Share

Bab 897

Penulis: Anak Ketiga
Hendro mengeluarkan ponselnya, lalu menelepon Pak Zainal dan langsung memberi perintah.

"Selain anggota yang lagi memegang pekerjaan penting dan nggak bisa ditinggalkan, segera kumpulkan semua polisi. Berangkat ke kediaman Lianto dalam waktu setengah jam. Bekerjasamalah dengan Pak Shivam untuk mengendalikan semua orang Keluarga Lianto, termasuk menangkap Widia dan Tobi."

"Apa!"

Zainal tertegun sejenak. Dia mengira dia salah dengar. Apalagi, atasannya sudah memberitahunya berkali-kali sebelumnya agar dia berhati-hati kepada Dokter Tobi.

Apa yang terjadi sekarang? Dia yakin mau menangani mereka semuanya?"

Terlebih lagi, Pak Shivam juga ada di sini. Sebenarnya, mereka ditempatkan di dekat Kota Tawuna. Biasanya, akan sulit sekali untuk mengerahkan mereka.

"Kumpulkan semua pasukan polisi dan segera berangkat ke kediaman Lianto. Kemudian, bekerja samalah dengan Pak Shivam untuk menangkap Tobi dan Widia. Pastikan untuk menjamin keamanan daerah sekitarnya. Mengerti?" ulang Hendro sekali lagi.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 898

    Zainal memutar bola matanya ke arah Devi, kemudian berkata tak berdaya, "Kita hanya perlu ikuti perintah dari atasan saja.""Nggak bisa. Kita adalah polisi yang menjunjung tinggi keadilan. Bagaimana kita bisa tunduk pada perintah yang nggak masuk akal seperti ini?"Zainal balik bertanya, "Baiklah. Kalau begitu, aku tanya lagi. Bukankah Tobi sudah melukai seseorang? Kalau ya, dia seharusnya ditangkap, 'kan?"Melihat Devi masih tidak puas, dia segera menambahkan, "Lagi pula, aku hanya menyuruh kalian pergi membantu, bukan menyuruh kalian mengambil tindakan.""Sudahlah, begitu saja. Semuanya kembali dan bersiap-siaplah. Kita akan berangkat sebentar lagi."Sebelum Devi menyelesaikan kata-katanya, Zainal sudah menyelanya. Pikiran gadis ini penuh dengan keadilan, apalagi dia juga begitu keras kepala. Sulit sekali berbicara dengannya.Devi sebenarnya memahami kesulitan Zainal, tetapi dia tidak tahan. Dia juga tahu mengenai Rio dari sepupunya, Fila Handoko.Rio adalah seorang pria munafik yang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 899

    "Kakek Muhar, aku benar-benar nggak sangka. Selama ini, kamulah yang paling menyayangi Widia, tapi bisa-bisanya kamu mengucapkan kata-kata yang nggak berperasaan seperti itu."Seiring suara itu terdengar, bayangan Tobi juga muncul. Dia memandang semua anggota Keluarga Lianto dengan tatapan dingin dan geram.Lagi pula, dia memang sudah muak dengan kelakuan mereka selama ini. Tak disangka, mereka bukan saja tidak menyadari kesalahan mereka, tetapi malah memperburuknya.Widia terkejut. Mengapa Tobi kembali lagi?Namun, saat mendengar pria itu membantunya bicara, hati Widia mendadak merasakan kegembiraan yang tak terkendali. Hampir saja dia tidak bisa menahan diri dan ingin menghambur ke pelukan pria itu.Kakek Muhar tampak marah. Dia sudah kehilangan martabatnya hari ini, apalagi harga dirinya juga terluka. Dia langsung membentaknya, "Tobi, bukankah aku sudah menyuruhmu pergi? Buat apa kembali lagi?""Tentu saja aku harus kembali. Kalau aku nggak kembali, apa kamu sudah mau menjual Widia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 900

    Mendengar itu, Tobi tersenyum sinis. Kemudian, berkata dengan dingin, "Mau menangkapku?""Nggak masalah. Kebetulan aku lagi di sini. Ayo tangkaplah.""Bagaimana kalau kalian maju bersama?"Wajah Wirya berubah pucat. Yang lainnya juga mundur dengan cepat, lalu buru-buru menjelaskan, "Itu, hanya bercanda. Kami hanya bercanda.""Ya, ya, kami terlalu panik. Barusan itu hanya lelucon saja."Tobi mendengus dingin. Dia juga malas berdebat dengan mereka.Saat ini, Widia pun bertanya, "Tobi, yang barusan kamu katakan itu sungguh nyata? Keluarga Yudistira sudah mengerahkan militer untuk datang menangani kita?"Apa!Wirya dan lainnya yang mendengar itu langsung terkejut. Apa yang terjadi? Lawan sudah bersiap menyerang mereka sekarang? Apalagi pergerakan mereka begitu besar?Tobi menegaskan, "Ya, apalagi bukan hanya mereka, Pak Hendro juga menerima perintah itu. Sepertinya polisi juga akan segera datang."Ah ....Wajah semua orang langsung pucat pasi.Mengapa bisa jadi begini? Kenapa bisa secepat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 901

    Setelah memikirkan semua itu, Widia langsung maju ke depan dan berkata, "Tobi, kamu ahli bela diri. Kalau kamu lari sekarang, mereka pasti nggak akan bisa menangkapmu. Cepat kabur!"Begitu mendengar kata-kata itu, yang lainnya tampak terkejut, terutama ibunya Widia. Dia langsung cemas dan berkata dengan suara lantang, "Nggak bisa, kalau dia pergi, siapa yang akan bertanggung jawab? Pokoknya, dia nggak boleh pergi.""Benar, Tobi-lah pelaku terbesar dalam masalah ini. Dia nggak boleh pergi.""Nggak bisa. Jangan biarkan dia pergi. Apa pun yang terjadi, kita harus menghentikannya!""Benar. Tobi, kamu dengar itu? Kamu nggak boleh kabur!" ucap Kakek Muhar dengan nada tegas.Namun, Tobi tersenyum dan berkata dengan ringan, "Aku sudah dengar, tapi bagaimana kalau aku mau pergi? Memangnya kalian bisa menghentikanku?"Begitu kata-kata itu keluar, suasana di ruangan menjadi hening.Berdasarkan kemampuan mereka, meski jumlah mereka meningkat seratus kali lipat, juga tidak mungkin bisa menghentikan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 902

    Mendengar ini, semua orang di kediaman Lianto makin ketakutan. Jika tidak ada yang datang membantu kali ini, mereka pasti akan mati mengenaskan.Namun, Tobi hanya tersenyum dan berkata dengan datar, "Lantas, kenapa?""Lantas, kenapa? Tobi, kamu sadar nggak, seberapa besar masalah yang kamu buat kali ini?"Devi memutar bola matanya dengan pasrah."Aku tahu. Keluarga Yudistira, ditambah dengan Dewa Perang Albus, masalah kali ini memang besar.""Terus, kenapa kamu masih begitu santai?"Devi kehabisan kata-kata. Dia menggelengkan kepalanya. "Walau aku membencimu dan menganggapmu sebagai orang jahat, tapi untuk masalah kali ini, aku masih mendukungmu.""Bagaimana kalau aku membantumu?"Begitu kata-kata itu keluar, semua orang tercengang.Dari awal, mereka sudah bertanya-tanya mengapa Devi bisa mencari Tobi. Namun, tak lama kemudian, mereka sudah tahu kalau Tobi dan Devi saling mengenal.Akhirnya mereka tahu mengapa Tobi bisa mengetahui berita itu sebelumnya. Mungkin teman polisi inilah yang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 903

    Begitu Devi pergi, semua orang di kediaman Lianto sekali lagi tenggelam dalam ketakutan dan keputusasaan. Apalagi saat sekelompok tim kuat yang bersenjatakan peluru tajam muncul di hadapan mereka.Dalam sekejap, vila mereka sudah dikepung seluruhnya.Bisa dikatakan, aksi mereka cukup rapi.Bahkan, seekor lalat pun tidak bisa terbang keluar dari sana."Ayah, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ibunya Widia ketakutan, bahkan wajahnya juga memucat."Ambil tindakan sesuai situasi yang kita hadapi. Untungnya, Candra nggak ada di sini. Aku harap dia bisa melarikan diri dan selamat," ucap Kakek Muhar sambil menghela napas."Apa? Kita sungguh akan mati?""Nggak, nggak mungkin."Nyali ibunya Widia seketika menciut. Dia berbalik dan melihat Tobi, yang masih tampak tenang.Meski tidak memercayainya, dia masih tetap berkata, "Tobi, ka ... kamu harus menemukan cara untuk menyelamatkan Bibi."Di matanya, Tobi memang hanya pecundang yang tidak memiliki latar belakang, tetapi terkadang dia masih cu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 904

    Bukankah ini namanya cari mati?Benar saja. Shivam belum pernah dihina di depan umum seperti ini sebelumnya. Dia langsung marah dan berkata dengan geram, "Bocah, beraninya kamu memarahiku? Lihat bagaimana aku memberimu pelajaran hari ini. Cepat beri tahu namamu!""Namaku Tobi Yudistira!""Kebetulan aku juga nggak sembarangan membunuh orang, jadi kenapa kamu nggak memberi tahu namamu juga?" balas Tobi dengan dingin.Tobi merasa orang-orang di depannya ini pasti sangat mulia. Bagaimanapun juga, negara membutuhkan perlindungan mereka.Namun, hari ini, lawan mengutus begitu banyak orang untuk menanganinya hanya karena perintah Tuan Rio. Orang seperti ini tidak layak dihormati sama sekali."Kamu cari mati!"Shivam bertambah marah, tetapi dia segera bereaksi dan berkata dengan geram, "Oh, kamulah Tobi? Apa kamu kembali untuk cari mati? Kebetulan sekali. Kami akan menangkapnya hari ini, jadi aku nggak perlu buang-buang waktu untuk mencarimu lagi."Shivam berani mengatakan hal seperti ini kare

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 905

    Begitu mendengar pertanyaan Tobi, wajah Shivam seketika berubah.Alasan mengapa dia mengambil tindakan ini karena dia takut dirinya tidak bisa menaklukkan Tobi. Apalagi, Dewa Perang Albus kebetulan sedang bertugas ke luar negeri dan dia juga tidak akan kembali dalam beberapa hari kemudian.Kalau tidak, mereka juga tidak akan bertindak secepat itu. Shivam juga tidak perlu turun tangan sendiri dalam menangani masalah ini.Jika tidak, sudah pasti Dewa Perang Albus yang akan mengambil tindakan. Begitu Dewa Perang Albus turun tangan, semuanya akan ditaklukkan dengan mudah.Hanya saja, reaksi Shivam cepat juga. Dia langsung berkata dengan dingin, "Omong kosong! Kami datang ke sini karena menerima perintah dari atasan kami. Ada buronan yang sangat berbahaya di kediaman Lianto. Dia mungkin akan membahayakan keselamatan Harlanda kapan saja.""Haha. Kamu barusan bilang alasan kamu menangkapku karena aku secara terang-terangan menyerang dan melukai orang lain. Sekarang kamu bilang akan membahayak

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status