Share

Bab 114 Serangan Pertama

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-05 18:20:20

Di kantor perusahaan MY, Sean mengadakan rapat darurat bersama tim terkait proyek mereka dengan perusahaan asing yang baru saja melakukan kerja sama.

CEO dari perusahaan tersebut terlihat sangat frustasi. Bahkan semua anggota tim yang memberikan pendapat, selalu menjadi sasaran kemarahannya. Bagaimana tidak, perusahaan asing tersebut, tiba-tiba membatalkan kerja sama mereka dengan alasan yang sangat kongkrit. Mereka menilai pekerjaan perusahaan MY tidak kompeten dalam berbagai hal. Bahkan mereka sangat spesifik menjelaskannya.

Celine memang sangat teliti merencanakan semuanya. Keputusannya sangat benar untuk berada di dekat musuh, dan menjadi istri yang baik, agar bisa mengetahui kelemahan suaminya.

Sean berkali-kali menghubungi perusahaan tersebut untuk melakukan negosiasi. Sayangnya, pihak dari perusahaan asing tersebut menolaknya. Perusahaan tersebut kecewa dengan hasil kerja dari perusahaan MY yang tidak kompeten menurut mereka.

Brak!

Sean menghempaskan benda-benda yang ada di me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eva Arini Devi
emang cocok sesama penghianat saling mengumpat ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 115 Bantuan Rubah Betina

    Sontak saja wanita tersebut menghentikan langkahnya. Dia menggigit bibir bawahnya, merasa cemas akan keamanan dirinya."Apa yang kamu lakukan di tempat ini?" tanya Rendy dengan tegas, dan terkesan menakutkan.Wanita itu hanya diam. Beberapa detik kemudian, dia membalikkan badannya, dan memaksakan senyumnya untuk menutupi ketakutannya. "Aku akan menemui Sean. Dia ada di ruangan kantornya, bukan?""Dia tidak ada di ruangannya. Dia sudah pulang. Lebih baik kamu pulang saja, daripada kamu terkena masalah nantinya," tutur Rendy dengan tegas, dan memperlihatkan wajah garangnya.Wanita yang memakai dress ketat berwarna merah menyala itu, berjalan berlenggak-lenggok menghampirinya. Dia memegang dada Rendy, seolah sedang merapikan pakaiannya, seraya berkata,"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku. Sean masih berada di dalam ruangannya, aku tahu itu. Jadi, biarkan aku menemuinya, karena dia sedang menungguku."Wanita yang layaknya penggoda itu, mengedipkan sebelah matanya, dan tersenyum genit,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 116 Junior

    'Apa aku sedang bermimpi? Kenapa dia ada di sini?' batin Celine yang baru saja membuka matanya.Antara sadar dan masih dalam dunia mimpi, Celine tidak mempermasalahkannya. Baginya, seperti ini saja sudah cukup untuk menuntaskan kerinduannya. Selama ini dia hanya bisa menahan kerinduannya, dan berusaha menghindari sang kakak ipar, meskipun darahnya mengalir pada bayi yang dilahirkannya.Setelah beberapa saat berlalu, kesadarannya mulai kembali. Perlahan dia beranjak duduk, dan memandang sang bayi yang sedang dipeluk oleh pria dewasa tersebut. Senyumnya merekah tatkala melihat kemiripan dari wajah kedua jagoan itu.'Apa Hero benar-benar Dave junior?' batinnya seraya tersenyum melihat keduanya."Ah, lebih baik aku keluar saja. Tidak baik jika ada orang lain yang melihat kami bertiga seperti ini," gumamnya sembari beranjak meninggalkan mereka."Tunggu!" Kakinya yang baru selangkah bergerak, seketika terhenti. Wanita yang merupakan ibu kandung dari Hero, berdiri mematung tanpa menoleh ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 117 Dunia Baru Dave

    Malam itu, tanpa ada yang tahu, Sean bermalam di kantornya bersama dengan Raisa. Mereka berdiskusi tentang rencana yang akan dilakukan Raisa untuk membantu Sean mendapatkan kembali proyek dari perusahaan asing tersebut.Sean dan Raisa menghabiskan malam untuk berdiskusi dengan cara mereka sendiri. Menggoda, merayu, melayani dan melakukan negosiasi. Begitulah cara Raisa untuk membantu prianya dalam mengatasi masalahnya.Tidak ada yang menyadari ketidakhadiran Sean di rumah. Hanya sang istri yang sudah mengetahui bahwa kemungkinan besar suaminya akan sangat sibuk di kantornya. Namun, Celine melupakan kemungkinan lainnya ketika sang suami tidak pulang ke rumah. Benar, dia tidak peduli lagi dengan hal itu. Sayangnya, orang yang bertugas memata-matai Sean, melaporkan semuanya pada Celine, beserta beberapa bukti yang mereka kirimkan melalui email.Tidak sia-sia putri dari keluarga Federick tersebut mempercayakan tugas ini pada mereka yang profesional. Semua hasil kerja mereka selalu rapi d

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 118 Memakan atau Dimakan

    Sesuai perintah Celine, pihak yang berperan sebagai perusahaan asing menerima ajakan CEO dari perusahaan MY untuk bertemu. Celine sudah bisa membaca rencana yang kemungkinan akan dilakukan sang suami kali ini. Dia tidak bodoh, dan dia tidak secerobph suaminya. Celine selalu memikirkan segalanya dengan matang. Berbanding terbalik dengan Sean yang selalu mengutamakan tindakan daripada pikiran. Bagi putra kedua keluarga Mayer, peluang dan kesempatan tidak datang dua kali. Karena itulah, dia selalu bergerak cepat untuk mengambil kesempatan tersebut. Dan terbukti bahwa kesabaran dan kecerdikan Celine bisa mengalahkan kecerobohan suaminya."Sean! Apa kamu baru pulang?" tanya sang mama ketika melihat putra keduanya terburu-buru masuk ke dalam rumah.Sean pun berhenti. Dia menghadap ke arah sang mama yang sedang membawa secangkir kopi dari arah dapur."Sean sangat sibuk sekali di kantor, Ma. Sekarang juga Sean harus segera kembali ke kantor. Ada pertemuan penting yang harus Sean hadiri," jaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 119 Pengkhianat yang Dikhianati

    "Tidak. Aku pastikan itu tidak akan terjadi," tutur Sean meyakinkan Raisa yang sedang berbicara di telpon dengannya.'Kenapa kamu bisa begitu yakin?' tanya Raisa menyelidik."Karena aku mengatakan pada mereka jika kamu adalah sekretarisku. Jadi, tidak mungkin mereka berani melecehkan kamu," jelas Sean dengan sangat yakin.'Tapi bukan seperti ini perjanjian ki--""Aku terburu-buru. Lakukan sebaik mungkin. Dan ingat, kamu harus berhasil meyakinkan mereka dan mintalah tanda tangan mereka. Semoga berhasil. Aku akan memberikan banyak bonus untukmu."Setelah mengatakan hal itu, Sean mengakhiri panggilan telponnya, dan mematikan ponselnya, agar Raisa tidak bisa menghubunginya kembali. "Semoga berhasil. Berjuanglah untukku agar aku bisa memaafkan mu," gumamnya sembari meletakkan ponsel di atas meja.Ketika akan masuk ke dalam kamar mandi, Sean menoleh kembali ke arah ponselnya. Dia merasa tidak tega meninggalkan ponselnya sendirian di sana. Kesalahannya membuat hatinya tidak tenang. Dia takut

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 120 Antara Hukuman dan Kesenangan

    Seorang wanita cantik memakai mini dress ketat tanpa lengan berwarna merah, terlihat kontras dengan kulitnya yang putih. Dengan make up yang sempurna, dan gincu berwarna merah yang menjadi andalannya, dia berjalan dengan sangat percaya diri memasuki hotel bintang lima yang sangat mewah dan berkelas. Wanita seksi itu, duduk di lobi untuk menunggu seseorang yang sudah mempunyai janji dengannya.Tiba-tiba terdengar suara dering telpon dari dalam tas branded limited edition yang baru semalam didapatkannya dari sang kekasih. "Halo. Sayang, kamu di mana? Aku sudah menunggumu di lobi. Cepatlah. Aku sudah tidak sabar untuk menemui mu," sapanya dengan riang pada si penelpon.Dengan refleknya dia beranjak dari duduknya, dan berkata,"Apa? Kenapa? Pekerjaan penting apa yang harus kamu kerjakan sekarang? Bukankah proyek ini sangat penting untukmu dan perusahaan?"Mendengar alasan dari sang kekasih yang tidak dapat menemuinya, seketika dia kesal dan mengepalkan tangan kirinya untuk menahan amarah

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 121 Merayu dan Menggoda

    Seketika tubuh Raisa menegang. Apa yang dilakukan pria tersebut, kauh dari prediksinya, sehingga tidak ada dalam rencana hang dibuatnya bersama dengan Sean.Namun, Raisa bukan pemain baru dalam bidang ini. Bisa dibilang dia sudah profesional, karena jam terbangnya yang tinggi.Sebisa mungkin Raisa menutupi kegugupan dan ketakutannya. Dia tersenyum manja, dan mencoba mengeluarkan beberapa rayuannya. Tangannya melingkar pada leher sang pria, dan menatap intens manik matanya."Sebaiknya kita membahas tentang ini dulu," tukas Raisa seraya memperlihatkan map yang dibawanya.Pria asing itu menyeringai. Tangannya mengusap lembut pipi sang wanita, seraya berkata,"Katakan padaku, kenapa aku harus membacanya?""Karena aku datang untuk ini," jawab Raisa dengan entengnya, seraya mengedipkan sebelah matanya.Pria asing tersebut tertawa, dan berkata di sela tawanya,"Aku kurang suka makanan pembuka. Aku ingin menyantap makanan utamanya saja."'Gawat. Aku harus bisa memaksanya,' batin Raisa mengelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 122 Di Luar Rencana

    Seketika Raisa tercengang mendapati tubuhnya dalam gendongan sang pria. Gerakan pria asing tersebut sangat cepat, sehingga membuat Raisa kagum padanya. 'Tidak ada pria yang semenarik dia. Haruskah aku memilikinya?' batin Raisa seraya menatap wajah sang pria yang sedang menggendongnya.Hanyut dalam pesona sang pria tersebut, Raisa baru tersadar jika kini posisinya berada dalam kungkungannya. 'Meskipun dia sedikit berumur, tapi dia sangat kuat dan kaya raya. Bahkan tubuhnya terlihat bugar dan atletis,' batinnya menilai sang pria."Sebelum kita mulai, sepertinya kita harus merayakannya terlebih dahulu," ucap sang pria seraya bergerak menjauhi tubuh Raisa.'Apa ini kesempatanku untuk membuatnya menandatangani proyek kerja sama itu? Aku harus sedikit merayunya, dan menyuruhnya untuk menandatanganinya,' batinnya kembali.Pria berumur yang masih tampan itu, membawa dua gelas minuman berwarna merah, sambil tersenyum menghampiri Raisa."Kita rayakan dengan minuman ini," ujar sang pria seraya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12

Bab terbaru

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 260 Suratan Takdir

    Suara detak jantung dari seorang pasien pria yang terbaring di atas tempat tidur pasien, terdengar menggema dalam ruang ICU setelah mendapatkan operasi selama beberapa jam. Deraian air mata dari beberapa orang yang berada di luar ruang tesebut, tidak dapat didengarnya, seolah dunia mereka kini berbeda. Wanita tua yang berpenampilan modis dan terlihat lebih muda dari usianya, sedang berdiri di depan jendela kaca ruang ICU. Pandangan matanya tidak lepas dari pasien yang ada di dalam ruangan tersebut. Mata sembabnya masih saja mengeluarkan air mata, seolah tidak bisa merelakan apa yang dilihatnya saat ini. "Kenapa nasib Sean bisa begini, Pa?!" tanyanya dengan suara serak pada sang suami yang ada di sebelahnya. "Sabar, Ma. Papa yakin, Sean akan baik-baik saja. Sean adalah seorang Mayer. Dia pasti kuat dan berusaha untuk bertahan, agar bisa kembali pulang bersama dengan kita," tutur Antonio yang berusaha menenangkan hati istrinya. Deraian air mata yang membasahi pipi Anna, membuat

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 259 Sebuah Tragedi

    "Mama?!" ujar Sera dengan suara yang bergetar.Perempuan muda itu berlari menghampiri seorang wanita paruh baya yang berpenampilan seksi, dan memakai makeup, lengkap dengan lipstik berwarna merah menyala. Dipeluknya wanita yang dipanggilnya dengan sebutan mama tersebut, dan berkata,"Sera takut, Ma."Air matanya menetes di pipi, dan mengenai baju wanita paruh baya yang dipeluknya. Hal yang paling dibenci oleh Raisa, kini dilakukan oleh putrinya. Raisa sangat marah jika bajunya terkena makeup orang lain pada saat berpelukan dengannya. Terlebih lagi jika air mata orang tersebut menempel di bajunya.Sang mama menjauhkan tubuh putrinya, dan memperhatikan penampilan perempuan muda tersebut yang masih sesenggukan mengeluarkan air mata. "Ada apa denganmu, Sera? Kenapa kamu seperti ini? Dan juga kenapa kamu berada di tempat ini?" tanya Raisa sembari menatap putrinya dengan heran.Sera menundukkan kepalanya, sembari mengusap kasar air mata yang menetes di kedua pipinya. Akan tetapi, dia tidak

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 258 Hukuman

    "Semuanya sudah lengkap. Sepertinya masalah ini sudah bisa kita proses sekarang," ucap polisi yang sebelumnya telah bersitegang dengan Sean."Silahkan, Pak. Kami menyerahkan mereka pada pihak kepolisian," ujar seorang pria yang berasal dari arah belakangnya.Seketika putra kedua dari keluarga Mayer tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Sontak saja matanya terbelalak melihat sosok yang sangat familiar sedang berdiri bersama dengan dua orang pria yang diapit oleh beberapa polisi dan beberapa pria berpakaian serba hitam. "Om Sean," lirih perempuan yang saat ini sedang membuat Sean tercengang dengan penampilannya.Betapa tidak tercengang ketika Sean melihat keadaan putri dari wanita yang menjadi partner ranjangnya. Rambutnya berantakan dan terkesan acak-acakan. Wajahnya terlihat begitu lelah, dengan makeup yang luntur karena peluhnya. Dan satu hal membuat Sean tidak bisa berkata-kata yaitu penampilan Sera saat ini yang persis seperti ibunya.Ingatan Sean tertuju pada saat dirinya menja

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 257 Lapor dan Dilaporkan

    Seketika dua orang pria dan seorang wanita terhenyak kaget, tatkala pintu kamar yang mereka tempati dibuka dengan kerasnya dari luar. Beberapa pria berpakaian serba hitam masuk ke dalam kamar tersebut, dan menangkap basah mereka bertiga dalam keadaan polos sedang bersenang-senang bersama. Kedua pria tersebut merupakan karyawan hotel yang bekerja pada bagian parkir, sehingga mereka berdua terlihat ketakutan saat ini.Berbeda dengan kedua pria itu. Sera yang usianya jauh lebih muda dari mereka berdua, terlihat sangat menikmati permainannya. Dia berada di atas tubuh seorang pria, dan pria yang satunya lagi memanjakannya dari belakang tubuhnya. Bahkan dia tidak mau menghentikan gerakannya. "Cepat lakukan! Aku sudah tidak tahan lagi! Jangan berhenti! Aku mohon!" ujar Sera dengan suara yang tertahan, diiringi dengan lenguhannya dan lebih mempercepat gerakannya.Hal itu membuat pria yang berada di bawah tubuhnya merasa tersiksa. Dia ingin menghentikannya, tapi hasratnya mengatakan tidak mau

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 256 Hukuman

    Dave mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar cerita dari sang putra tentang apa yang dilakukan oleh Sean padanya. Kilatan amarah terlihat dari mata pria paruh baya yang selalu membuat sang adik iri padanya. "Tidak pernah ku sangka dia akan berbuat senekat itu padamu," ujar Dave dengan penuh amarah. Hatinya kini dikuasai oleh amarahnya pada sang adik. Bahkan Dave telah berjanji dalam hatinya, dia akan memberi Sean pelajaran yang setimpal, jika berani menyentuh istri dan putranya, meskipun nyawanya menjadi taruhan. "Apa mungkin dia ingin menghancurkan kita, Dad?" tanya sang putra dengan ragu-ragu. Dave menoleh ke arah putranya. Dia memaksakan senyumnya, berusaha agar putra kesayangannya tidak mengkhawatirkan hal itu. "Jangan pikirkan hal itu, Hero. Daddy akan mengatasi semuanya. Kamu hanya perlu fokus pada kehidupan dan masa depanmu. Tetaplah waspada dan hati-hati pada siapa pun, meski orang tersebut kenal dan sangat dekat denganmu," tutur Dave, sembari menepuk-nepuk lirih

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 255 Kenyataan yang Mencengangkan

    Hero menyeringai melihat si pengintai telah mendapatkan pelajaran dari sang asisten. Bahkan saat ini, gadis itu telah dibawa oleh dua orang pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Mereka berdua diperintahkan oleh asisten Hero untuk memuaskan hasrat sang gadis di dalam kamar salah satu hotel tersebut.Sera pun tidak menolaknya. Dia sangat membutuhkan sentuhan dari pria untuk memuaskan hasratnya. Apalagi saat ini dia dalam pengaruh obat, sehingga bertindak aktif dan agresif ketika bersenang-senang dengan dua pria dewasa yang sangat berpengalaman.Pikirannya kosong. Hanya hasrat yang memburu sedang menguasai hati serta pikirannya. Senyuman dan lenguhannya menandakan kepuasan Sera akan perlakuan dan sentuhan dari kedua pria yang bermain dengannya. "Siapa sebenarnya dia?" tanya Hero pada sang asisten ketika si pengintai sudah keluar dari ruangan tersebut bersama dengan kedua pria suruhan mereka. "Dia suruhan dari pria yang menemui anda di ruang pesta," jawab sang asisten seraya memberika

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 254 Panasnya Hasrat

    Tepuk tangan meriah mengiringi pemasangan cincin di kedua jari pasangan yang sedang bertunangan. Hero dan Serena merupakan pasangan yang berbahagia pada hari ini. Semua keluarga besar, kolega, dan rekan kerja telah datang untuk menjadi saksi peristiwa penting tersebut, dan tentu saja mereka berbondong-bondong memberikan ucapan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia.Setelah semua rangkaian acara selesai dilakukan, dan mengantarkan sang kekasih hati pulang bersama keluarganya, Hero meminta ijin pada kedua orang tuanya untuk beristirahat sejenak, meninggalkan pesta tersebut yang masih dipenuhi oleh tamu undangan."Tolong bawakan saya obat sakit kepala," perintah Hero pada asistennya, sembari berjalan keluar dari area pesta.Tanpa menunggu lama, sang asisten pun bergegas mengambilkan obat untuk sang bos, dan membawakan sebotol air mineral untuk dibawa ke ruang peristirahatan yang hanya digunakan pada saat pesta berlangsung.Di dalam ruangan itu, seorang pemuda berpenampilan rapi de

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 253 Kejujuran

    Perkataan Sean terngiang-ngiang di telinga Hero, hingga menyita pikirannya. Pemuda tersebut memikirkan panggilan Sean padanya. 'Putra? Kenapa pria tadi memanggilku sebagai putranya? Apa aku mirip dengan putranya?' batin Hero sembari membayangkan percakapannya bersama dengan Sean.Dirinya mengatakan bahwa tidak akan terpengaruh dengan perkataan pria asing tersebut. Akan tetapi, hatinya menolak untuk melupakannya. Kata "putra" masih saja membekas pada ingatannya. "Ada apa, Hero? Apa kamu gugup?" tanya seorang pria baya sembari terkekeh duduk di sampingnya.Sontak saja pemuda tampan yang menjadi sorotan dalam acara tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Seketika dia terkejut tatkala melihat sosok pria yang menjadi panutannya selama ini."Papa?! Sejak kapan Papa berada di sini?"Dave tersenyum, dan menepuk-nepuk lirih pundak putranya, seraya berkata,"Apa yang sedang kamu khawatirkan? Bukankah seorang Hero tidak pernah sekali pun merasa khawatir?" Hero menghela nafasnya. Dia tersenyum

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 252 Seperti Mimpi

    "Sean?!" celetuk Celine yang terkejut melihat sang mantan suami berdiri di hadapannya sambil tersenyum."Kamu bertambah cantik. Aku senang bisa melihatmu lagi, Sayang," tutur Sean sembari tersenyum, dan tatapan matanya seolah sedang menginginkan sang wanita.Celine menguatkan dirinya, agar terlihat tidak terpengaruh oleh kehadiran sang mantan. Sayangnya, ekspresi tubuhnya tidak mengatakan demikian. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan nafasnya yang memburu menahan ketakutannya. 'Mimpi itu menjadi kenyataan. Tidak. Aku tidak boleh terlihat lemah dan takut padanya. Aku harus bersikap berani dan tidak terpengaruh dengan kehadirannya,' batin sang wanita dengan mencengkeram erat dress yang dipakainya."Kenapa kamu berada di sini?" tanya Celine yang berusaha terlihat berani di hadapan mantan suaminya.Sean menyeringai. Dia menatap lapar pada wanita cantik yang ada di hadapannya. Memang benar jika Sean semakin tertarik ketika melihat mantan istrinya. Dia tidak menampiknya, dan rasa in

DMCA.com Protection Status