Share

Bab 909

Lantaran ibunya Widia ingin menjodohkan kembali mereka berdua, dia tidak berpikir panjang lagi. Seakan-akan tidak ingin menunggu sedetik pun, dia segera melangkah maju dan berkata, "Tobi, Ibu sudah bersalah kepadamu sebelumnya. Apalagi itu kesalahan besar."

"Ibu selalu salah paham kepadamu. Kamu boleh pukul atau memarahiku, tapi kamu nggak boleh menyalahkan Widia. Kamu juga tahu Widia dipaksa oleh kami, 'kan?"

"Ya, ya, Widia menyukaimu. Hanya saja, kami sebagai orang tuanya terlalu banyak berpikir dan selalu salah paham kepadamu. Ayah mau minta maaf kepadamu."

Herman juga buru-buru menimpali.

Mendengar itu, Tobi tertegun sejenak. Pasangan suami istri sungguh luar biasa. Bisa-bisanya sikap mereka berubah secepat itu. Mereka sekarang malah menyebut diri mereka sendiri sebagai mertuanya. Pemandangan ini sepertinya tidak asing sama sekali.

Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Pertama, dari awal sampai akhir, aku nggak pernah menyalahkan Widia."

"Bagus, baguslah kalau be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bambang
emang buta dah tuA tapi sm hrta. matane abang biru ijo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status