Share

Bab 890

Sekarang Tobi malah berani menghancurkan pusat energi Tuan Muda. Dia tertegun sejenak, lalu berteriak dengan marah, "Tuan!"

Lalu, dia langsung pingsan.

Saat ini, bahkan dua pendukung setia Tobi, Candra dan Martha pun tercengang melihat adegan ini.

Wajah kedua berubah pucat. Sialan! Tobi benar-benar melakukannya?

A, apa yang harus mereka lakukan selanjutnya?

Widia memandang semua ini dengan tatapan kosong. Dia diam-diam tersenyum pahit, 'Tobi, kamu benar-benar sudah membuat masalah besar kali ini.'

'Tapi nggak masalah, aku akan menemanimu sekalipun ke akhirat!'

'Nggak, seharusnya menuju ke surga.'

Dalam hatinya, Widia merasa Tobi sudah pasti akan mati. Cepat atau lambat saja.

Sama halnya dengan dirinya.

Mungkin ini akhir yang paling baik bagi mereka. Jika tidak, mengikuti orang seperti Rio ke Jatra, pasti akan lebih menderita dibandingkan mati.

Berakhir sudah!

Semuanya sudah berakhir sekarang!

Ibunya Widia memelototi Tobi berulang kali, seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup. Dia memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status