Share

Bab 903

Begitu Devi pergi, semua orang di kediaman Lianto sekali lagi tenggelam dalam ketakutan dan keputusasaan. Apalagi saat sekelompok tim kuat yang bersenjatakan peluru tajam muncul di hadapan mereka.

Dalam sekejap, vila mereka sudah dikepung seluruhnya.

Bisa dikatakan, aksi mereka cukup rapi.

Bahkan, seekor lalat pun tidak bisa terbang keluar dari sana.

"Ayah, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ibunya Widia ketakutan, bahkan wajahnya juga memucat.

"Ambil tindakan sesuai situasi yang kita hadapi. Untungnya, Candra nggak ada di sini. Aku harap dia bisa melarikan diri dan selamat," ucap Kakek Muhar sambil menghela napas.

"Apa? Kita sungguh akan mati?"

"Nggak, nggak mungkin."

Nyali ibunya Widia seketika menciut. Dia berbalik dan melihat Tobi, yang masih tampak tenang.

Meski tidak memercayainya, dia masih tetap berkata, "Tobi, ka ... kamu harus menemukan cara untuk menyelamatkan Bibi."

Di matanya, Tobi memang hanya pecundang yang tidak memiliki latar belakang, tetapi terkadang dia masih cu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status