan penuh kebingungan. Perusahaan yang ia bangun dengan susah payah selama bertahun-tahun kini berada di ambang kebangkrutan. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Setiap hari, laporan keuangan yang masuk semakin memperlihatkan kondisi perusahaan yang semakin memburuk. Utang menumpuk, proyek-proyek tertunda, dan kepercayaan investor mulai goyah.Ruswanda tidak memiliki anak. Ia selalu fokus pada karir dan bisnisnya, sehingga tidak pernah berpikir untuk membangun keluarga. Kini, di saat-saat sulit seperti ini, ia merasa kesepian. Tidak ada satupun yang ingin mewarisi perusahaannya. Tidak ada yang peduli dengan nasibnya.Di luar kantor,

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 79 Rencana Rahasia Marcel

    Sudarta kini telah kembali ke rumah, ditemani oleh istrinya, Ibu Ratih. Setelah menjalani operasi jantung yang cukup berat, Sudarta membutuhkan perawatan intensif agar kesehatannya tetap terjaga. Perjalanan pulang dari rumah sakit terasa panjang dan melelahkan, namun Sudarta merasa lega bisa kembali ke rumahnya yang nyaman.Setibanya di rumah, suasana terasa sepi. Tidak ada satupun yang menyambut kedatangan mereka, kecuali pembantu setia mereka, Siti. Sudarta merasa ada yang aneh, biasanya anaknya, Marcel, selalu ada di rumah untuk menyambutnya."Hari ini, aku tidak melihat anakku Marcel, kemanakah dia?" tanya Sudarta dengan nada khawatir."Tadi pagi katanya dia ke perusahaan pusat ingin menemui Pak Ruswanda, Pak," jawab Siti dengan sopan."Ke perusahaan pusat? Ada masalah apa ya, Bu?" tanya Sudarta lagi, kali ini dengan nada yang lebih serius.Ibu Ratih tampak bingung. Ia tahu bahwa ada masalah besar di perusahaan, namun ia tidak ingin membuat suaminya khawatir, terutama saat kondisi

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 78 Pertarungan di Balik Kehancuran PT. RSTI

    “Alex?” sahut Abidin, suaranya penuh dengan kejutan dan ketidakpercayaan. Semua mata tertuju kepada seseorang yang berdiri di ambang pintu. Alex, keponakan dari Mustafa, ayahnya Abidin, baru saja keluar dari penjara. Skandal besar yang melibatkan perusahaan RSTI dan Mustafa telah membuatnya mendekam di balik jeruji besi selama bertahun-tahun.Kini, Alex hadir dengan wajah yang berbeda. Wajah yang dulu penuh dengan kesombongan dan ambisi kini tampak lebih tenang dan penuh penyesalan. Dia melangkah masuk ke rumah Abidin yang sedang berkabung, membawa aura yang berbeda dari sebelumnya.\“Alex, bagaimana kabarmu? Mengapa kau bisa bebas dari penjara?” tanya Abidin dengan nada penasaran. Matanya menatap tajam ke arah Alex, yang berdiri di ambang pintu dengan senyum tipis di wajahnya.Alex menatap Nayla yang berdiri di samping Abidin dan tersenyum. “Sebelumnya, saya turut berduka dengan kematian istrimu, Abidin,” jawabnya dengan suara rendah namun jelas. “Aku juga ingin mengucapkan terima ka

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 77 luka yang dibawa mati

    Siang itu, berganti menjadi gelap dan suasana di rumah sakit semakin sunyi. Abidin duduk di ruang tunggu dengan perasaan gundah gulana. Pikirannya terus-menerus memutar kejadian tragis yang baru saja terjadi. Melihat istrinya, Destia, ditabrak oleh sebuah mobil adalah pemandangan yang tidak akan pernah bisa dia lupakan. Rasa bersalah dan penyesalan menghantui setiap pikirannya.Di sudut ruangan, Rina sebagai selingkuhannya, berdiri dengan wajah penuh kecemasan. Dia merasa tidak nyaman berada di sana, mengetahui bahwa kehadirannya hanya akan memperburuk situasi. "Kang Mas, aku sungguh tak tahu jika kamu sudah menikah," katanya dengan suara pelan, hampir berbisik. "Aku akan pergi dari sini."Abidin menatap Rina dengan tatapan bingung. Dia merasa bimbang, tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, dia merasa bersalah karena telah mengkhianati Destia, tetapi di sisi lain, dia juga merasa ada perasaan yang tidak bisa dia abaikan terhadap Rina. "Rina, tunggu," katanya dengan suara gemetar. "

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 76 Ketika Cinta Berubah Menjadi Bencana

    Abidin merasa putus asa. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya. "Sayang, aku akan berhenti mengunjungi mucikari. Aku akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa aku benar-benar menyesal."Destia terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Abidin. "Kau benar-benar akan berhenti? Kau benar-benar akan berubah?"Abidin mengangguk dengan tegas. "Ya, Sayang. Aku berjanji. Aku akan berubah. Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari kamu."Destia menatap Abidin dengan tatapan penuh keraguan. "Baiklah, Mas. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi ingat, ini adalah kesempatan terakhirmu. Jika kau mengkhianatiku lagi, aku tidak akan pernah memaafkanmu."Abidin merasa lega mendengar kata-kata Destia. "Terima kasih, Sayang. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi."Namun, di balik janji manisnya, Abidin menyembunyikan niat yang licik. Dia tidak pernah puas dengan istrinya dan selalu mencari wanita lain untuk memuaskan h

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 75 mengingatkan pada masa lalu

    Ruswanda memasuki ruangan Sudarta dengan langkah cepat, merasa cemas tentang kondisi sahabat lamanya. Namun, langkahnya terhenti seketika saat melihat Nayla duduk di samping tempat tidur Sudarta. Wajahnya berubah kaget, dan dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Nayla?" gumamnya dengan suara pelan, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Nayla menoleh dan melihat Ruswanda berdiri di ambang pintu. Hatinya berdebar kencang dan berbagai perasaan bercampur aduk dalam dirinya. "Sialan, kenapa dia ada di sini," pikir Nayla dalam hati, merasa canggung dan tidak nyaman dengan situasi ini. Mereka berdua saling menatap dalam keheningan yang canggung. Kenangan masa lalu yang suram kembali menghantui pikiran mereka. Nayla teringat bagaimana Ruswanda telah mengkhianatinya dan meninggalkannya dalam keadaan hamil, sementara Ruswanda merasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya kepada Nayla. Sudarta, yang terbaring lemah di tempat tidur, merasakan ketegangan di antara mereka

DMCA.com Protection Status