Mendengar itu, Sheila tampak gusar.Di saat dia hendak membalas, Robin mendahuluinya, "Sheila, buat apa kamu omong kosong kepadanya? Apa kamu nggak tahu dia sengaja mengubah topik pembicaraan?"Salah seorang dari temannya juga ikut menimpali, "Benar. Bukankah barusan bilang mau menelepon Tuan Winson? Jangan-jangan dia nggak bisa menelepon?""Pasti benar. Kalau nggak, dia nggak akan omong kosong seperti itu.""Bodoh sekali."Emosi Kristin seketika meluap-luap.Tobi menggelengkan kepalanya. Mengapa dia harus mengikuti perkataan mereka? Padahal, dia tidak ingin menelepon Tuan Winson sama sekali.Namun, dia tidak ingin Kristin dituduh seperti itu, jadi dia pun membalas mereka dengan tenang, "Bukankah hanya menelepon saja? Aku akan meneleponnya, tapi apa di antara kalian ada yang kenal Winson?""Beraninya kamu panggil nama Tuan Winson? Aku pasti akan melaporkannya, lihat bagaimana dia membereskanmu nanti."Robin mendengus dingin, "Aku kenal Tuan Winson, lantaran sebelumnya aku cukup beruntu
Bella juga tak kalah terkejutnya. Dia mencoba untuk menoleh ke arah Robin. Wajah pria itu tampak pucat dan bibirnya juga bergetar.Dia tampak sangat ketakutan.Ini?Tidak mungkin, 'kan?Orang dalam panggilan video itu benar-benar Tuan Winson yang asli!Astaga! Siapa sebenarnya pacar Kristin ini?Pantas saja, Kristin masih sangat menyukainya, padahal Tobi telah berkeluarga.Tubuh Tobi saat ini mendadak diselimuti aura berkilauan.Dia benar-benar berbeda dari sebelumnya, penuh dengan pesona unik yang membuat orang terpikat.Semua orang mulai menyadari perubahan raut wajah Robin yang terlihat tidak normal. Saking kagetnya, mulut mereka sampai ternganga, 'Jangan-jangan ini benar-benar Tuan Winson?'Terutama Sheila. Dia tidak mengenal Winson. Dia hanya bisa memandang Robin dengan tidak percaya, lalu berkata dengan gugup, "Kak Robin, Kak Robin ...."Barulah Robin terhenyak. Setelah itu, dia langsung menjatuhkan diri dan berlutut.Saking takutnya, kedua kakinya terkulai lemas."Tu ... Tuan To
Sebenarnya Winson tidak arogan seperti yang dipikirkan orang lain. Lagi pula, dia telah menemukan banyak aib yang dilakukan Naufan akhir-akhir ini dan kebetulan bersiap untuk membereskannya.Namun, di mata semua orang, mereka bisa merasakan sikap Tuan Winson yang menakutkan dan mendominasi.Satu per satu dari mereka dilanda ketakutan.Terutama Robin."Kamu dari Keluarga Anggoro, 'kan? Kuperingatkan, bersiap-siaplah karena dalam tiga hari, Keluarga Anggoro akan hancur. Percayalah, yang kukatakan ini bukan main-main," kata Winson dengan dingin.Ini juga termasuk penjelasan kepada Tobi. Lagi pula, Kak Tobi telah sengaja meneleponnya, jadi dia harus melakukan sesuatu untuknya."Sedangkan kamu, Robin, sebaiknya kamu memohon pengampunan kepada Kak Tobi.""Kalau nggak, hari ini akan menjadi hari kematianmu!"Semua orang terperangah mendengar kata-kata itu.Apa benar-benar akan melibatkan nyawa?Banyak di antara mereka yang wajahnya memucat dan ada juga yang gemetar.Berbeda halnya dengan Dian
Adegan ini benar-benar membuat Kristin simpati, apalagi kondisi Robin begitu memilukan. Ada bekas telapak tangan di pipinya dan noda darah di dahinya.Menyedihkan sekali.Semua orang merasa gugup sekaligus kaget dengan apa yang terjadi hari ini.Saat ini, satu per satu dari mereka memandang Kristin dengan tatapan iri, tidak ada lagi penghinaan dan ledekan seperti sebelumnya.Sebaliknya, mereka semua tidak berani menatap Tobi."Kristin, kumohon, tolonglah aku!"Seakan sadar dengan hati Kristin yang tergerak, Robin kembali memohon sambil bersujud berkali-kali.Kristin tidak tahan melihatnya lagi. Dia mengerutkan kening dan berkata, "Hentikan. Kamu nggak perlu bersujud dulu, bicaralah dengan benar.""Baik, baik, asalkan kamu melepaskanku, aku akan melakukan semuanya, sekalipun memintaku menjadi suruhanmu," ucap Robin buru-buru.Saat ini, dia tidak lagi arogan seperti dulu, apalagi sombong hingga tidak bisa melihat keberadaan orang lain."Tak perlu seperti itu. Aku mau tanya, apa yang terj
Keluarganya Robin memang menghasilkan sejumlah uang, tetapi hanya begitu saja. Mereka kesulitan untuk melangkah lebih jauh dan telah berada di luar batas kemampuan."Apa Keluarga Anggoro hanya punya uang sebanyak itu? Melihat betapa arogannya dirimu, kupikir keluargamu setidaknya punya lebih dari ratusan miliaran."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Kamu nggak bisa lepas dari hukumanmu. Kamu harus menanggung kesalahan yang telah kamu perbuat.""Mengenai 2,4 miliar itu, kebetulan traktiranmu malam ini jumlahnya hampir sama, jadi aku yang bayar menggantikanmu," ujar Tobi dengan tenang."Ah ...."Robin tertegun sejenak, lalu berbisik pelan, "Tapi tagihan malam ini seharusnya nggak butuh uang sebanyak itu."Namun, setelah mengatakan itu, dia menundukkan kepalanya seakan berpikir sesaat, lalu berkata dengan cepat, "Oke, memang sebanyak itu. Barusan aku hanya sembarangan omong saja.""Sudahlah, kamu nggak perlu segugup itu, lagian aku juga nggak asal bicara.""Karena ka
Tatapan mata Sheila tampak kosong. Kejadian malam ini telah mengejutkannya berulang kali, tetapi yang diucapkan si manajer itu benar-benar di luar dugaannya.Sampai detik sebelumnya, dia mengira ini semua berkat koneksi Robin.Bella tersenyum kecut. Dugaannya benar. Tampaknya dia terlalu menyepelekan Tobi sebelumnya dan kerap merasa pria itu tidak berkemampuan.Bisa dikatakan, temperamen Tobi cukup baik. Padahal Bella telah mengucapkan begitu banyak kata-kata kasar, tetapi pria itu tidak membalasnya sama sekali.Namun, kalau dipikir-pikir, ini semua pasti demi Kristin.Jika bukan karena Kristin, dia mungkin tidak akan berbicara kepada Bella.Semua orang di ruangan itu menghela napas. Yang terjadi hari ini benar-benar di luar dugaan mereka. Namun, mereka tetap harus mengakui kehebatan Tobi.Sebaliknya, Robin yang awalnya dipuji-puji itu kini hanya bisa ditertawakan.Tobi tidak peduli dengan ekspresi semua orang, lalu berkata dengan tenang kepada Pak Yohan, "Kali ini dia yang bayar tagih
Bisa-bisanya Pak Damar memberi Tobi kartu hitam Lawana?Bagi mereka, kartu hitam Lawana hanyalah sebuah legenda.Jika Yohan tidak membahasnya, mereka bahkan tidak mengenali kartu itu.Siapa sebenarnya Tobi ini? Dalam waktu singkat, terungkap bahwa dirinya memiliki hubungan dekat dengan tiga dari empat keluarga besar di Kota Tawuna.Tiga keluarga besar itu termasuk Keluarga Sunaldi, Keluarga Yusnuwa dan Grup Transera, yang menggantikan Keluarga Hutama sebelumnya.Yohan memang sengaja melakukannya. "Baik, saya bantu Anda melunasi tagihannya. Saya akan kembali sebentar lagi."Jika Yohan yang mengurus tagihannya, dia pasti tidak akan menagih semuanya, tapi hanya setengah saja. Dia bahkan ingin bertanya kepada atasannya, perlukah mereka menggratiskan anggur mahal itu?Namun, atasannya menyuruhnya untuk tidak melakukannya, lantaran kartu hitam Lawana itu memang diperuntukkan Tobi. Lagi pula, Keluarga Yusnuwa yang akan membayarnya, jadi dia tidak perlu khawatir dengan tagihannya.Karena semua
Para wanita itu agak kaget ketika mendengar itu. Mereka pun menoleh untuk mencari si pemilik suara.Tampak seorang wanita muncul di hadapan mereka. Dia mengenakan gaun sifon berkelas yang memiliki potongan pas di badannya, hingga memperlihatkan lekuk tubuh indahnya.Wajahnya sangat mulus dan sempurna, bagaikan bidadari turun dari langit.Hanya saja, dia memasang ekspresi dingin dan terlihat sangat marah.Mendengar kata-kata Widia, Diana terperanjat. Sepertinya ada yang aneh.Bella agak kesal dan berkata dengan dingin, "Kami sedang membicarakan pacar teman kami. Apa hubungannya denganmu?""Pacar temanmu itu suamiku. Jadi, menurutmu ini bukan urusanku?" balas Widia dengan dingin.Entah apa yang terjadi dengan diri Widia. Dia hanya ingin mengungkapkan identitasnya di sini.Padahal mereka sudah sepakat untuk bercerai, jadi seharusnya dia tidak ikut campur dalam masalah ini.Namun, Widia sengaja ingin memperlihatkan statusnya.Bella tertegun sejenak. 'Nggak mungkin, jangan-jangan ini istrin