Beranda / Fantasi / Rather Than My Fiancé, I Will Choose You! / Prolog - Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!

Share

Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!
Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!
Penulis: Aerina No 7

Prolog - Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!

Penulis: Aerina No 7
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-21 15:15:46

“Your Grace, Saya mohon percayalah pada Saya! Saya tidak pernah berbuat kejahatan apapun terhadap Lady Aira. Jangankan berbuat jahat, baru merencanakan perbuatannya saja tidak!”

Seorang Wanita kuyu menangis tersedu-sedu sambil terus menjerit-jerit membela dirinya pada seorang pria berpakaian rapi khas bangsawan tingkat tinggi kerajaan. Dengan tubuh lunglai dan penuh dengan bekas luka siksaan, wanita itu diseret paksa oleh 2 ksatria bawahan dari pria tadi.

“Kenapa Anda memperlakukan Saya sampai seperti ini hanya demi membela Lady Aira yang bisa saja menjebak Saya?! Padahal dia tak ada hubungannya dengan Anda, Your Grace. Sedangkan Saya ... Saya ... Saya ini adalah tunangan Anda!”

Wanita itu, Darissa Na Eiren. Wanita yang dulunya sangat cantik bagaikan bunga anggrek biru yang langka, kini malah terlihat seperti bunga kering yang sudah mati. Rambut biru arktiknya yang secerah langit kini tampak kusam, kusut, dan kotor tak terawat. Padahal dia adalah putri dari seorang Marquess, di mana perawatan tubuh seorang keturunan bangsawan sepertinya sudah sangat terjamin.

Yah ... Itu dulu, namun kini dia ....

PLAKKK!

“Tutup mulutmu dasar jal*ng si*lan! Kau membuatku jijik!”

Setelah bertunangan dengan pria itu, Duke muda Antshel Gracious, kehidupan bangsawan royal yang ia rasakan sedari janin berubah menjadi kehidupan seorang gelandangan yang melarat lagi menderita. Tubuhnya dipenuhi bekas luka, wajah cantiknya dipenuhi goresan yang di mana itu adalah sebuah pantangan untuk tubuh seorang wanita.

TWACKK!

“Ahhhh!”

Darissa mengeluarkan suara yang melengking pilu tatkala kaki telanjangnya di injak dengan keras oleh Ksatria yang menyeretnya menuju ke hadapan Putra Mahkota kerajaan Aethelred, bagaimana dia tak merasakan sakit jika kaki kecil berkomposisi tulang-tulang rapuh itu diinjak sekuat tenaga oleh laki-laki yang memakai sepatu besi bersetelan dengan baju zirah?

Manik mata emas Darissa tampak memudar akibat dipenuhi oleh buliran bening air mata, di sepanjang lorong menuju aula pertemuan kerajaan tempat sang bintang kerajaan berada, jejak darahnya yang terseret-seret dan rintikan air mata menodai lorong istana yang sangat panjang. Darissa diam tak berkutik dan hanya menggigit bibir bagian bawahnya dengan kuat, pikirannya jadi liar dan dia merasa kalau dia mungkin saja sudah gila.

Siapa yang tidak akan gila jika diperlakukan seperti itu selama hampir 6 tahun? Penderitaan yang tak berujung dari siksaan yang diberikan pria itu padanya secara fisik maupun batin. Ingin sekali dia menarik pedang yang terikat di samping pinggang Duke Antshel lalu membesit lehernya sendiri untuk mengakhiri hidupnya. Ah tidak, mungkin lebih baik kalau dia menarik pedangnya lalu menusuk Pria baj*ngan itu untuk mengirimnya ke neraka.

“Your Highness, His Excellency The Duke Antshel of Gracious menghadap Anda.”

KRIEETT~

Pintu gerbang aula pertemuan istana terbuka, banyak bangsawan yang terkejut dengan kedatangan Duke Antshel dan benda yang di seretnya (Darissa) sehingga mereka semua serentak langsung segera menyingkir ke tepi aula. Duke Antshel menyeret Darissa mendekati Putra Mahkota dan langsung memberi hormat padanya, Putra Mahkota yang sedang duduk santai di singgasana itu hanya menggulirkan netra biru lautnya yang tajam kepada Duke Antshel.

“Ada permasalahan apa, The Duke of Gracious. Lord Antshel?”

Lancient Re Aethelred, Pangeran kedua kerajaan Aethelred yang kini bergelar Putra Mahkota itu menopang pipinya bosan. Rambut pirang keemasannya bergerak miring mengikuti pergerakan tubuh pemiliknya, salah satu kaki panjangnya ditopangkan ke atas kaki yang lain lalu kemudian memasang ekspresi wajah serius ketika melihat tampilan menyedihkan dari Darissa.

“Y-your Highness. Anda tidak tahu? Lady Darissa Na Eiren mengirim pembunuh bayaran untuk menghabisi Saya, bagaimana bisa Lady Darissa melakukan itu pada Saya? Memangnya Saya itu salah apa padanya? Sampai saat ini Saya masih menggigil ketakutan saat mengingat kejadian itu, beruntungnya Lord Antshel menolong Saya dengan memberi pelajaran pada Lady Darissa.”

Aira Qianzy, tunangan Putra Mahkota yang berasal dari keluarga Viscount itu berujar sambil menunjuk-nunjuk Darissa dengan raut wajah takut-takut. Semua orang di sana mengiba pada Aira, namun, dalam waktu yang sama mengumpati Darissa, kecuali Lancient yang mendecih kasar dan menatap jengkel pada Aira.

“Begitukah menurut Anda, Lady Aira?”

“Y-ya Your Highness, percayalah pada Saya!”

Seluruh tenaga yang menopang tubuh ringkih Darissa roboh, dirinya luruh jatuh tertekuk di lantai tepat di hadapan tangga-tangga kecil jalan menuju tempat singgasana Putra Mahkota berada. Kejadian ini benar-benar sebuah insiden buruk yang tak pernah dia inginkan sekalipun itu hanya mimpi semata, di tambah pula tak akan ada yang mau berada di pihaknya untuk membelanya karena keluarganya sudah meninggal secara beruntun baru-baru ini.

“Your Highness, mohon persetujui permintaan Saya untuk membatalkan pertunangan Saya dengan Lady Darissa Na Eiren. Beserta, tolong untuk menghukumnya seberat mungkin karena sudah berani-beraninya mencoba menyakiti Putri Mahkota kerajaan ini.”

“Hm ... baiklah, Aku menyetujuinya.”

Lancient menghela nafasnya sebentar lalu menyeringai, tangan yang menopang pipinya itu diangkat ke atas untuk mendapatkan perhatian dari para bangsawan lain.

“Aku, Lancient Re Aethelred. Dengan resmi menyatakan pertunangan antara Duke Antshel Gracious dan Lady Darissa Na Eiren dibatalkan!”

Darissa tidak tahu apa yang dia rasakan sekarang, apa harus bahagia karena pertunangannya berakhir atau sedih karena selanjutnya dia akan dihukum? Ada kemungkinan dia akan di eksekusi mati.

“Ah dan juga,”

Berakhir sudah harapannya untuk di tolong oleh seseorang, sebentar lagi Putra Mahkota pasti mau mengumumkan hukuman yang akan dijatuhkan padanya. Padahal dia sudah menjalani hidupnya setenang mungkin agar tak mengganggu Duke muda itu, padahal dia tak pernah berinteraksi dengan orang lain apalagi mencelakainya.

Tapi kenapa? Kenapa dia dianggap sebagai seorang penjahat atas tuduhan tak berdasar yang dilayangkan oleh perempuan yang disangka oleh semua orang sebagai wanita terhormat, padahal wanita itu hanyalah berpura-pura saja dan membodohi semua orang dengan tingkah laku kepolosannya yang dibuat-buat.

“Nurufufufu.”

Kekehan pelan dan tatapan yang merendahkan Darissa tersembunyi dari balik lebarnya kipas kertas kepunyaan sang Putri Mahkota itu, perempuan itu menyeringai puas tanpa sepengetahuan orang lain selain wanita malang Darissa yang terperangah tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat.

“Aku, Lancient Re Aethelred dengan resmi menyatakan kalau pertunanganku dengan Lady Aira Qianzy juga dibatalkan!”

SHOOT!

“A-apa?!”

Aira Qianzy, perempuan yang baru saja terkekeh senang karena menganggap wanita pengganggu itu akan segera dihukum mati oleh tunangannya pun tersentak, kipasnya jatuh dengan keras menghantam lantai. Tanpa pikir panjang, Dia segera melangkahkan kakinya dengan ringan mendekati sang bintang kerajaan.

“Your Highness, apa maksud Anda? Anda tidak serius mengatakan itu, benarkan?”

Aula istana mulai berisik dipenuhi oleh bisik-bisik setiap bangsawan yang ada, mereka semua tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi termasuk juga Darissa. Aira segera menghempaskan bokongnya ke lantai dan berlutut di depan Putra Mahkota, matanya yang indah mulai mengalirkan air bening dan kemudian memohon pada pria mulia di depannya dengan suara yang tersendat-sendat karena sedang menangis tersedu-sedu.

“Your Highness, bagaimana--- hiks ... bagaimana bisa Anda melakukan ini pada Saya? Bukankah Kita akan segera menikah di akhir bulan musim semi yang menyegarkan ini?”

 “Ya, tapi itu dulu. Aku bukanlah orang yang ingin dibodohi terus olehmu, Lady rendahan.”

Lancient bangkit dari singgasananya dan mengayunkan tubuh kokohnya merunduk mendekati Aira yang terdiam membeku, aura biru muda menguar dari tubuh pria itu dan mata sapphirenya terlihat menyala dengan terang. Tangan beruratnya terangkat dan mengusap pipi Aira perlahan, lalu kemudian ditekannya rahang perempuan itu dengan nafsu ingin membunuh.

“Beraninya Kau jalang rendahan mengkhianati cintaku secara diam-diam, dan sekarang Kau masih berpura-pura tidak tahu apa-apa, huh? Orang sepertimu 'lah yang lebih pantas untuk di siksa daripada wanita yang ada di sana.”

“Your Highness, Anda tidak bol---“

“---Berisik! Diam di sana, Aku belum selesai bicara namun bisa-bisanya Kau dengan lancang memotong pembicaraanku?!” sambar Lancient pada Duke Antshel dengan kilatan mata penuh amarah.

Dia mengerahkan beberapa tenaganya lagi ke tangan yang mencengkeram rahang Aira sehingga membuat perempuan itu ketakutan setengah mati. 

“Kau pikir Aku tidak tahu? Kau dan si Duke bodoh itu selama ini menjalani hubungan terlarang meskipun Kalian berdua masing-masing memiliki pasangan. Haha, bukankah itu lucu?”

Lancient Re Aethelred, pria yang selama ini berkelakuan tenang dan tak suka keributan itu kini meledak-ledak mengeluarkan semua emosi dan perasaan yang selama ini dia kubur dalam-dalam.

Di masa lalu, pernah sekali dua kali Lady Darissa dari rumah Marquess itu menemuinya dan memintanya untuk lebih perhatian kepada tunangannya. Saat diberitahu kalau tunangannya itu dekat dengan Duke of Antshel, dia tak menghiraukannya karena Lancient lebih percaya kepada tunangannya.

Lalu mengapa? Mengapa perempuan itu dengan teganya mengkhianati kepercayaannya?! Mengapa perempuan itu menghancurkan hatinya sampai remuk tak tersisa di saat hari perayaan pertunangan mereka?

Di saat Lancient sangat kelelahan akibat sibuk seharian menyiapkan berbagai macam persiapan pesta, tanpa sengaja dia melihat tunangannya sedang bercumbu rayu memadu bibir ranumnya yang tak pernah dia sendiri rasakan, Lancient melihat secara langsung ketika Aira dan Duke muda itu saling memadu kasih di belakang istana Putri Mahkota.

“Hah, jalang rendahan. Minggir dari jalanku dan jangan pernah menunjukkan keberadaanmu yang menjijikkan lagi, Kau membuat mataku sakit!”

Lancient menghempaskan cengkeramannya hingga membuat Aira tergolek menyedihkan memeluk lantai, dilewatinya perempuan yang kini terlihat menangis gemetaran itu dengan tampang dingin lalu dengan tenang menuruni anak tangga.

Darissa yang menyadari kalau Putra Mahkota sedang mendekatinya, segera saja dia merendahkan tubuh kurusnya hingga kepalanya menyentuh lantai, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi barusan, namun, kali ini dia yakin kalau ini adalah akhir bahagia untuk dirinya, yah ... maksudnya, akhirnya Darissa bisa segera terbebas dari semua penderitaan ini dengan cara mati meninggalkan dunia fana.

“Lady Darissa Na Eiren.”

Sang Putra Mahkota berdiri tepat beberapa inchi di depan kepalanya, suara berat itu memanggil nama lengkapnya dengan penuh kewibawaan.

“Saya mohon, angkatlah kepala Anda dan tolong lihatlah Saya.”

“Mohon maaf Your Highness, bagaimana bisa Saya yang makhluk rendahan ini menatap langsung ke arah Anda sang bintang terang pelita kerajaan?”

Lancient menekuk satu kakinya dan bertekuk lutut di depan wanita itu, tatapannya yang sendu tak bisa lepas memandangi wanita kuyu yang berbalutkan baju compang-camping dan berhiaskan berbagai jenis luka.

Wanita itu memiliki nasib yang sama sepertinya, alih-alih mendapatkan cinta dan kasih sayang dari pasangannya, mereka berdua justru diberi pengkhianatan dan luka membekas yang tak bisa sembuh begitu saja. Jadi karena itulah, Lancient bertekad untuk membahagiakan wanita yang selama ini tenggelam di lautan kesengsaraan, agar terbang menuju langit kebahagiaan yang sempurna, selamanya dan tak akan ada ujungnya.

“Lady.”

Diraihnya bahu kecil Darissa dengan lembut dan mengangkat tubuh wanita muda itu agar berhenti merendahkan badannya, rambut kumal panjang yang menyembunyikan kecantikan sejatinya tumpah menimpa punggungnya bagaikan ombak air laut. Mata emasnya yang berkilauan membulat lebar bertemu dengan mata biru miliknya yang menyejukkan.

“Dengan segala hormat. Lady Darissa Na Eiren, maukah Anda menikah dengan Saya?”

‘Haah ....’ Lancient mengeluh, 'Andai saja hatiku bertemu dengan wanita ini lebih dulu.’ pikirnya.

Semuanya terkejut dengan tindakan tak terduga dari Sang Pangeran, Darissa pun mengerjapkan matanya berkali-kali dengan mulutnya yang terkatup-katup.

“S-saya---“

SWUNGG!

Belum sempat Darissa menjawab lamaran mendadak itu, tak dikira sebilah pedang panjang yang tajam dihunuskan oleh Duke Antshel tepat pada dada kiri Putra Mahkota hingga menembus jantungnya. Seberapa kuatnya pun manusia yang memiliki bakat pertahanan hidup seperti magic spell atau daya tahan tubuh di atas manusia normal, jika jantungmu yang merupakan inti sari kehidupanmu terluka, maka itu semua akan sia-sia.

SPRRATT!

Dalam sekali tarik, Duke Antshel menarik pedang yang menembus jantung itu hingga menyebabkan darah Putra Mahkota terciprat kemana-mana, terutama Darissa yang syok terhadap wajahnya yang tertutupi cipratan darah hangat itu.

“Y-your Highness!” pekik Darissa.

Semua tamu undangan menjerit histeris, mereka berlarian saling berebut pintu keluar hanya untuk melarikan diri menyelamatkan nyawa mereka masing-masing, tanpa sedikit pun memperdulikan bagaimana kondisi Putra Mahkota kerajaan.

“Ukhokh!”

Tangan Lancient gemetar menutupi mulutnya yang terus mengeluarkan darah, rasa sakit yang membakar dan dirinya yang mulai kesulitan bernapas terasa sangat menyiksa. Pusing mulai mendera dan kesadarannya mulai berkurang, tubuh Lancient oleng dan hendak jatuh ke lantai begitu saja, namun, dengan cekatan Darissa segera merangkulnya.

“Your Highness!”

Darissa panik, dia gemetaran melihat dan merasakan suhu tubuh Sang Putra Mahkota secara perlahan kian menurun. Tangan rampingnya yang menonjolkan tulang itu amat sangat terguncang dan tak bisa berhenti bergetar saat tangannya yang berlumuran darah mencoba menutupi dada Lancient yang terluka.

Lancient terus memuntahkan cairan merah itu dari mulutnya bersamaan dengan tubuhnya yang mengejang, iris biru yang menentramkan jiwanya Darisaa, sekarang mulai tak terlihat lagi karena kelopak matanya mulai memaksanya untuk terpejam. Walaupun nyawanya sudah berada di ujung tanduk, Lancient masih berusaha bergumam dengan suara lirih yang tercekat.

“My ... Lady, maukah ... An-da ... me ... ni ... kah ... de---“

DEG!

“H-huh? Y-your Highness?!”

Darissa membeku tatkala sang bintang kerajaan yang bersinar terang benderang itu, kini ... secara perlahan mulai meredup, meninggalkan jejak yang tak sepenuhnya selesai diutarakan. Tangisnya buncah, dan rasa sakit di dalam dadanya menghantuinya.

'Ah, andai saja hati Saya bertemu dengan Anda terlebih dahulu. Mungkin Saya akan jauh lebih bahagia bersama Anda daripada dengan tunangan jahat Saya, Your Highness.’ ungkap batinnya meraung-raung.

“Dengan senang hati, Saya menerimanya ....”

Darissa menangkup wajah Lancient dan menundukkan kepalanya mendekati wajah rupawan Lancient, dimiringkannya kepalanya yang merendah itu dan tanpa ada rasa jijik sama sekali, dikecupnya perlahan dan penuh perasaan bibir Lancient yang berlumuran darah.

“ .... Your Highness, The Crown Prince of Aethelred.” bisiknya kecil.

Cahaya putih yang membutakan mengelilingi mereka berdua sesaat setelah Darissa mencium Sang Pangeran, kejadian itu adalah hal yang tak akan pernah ia lupakan bahkan setelah kematiannya. Karena itu adalah ... ciuman pertama dan terakhirnya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
openingnya dramatis sekali.. huhuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 1 - First Timeline

    TRACK! TRACK! TRACK!Suara benturan pedang kayu yang beradu sengit itu menyahuti cuitan burung-burung merpati yang bercicit di atas pohon kenari, dua anak kecil yang saling menyerang menggunakan pedang kayu terlihat bersenang-senang dengan latihan pagi mereka. Kedua anak yang sudah merasa kelelahan itu pun akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak, mereka tertawa bersama lalu saling menyanjung satu sama lain.“Pengembangan bakat berpedangmu semakin meningkat.”“Itu belum seberapa, Saya akan berusaha untuk menjadi jauh lebih kuat lagi agar bisa menjaga Anda. Your Highness.”Salah satu anak yang berperawakan cukup tinggi untuk seukuran bocah berusia 13 tahun, menundukkan kepalanya sopan kepada anak laki-laki di depannya yang derajatnya jauh lebih tinggi darinya. Rambutnya yang memiliki warna sehitam ebony menggantung di udara tatkala kepalanya merendah, iris matanya yang se

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-21
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 2 - Elegant Lady

    Empat tahun dengan cepat telah berlalu, kehidupan di akademi sihir tidak terlalu berbeda. Lancient yang tetap tak bisa menggunakan sihir tapi nilai akademiknya di bidang lain sangat unggul, lalu ada Aira yang telah tumbuh menjadi remaja yang cantik dan sering dijuluki sebagai "Si Gadis Jenius" karena pandai mengendalikan Mana.Fennel cukup sering mengawasi mereka berdua, ada perubahan besar dalam hatinya yang perlahan terkesudah mulai terketuk oleh debaran jantung yang selalu menggebu-gebu di dada saat melihat keatraktifan Aira. Sekarang, Fennel mengerti kenapa Lancient selalu bilang padanya kalau dia tergila-gila pada gadis polos itu, Fennel menemukan dirinya sendiri juga terjerat ke dalam pesonanya Aira yang sangat luar biasa.Akan tetapi, dia tidak boleh membiarkan perasaannya lepas kendali. Dia tidak mau membiarkan dirinya menjadi tak tahu malu karena menyukai gadis yang sama dengan tuan mudanya itu. Kalaupun memang perasaannya masih terus ada,

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-21
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 3 - Beloved Sister

    /”Waktu cepat sekali berlalu ya? Lihatlah keluar, musim panas sekarang sudah menjadi kesekian kalinya yang kulalui tanpa keberadaanmu 4 tahun terakhir ini. Ah, Aku kesepian tanpamu, kapan sih adik kecilku yang manis itu kembali ke pelukan kakaknya yang cantik jelita ini?”/“Hihi, Kakak masih sama seperti biasanya. Selalu memuji dirinya sendiri di setiap surat yang ia berikan padaku, apa dia tidak memikirkan kata-kata lain selain ini?”Darissa terkikik kecil membaca surat dari kakaknya itu, sepucuk surat yang menjadi penebus rindu./”Kesehatanku sudah mulai membaik daripada sebelumnya, sekarang Aku tidak terlalu sering berbaring di kasur dan mengurung diri di kamar tahu! Setelah Kau lulus dari akademi, ayo lakukan semua hal yang ingin Kau lakukan bersamaku dulu! Seperti piknik di musim panas, menanam dan melihat bunga-bunga cantik di musim semi, berjalan bersama saling berganden

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 4 - Dance Practice

    “Satu langkah ke kanan, mundur dua langkah ke belakang. Berputar sekali, lalu langkah pentingnya adalah jangan menginjak pasangan menari kalian.” instruksi seorang guru menari.Hari kelulusan sudah hampir di depan mata, akademi sihir yang tahu kalau anak murid lulusan mereka akan segera menggelar pesta debutante itu, sengaja mengadakan pelatihan dansa di akhir pekan. Berlatih menari akan lebih baik jika dilakukan sedari dini, karena setiap langkah yang ditunjukkan di depan pasangan menarimu, akan sangat mempengaruhi karakteristikmu.THOMP!“Uh, Your Highness! Anda menginjak kaki Saya lagi,”“Uwah, maaf.”Entah sengaja melakukannya karena dendam pribadi, atau memang benar-benar tidak sengaja, Lancient menginjak kaki pasangan latihan menarinya yang tak lain adalah Darissa.Ada kelegaan kecil yang terpancar dari raut mukanya L

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-23
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 5 - Original Novel

    "Menjinakkan Tunangan Posesif"Judul dari light novel online yang terkenal di kalangan anak muda-mudi penggemar setia aplikasi orange, ceritanya sangat booming dan populer di mana-mana. Dengan berisikan 163 bagian, novel itu dikarang oleh seorang penulis novel bernama pena "Rui Lean."Novelnya menembus pasar industri hiburan yang sangat luas dengan dijadikan buku cetak, diilustrasikan jadi komik dan visual novel, bahkan sampai diadaptasi jadi film layar lebar.Penggemarnya sangat banyak, berasal dari berbagai macam tempat. Termasuk, seorang gadis biasa berpenampilan sederhana yang tinggal di rumah kumuh ini, sebut saja namanya Mariana.Dia selalu mengenakan kacamata tebal, wajahnya juga dipenuhi oleh jerawat. Dia selalu tinggal di rumahnya terus karena dia adalah seorang pengangguran yang kerjanya hanya tiduran memainkan ponsel yang dia punya hasil dari menghutang. Gadis itu, sangat tergila-gila dengan salah satu karakter novel

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-24
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 6 - Tea Time

    Matahari pagi membumbung cerah di angkasa, para gadis muda dari kalangan bangsawan di-3 negara yang saling bersebelahan itu, tengah mengadakan latihan pesta teh di halaman depan asrama putri. Di salah satu meja bundar yang ditempati tujuh orang itulah, berkumpul para gadis-gadis dari keluarga terpandang.“Miss Eiren, Anda menari dengan sangat luar biasa kemarin! Saya sampai terkagum-kagum dengan setiap derap langkah kaki Anda yang indah itu, keindahannya bagaikan seorang peri bunga yang menari-nari di udara.”Putri pertama dari kekaisaran Violegrent yang sangat berkuasa, memuji tarian Darissa yang ia lihat sewaktu kemarin. Dengan manik kelamnya yang sehitam batu obsidian, Putri itu menatap Darissa penuh dengan kilauan kekaguman di mata bulatnya.“Itu benar sekali, sepertinya Saya tidak akan bisa menandingi kehebatan tarian Anda. Hoho, Miss Eiren. Lain kali, bisakah Anda mengajari Saya cara

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 7 - Tea Time (2)

    “Your Highness, Princess Camerine. Saya ingin meminta pertolongan dari Anda, bisakah Anda menghentikan pendarahan pada tangan Saya ini dengan menggunakan sihir penyembuh milik Anda?”Darissa memberi sinyal minta tolong kepada Putri Camerine yang duduk di sebelah kanannya Putri Violegrent, Darissa sangat mengandalkan bantuannya karena Putri Camerine itu terkenal akan sihir penyembuhannya yang sangat efektif menyembuhkan luka luar. Camerine yang wajahnya sama pucatnya dengan gadis-gadis lain, segera beranjak pergi menghampiri Darissa dengan rasa panik yang hebat melandanya.Dipeganginya tangan kiri Darissa yang terulur bercucuran darah merah segar itu ke arahnya, dengan menggunakan tangan yang menggigil seakan-akan gemetar akibat kedinginan. Mana sihir dengan aura seputih awan mengalir dari telapak tangannya dan beralih ke tangan Darissa, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja sampai akhirnya pendarahan di punggung tangan kiri Darissa berhe

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-26
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 8 - Forgiveness

    “Tunggu sebentar, Anda bilang saudara laki-laki? Oh, oh! Apakah yang di maksud oleh Anda itu ialah saudara kembar Anda yang terkenal akan ketampanannya?! His Royal Highness The Prince of Violegrent?!” pekik Nona Seria dengan penuh kegirangan.“Meh, dia tidak setampan itu haha! Rumornya sangat keterlaluan sekali.”“Tapi, jika Anda saja sudah secantik ini, maka sudah pasti saudara kembar Anda juga memiliki wajah yang indah nan rupawan karena memiliki rupa yang sama, 'kan? Bukankah anak kembar itu sangat identik satu sama lain bagaikan pinang dibelah dua? Bahkan seakan-akan sedang bercermin sendiri saja, benarkan?” Nona Mizumi yang sedari tadi terdiam pun ikut penasaran.“Hm, sepertinya begitu. Yang membedakan Saya dengannya adalah jenis kelamin, warna rambut dan mata, juga tingkah laku yang sangat berbanding terbalik.”“Saya dengar kalau Prince of V

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-27

Bab terbaru

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 138 - Deep Inside

    BRUAK!“Kyahkk!”“…!”Suara gadis yang berteriak setelah terdengarnya suara sesuatu yang beradu, telah sukses memecah fokus milik seseorang.Seseorang yang lekas menolehkan kepala bersurai merah muda yang indah, namun, secara bersamaan terlihat lucu karena warnanya hampir menyerupai permen kapas, … tuk memalingkan muka pada sumber suara.Seseorang yang ….GREP!“H-huhh??”… Membelalakkan manik mata kuning keemasan, yang memantulkan bayangan sesosok remaja laki-laki berambut hitam ebony, menangkap hati-hati seorang murid perempuan berambut hijau lumut.“Ah, … Anda baik-baik saja?” Tanya remaja laki-laki yang gadis berambut permen kapas ini kenali sebagai Grand Duke muda Eglantine, Fennel, sembari melepaskan pegangan tangannya dari yang ia tolong.Suaranya terdengar halus, sangat sopan ditelinga.Tatapannya yang lembut, terpancar dari manik mata hijaunya yang menenangkan.“S-saya baik-baik saja.”Seharusnya, dia, si gadis berambut permen kapas ini, putri sulung the Honourable Marquess o

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 137 - Challenge (2)

    GROOO~!.“…!”“…!”“…!”Suara perut yang terdengar keroncongan, mengagetkan ketiga muda-mudi yang ada di sana.Yakni, Aira yang sempat tidak terima di dalam hatinya, kalau ia hanya menjadi obat nyamuk saja.Ruffin yang masih memiliki sisa potongan besar kue muffle di tangannya.Juga, penghasil sumber suara keroncongan itu sendiri, Alvina, ….“M-maafkan Saya atas kelancangan ini!”… Yang menutupi muka merah padamnya dengan kedua telapak tangan.“Hoo, ini menarik,” batin Aira menyeringai, tiba-tiba merasa senang.Dia sangat mengharapkan, supaya nenek yang mengaku sudah menunggu si pangeran dari Violegrent ini selama kurang lebih 70 tahun, terlepas itu benar atau tidak, … akan mengalami hal yang serupa seperti dirinya tadi.Yaitu, ….“Kamu lapar?”… Dihardik dengan kasar oleh target tantangan mereka.“Ini memang tidak sopan, tetapi, … apa kamu mau memakan punyaku sebagai pengganjal perutmu tuk sementara waktu?”"S-sungguh?"Akan tetapi, … apa?“Bolehkah Saya menerima bantuan yang berharg

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 136 - Challenge

    “Pangeran Edelhert~!”“….”“Pangeranku~!”“….”“Your Royal Highness~!”“….”“Ruff—!”“—Hei.”Tidak tahu malu, padahal sudah diperingatkan di seminggu yang lalu, … Alvina melabrak Aira sembari menampilkan sisi sikapnya yang lain.Sikapnya yang sebenarnya, yang kasar, serampangan, dan jauh dari kata seperti sesosok nona bangsawan.“Dasar j*lang rendahan.”Berkali-kali, Aira mencoba mencari perhatian dari Ruffin, yang jelas-jelas menghindarinya dan merasa tidak nyaman atas gangguan itu.Berkali-kali juga, Alvina mengawasi dia dari kejauhan dengan tangan yang mengepal.“Kau bebal sekali, ya? Sampai-sampai tidak mau mendengarku.”SRAKK!“…!”Alvina memojokkan Aira sampai di gadis berambut hijau lumut itu terpojok menyandarkan tubuhnya pada tembok ruangan, … yang lagi-lagi sangat sepi tuk dilewati murid-murid lain sehingga membuat mereka berdua bisa bersikap leluasa.“Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu berhenti?” Tanya Alvina dengan ekspresi wajah yang tampak bermain-main, dilihat d

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 135 - Ultimatum

    “…!”Aira terenyak.Tak pernah ia bayangkan, seseorang sedingin, dan begitu pendiam seperti Putri Duke Kennard, yakni Alvina Desideria Kennard, … akan berlaku seperti itu.“Persetan kau!”Dia mengacungkan jari tengahnya tepat di depan muka.Bahkan, menambah dramatisasi supaya kesan menjengkelkan terasa begitu cetar, … anak perempuan berambut biru beri dan bermata biru es itu, menjulurkan lidahnya seperti mengejek.“A-apa yang?!”Kaget, tentu itu yang ia rasa.Bukankah selama ini, putri Duke itu sangat dikenal dengan kelakuannya yang elegan, seolah-olah memahami dan menjalankan peribahasa, “diam adalah emas”?Lalu mengapa …?“Ha, sepertinya kau terkejut ya, dengan perubahanku sekarang? Asal kau tahu, justru, sifat asliku adalah seperti ini.”“…!”“Malahan, perubahan sifatku yang drastis ini, disebabkan oleh seseorang.”SRKK!Alvina mendekatkan wajahnya ke samping Aira, dan segera memelankan suara akan kelanjutan ucapannya, memberi intonasi yang kalem namun, terasa menekan.“Seseorang y

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 134 - When I See You Again

    “Aboo! Abuuu!”Sigh …!Sulit dipercaya, ada dunia yang suasananya jauh berbanding terbalik dengan dunia yang Desik—ah! Maksudnya, Alvina bayi ini kenal.Lihatlah atap langit-langit berukiran estetik, tetapi jika di zamannya sudah pasti akan dipanggil sebagai sebutan barang antik atau kuno, … menghias rumah kepemilikan dari dua orang cantik nan tampan, yang Alvina taksir sebagai orang tua kandungnya ini. Itu terlihat begitu nyata.Apakah seperti ini perasaannya Rafi dahulu, sewaktu dia tinggal di waktu bernuansa semacam sekarang, tetapi tiba-tiba terlempar jiwanya untuk memasuki raga milik seseorang berpenduduk zaman modern?Ternyata, lumayan mengesalkan juga, ya.Mengingat, orang-orang baru yang dikenalnya tidak memahami adaptasi lingkungan mereka.“Cikucikuckik! Bwaaa!”“….”Menatap datar pria konyol yang faktanya bahwa dia memang ayahnya, karena sudah berjasa besar dalam mewariskan penampilan indah dari rambut biru beri, mata biru es yang dingin, serta kulit putih pucat, … tengah m

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 133 - Please … Help … Me!

    Saat Rafi yang hanya dalam sepersekian menit sudah kehilangan memori terkait kenangan mereka menghabiskan waktu bersama selama beberapa bulan ke belakang ini, bertanya kepadanya akan siapa dirinya, … Desika menjawab.“Aku temanmu.”Teman.Hanya itu.Setidaknya untuk sekarang.Lalu ….“Sial, sial, sial, SIAL!”Saat dia berinisiatif memeluk dan menutupi mata beringas Rafi tatkala orang yang berbeda kepribadian ini dengan kepribadiannya di sehari yang lalu itu, karena amukannya semakin menjadi-jadi tatkala melihat dunia berbeda dari apa yang diketahuinya, … Desika mengatakan.“Tidak apa-apa, aku akan memandumu. Karena aku temanmu, aku akan selalu bersamamu."Karena dia temannya, tak ada alasan yang bisa membantahnya untuk mencegah teman berharga bagi dirinya itu jatuh ke dalam parit untuk terpuruk sendirian.Kemudian, ….“Mati. Mati. Mati. Mati …!”Betapa eratnya pelukan yang Desika berikan kepada Rafi, dalam beberapa minggu waktu yang dihabiskannya sendiri untuk mengawasi orang yang men

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 132 - My Love From Another World (3)

    “Ini hasil tulisanmu?”Membuka lembaran buku cetak fisik yang Desika berikan kepadanya untuk dibaca pertama kali oleh pembaca pertamanya sebelum versi novel online-nya ia luncurkan, … Rafi menghabiskan masa liburan kerja untuknya akibat majikannya sedang menutup kafe karena hendak bertamasya, … membaca secara antusias buku yang berjudul “Tame My Possessive Fiancé”. Tentu, rasa semangat dari pembaca pertamanya ini membuat Desika senang tidak terhingga.Terutama, karena dia, sosok pembaca pertamanya … adalah ketertarikan cinta pertamanya juga. “Jadi, bagaimana menurutmu?”“Ini cerita yang bagus.”Mata mereka saling bertatap, dan mengalihkan satu pandangan bermakna lain ke sorot manik yang memancarkan aura keceriaan.“Kau membuatnya sangat realistis dengan suasana di duniaku, sehingga dapat mendorong orang ikut percaya bahwa dunia tempat tinggalku itu memang ada.”“Kalau begitu, apa kamu tidak keberatan kalau aku …?”“….”Ah.Senyuman tipis yang menyimpul seperti sebuah seringai itu te

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 131 - My Love From Another World (2)

    “Arghhh! Sialaaan! Apa yang KAU LAKUKAN?!”Berteriak begitu kencang secara sengaja selain karena memang merasa terkejut, juga karena ingin menarik bantuan lewat perhatian yang didapat dari teriakannya tersebut, … Desika membekuk pergerakan Rafi dengan cara mengimpit lehernya mengenakan perpotongan lengan.“KAU GILA YA? KAU MAU MATI YA?”Terima kasih atas suara lantangnya itu, petugas medis yang kebetulan sedang lewat di dekat koridor ruangan ini datang membantu mencegah upaya sang pasien bernama Rafi untuk melompatkan diri dari lantai 5 rumah sakit ini.Sekarang, setelah dipikir-pikirkan lagi, … tentang bagaimana pasien yang berontak dari para petugas medis yang berusaha menyuntikkan obat penenang, demi mencegah hal-hal tak diinginkan mau dilakukan kembali oleh Rafi yang saat ini tampak mengucurkan banyak darah dari hidungnya sedari Desika seret tuk menjauh dari jendela, … si gadis yang mulai menangkap situasi, mengerutkan keningnya serius.Rupa-rupanya, orang yang dimulai dari hari i

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 130 - My Love From Another World

    “Ya, ya, ya. Sialan! Berhenti berbicara tanpa henti! Kau pikir aku ini typewriter apa? Yang mampu menangkap semua kata-katamu secepat apa pun informasi yang diberikan?!”Mengemudikan mobil mewah dengan ditemankan oleh musik yang mengentak-entak di sela-sela dirinya bertukar percakapan bersama temannya lewat earphone, … seorang perempuan muda yang tak perlu pusing memikirkan tugas sekolah karena orang tua angkatnya tidak memaksanya untuk sekolah jika memang tidak mau, … asyik menikmati suasana.Sampai ….“Eh, sudah dulu ya. Aku ma—!”—BRAKKK!“…!”Dia mengerem mobilnya mendadak dengan jantung yang seperti mau berhenti sejenak, begitu menyadari adanya sesuatu yang muncul dan jatuh tiba-tiba dari atas pohon, … lalu berakhir menghantam kaca depan mobilnya sampai ringsek.“Oh, oh SIALAN!”Mengumpat dengan suara histeris segera setelah keluar dari mobil dan menyidik-nyidik lebih jelasnya lagi tentang sosok yang menabrak mobil kesayangannya itu, … perempuan tersebut tambah-tambah mengumpat.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status