Share

Bab 899

"Kakek Muhar, aku benar-benar nggak sangka. Selama ini, kamulah yang paling menyayangi Widia, tapi bisa-bisanya kamu mengucapkan kata-kata yang nggak berperasaan seperti itu."

Seiring suara itu terdengar, bayangan Tobi juga muncul. Dia memandang semua anggota Keluarga Lianto dengan tatapan dingin dan geram.

Lagi pula, dia memang sudah muak dengan kelakuan mereka selama ini. Tak disangka, mereka bukan saja tidak menyadari kesalahan mereka, tetapi malah memperburuknya.

Widia terkejut. Mengapa Tobi kembali lagi?

Namun, saat mendengar pria itu membantunya bicara, hati Widia mendadak merasakan kegembiraan yang tak terkendali. Hampir saja dia tidak bisa menahan diri dan ingin menghambur ke pelukan pria itu.

Kakek Muhar tampak marah. Dia sudah kehilangan martabatnya hari ini, apalagi harga dirinya juga terluka. Dia langsung membentaknya, "Tobi, bukankah aku sudah menyuruhmu pergi? Buat apa kembali lagi?"

"Tentu saja aku harus kembali. Kalau aku nggak kembali, apa kamu sudah mau menjual Widia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status