Share

Bab 910

Jika ini pertama kalinya, Tobi mungkin tidak mempermasalahkannya. Namun, setelah berulang kali terjadi, dia kini tampak tenang dan berkata dengan datar, "Nggak apa-apa. Lagian aku sudah terbiasa."

"Kamu masih menyalahkanku?"

Kakek Muhar tersenyum pahit dan berkata, "Kalau begitu, aku akan perlihatkan ketulusan hatiku. Aku bersumpah akan sepenuhnya mendukungmu dan Widia mulai dari sekarang."

"Aku juga, aku juga," ucap ibunya Widia.

Herman juga ikut menimpali, "Begitu juga aku!"

Widia tersenyum pahit, tetapi hatinya merasa bahagia.

Karena akhirnya, tidak ada lagi yang bisa menghalanginya bersama dengan Tobi.

Tobi diam-diam menggelengkan kepalanya. Tepat di saat itu, ponselnya berdering. Begitu diangkat dan mendengar kata-kata si penelepon, wajahnya berubah muram.

Setelah menutup telepon, dia tiba-tiba berseru, "Jessi!"

Ternyata Jessi sudah muncul sejak tadi. Dia mengkhawatirkan keselamatan Tobi. Mengandalkan seni bela dirinya, dia pun bersembunyi di sudut dan bersiap untuk membantu pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Hanny Matindas
......... hahaha
goodnovel comment avatar
Sitepu Badiken
rasakan ortu widia, yakin Tobi kembali' bersama Widia ...
goodnovel comment avatar
Sendy Ozel
updatenya min yg panjangan lah. jangan cuma 4 bab terus.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status