Share

Bab 141

Zayden sangat menyedihkan, dipukuli di lantai sampai pantatnya terasa panas. Dia melihat ke arah kedua orang dewasa yang berdebat di depannya, lalu menyeka air matanya. Zayden merasa kalau Mama dan Om Valerio bukan sedang berdebat, melainkan sedang saling menggoda. Situasi ini sangat menyulitkannya yang seorang anak kecil. Dia seperti orang ketiga di antara dua orang yang sedang memadu asmara dan situasinya sangat canggung.

"Mama, mau peluk."

Zayden yang saat ini diabaikan pun cemberut. Dia beranjak dari lantai dan langsung memeluk pinggang Briella. "Mama, pantat Zayden sakit dan panas, hiks ...."

Briella merasa kesal sekaligus lucu. Dia menyeka keringat di dahi Zayden dan berniat untuk menggendong putranya agar putranya bisa lebih tenang. Namun, niatnya dihentikan oleh Valerio.

"Anak lima tahun sudah bukan anak kecil lagi. Kalau orang lain tahu kamu minta peluk sama Mamamu, kamu akan diremehkan."

Setelah beberapa hari menghabiskan waktu bersama Zayden, Valerio merasa kalau Zayden mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status