Share

Bab 889

Author: Anak Ketiga
Widia menatap kosong ke arah Tobi, yang begitu kuat dan perkasa di hadapannya itu. Dia benar-benar melupakan rasa takut, putus asa, bahkan kebencian yang ada di dalam hatinya itu.

Yang dia rasakan saat ini hanyalah senang dan kagum.

Lagi pula, Widia sudah berpikir jernih. Dia telah berbuat cukup banyak untuk Keluarga Lianto. Selain itu, bukan karena dia tidak ingin membantu Keluarga Lianto sekarang, tetapi dia memang tidak bisa berbuat apa-apa.

Apalagi, akar dari semua masalah ini adalah orang tua dan kakeknya.

Menatap tatapan mata Rio yang terus memohon pengampunan, hati Tobi sempat goyah. Bagaimanapun juga, mereka memiliki hubungan darah.

Namun, saat teringat dengan rasa cemburu Rio terhadapnya saat kecil dulu, ditambah dengan apa yang dia lakukan hari ini, terutama Widia telah menderita gara-gara perbuatannya.

Tobi langsung menyingkirkan rasa iba di dalam hatinya dan berkata dengan tenang, "Rio, lihat dirimu. Alangkah baiknya kalau kamu patuh seperti ini dari tadi, tapi kamu malah b
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 890

    Sekarang Tobi malah berani menghancurkan pusat energi Tuan Muda. Dia tertegun sejenak, lalu berteriak dengan marah, "Tuan!"Lalu, dia langsung pingsan.Saat ini, bahkan dua pendukung setia Tobi, Candra dan Martha pun tercengang melihat adegan ini.Wajah kedua berubah pucat. Sialan! Tobi benar-benar melakukannya?A, apa yang harus mereka lakukan selanjutnya?Widia memandang semua ini dengan tatapan kosong. Dia diam-diam tersenyum pahit, 'Tobi, kamu benar-benar sudah membuat masalah besar kali ini.''Tapi nggak masalah, aku akan menemanimu sekalipun ke akhirat!''Nggak, seharusnya menuju ke surga.'Dalam hatinya, Widia merasa Tobi sudah pasti akan mati. Cepat atau lambat saja.Sama halnya dengan dirinya.Mungkin ini akhir yang paling baik bagi mereka. Jika tidak, mengikuti orang seperti Rio ke Jatra, pasti akan lebih menderita dibandingkan mati.Berakhir sudah!Semuanya sudah berakhir sekarang!Ibunya Widia memelototi Tobi berulang kali, seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup. Dia memb

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 891

    Lagi pula, Tobi memang menganggap Keluarga Yudistira bukanlah orang yang baik. Terutama setelah Raja Setan memberitahunya tentang Andreas yang menyuruh orang untuk membakar panti asuhan. Dia kini makin membenci Keluarga Yudistira.Dilihat dari situasi seperti itu, bagaimana dia bisa mengatakan sesuatu yang baik?Apalagi, berdasarkan kekuatannya saat ini, perkataannya itu juga tidak sepenuhnya tidak bisa terjadi.Namun di mata orang lain, perkataannya benar-benar tidak masuk akal sekali.Bahkan, terdengar seperti omong kosong!Eksistensi seperti apa Keluarga Yudistira? Mereka adalah salah satu keluarga teratas di Jatra.Yang lebih menakutkan lagi, ternyata Dewa Perang Albus itu anggota Keluarga Yudistira. Hanya berdasarkan Tobi, dia masih berani meremehkan keluarga hebat seperti itu?Kakek Muhar dan ibunya Widia mulai mengutuk Tobi di dalam hati mereka. Bocah itu terlalu merasa dirinya hebat. Dia benar-benar cari mati.Bahkan, Widia mengira Tobi sudah bersiap-siap untuk mati. Lagi pula,

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 892

    Mendengar Widia begitu mengkhawatirkan Tobi, bahkan ingin menyandera dirinya, sorot mata Rio berubah gelap. Dia menatap Widia dengan tajam.Seakan-akan ingin menelan wanita itu hidup-hidup.Padahal Rio memperlakukan Widia dengan baik, bahkan membantunya berkali-kali, tetapi sekarang demi pria lain, dia malah tega memperlakukan dirinya seperti ini.Namun, detik berikutnya, dia merasakan sakit luar biasa di wajahnya. Tanpa sadar, tubuhnya juga terhempas jauh.Okta yang berada di sebelahnya ingin menghentikannya, tetapi sudah terlambat."Huh! Beraninya kamu memelototi wanitaku? Siapa yang mengizinkanmu galak kepada wanitaku?"Tobi mendaratkan tamparan di wajah Rio. Dia kemudian berbalik ke arah Widia dan segera mengubah ekspresi wajahnya menjadi lembut.Seakan memiliki kepribadian ganda, dia pun tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir. Aku nggak takut sama mereka. Biarlah mereka kembali.""Tapi ....""Nggak usah tapi lagi. Mungkin bagi kalian, Keluarga Yudistira sangat hebat, tapi bagiku,

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 893

    Setelah Rio berlalu, semua orang juga buru-buru meninggalkan tempat itu.Tidak ada seorang pun yang ingin tinggal di sana lebih lama lagi. Mereka takut akan terjadi masalah dan berakhir melibatkan mereka.Bagaimanapun, kekuatan Keluarga Yudistira terlalu menakutkan. Bagaimana kalau orang Keluarga Yudistira tiba-tiba datang untuk membalas dendam? Apa yang harus mereka lakukan?Terutama beberapa kerabat Keluarga Lianto. Mereka melirik Kakek Muhar sejenak, lalu buru-buru meninggalkan tempat itu. Tidak ada gunanya khawatir sekarang. Mereka hanya bisa mengandalkan Kakek Muhar.Sebaliknya, wajah Kakek Muhar dan ibunya Widia tampak suram. Rio sudah diusir. Impian mereka untuk menjadi keluarga kaya bukan hanya hilang, tetapi yang lebih menakutkan lagi adalah krisis besar akan segera datang.Mereka bisa bertahan hidup hingga besok saja masih merupakan sebuah pertanyaan.Berdasarkan kekuatan luar biasa dari Keluarga Yudistira, seharusnya mereka tidak perlu mengambil tindakan sendiri. Mereka hany

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 894

    Ekspresi Widia bertambah kusut. Dia memandang Tobi dengan putus asa.Tobi mengangguk, lalu berbalik dan berjalan keluar. Dia menunggu Widia mengikutinya keluar. Dia ingin memberi tahu wanita itu agar tidak perlu khawatir. Dia bisa menangani ancaman dari Keluarga Yudistira.Namun, begitu Widia bergerak, Kakek Muhar berkata dengan dingin, "Apa maksudmu? Kamu ingin mengikutinya keluar? Jangan lupa, kalian berdua sudah nggak hubungan lagi sekarang.""Tentu saja, kalau kamu nggak menginginkan kakekmu, orang tuamu, atau Keluarga Lianto lagi, silakan saja!"Kata-kata ini seketika membuat langkah Widia terhenti.Widia sangat menyayangi orang tuanya dan kakeknya. Sekalipun orang tuanya berkali-kali memperlakukannya seperti itu, jauh di dalam lubuk hatinya, dia masih tetap peduli kepada mereka.Sesampainya di luar, Tobi baru sadar Widia tidak mengikutinya keluar. Ya sudahlah, pria itu akan meneleponnya nanti. Dia pun masuk ke dalam mobil. Tak disangka, Martha juga tiba-tiba muncul.Tobi tertegun

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 895

    Awalnya, Widia masih merasa bersalah. Namun, setelah mendengar itu, hatinya bergetar. Dia tidak tahan lagi dan langsung berkata dengan marah, "Bu, ide macam apa itu? Anda masih menganggap saya sebagai putri Anda? Apa Anda masih peduli dengan saya?"Begitu mendengar itu, ibunya Widia bertambah marah. Dia langsung membalasnya, "Menurutmu? Aku membesarkanmu dan mendidikmu hingga saat ini. Sekarang kamu berani bilang aku nggak peduli denganmu?""Kalau bukan karena aku, apa kamu bisa punya pencapaian seperti hari ini? Hanya saja, aku nggak menyangka kamu akan begitu nggak tahu berterima kasih. Bukan hanya nggak membalas budiku, tapi kamu juga mencelakaiku dan Keluarga Lianto."Wajah Widia berubah drastis. Dia kesal mendengar kata-kata ibunya. Dia tidak ingin berbicara lagi, jadi dia langsung berdiri dan pergi.Terserah ibunya mau mengatakan apa. Dia tidak peduli begitu banyak lagi.Martha buru-buru bangkit dan mengikutinya. Dia juga merasa perkataan bibinya keterlaluan sekali.Melihat kedua

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 896

    "Ya sudah, begitu saja. Aku masih ada urusan."Tobi langsung menutup telepon.Winson meletakkan ponselnya dengan bingung. Namun, tak lama kemudian, sorot matanya menunjukkan kegembiraan. Tak disangka, Kak Tobi yang dia ikuti itu akan begitu menakutkan.Bukan hanya tidak takut kepada Keluarga Yudistira, salah satu dari empat keluarga terkuat di Negara Harlanda, bahkan tidak takut kepada Dewa Perang pelindung Negara Harlanda.Tidak lama setelah dia menutup telepon, ponsel Tobi berdering lagi. Dia terpaksa menjawab panggilan itu lagi. Tak disangka, begitu panggilan tersambung, terdengar nada panik dari seberang sana."Dokter Tobi, kamu ada di mana? Sudah terjadi masalah besar." Suara panik Hendro langsung terdengar."Masalah apa?" tanya Tobi. Apa pergerakan Keluarga Yudistira begitu cepat?"Kami baru saja menerima telepon dari Jatra. Mereka minta kami mengatur polisi untuk mengepung kediaman Lianto tanpa terkecuali. Terutama kamu, mereka nggak berniat melepaskanmu," terang Hendro buru-bur

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 897

    Hendro mengeluarkan ponselnya, lalu menelepon Pak Zainal dan langsung memberi perintah."Selain anggota yang lagi memegang pekerjaan penting dan nggak bisa ditinggalkan, segera kumpulkan semua polisi. Berangkat ke kediaman Lianto dalam waktu setengah jam. Bekerjasamalah dengan Pak Shivam untuk mengendalikan semua orang Keluarga Lianto, termasuk menangkap Widia dan Tobi.""Apa!"Zainal tertegun sejenak. Dia mengira dia salah dengar. Apalagi, atasannya sudah memberitahunya berkali-kali sebelumnya agar dia berhati-hati kepada Dokter Tobi.Apa yang terjadi sekarang? Dia yakin mau menangani mereka semuanya?"Terlebih lagi, Pak Shivam juga ada di sini. Sebenarnya, mereka ditempatkan di dekat Kota Tawuna. Biasanya, akan sulit sekali untuk mengerahkan mereka."Kumpulkan semua pasukan polisi dan segera berangkat ke kediaman Lianto. Kemudian, bekerja samalah dengan Pak Shivam untuk menangkap Tobi dan Widia. Pastikan untuk menjamin keamanan daerah sekitarnya. Mengerti?" ulang Hendro sekali lagi.

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status