Share

Bab 1728

Author: Kacang Merah
last update Last Updated: 2024-11-26 18:00:00
Reina berbalik dan menatapnya dengan bingung, "Ada apa lagi?"

"Aku hampir lupa, kita bikin video pembunuhanmu dulu."

Reina tidak ragu, dia bekerja sama dengan para penculik untuk membuat video pembunuhannya sendiri.

Setelah selesai, penculik pun berkata, "Oke beres, pergilah."

Reina hendak pergi, tapi dia teringat sesuatu dan bertanya, "Mana sekretaris dan pengawalku?"

"Oh, mereka cuma kami tawan sebentar. Tenang saja, mereka nggak akan diapa-apain," jawab penculik.

Setelah benar-benar lega, Reina langsung pergi tanpa menoleh.

Begitu keluar rumah, Reina melihat dirinya berada di gunung tidak berpenghuni.

Reina menuruti ucapan penculik. dia menemukan jalan setapak di sebelah kanan dan berjalan dengan cepat menyusuri jalan itu.

Reina takut penculik akan berubah pikiran.

Hari sudah agak gelap dan jalanan penuh tanaman berduri. Meski lengan dan kaki Reina tergores, dia menahan rasa sakit dan terus melangkah.

Sebenarnya Reina bisa berjalan di jalan besar, tapi kata penculik ada orang lain y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1729

    Rizki langsung memapah Liane dan membawanya keluar.Ketika mereka keluar, Syena sedang berdiri di depan mobil, menatap Liane sambil menangis."Ibu ... Ah, maksudku Bu Liane, aku dikirim sebuah video."Liane menatap Syena dengan cemas, "Video apa? Kamu tahu Nana di mana?"Syena mengangguk pelan, lalu berkata."Bu Liane harus tabah ya setelah lihat video ini."Hati Liane terasa dingin saat mendengar ucapan Syena. Dia memaksakan dirinya untuk bertahan, "Sini kasih aku!"Syena mengeluarkan ponselnya dan memainkan video itu untuk Liane.Liane hampir pingsan.Syena menghiburnya, "Kayaknya ini ulah musuhmu atau musuh Reina, mungkin karena Bu Liane bilang akan mewariskan Grup Yinandar ke Reina, jadi mereka mulai bertindak."Ucapan Syena benar-benar masuk akal.Namun Liane benar-benar tidak bisa berpikir.Sebaliknya, Rizki malah relatif tenang."Nona Syena, kenapa orang itu mengirimkan video ke kamu?"Syena ragu sesaat sebelum menjawab, "Aku juga nggak tahu."Rizki tidak bertanya lagi, tetapi m

    Last Updated : 2024-11-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1730

    Jarak mereka terlalu jauh sehingga Reina tidak tahu dari mana mobil-mobil ini berasal.Dia tidak berani lengah dan menunggu sampai mobil-mobil itu pergi sebelum dia berjalan lagi.Dia akan melakukan segalanya untuk bertahan hidup.Untung saja Reina tidak menyerah dan minta bantuan, karena yang barusan lewat adalah mobil bawahan Tanu.Tiba-tiba Tanu meminta sopir melipir karena dia ingin buang air kecil.Tanu turun dari mobil.Dengan pencahayaan dari lampu mobil, Reina sekilas bisa langsung mengenalinya.Tanu bahkan berani bicara dengan lantang, "Aduh bau banget tempat ini! Sialan!"Suara inilah yang mau mencelakai Reina.Kepala Reina terasa pusing dan nyeri."Ternyata Syena yang mau membunuhku!" Reina mengepalkan kedua tinjunya.Entah mengapa, momen ini terasa begitu familiar.Reina samar-samar mengingat sesuatu, sepertinya sekitar setahun lalu dia juga diculik.Reina mencoba untuk mengingat, tapi kepalanya terasa makin sakit.Reina berhenti mengkhawatirkan hal ini dan menunggu mobil T

    Last Updated : 2024-11-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1731

    Liane mencengkeram ponselnya erat-erat dan hampir menangis, "Na, Nana sudah ketemu."Syena juga tidak tidur sepanjang malam. Ketika dia mendengar kabar ini, tiba-tiba menjadi bersemangat."Di mana?""Dia sudah dibawa ke rumah sakit. Sepertinya nggak ada yang serius." Liane berkata sambil tersenyum, lalu memanggil Rizki, "Ayo cepat kita balik ke rumah sakit, anak itu pasti ketakutan.""Oke." Beban di benak Rizki akhirnya terangkat.Mereka sangat bahagia sampai tidak ada yang sadar wajah Syena yang pucat pasi.Mana mungkin?Kenapa dia bisa ditemukan?Tubuh Syena gemetar dan kakinya terasa tidak ada tenaga.Liane dan rombongannya pun berangkat.Asisten Syena bertanya, "Nona Syena, kita ikuti mereka lagi?"Syena mengangguk dengan kaku, "Ya iyalah!"Dia mau melihat apa Reina benar-benar hidup atau kabar tadi hanya kabar palsu.Syena masuk ke mobilnya sendiri, tangan yang memegang telepon masih gemetar.Di dalam rumah sakit.Reina melakukan pemeriksaan keseluruhan dan tidak ada luka serius.

    Last Updated : 2024-11-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1732

    "Apa? Mana mungkin?" Tanu membelalak tidak percaya."Apanya yang nggak mungkin? Penculik itu nggak bisa diandalkan deh, masa mereka benar-benar melepaskan Reina!" Syena menghentakkan kakinya dengan cemas. "Untung saja kita nggak ketahuan, kalau nggak kita semua bisa dipenjara."Syena tidak bisa bicara banyak dengan Tanu, dia langsung menutup telepon.Di saat bersamaan, masuklah panggilan telepon lain. Marshanda meneleponnya.Syena menjawab telepon, "Ada apa?""Nona Syena, kudengar semalam terjadi sesuatu di Kota Simaliki." Marshanda berkata ragu-ragu, "Apa Reina baik-baik saja?"Syena tertegun sesaat, lalu berpura-pura baru tahu kejadian ini, "Semalam Reina diculik, tapi sekarang sudah nggak apa-apa.""Hah?" Marshanda berpura-pura terkejut. Dia tahu penculikan Reina berhubungan erat dengan Syena. "Apa yang terjadi? Kok Reina bisa diculik? Siapa pelakunya?"Syena mengernyit mendengar serangkaian pertanyaan Marshanda dan menjawab dengan tidak sabar, "Mana aku tahu? Kamu penasaran? Tanya

    Last Updated : 2024-11-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1733

    Setelah Liane tidur lelap, Reina perlahan menarik tangannya.Dia bangun dari kasur dan berjalan keluar.Maxime masih menunggu di luar.Reina terkejut, "Kamu nggak ngantor?"Reina pikir Maxime sudah pergi karena Maxime tidak masuk ke kamarnya lagi."Kamu lagi dirawat di rumah sakit, masa aku ngantor?" Setelah Maxime selesai bicara, dia menambahkan, "Lagian semua karyawan punya tugas masing-masing, nggak ada aku, nggak mungkin bangkrut."Reina mengangguk , lalu merendahkan suaranya, "Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."Maxime menyadari ada sesuatu. "Oke, kita bicara di luar."Setelah mereka hanya berduaan, Reina pun bicara."Aku tahu siapa yang mau membunuhku."Maxime menjadi serius dan berkata, "Siapa?""Syena dan ayahnya." Reina menceritakan semua yang dia lihat semalam.Maxime mengepalkan tinjunya erat-erat, "Serahkan masalah ini padaku, kamu istirahat aja."Reina menghela napas dalam-dalam, "Aku belum tahu apa harus memberi tahu Liane tentang hal ini atau nggak? Menurutmu dia bakal b

    Last Updated : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1734

    Liane mengangguk tanpa ragu, "Yakin dong, kenapa ragu? Kamu 'kan putri kandungku?"Ucapan ini membuat prasangkanya terhadap Liane menghilang.Reina mengeluarkan ponselnya, membuka beberapa informasi yang dia temukan beberapa hari yang lalu dan menyerahkannya pada Liane."Ini adalah bukti Syena memindahkan aset perusahaan waktu dia menjabat kemarin."Jika bukan karena bantuan Liane yang menempatkan Reina sebagai CEO, Reina mungkin tidak bisa menunjukkan bukti pada Liane secepat ini.Setelah Liane membacanya, hatinya terasa sangat sedih.Ternyata selama ini dia benar-benar memelihara pengkhianat."Aku sangat menyesal! Aku sangat menyesal mengadopsi dia!" Liane mengepalkan tinjunya.Kemudian, dia terbatuk hebat.Ketika Reina melihat Liane terbatuk-batuk begitu hebat, dia hendak memanggil dokter, tapi Liane langsung menghentikannya, "Uhuk! Tung ... Tunggu ...""Ada apa?""Aku minum air saja." Liane memaksakan diri untuk menahan batuknya."Oke."Reina langsung mengambil segelas air hangat d

    Last Updated : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1735

    Rizki berdiri di depan Syena bersama sekelompok orang.Syena gemetar, berpura-pura terkejut, "Paman Rizki, kalian ngapain?"Rizki mendengus sinis, "Harusnya aku yang nanya gitu, sudah semalam ini ngapain kamu keluar dari jendela?"Syena memaksa mengulas sebuah senyum."Aku ..."Syena tidak bisa mencari alasan yang logis.Rizki tidak mau basa basi dan langsung ke pokok persoalan, "Kamu dan ayahmu mau menyakiti bos kami, 'kan? Sekarang ayahmu sudah ditangkap. Kamu akan sukarela ikut kami, atau perlu kami paksa?"Wajah Syena pucat pasi dan hampir terjatuh ke tanah.Dengan mata berkaca-kaca dia berkata, "Paman Rizki 'kan sudah melihatku tumbuh dari kecil. Aku mohon, tolong lepaskan aku kali iniiii aja? Aku nggak mau masuk penjara. Aku benar-benar nggak bermaksud membunuh dia."Membayar pembunuh bayaran membunuh Reina masih dibilang bukan kesengajaan?Rizki benar-benar tidak menyangka gadis kecil yang dilihatnya tumbuh dewasa, punya karakter yang begitu busuk.Lebih baik pelihara anjing dar

    Last Updated : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1736

    Liane yang pucat duduk di ranjang. Ketika mendengar Syena masih memanggilnya 'ibu', dia merasa mual dan jijik."Syena, bukannya aku sudah bilang, aku bukan lagi ibumu?"Syena langsung berlutut dan merangkak menuju ranjang Liane, "Bu, gimanapun juga kamu adalah ibuku. Kamu membesarkanku dengan tanganmu sendiri. Kata pepatah, berkat membesarkan anak pasti lebih besar dari berkat Tuhan.""Cih!" Liane mencibir, "Berani banget kamu ngomong gini?""Kenapa kamu nggak balikin kalimat ini ke kamu sendiri waktu meracuniku?" tanya Liane.Syena menangis, "Bu, aku bodoh. Aku benar-benar tahu aku salah, aku menyesal."Menyesal apanya? Syena cuma bermulut manis karena tidak punya jalan lain.Liane menghela napas, "Aku akan melupakan kejahatanmu ke aku, bagaimanapun aku sudah menganggapmu anakku selama ini. Tapi, kamu nggak boleh menyakiti Reina! Dia adalah putriku satu-satunya. Nggak gampang aku bisa nemuin dia setelah 20 tahun mencarinya.""Maaf, maaf, aku salah. Mataku buta karena serakah. Nggak ak

    Last Updated : 2024-11-27

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status