Share

Part 26 : Pencarian

Aku merenungkan semuanya selama dua hari pasca bencana itu terjadi. Mungkin memang sudah waktunya kembali fokus pada kerajaan dan merelakan patah hatiku.

Rela.

Seketika aku teringat kalimat Luna bahwa rela adalah penyembuhan terbaik. Sekarang gadis itu justru menghilang ditelan gelombang.

Kini, aku duduk di ruang keluarga yang sepi, hanya berdua dengan Bibi Erina. Bisa dibilang ini diskusi pribadi yang bersifat pendisiplinan.

Bibi Erina duduk bersandar dengan tangan terlipat, sementara aku duduk di kursi yang tak terlalu jauh dengannya.

"Bagaimana? Sudah sadar kesalahanmu?" cecarnya dingin.

"Aku mengaku salah. Maaf atas keteledoranku," sahutku. "Bisakah bibi menceritakan situasinya sebelum aku bertemu dengan para petinggi istana?"

"Sebelum peristiwa ini terjadi, sebagian para petinggi memintaku untuk menggantikanmu memberi persetujuan atas tindakan yang akan mereka lakukan." Bibi Erina mulai bercerita. "Mereka memberi tahu situasinya, terutama saat terjadi fenomena aneh d
Indah Riera

Terima kasih sudah membaca ^^ Jadwal up : Senin, Rabu dan Jum'at

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status