Setelah selesai menanyakan situasinya, mereka juga menyiapkan obat agar membuat Tobi bersedia menikah lagi dengan Widia.Namun di saat ini, terdengar suara panik dari luar. Pengawal mereka buru-buru masuk dan berkata dengan suara lantang, "Tuan Besar, ada banyak tokoh hebat di luar. Kepala Keluarga Tandiono juga datang berkunjung, terus masih ada yang lain juga."Kakek Muhar tertegun sejenak. Mereka tidak pernah berhubungan dengan Keluarga Tandiono. Kenapa Keluarga Tandiono bisa mengunjunginya? Hanya saja, karena itu tokoh besar, dia harus segera keluar untuk menyambutnya.Mereka tidak peduli begitu banyak lagi dan langsung berjalan ke arah pintu. Tak lama kemudian, mereka sudah melihat sosok Gandhi, kepala Keluarga Tandiono, yang tengah berjalan mendekati mereka.Setelah membuat Tobi tersinggung sebelumnya, dia sudah ketakutan. Dia khawatir Tobi akan balas dendam kepadanya. Sekarang, begitu tahu identitas menakutkan Tobi dan memiliki kesempatan untuk berkunjung, dia tentunya harus dat
"Haha. Benar juga." Gandhi terlihat bangga. Awalnya, dia sempat merasa tidak rela, tetapi begitu membayangkan manfaat yang akan diterimanya, dia tetap menggertakkan gigi dan memberikan hadiah itu.Tak disangka, semua orang akan begitu royal. Untunglah, hadiah yang dia persiapkan bernilai tinggi. Kalau tidak, dia mungkin akan kehilangan harga dirinya di sini.Jika tidak, dia tidak akan mencuri perhatian begitu banyak orang dan kesan Raja Naga kepadanya juga tidak akan terlalu dalam.Tepat di saat itu, terdengar suara yang lainnya lagi. "Burhan, kepala Keluarga Saswito, datang untuk memberi hormat kepada Raja Naga. Hadiah kecil ini untuk Raja Naga. Mohon Raja Naga menerimanya.""Ini pabrik manufaktur Linus dan Fledo dari perusahaan perhiasan Keluarga Saswito kami. Hadiah ini khusus diberikan kepada Raja Naga.""Wah, Keluarga Saswito begitu royal. Kedua pabrik itu adalah pabrik inti mereka. Setidaknya, itu semua mungkin bernilai 400 miliar.""Ini bukanlah apa-apa. Lagian, ini bukan soal s
Bayangkan, puluhan miliar. Bagaimana mereka bisa memberikan hadiah sebesar itu?Lantaran yang datang terlalu banyak, begitu semuanya masuk, mereka sudah hampir memadati kompleks sepenuhnya.Kakek Muhar dan yang lainnya tercengang. Mereka bahkan kebingungan harus bagaimana menyambut mereka. Terlebih lagi, keluarga kecil seperti Keluarga Lianto tidak sanggup menerima begitu banyak orang.Widia juga berjalan keluar dari kamarnya. Lantaran di luar terlalu bising, apalagi ada begitu banyak orang di luar. Melihat itu, dia langsung terpana.Ternyata, daya tarik Raja Naga begitu kuat.Padahal yang terbongkar hanya identitas Tobi, tetapi dia telah membuat begitu banyak tokoh hebat mendatangi rumahnya. Selain itu, hadiah-hadiah yang diberikan semuanya sungguh berada di luar imajinasi mereka.Khususnya ibunya Widia. Tubuhnya tampak gemetar.Dia tahu identitas Tobi sebagai Raja Naga sangatlah hebat, tetapi dia tidak menyangka akan begitu menakutkan, bahkan membuat begitu banyak orang menjadi heboh
Saat pandangan semua orang tertuju pada Kakek Muhar, keringat dingin langsung membasahi punggungnya.Jika tokoh-tokoh besar ini tahu sikap Keluarga Lianto terhadap Tobi sebelumnya, entah reaksi seperti apa yang akan mereka berikan.Meski mereka tidak mengetahui hal itu, Tobi dan Widia telah bercerai. Dia telah meninggalkan Keluarga Lianto. Fakta itu tidak akan berubah dan hasilnya juga akan tetap sama.Apa yang harus dia lakukan!Apa yang harus dia lakukan sekarang?Damar jelas menyadari ada yang aneh dari ekspresi Kakek Muhar. Dia agak terkejut. Tidak mungkin, jangan-jangan dugaannya salah? Raja Naga tidak berniat untuk rujuk kepada Widia?Kalau tidak, kenapa Tuan Besar Muhar akan gugup seperti ini?Selain itu, masih ada beberapa anggota Keluarga Lianto yang memperlihatkan ekspresi tegang.Lantas, mengapa identitas Raja Naga tiba-tiba menyebar begitu cepat? Mengapa semua orang mendadak berkumpul di kediaman Lianto pagi ini? Apa ini semua bukan ulah Raja Naga?Untungnya, kepala Keluarg
Lantaran jaraknya agak jauh, mereka tidak bisa mendengar percakapan Lintang dengan yang lainnya. Meski suara mereka tidak kecil, hanya beberapa orang di sekitar mereka yang bisa mendengar dengan jelas."Siapa bilang Raja Naga sudah tua."Rafel menggelengkan kepalanya dan berkata, "Coba pikirkan lagi. Raja Naga masih sangat muda, hebat, dan sangat mendominasi.""Siapa, sih? Pak Rafel, jangan bersikap misterius lagi," ujar Monika tidak berdaya.Setelah berinteraksi selama beberapa hari ini, walau Pak Rafel memiliki sikap tegas, tetapi dia masih tetap memperlakukan mereka berdua dengan ramah. Apalagi, kerja sama mereka dengan Pak Rafel juga berjalan dengan lancar.Sebenarnya, Rafel juga memperlakukan orang berdasarkan status sosial. Mengetahui Tobi menyukai mereka berdua, apalagi keduanya juga termasuk wanita paling cantik dalam perusahaan.Khususnya, Kamila. Selain memiliki paras yang cantik, sosoknya juga sempurna, bahkan senyumannya begitu manis. Daya tarik seperti itu sangatlah memika
Wajah Herman juga terlihat muram. Dia begitu tercengang dan hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Setelah beberapa saat, barulah hatinya kembali bersemangat.Semua hadiah ini akan menjadi milik mereka. Ini semua milik orang tuanya Widia.Herman yakin kalau Tobi sengaja melakukan hal itu tadi malam, hanya karena ingin memberi mereka pelajaran.Dilihat dari seluruh kejadian, bahkan sampai tadi malam, Tobi masih sangat mencintai Widia. Pria itu tidak mungkin akan tiba-tiba berubah seperti itu.Asalkan mereka cepat tanggap dan segera mengakui kesalahan.Sekalipun harus bersujud dan memohon pengampunan, Tobi pasti akan kembali ke sisi Widia.Suasana di ruangan itu tampak heboh. Jelas sekali, pernyataan Lintang telah mengejutkan semua orang. Mereka sempat curiga kalau itu semua hanya halusinasi atau ada yang tidak beres dengan telinga mereka."Sialan!""Pak Lintang barusan bilang apa? Dia mau menyerahkan seluruh Grup Transera sebagai hadiah pertemuan?""Yang benar saja? Kok aku ng
Dengan demikian, kehormatan besar ini akan tetap menjadi milik Keluarga Lianto.Setelah memikirkan semua ini, barulah Kakek Muhar menjadi rileks dan bersiap untuk mengundang semua orang masuk ke dalam.Tepat di saat ini, sebuah suara datang dari luar. "Bukankah itu Pak Hendro dari Kota Tawuna kita? Bahkan, Pak Hendro pun bisa datang ke sini."Semua orang buru-buru memberi jalan kepadanya. Hendro berjalan ke depan selangkah demi selangkah. Dia juga melihat begitu banyak bos besar Kota Tawuna tengah berdiri di sana.Perlu diketahui bahwa bos-bos besar ini termasuk orang yang sangat berpengaruh. Seluruh perekonomian Kota Tawuna juga masih harus mengandalkan mereka. Tak disangka, mereka semua bisa berkumpul di sini hanya karena satu orang.Hendro juga tidak menyangka kalau Tobi adalah Raja Naga legendaris. Lantaran itu Raja Naga, tidak ada salahnya dia datang mengunjunginya hari ini.Lagi pula, hubungannya dengan Dokter Tobi sangatlah baik, jadi mana mungkin dia tidak muncul di acara perte
Begitu panggilan tersambung, Jessi langsung bertanya, "Ayah, kamu ada waktu sekarang?"Jessi merasa dirinya harus mendiskusikan hal itu dengan ayahnya, terlepas itu hanya sandiwara ataupun nyata. Itu sebabnya, Tobi meminta gadis itu menyuruh Damar datang ke vila.Dari kemarin hingga sekarang, Tobi terus berada di Vila Distrik Terra 1 dan tidak meninggalkan tempat itu. Dia masih belum tahu dengan apa yang terjadi di luar.Mendengar itu, Damar menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ada apa? Sekarang seharusnya nggak bisa. Aku lagi mengunjungi Raja Naga di kediaman Lianto. Nggak pasti jam berapa ada waktu.""Apa?""Mengunjungi Raja Naga?"Jessi tertegun sejenak. Dia sudah mengetahui identitas Tobi sebagai Raja Naga. Dia agak bingung. Jelas-jelas, Kak Tobi berada di sampingnya, kenapa ayahnya malah bilang dia ada di kediaman Lianto?"Ya, jadi aku nggak bisa pergi. Lagi pula, kita nggak bisa mengabaikan Raja Naga begitu saja," kata Damar."Aku setuju dengan yang kamu katakan, tapi masalahnya