Share

Bab 103

Meskipun Joni tidak mengerti piano, dia tahu cara menghadapi masalah seperti ini. Itu sebabnya, dia menanyakan hal itu dengan penuh percaya diri.

Menurut pengamatannya, bisa menjadi orang pertama yang tampil di konser piano itu dan mewakili Negara Harlanda, dia pasti seorang pianis berbakat dan punya keterampilan yang sangat hebat. Mana mungkin penampilannya biasa saja.

Apa dia tidak melihat semua orang bertepuk tangan untuknya?

"Masa bodoh!" ucap Tobi sambil menggelengkan kepalanya. Dia tidak berniat menjelaskan lebih lanjut lagi.

Ucapan itu seketika membuat Joni merasa tidak senang.

Widia pun tidak tahan lagi, jadi dia pun memarahinya, "Tobi, bisakah kamu berhenti bicara kasar seperti itu lagi?"

"Lupakan saja. Mungkin dia nggak senang aku membeberkan rahasianya, jadi dia sengaja memprovokasiku untuk mengalihkan rasa malunya. Wajar saja, ini reaksi umum orang biasa."

Joni menguraikan panjang lebar dari samping. Memang ada orang seperti itu. Setelah ketahuan melakukan kesalahan, dia ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status