Share

Bab 498

Mendengar itu, Sheila tampak gusar.

Di saat dia hendak membalas, Robin mendahuluinya, "Sheila, buat apa kamu omong kosong kepadanya? Apa kamu nggak tahu dia sengaja mengubah topik pembicaraan?"

Salah seorang dari temannya juga ikut menimpali, "Benar. Bukankah barusan bilang mau menelepon Tuan Winson? Jangan-jangan dia nggak bisa menelepon?"

"Pasti benar. Kalau nggak, dia nggak akan omong kosong seperti itu."

"Bodoh sekali."

Emosi Kristin seketika meluap-luap.

Tobi menggelengkan kepalanya. Mengapa dia harus mengikuti perkataan mereka? Padahal, dia tidak ingin menelepon Tuan Winson sama sekali.

Namun, dia tidak ingin Kristin dituduh seperti itu, jadi dia pun membalas mereka dengan tenang, "Bukankah hanya menelepon saja? Aku akan meneleponnya, tapi apa di antara kalian ada yang kenal Winson?"

"Beraninya kamu panggil nama Tuan Winson? Aku pasti akan melaporkannya, lihat bagaimana dia membereskanmu nanti."

Robin mendengus dingin, "Aku kenal Tuan Winson, lantaran sebelumnya aku cukup beruntu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status