Share

23. Pengakuan 2

"Mas akui memang salah. Tapi urusan tempat tidur, mas hanya melakukannya denganmu. Yang dikatakan Bila itu omong kosong. Dia hanya ingin menjerat mas dengan pengakuan palsu itu."

"Apapun bentuk hubungan kalian, hanya sekedar rekan bisnis, teman jalan atau makan, tapi itu sudah menyakitkan bagiku, Mas. Setidaknya kamu telah berbagi waktu dan bermesraan dengan perempuan lain." Selesai bicara Rinjani bangkit dari duduknya. Mengambil keranjang baju kotor.

"Izinkan aku bekerja, Mas. Aku juga ingin melanjutkan dan menata hidupku."

Daffa menahan lengan Rinjani. "Bekerja di mana?"

"Jauh dari kota ini, jauh dari kehidupanmu," jawab Rinjani sambil mengusap air matanya. Kemudian bergegas keluar kamar.

Daffa menarik simpul dasinya dan melepaskan benda itu. Sudah hilang semangatnya untuk berangkat ke kantor. Ponsel di saku celananya terus bergetar dan ia tidak peduli. Padahal siang ini ada meeting penting di kantor.

Harusnya ia tidak terlena dengan tatapan memuja dari Abila. Ketertarikan terang-te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
salah Daffa juga sih.. klo tahu dirinya dijebak Bila kenapa justru diterusin.. kan bisa tegas sama Bila..
goodnovel comment avatar
Nisa Nur
kakaknya Dafa oh kakaknya Dafa,ada apakah gerangan
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
setelah baca disebelah jafi sedikit curiga sama kakaknya Daffa nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status