Share

Part 33 : Black Crown

Sehari setelah kematian Luna, aku belum beranjak dari kamar dan melarang pelayan untuk masuk. Sudah tiga hari aku menangis dan merenungi semuanya.

Sungguh, patah hati ditinggal Luna ternyata jauh menyakitkan dibanding pernikahan Zora waktu itu. Rasa kehilangan ini begitu besar sampai aku merasa kosong.

Aku tak tahu siapa yang melaporkan tindakanku pada Bibi Erina, tapi yang jelas wanita itu kini tengah memaki dari luar kamar. Napasku masih bergetar akibat terisak dalam waktu lama, juga masih terkulai di ranjang seraya menggenggam mutiara kokoh yang menjadi sebuah peninggalan berharga.

Aku meletakkan benda itu ke tempatnya, lalu menyimpannya di laci. Makian Bibi Erina masih terdengar, membuatku terpaksa bangun dari ranjang dan menemuinya.

"Apa perlu seperti itu di depan kamarku?" tegurku lesu saat membuka pintu.

"Kalau tidak seperti itu, kau tidak akan keluar!" sahutnya masih setengah memaki. "Hari ini kau bahkan melewatkan jam makanmu seharian penuh. Kau itu ingin mati atau bagaim
Indah Riera

NB : Cerita ini sebenernya berkonsep eropa era pertengahan. Ada beberapa istilah yang author tulis dalam bahasa indonesia. Seperti : Adipati : Duke (Luna berarti posisinya sebagai Duchess) Kadipaten : Duchy Markuis : Marquees (sebagai penjaga perbatasan) Gubernur : Count Provinsi : County Terima kasih sudah membaca ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status