Share

Bab 499

Penulis: Anak Ketiga
Bella juga tak kalah terkejutnya. Dia mencoba untuk menoleh ke arah Robin. Wajah pria itu tampak pucat dan bibirnya juga bergetar.

Dia tampak sangat ketakutan.

Ini?

Tidak mungkin, 'kan?

Orang dalam panggilan video itu benar-benar Tuan Winson yang asli!

Astaga! Siapa sebenarnya pacar Kristin ini?

Pantas saja, Kristin masih sangat menyukainya, padahal Tobi telah berkeluarga.

Tubuh Tobi saat ini mendadak diselimuti aura berkilauan.

Dia benar-benar berbeda dari sebelumnya, penuh dengan pesona unik yang membuat orang terpikat.

Semua orang mulai menyadari perubahan raut wajah Robin yang terlihat tidak normal. Saking kagetnya, mulut mereka sampai ternganga, 'Jangan-jangan ini benar-benar Tuan Winson?'

Terutama Sheila. Dia tidak mengenal Winson. Dia hanya bisa memandang Robin dengan tidak percaya, lalu berkata dengan gugup, "Kak Robin, Kak Robin ...."

Barulah Robin terhenyak. Setelah itu, dia langsung menjatuhkan diri dan berlutut.

Saking takutnya, kedua kakinya terkulai lemas.

"Tu ... Tuan To
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 500

    Sebenarnya Winson tidak arogan seperti yang dipikirkan orang lain. Lagi pula, dia telah menemukan banyak aib yang dilakukan Naufan akhir-akhir ini dan kebetulan bersiap untuk membereskannya.Namun, di mata semua orang, mereka bisa merasakan sikap Tuan Winson yang menakutkan dan mendominasi.Satu per satu dari mereka dilanda ketakutan.Terutama Robin."Kamu dari Keluarga Anggoro, 'kan? Kuperingatkan, bersiap-siaplah karena dalam tiga hari, Keluarga Anggoro akan hancur. Percayalah, yang kukatakan ini bukan main-main," kata Winson dengan dingin.Ini juga termasuk penjelasan kepada Tobi. Lagi pula, Kak Tobi telah sengaja meneleponnya, jadi dia harus melakukan sesuatu untuknya."Sedangkan kamu, Robin, sebaiknya kamu memohon pengampunan kepada Kak Tobi.""Kalau nggak, hari ini akan menjadi hari kematianmu!"Semua orang terperangah mendengar kata-kata itu.Apa benar-benar akan melibatkan nyawa?Banyak di antara mereka yang wajahnya memucat dan ada juga yang gemetar.Berbeda halnya dengan Dian

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 501

    Adegan ini benar-benar membuat Kristin simpati, apalagi kondisi Robin begitu memilukan. Ada bekas telapak tangan di pipinya dan noda darah di dahinya.Menyedihkan sekali.Semua orang merasa gugup sekaligus kaget dengan apa yang terjadi hari ini.Saat ini, satu per satu dari mereka memandang Kristin dengan tatapan iri, tidak ada lagi penghinaan dan ledekan seperti sebelumnya.Sebaliknya, mereka semua tidak berani menatap Tobi."Kristin, kumohon, tolonglah aku!"Seakan sadar dengan hati Kristin yang tergerak, Robin kembali memohon sambil bersujud berkali-kali.Kristin tidak tahan melihatnya lagi. Dia mengerutkan kening dan berkata, "Hentikan. Kamu nggak perlu bersujud dulu, bicaralah dengan benar.""Baik, baik, asalkan kamu melepaskanku, aku akan melakukan semuanya, sekalipun memintaku menjadi suruhanmu," ucap Robin buru-buru.Saat ini, dia tidak lagi arogan seperti dulu, apalagi sombong hingga tidak bisa melihat keberadaan orang lain."Tak perlu seperti itu. Aku mau tanya, apa yang terj

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 502

    Keluarganya Robin memang menghasilkan sejumlah uang, tetapi hanya begitu saja. Mereka kesulitan untuk melangkah lebih jauh dan telah berada di luar batas kemampuan."Apa Keluarga Anggoro hanya punya uang sebanyak itu? Melihat betapa arogannya dirimu, kupikir keluargamu setidaknya punya lebih dari ratusan miliaran."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Kamu nggak bisa lepas dari hukumanmu. Kamu harus menanggung kesalahan yang telah kamu perbuat.""Mengenai 2,4 miliar itu, kebetulan traktiranmu malam ini jumlahnya hampir sama, jadi aku yang bayar menggantikanmu," ujar Tobi dengan tenang."Ah ...."Robin tertegun sejenak, lalu berbisik pelan, "Tapi tagihan malam ini seharusnya nggak butuh uang sebanyak itu."Namun, setelah mengatakan itu, dia menundukkan kepalanya seakan berpikir sesaat, lalu berkata dengan cepat, "Oke, memang sebanyak itu. Barusan aku hanya sembarangan omong saja.""Sudahlah, kamu nggak perlu segugup itu, lagian aku juga nggak asal bicara.""Karena ka

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 503

    Tatapan mata Sheila tampak kosong. Kejadian malam ini telah mengejutkannya berulang kali, tetapi yang diucapkan si manajer itu benar-benar di luar dugaannya.Sampai detik sebelumnya, dia mengira ini semua berkat koneksi Robin.Bella tersenyum kecut. Dugaannya benar. Tampaknya dia terlalu menyepelekan Tobi sebelumnya dan kerap merasa pria itu tidak berkemampuan.Bisa dikatakan, temperamen Tobi cukup baik. Padahal Bella telah mengucapkan begitu banyak kata-kata kasar, tetapi pria itu tidak membalasnya sama sekali.Namun, kalau dipikir-pikir, ini semua pasti demi Kristin.Jika bukan karena Kristin, dia mungkin tidak akan berbicara kepada Bella.Semua orang di ruangan itu menghela napas. Yang terjadi hari ini benar-benar di luar dugaan mereka. Namun, mereka tetap harus mengakui kehebatan Tobi.Sebaliknya, Robin yang awalnya dipuji-puji itu kini hanya bisa ditertawakan.Tobi tidak peduli dengan ekspresi semua orang, lalu berkata dengan tenang kepada Pak Yohan, "Kali ini dia yang bayar tagih

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 504

    Bisa-bisanya Pak Damar memberi Tobi kartu hitam Lawana?Bagi mereka, kartu hitam Lawana hanyalah sebuah legenda.Jika Yohan tidak membahasnya, mereka bahkan tidak mengenali kartu itu.Siapa sebenarnya Tobi ini? Dalam waktu singkat, terungkap bahwa dirinya memiliki hubungan dekat dengan tiga dari empat keluarga besar di Kota Tawuna.Tiga keluarga besar itu termasuk Keluarga Sunaldi, Keluarga Yusnuwa dan Grup Transera, yang menggantikan Keluarga Hutama sebelumnya.Yohan memang sengaja melakukannya. "Baik, saya bantu Anda melunasi tagihannya. Saya akan kembali sebentar lagi."Jika Yohan yang mengurus tagihannya, dia pasti tidak akan menagih semuanya, tapi hanya setengah saja. Dia bahkan ingin bertanya kepada atasannya, perlukah mereka menggratiskan anggur mahal itu?Namun, atasannya menyuruhnya untuk tidak melakukannya, lantaran kartu hitam Lawana itu memang diperuntukkan Tobi. Lagi pula, Keluarga Yusnuwa yang akan membayarnya, jadi dia tidak perlu khawatir dengan tagihannya.Karena semua

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 505

    Para wanita itu agak kaget ketika mendengar itu. Mereka pun menoleh untuk mencari si pemilik suara.Tampak seorang wanita muncul di hadapan mereka. Dia mengenakan gaun sifon berkelas yang memiliki potongan pas di badannya, hingga memperlihatkan lekuk tubuh indahnya.Wajahnya sangat mulus dan sempurna, bagaikan bidadari turun dari langit.Hanya saja, dia memasang ekspresi dingin dan terlihat sangat marah.Mendengar kata-kata Widia, Diana terperanjat. Sepertinya ada yang aneh.Bella agak kesal dan berkata dengan dingin, "Kami sedang membicarakan pacar teman kami. Apa hubungannya denganmu?""Pacar temanmu itu suamiku. Jadi, menurutmu ini bukan urusanku?" balas Widia dengan dingin.Entah apa yang terjadi dengan diri Widia. Dia hanya ingin mengungkapkan identitasnya di sini.Padahal mereka sudah sepakat untuk bercerai, jadi seharusnya dia tidak ikut campur dalam masalah ini.Namun, Widia sengaja ingin memperlihatkan statusnya.Bella tertegun sejenak. 'Nggak mungkin, jangan-jangan ini istrin

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 506

    "Nggak apa-apa," ucap Tobi menggelengkan kepala."Apanya yang nggak apa-apa? Kulihat dia sangat sedih. Apa kamu nggak takut terjadi sesuatu kepadanya?" kata Kristin lagi."Nggak akan."Tobi sedikit ragu. Jika hanya Widia saja, dia seharusnya baik-baik saja, tetapi kalau ada Tania, maka belum tentu demikian.Kristin menarik tangan Tobi dan berkata, "Nggak akan apanya? Cepat susul dia."Meskipun Tobi mengucapkan kata-kata itu dengan santai, Kristin bisa merasakan Kak Tobi sangat menyukai istrinya, terlepas mereka hanya suami istri di atas kertas."Baiklah, aku pergi lihat sebentar," ujar Tobi.Melihat Tobi pergi, Kristin agak kecewa.Melihat adegan ini, Bella menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kristin, lantaran mereka hanya suami istri di atas kertas dan kamu menyukai Tobi, bukankah lebih baik kalau mereka bercerai? Mengapa kamu malah membujuknya?""Nggak! Kak Tobi menyukainya dan aku juga nggak bisa melakukan hal yang membuat Kak Tobi nggak senang," balas Kristin segera."Benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 507

    Mendengar itu, Tania buru-buru memasang ekspresi kesulitan dan berkata, "Widia, kamu juga tahu kalau aku menentang kamu bersama Tobi dari awal. Kalau kamu tanya, aku pasti nggak mendukungnya.""Karena kita semua tahu kalau ini bukan pertama kalinya Tobi kedapatan bersama wanita lain. Kelak, dia pasti akan terlibat dengan wanita lainnya. Bisakah kamu menerimanya?"Berbicara tentang ini, gambaran Tobi bersama wanita lain mendadak muncul di benak Widia. Terbayang hal itu, hatinya makin terasa sesak."Selain itu, tahukah kamu kenapa begitu banyak orang yang menentang kalian bersama?""Karena kebanyakan orang pasti akan mencari pasangan yang status sosialnya setara. Mungkin saat ini kamu bisa melakukan apa saja demi cinta, tapi setelah menikah nanti, akan ada lebih banyak masalah lagi," kata Tania."Aku nggak peduli dengan semua itu, tapi aku nggak bisa menerima dia bersama wanita lain.""Ya, kamu memang nggak peduli, tapi bagaimana dengan orang tua dan kakekmu? Apa kamu ingin putus hubunga

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1646

    Namun saat mengetahui tentang siaran langsung global, dia segera memikirkan cara sempurna untuk menemukan ibu kandungnya Widia."Ya. Untunglah ada kamu yang menemaniku selama ini!"Widia mengangguk. Sekarang dia sudah tahu betapa menakutkan kemampuan yang dimiliki Tobi. Jika Tobi pun tidak bisa menemukan ibu kandungnya, mungkin tidak ada yang bisa dia lakukan lagi.Damar mengantar keduanya ke ruang VIP restoran, lalu bangkit dan pergi.Dia tidak ingin menjadi 'obat nyamuk' dan mengganggu kencan mereka berdua.Tobi juga memusatkan perhatiannya pada masalah Widia. Dia takut hal ini akan berdampak besar pada Widia, jadi dia juga tidak memedulikan hal lainnya lagi.Apalagi, kejadian ini terjadi terlalu cepat dan tiba-tiba.Saat ini, di area terlarang Jatra, akhirnya Harita berdiri di atas arena pertarungan dan ingin melawan Hirawan. Dia melakukan semua ini bukan untuk hal lain, tetapi demi martabat Negara Harlanda.Perlu diakui, setelah berhasil membuat terobosan, kekuatan Harita memang sa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1645

    Melihat keduanya pergi, Yesa buru-buru bangkit. Dia tampak marah besar. Dia tak henti-hentinya mengumpati Widia dan Tobi.Kata-katanya begitu tidak enak didengar. Selanjutnya, saat memikirkan hidup mereka yang akan sulit ke depannya, dia juga kembali memarahi Herman.Dia bilang Herman tidak berguna dan membuatnya menjalani hidup yang menyedihkan. Herman tidak bisa memberinya kehidupan mewah, bahkan Grup Lianto pun jatuh di tangan orang luar.Yesa juga bilang, apa yang harus dia lakukan ke depannya? Jika tidak memberinya ratusan miliar atau membiarkannya menjadi orang terpandang di Kota Tawuna, bagaimana dia bisa hidup?Dia sudah kehilangan harga diri. Dia meminta Herman untuk memikirkan cara agar mendapatkan kembali Grup Lianto. Setidaknya, perusahaan itu sekarang bernilai triliunan atau bahkan mencapai puluhan triliun.Jika tidak, Yesa akan bercerai dengan pria tidak berguna sepertinya.Makin berbicara, dia makin emosi. Pada akhirnya, dia pingsan karena terlalu emosi dan sedih.Herman

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1644

    Wajah Widia berubah muram. Ekspresinya juga terlihat kusut. Namun, dia akhirnya mengangguk dan berkata, "Kuserahkan masalah ini padamu."Mendengar itu, Yesa langsung panik.Kali ini yang hilang bukan hanya kejayaan dan kekayaan, tetapi dia juga tidak punya harapan untuk menjadi nyonya kaya yang dikagumi semua orang. Bahkan, dia mungkin juga akan masuk penjara.Tidak bisa.Dia masih ingin meningkatkan prestisenya dan menjadi wanita bangsawan.Dia panik, lalu berlutut di depan mereka berdua sambil menangis. "Widia, ini salahku. Aku minta maaf padamu. Aku mengakui kesalahanku.""Apa yang kamu lakukan. Cepat berdiri dulu."Widia terkejut dan segera menjauh. Tidak peduli apa pun masalahnya, dia juga telah menganggap mereka sebagai orang tuanya selama ini.Menyadari hal itu, Yesa merasa masih ada harapan. Tangisnya makin menjadi-jadi. Dia juga memperlihatkan tampang memelas sambil berkata, "Nggak. Aku nggak akan berdiri, kecuali kamu memaafkanku.""Aku menyesali perbuatanku. Mengingat Keluar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1643

    Begitu mendengar putrinya mencurigai mereka berdua bukanlah orang tuanya, Yesa tampak terkejut. Mungkinkah Tobi telah mengatakan yang sebenarnya kepada Widia? Seharusnya tidak mungkin, 'kan?Berdasarkan sifat Tobi, pria itu tidak mungkin mengatakan pada Widia bahwa dirinya dicampakkan oleh ibu kandungnya sendiri. Namun, setelah mendengar kata-kata selanjutnya, sepertinya itu karena Widia merasa Yesa tidak memperlakukannya dengan baik selama ini. Oleh karena itu, Widia bisa menyalahkan dirinya.Meski Yesa merasa tidak senang, dia segera berkata, "Widia, kami memang nggak memperlakukanmu dengan baik sebelumnya, tapi bagaimanapun juga, kami adalah orang tuamu.""Orang tuaku?" Widia berkata dengan dingin, "Kamu kira aku nggak tahu apa-apa? Tobi sudah memberitahuku segalanya!"Setelah mendengar itu, wajah Yesa berubah drastis. Dia tidak menyangka Tobi akan mengatakan yang sebenarnya kepada Widia. Dia pun buru-buru berkata, "Ka ... kamu sudah tahu semuanya?""Jangan salahkan aku. Kami takut

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1642

    Seiring berjalannya waktu, Negara Harlanda kini makin kuat dalam segala aspek. Termasuk teknologi, militer, dan lain sebagainya, meski menghadapi blokade gila-gilaan mereka.Mereka bahkan tidak peduli dengan kredibilitas negara, memberikan sanksi yang tidak masuk akal dan juga melanggar berbagai aturan seenaknya.Meski begitu, mereka tetap tidak bisa menghentikan perkembangan Negara Harlanda.Namun, saat ini Luniver tampak mengerutkan kening. Lantaran mereka mendapat kabar bahwa Tobi masih berada di Gunung Simeru dan belum turun. Jadi, mereka memikirkan cara untuk memaksa Negara Harlanda dan juga Tobi.Bagaimanapun, Negara Harlanda seharusnyanya tahu bahwa target mereka adalah Tobi. Selain itu, bocah itu sudah mulai memahami hukum langit dan bumi. Jika tidak menghabisinya sekarang, entah ancaman seperti apa yang akan mereka hadapi kelak.Walau Tobi masih tidak bisa menandinginya saat ini.Namun, dia baru saja menerima kabar. Katanya Tobi telah diam-diam meninggalkan Gunung Simeru. Tamp

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1641

    Indira mengangguk. Dalam hatinya, dia diam-diam bertekad, apa pun yang terjadi, dia pasti akan melindungi satu-satunya harapan mereka ini. Tepat di saat ini, ponselnya berdering.Dia mengeluarkan ponselnya dan mengangkatnya. Begitu mendengar apa yang disampaikan orang di seberang sana, wajahnya berubah drastis. Dia berkata dengan kaget, "Apa kamu bilang!"Dia sulit untuk percaya. Bukankah Vamil mengatakan mereka berdua akan membutuhkan waktu lama untuk pulih, jadi bagaimana bisa secepat ini?Dia kemudian menutup telepon dan berkata dengan ekspresi muram, "Entah sejak kapan, Luniver dan Hirawan telah menyelinap ke Negara Harlanda. Apalagi, Hirawan langsung membuat arena pertarungan di area terlarang.""Dia juga menyebarkan rumor bahwa seni bela diri Negara Harlanda diwarisi dari Negara Melandia. Apalagi, kekuatan kita jauh lebih rendah dibandingkan Negara Melandia. Mereka menganggap kita sebagai sampah. Dia bilang dia sendiri bisa dengan mudah menggulingkan semua master Negara Harlanda.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1640

    Ekspresi Widia juga berubah. Tindakan ibunya ini seketika membuatnya merasakan firasat buruk. Apa telah terjadi sesuatu?Benar saja. Setelah melirik mereka berdua, Tobi mengangkat tangannya dan menampar Yesa sambil berkata dengan dingin, "Apa kamu pantas dipanggil ibu?"Yesa tertegun sejenak. Ada rasa sakit yang membakar di pipinya.Herman juga tertegun. Namun, dia segera berkata dengan marah, "Tobi, apa yang kamu lakukan!"Plak!Lagi-lagi sebuah tamparan.Tobi berkata dengan dingin, "Kamu juga nggak jauh berbeda!"Herman juga tercengang. Yesa tampak marah. Namun melihat tatapan tajam Tobi, dia tidak berani melakukan apa pun. Dia hanya bertanya dengan hati-hati, "Tobi, apa yang kamu lakukan? Apa kamu masih marah dengan masalah yang terjadi terakhir kali? Itu semua salahku. Aku menyesali perbuatanku.""Sekarang kamu juga sudah menamparku. Kita anggap masalah ini berlalu, ya?"Herman juga marah, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya memandang Widia dan berkata dengan marah, "W

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1639

    Saat ini, Yesa tampak mengumpat dengan kesal, "Widia itu nggak tahu berterima kasih. Dia malah nggak menghiraukan kita begitu saja.""Bukan hanya nggak menjawab panggilan teleponmu, dia bahkan nggak angkat teleponku. Sia-sia aku begitu peduli padanya."Herman yang mendengar hanya bisa memperlihatkan ekspresi tak berdaya. Saat teringat dengan apa yang telah dia dan istrinya lakukan selama ini, apa mungkin putrinya akan peduli dengan mereka lagi?Mengenai apa yang dikatakan Yesa tentang ingin membongkar kasus yang dilakukan Tobi, dia hanya berpura-pura saja. Karena dia tahu betul, begitu semua terekspos dan Negara Melandia mengejar mereka, sudah pasti mereka akan mati dengan mengenaskan.Yang paling penting lagi, belum tentu Tobi akan ditangkap. Sebaliknya, dia hanya akan menyinggung Widia.Sebenarnya, dalam hati Yesa, dia masih berharap Widia bisa berubah pikiran.Lagi pula, dia telah melakukan banyak hal yang lebih menjijikkan dan tidak tahu malu sebelumnya, bukankah Widia masih berula

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1638

    Bukankah sudah tidak ada orang yang bisa mengancam mereka lagi? Apa telah terjadi sesuatu?"Widia, ada satu hal yang aku minta orang selidiki selama ini dan sekarang akhirnya hasilnya sudah ketemu," ucap Tobi perlahan."Masalah apa? Ada hubungannya denganku?""Ya, kamu harus persiapkan mentalmu.""Apa yang terjadi sebenarnya?""Ada hubungannya dengan asal-usulmu." Tobi khawatir Widia akan sulit menerima kenyataan ini."Apa!"Ekspresi Widia seketika berubah. Begitu mendengar perkataan Tobi, dia sepertinya sudah bisa menebaknya. Wajahnya memucat. Dia pun bertanya, "Jangan-jangan, aku bukan anak kandung Keluarga Lianto?""Bukan hanya nggak, tapi Yesa menculikmu dari tangan ibumu."Tobi akhirnya menceritakan masalah itu pada Widia.Apa!Wajah Widia bertambah pucat. Tubuhnya gemetar. Fakta dia bukan anak kandung ibunya saja sudah membuatnya sedih. Tak disangka, malah ada hal seperti ini lagi sekarang.Namun, dia sangat kuat dan tegar. Jika tidak, dia juga tidak mungkin bisa menjabat sebagai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status