Share

Bab 240

Merasakan kemarahan Briella, raut wajah pria itu menjadi dingin. Dia menyipitkan matanya sambil berkata pada Briella, "Kamu benar-benar nggak tahu terima kasih."

Briella mengatupkan mulutnya ingin membela diri, tetapi khawatir pembelaannya malah akan membuat pria itu makin marah. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Melihat Briella tidak mengatakan apa-apa, Valerio pun mengangkat tangannya dan meletakkan telapak tangannya di atas perut Briella. Di sini, sebuah kehidupan baru sedang dikandung, anaknya dan Briella.

Briella menundukkan kepalanya dan juga terlihat melamun.

Suasana tiba-tiba menjadi hangat. Keduanya terdiam dan tidak berbicara hingga telepon genggam Briella berdering.

Briella mengambil ponselnya dan melihat kalau Abimana lah yang menelepon. Dia tanpa sadar memutar tubuhnya untuk menyingkirkan tangan Valerio di tubuhnya, baru menjawab panggilan itu.

"Halo, Nak, apa akhir-akhir ini kamu sibuk?"

Suara dalam pria tua itu terdengar di ujung te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status