Share

Bab 895

Awalnya, Widia masih merasa bersalah. Namun, setelah mendengar itu, hatinya bergetar. Dia tidak tahan lagi dan langsung berkata dengan marah, "Bu, ide macam apa itu? Anda masih menganggap saya sebagai putri Anda? Apa Anda masih peduli dengan saya?"

Begitu mendengar itu, ibunya Widia bertambah marah. Dia langsung membalasnya, "Menurutmu? Aku membesarkanmu dan mendidikmu hingga saat ini. Sekarang kamu berani bilang aku nggak peduli denganmu?"

"Kalau bukan karena aku, apa kamu bisa punya pencapaian seperti hari ini? Hanya saja, aku nggak menyangka kamu akan begitu nggak tahu berterima kasih. Bukan hanya nggak membalas budiku, tapi kamu juga mencelakaiku dan Keluarga Lianto."

Wajah Widia berubah drastis. Dia kesal mendengar kata-kata ibunya. Dia tidak ingin berbicara lagi, jadi dia langsung berdiri dan pergi.

Terserah ibunya mau mengatakan apa. Dia tidak peduli begitu banyak lagi.

Martha buru-buru bangkit dan mengikutinya. Dia juga merasa perkataan bibinya keterlaluan sekali.

Melihat kedua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Djoe Zainal
Di atas lagit masih ada lagit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status