Share

Bab 121 Merayu dan Menggoda

Author: XENA
last update Last Updated: 2024-04-11 10:07:57

Seketika tubuh Raisa menegang. Apa yang dilakukan pria tersebut, kauh dari prediksinya, sehingga tidak ada dalam rencana hang dibuatnya bersama dengan Sean.

Namun, Raisa bukan pemain baru dalam bidang ini. Bisa dibilang dia sudah profesional, karena jam terbangnya yang tinggi.

Sebisa mungkin Raisa menutupi kegugupan dan ketakutannya. Dia tersenyum manja, dan mencoba mengeluarkan beberapa rayuannya. Tangannya melingkar pada leher sang pria, dan menatap intens manik matanya.

"Sebaiknya kita membahas tentang ini dulu," tukas Raisa seraya memperlihatkan map yang dibawanya.

Pria asing itu menyeringai. Tangannya mengusap lembut pipi sang wanita, seraya berkata,

"Katakan padaku, kenapa aku harus membacanya?"

"Karena aku datang untuk ini," jawab Raisa dengan entengnya, seraya mengedipkan sebelah matanya.

Pria asing tersebut tertawa, dan berkata di sela tawanya,

"Aku kurang suka makanan pembuka. Aku ingin menyantap makanan utamanya saja."

'Gawat. Aku harus bisa memaksanya,' batin Raisa mengelu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sulistiowati Nur Endah
ku tunggu ceritanya sampai tamat hehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 122 Di Luar Rencana

    Seketika Raisa tercengang mendapati tubuhnya dalam gendongan sang pria. Gerakan pria asing tersebut sangat cepat, sehingga membuat Raisa kagum padanya. 'Tidak ada pria yang semenarik dia. Haruskah aku memilikinya?' batin Raisa seraya menatap wajah sang pria yang sedang menggendongnya.Hanyut dalam pesona sang pria tersebut, Raisa baru tersadar jika kini posisinya berada dalam kungkungannya. 'Meskipun dia sedikit berumur, tapi dia sangat kuat dan kaya raya. Bahkan tubuhnya terlihat bugar dan atletis,' batinnya menilai sang pria."Sebelum kita mulai, sepertinya kita harus merayakannya terlebih dahulu," ucap sang pria seraya bergerak menjauhi tubuh Raisa.'Apa ini kesempatanku untuk membuatnya menandatangani proyek kerja sama itu? Aku harus sedikit merayunya, dan menyuruhnya untuk menandatanganinya,' batinnya kembali.Pria berumur yang masih tampan itu, membawa dua gelas minuman berwarna merah, sambil tersenyum menghampiri Raisa."Kita rayakan dengan minuman ini," ujar sang pria seraya

    Last Updated : 2024-04-12
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 123 Sang Penerus

    "Tidak. Tidak ada apa-apa," jawab Sean sembari tersenyum, menutupi kegelisahan hatinya.Bagaimana tidak gelisah? Sudah hampir sore hari, dan dia belum juga mendapatkan kabar dari Raisa. Sudah beberapa jam yang lalu ponselnya kembali diaktifkan, untuk menunggu kabar darinya. Sayangnya, hingga detik ini tidak ada satu pun pesan yang masuk dari wanita selingkuhannya.'Apa yang sedang kamu lakukan, Raisa? Kenapa kamu tidak mengabari ku? Apakah rencana kita berhasil? Atau, tidak, tidak mungkin dia mengkhianati ku. Dia sangat membutuhkan uang untuk biaya perawatan rumah sakit mereka. Lalu, kenapa dia belum juga mengabari ku? Apa mungkin dia lupa?' tanyanya dalam hati yang membuatnya tidak tenang.Celine hanya memperhatikan gerak-gerik suaminya. Dia berekpresi biasa saja, tapi dalam hatinya bersorak kegirangan setelah satu jam yang lalu mendapatkan kabar tentang keberhasilan mereka menaklukan Raisa. Bahkan Celine menerima amplop yang dititipkan oleh Mr. brandon pada sopirnya. Jujur saja, di

    Last Updated : 2024-04-13
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 124 Tangisan Bayi

    "Hanya demam biasa karena tumbuh gigi. Saya akan memberikan resep obat untuk penurun demam dan nyerinya. Semoga tidurnya bisa nyenyak setelah meminum obatnya," ucap sang dokter setelah memeriksa kondisi sang bayi penerus dari keluarga Mayer dan keluarga Federick.Seketika Celine bernafas lega mendengar penjelasan dari dokter yang memeriksa bayinya. Begitu pula dengan Dave dan mamanya. Mereka berdua tersenyum lega mendengar sang bayi dalam keadaan baik-baik saja.Hanya beberapa saat saja mereka pun kembali ke rumah dengan kondisi sang bayi yang sedang tertidur dalam gendongan mamanya."Ke mana Sean? Kenapa dia tidak ikut ke rumah sakit untuk memeriksakan anaknya?" tanya sang mama ketika sudah berada di dalam rumah, dan tidak menemukan putra keduanya di sana."Apa mungkin dia menyusul dan salah rumah sakit, Ma?" tanya Dave yang berada di belakang mamanya.Celine mendengar percakapan ibu dan anak itu. Hanya saja dia berpura-pura tidak mendengarnya, dan terus berjalan menuju kamarnya deng

    Last Updated : 2024-04-14
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 125 Cinta dan Obsesi

    Seorang perawat terlihat sedang sibuk dengan telpon yang digunakannya. Tidak ada sepatah kata pun yang diucapkannya, hanya tangannya saja yang bergerak dengan cepat menekan tombol telpon berkali-kali. "Bagaimana?!" seru seorang dokter yang sedang berusaha menenangkan tangis seorang bayi dalam gendongannya.Perawat tersebut menoleh ke arah sang dokter, dan menggelengkan kepalanya, seraya memperlihatkan ekspresi wajah kecewanya."Bagaimana ini? Kita sudah mencoba berbagai macam cara, tapi bayi ini sepertinya menolak.""Mungkin dia ingin bertemu dengan ibunya. Sudah dua hari ini dia tidak datang menemuinya.""Bukankah ibu bayi ini juga dirawat di rumah sakit ini? Kenapa tidak mencari di kamarnya saja?"Sang dokter menghela nafasnya. Dia menatap iba pada bayi mungil yang ada dalam gendongannya, dan berkata,"Dua hari yang lalu dia telah diijinkan pulang, tapi tidak bisa membayar semua biaya rumah sakitnya. Akhirnya dia hanya membayar lima puluh persen dari biaya perawatannya, dan sisanya

    Last Updated : 2024-04-15
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 126 Tipu Daya

    James, pria masa lalu dari Sheila, dengan berat hati harus meninggalkan sang kekasih yang berhasil membujuknya. 'Pergilah dari sini sebelum papaku datang, James. Aku mohon, jangan datang menemui ku di sini lagi. Aku yang akan datang menemui mu. Aku janji.'Masih jelas terbayang di benaknya, Sheila yang sedang memohon padanya dengan mata berkaca-kaca, mencoba mengiba padanya. Tentu saja James tidak tega melihat sang kekasih hati menangis karenanya.Namun, dia berhasil membuat kesepakatan dengan kekasihnya itu. Sehingga dia tidak pulang dengan harapan kosong. Langkah kakinya terasa berat menyusuri jalanan di antara jajaran bangunan mewah nan besar di wilayah kediaman keluarga Williams. Akan tetapi, harapan yang diberikan oleh kekasih hatinya, membuat seorang James bersemangat untuk menunggu hari kedatangannya.Benarlah dugaan Sheila. Sang papa, Alberto Williams kembali ke rumah saat itu juga. Dari dalam mobil, dia bisa melihat seorang pria tinggi berkulit sawo matang dengan memakai pak

    Last Updated : 2024-04-16
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 127 Kebohongan Sang Mantan

    Lagi-lagi James harus berhadapan dengan pria-pria berbadan besar dan kekar yang berada di depan tempat tinggal Sheila. Semua ucapan dan protes dari mulutnya, tidak dapat membuat kedua pria tersebut membuka pagar besar, tinggi nan kokoh yang membentengi bangunan mewah dan besar milik keluarga Williams. Bahkan dua pria berbadan besar dan kekar yang ada di dalam pos keamanan pagar tersebut, menatap waspada kepadanya."Sheila!""Keluarlah!""Apa kamu baik-baik saja?!""Aku sangat khawatir padamu, Sayang!""Cepatlah keluar! Aku menunggumu untuk datang menemui ku!""Aku menantikan kedatanganmu untuk menepati janjimu!"Tiba-tiba saja badan pria yang sedang berteriak itu terhuyung, dan jatuh ke tanah. Bogeman mentah dari salah satu pria tersebut, mendarat dengan tepatnya pada pipinya.James, memegang bagian pipinya yang terasa panas dan nyeri. Dia menatap tajam pada pria yang berdiri tidak jauh darinya, dan tersenyum meremehkannya."Hai pria lemah! Berdirilah, dan segera pergi tinggalkan tempa

    Last Updated : 2024-04-18
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 128 Identitas Baru James

    Kemarahan James semakin memuncak setelah mendengar nama pria yang disebut menjadi calon pengantin pria dari wanita yang dicintainya."Dave Mayer. Akan aku hancurkan hubungan mereka. Aku tidak akan merelakannya. Aku tidak bisa menerima alasan mereka untuk dijodohkan. Uang. Harta. Status sosial. Kenapa hidup hanya tentang itu semua?!" Sontak saja semua pasang mata mengarah padanya. Di sepanjang jalan tersebut, James, pria yang sedang patah hati dan terluka itu, meneriakkan kekecewaannya seiring dengan kakinya yang melangkah.Kepalanya yang hanya terisi dengan nama Sheila dan kekecewaannya pada wanita pujaan hatinya itu, seolah akan meledak terbakar oleh kemarahannya. Menikah, satu kata yang sangat diinginkannya untuk menyatukan cinta mereka berdua. Namun, kenyataannya jauh berbeda dengan yang diharapkannya. Semua berbanding terbalik dengan bayangannya. Fakta yang baru saja didengarnya seolah menjadi belati tajam yang menusuk tepat pada hatinya. Bahkan nama sang kekasih yang sudah lama

    Last Updated : 2024-04-19
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 129 Daya dan Upaya

    Dave menatap lekat wajah pria yang sedang berada di hadapannya. Dia merasa tidak asing dengan pria tersebut. Hingga akhirnya dia menyadari bahwa ingatannya tidak bermasalah, setelah pria dengan tinggi badan yang sama sepertinya, mengulurkan tangannya sembari memperkenalkan dirinya.'Kenapa dia mencari ku?' tanya Dave dalam hati seraya menatap curiga pada pria tersebut.James tersenyum getir melihat uluran tangannya tidak dijabat oleh pria yang sengaja ditemuinya. Ada rasa tidak percaya diri dan juga merasa terhina. Akan tetapi, perasaannya tidak mengubah pendiriannya untuk membalas kekecewaannya pada sang kekasih hati."Apa kita bisa berbicara sebentar? Ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan anda," tukas pria asing tersebut dengan sangat sopan."Hal penting apa?" tanya balik Dave dengan penasaran.James menarik kembali uluran tangannya, dan mengepalkan kedua tangannya yang berada di samping tubuhnya, seraya berkata,"Bisakah kita berbicara berdua di dalam?"Seketika Dave meng

    Last Updated : 2024-04-20

Latest chapter

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 260 Suratan Takdir

    Suara detak jantung dari seorang pasien pria yang terbaring di atas tempat tidur pasien, terdengar menggema dalam ruang ICU setelah mendapatkan operasi selama beberapa jam. Deraian air mata dari beberapa orang yang berada di luar ruang tesebut, tidak dapat didengarnya, seolah dunia mereka kini berbeda. Wanita tua yang berpenampilan modis dan terlihat lebih muda dari usianya, sedang berdiri di depan jendela kaca ruang ICU. Pandangan matanya tidak lepas dari pasien yang ada di dalam ruangan tersebut. Mata sembabnya masih saja mengeluarkan air mata, seolah tidak bisa merelakan apa yang dilihatnya saat ini. "Kenapa nasib Sean bisa begini, Pa?!" tanyanya dengan suara serak pada sang suami yang ada di sebelahnya. "Sabar, Ma. Papa yakin, Sean akan baik-baik saja. Sean adalah seorang Mayer. Dia pasti kuat dan berusaha untuk bertahan, agar bisa kembali pulang bersama dengan kita," tutur Antonio yang berusaha menenangkan hati istrinya. Deraian air mata yang membasahi pipi Anna, membuat

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 259 Sebuah Tragedi

    "Mama?!" ujar Sera dengan suara yang bergetar.Perempuan muda itu berlari menghampiri seorang wanita paruh baya yang berpenampilan seksi, dan memakai makeup, lengkap dengan lipstik berwarna merah menyala. Dipeluknya wanita yang dipanggilnya dengan sebutan mama tersebut, dan berkata,"Sera takut, Ma."Air matanya menetes di pipi, dan mengenai baju wanita paruh baya yang dipeluknya. Hal yang paling dibenci oleh Raisa, kini dilakukan oleh putrinya. Raisa sangat marah jika bajunya terkena makeup orang lain pada saat berpelukan dengannya. Terlebih lagi jika air mata orang tersebut menempel di bajunya.Sang mama menjauhkan tubuh putrinya, dan memperhatikan penampilan perempuan muda tersebut yang masih sesenggukan mengeluarkan air mata. "Ada apa denganmu, Sera? Kenapa kamu seperti ini? Dan juga kenapa kamu berada di tempat ini?" tanya Raisa sembari menatap putrinya dengan heran.Sera menundukkan kepalanya, sembari mengusap kasar air mata yang menetes di kedua pipinya. Akan tetapi, dia tidak

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 258 Hukuman

    "Semuanya sudah lengkap. Sepertinya masalah ini sudah bisa kita proses sekarang," ucap polisi yang sebelumnya telah bersitegang dengan Sean."Silahkan, Pak. Kami menyerahkan mereka pada pihak kepolisian," ujar seorang pria yang berasal dari arah belakangnya.Seketika putra kedua dari keluarga Mayer tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Sontak saja matanya terbelalak melihat sosok yang sangat familiar sedang berdiri bersama dengan dua orang pria yang diapit oleh beberapa polisi dan beberapa pria berpakaian serba hitam. "Om Sean," lirih perempuan yang saat ini sedang membuat Sean tercengang dengan penampilannya.Betapa tidak tercengang ketika Sean melihat keadaan putri dari wanita yang menjadi partner ranjangnya. Rambutnya berantakan dan terkesan acak-acakan. Wajahnya terlihat begitu lelah, dengan makeup yang luntur karena peluhnya. Dan satu hal membuat Sean tidak bisa berkata-kata yaitu penampilan Sera saat ini yang persis seperti ibunya.Ingatan Sean tertuju pada saat dirinya menja

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 257 Lapor dan Dilaporkan

    Seketika dua orang pria dan seorang wanita terhenyak kaget, tatkala pintu kamar yang mereka tempati dibuka dengan kerasnya dari luar. Beberapa pria berpakaian serba hitam masuk ke dalam kamar tersebut, dan menangkap basah mereka bertiga dalam keadaan polos sedang bersenang-senang bersama. Kedua pria tersebut merupakan karyawan hotel yang bekerja pada bagian parkir, sehingga mereka berdua terlihat ketakutan saat ini.Berbeda dengan kedua pria itu. Sera yang usianya jauh lebih muda dari mereka berdua, terlihat sangat menikmati permainannya. Dia berada di atas tubuh seorang pria, dan pria yang satunya lagi memanjakannya dari belakang tubuhnya. Bahkan dia tidak mau menghentikan gerakannya. "Cepat lakukan! Aku sudah tidak tahan lagi! Jangan berhenti! Aku mohon!" ujar Sera dengan suara yang tertahan, diiringi dengan lenguhannya dan lebih mempercepat gerakannya.Hal itu membuat pria yang berada di bawah tubuhnya merasa tersiksa. Dia ingin menghentikannya, tapi hasratnya mengatakan tidak mau

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 256 Hukuman

    Dave mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar cerita dari sang putra tentang apa yang dilakukan oleh Sean padanya. Kilatan amarah terlihat dari mata pria paruh baya yang selalu membuat sang adik iri padanya. "Tidak pernah ku sangka dia akan berbuat senekat itu padamu," ujar Dave dengan penuh amarah. Hatinya kini dikuasai oleh amarahnya pada sang adik. Bahkan Dave telah berjanji dalam hatinya, dia akan memberi Sean pelajaran yang setimpal, jika berani menyentuh istri dan putranya, meskipun nyawanya menjadi taruhan. "Apa mungkin dia ingin menghancurkan kita, Dad?" tanya sang putra dengan ragu-ragu. Dave menoleh ke arah putranya. Dia memaksakan senyumnya, berusaha agar putra kesayangannya tidak mengkhawatirkan hal itu. "Jangan pikirkan hal itu, Hero. Daddy akan mengatasi semuanya. Kamu hanya perlu fokus pada kehidupan dan masa depanmu. Tetaplah waspada dan hati-hati pada siapa pun, meski orang tersebut kenal dan sangat dekat denganmu," tutur Dave, sembari menepuk-nepuk lirih

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 255 Kenyataan yang Mencengangkan

    Hero menyeringai melihat si pengintai telah mendapatkan pelajaran dari sang asisten. Bahkan saat ini, gadis itu telah dibawa oleh dua orang pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Mereka berdua diperintahkan oleh asisten Hero untuk memuaskan hasrat sang gadis di dalam kamar salah satu hotel tersebut.Sera pun tidak menolaknya. Dia sangat membutuhkan sentuhan dari pria untuk memuaskan hasratnya. Apalagi saat ini dia dalam pengaruh obat, sehingga bertindak aktif dan agresif ketika bersenang-senang dengan dua pria dewasa yang sangat berpengalaman.Pikirannya kosong. Hanya hasrat yang memburu sedang menguasai hati serta pikirannya. Senyuman dan lenguhannya menandakan kepuasan Sera akan perlakuan dan sentuhan dari kedua pria yang bermain dengannya. "Siapa sebenarnya dia?" tanya Hero pada sang asisten ketika si pengintai sudah keluar dari ruangan tersebut bersama dengan kedua pria suruhan mereka. "Dia suruhan dari pria yang menemui anda di ruang pesta," jawab sang asisten seraya memberika

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 254 Panasnya Hasrat

    Tepuk tangan meriah mengiringi pemasangan cincin di kedua jari pasangan yang sedang bertunangan. Hero dan Serena merupakan pasangan yang berbahagia pada hari ini. Semua keluarga besar, kolega, dan rekan kerja telah datang untuk menjadi saksi peristiwa penting tersebut, dan tentu saja mereka berbondong-bondong memberikan ucapan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia.Setelah semua rangkaian acara selesai dilakukan, dan mengantarkan sang kekasih hati pulang bersama keluarganya, Hero meminta ijin pada kedua orang tuanya untuk beristirahat sejenak, meninggalkan pesta tersebut yang masih dipenuhi oleh tamu undangan."Tolong bawakan saya obat sakit kepala," perintah Hero pada asistennya, sembari berjalan keluar dari area pesta.Tanpa menunggu lama, sang asisten pun bergegas mengambilkan obat untuk sang bos, dan membawakan sebotol air mineral untuk dibawa ke ruang peristirahatan yang hanya digunakan pada saat pesta berlangsung.Di dalam ruangan itu, seorang pemuda berpenampilan rapi de

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 253 Kejujuran

    Perkataan Sean terngiang-ngiang di telinga Hero, hingga menyita pikirannya. Pemuda tersebut memikirkan panggilan Sean padanya. 'Putra? Kenapa pria tadi memanggilku sebagai putranya? Apa aku mirip dengan putranya?' batin Hero sembari membayangkan percakapannya bersama dengan Sean.Dirinya mengatakan bahwa tidak akan terpengaruh dengan perkataan pria asing tersebut. Akan tetapi, hatinya menolak untuk melupakannya. Kata "putra" masih saja membekas pada ingatannya. "Ada apa, Hero? Apa kamu gugup?" tanya seorang pria baya sembari terkekeh duduk di sampingnya.Sontak saja pemuda tampan yang menjadi sorotan dalam acara tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Seketika dia terkejut tatkala melihat sosok pria yang menjadi panutannya selama ini."Papa?! Sejak kapan Papa berada di sini?"Dave tersenyum, dan menepuk-nepuk lirih pundak putranya, seraya berkata,"Apa yang sedang kamu khawatirkan? Bukankah seorang Hero tidak pernah sekali pun merasa khawatir?" Hero menghela nafasnya. Dia tersenyum

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 252 Seperti Mimpi

    "Sean?!" celetuk Celine yang terkejut melihat sang mantan suami berdiri di hadapannya sambil tersenyum."Kamu bertambah cantik. Aku senang bisa melihatmu lagi, Sayang," tutur Sean sembari tersenyum, dan tatapan matanya seolah sedang menginginkan sang wanita.Celine menguatkan dirinya, agar terlihat tidak terpengaruh oleh kehadiran sang mantan. Sayangnya, ekspresi tubuhnya tidak mengatakan demikian. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan nafasnya yang memburu menahan ketakutannya. 'Mimpi itu menjadi kenyataan. Tidak. Aku tidak boleh terlihat lemah dan takut padanya. Aku harus bersikap berani dan tidak terpengaruh dengan kehadirannya,' batin sang wanita dengan mencengkeram erat dress yang dipakainya."Kenapa kamu berada di sini?" tanya Celine yang berusaha terlihat berani di hadapan mantan suaminya.Sean menyeringai. Dia menatap lapar pada wanita cantik yang ada di hadapannya. Memang benar jika Sean semakin tertarik ketika melihat mantan istrinya. Dia tidak menampiknya, dan rasa in

DMCA.com Protection Status