Share

Jerit

Semua menjerit kala menyaksikan dengan mata telanjang bagaimana jasad Lusi melayang sebelum kemudian jatuh ke bawah. Hanya beberapa detik saja, rasanya semua seperti mimpi.

Milova yang awalnya ikut berteriak, kini justru terdiam dengan tubuhnya yang gemetaran. Trauma di masa lalu membuatnya tak bisa berpikir jernih, pikirannya kacau.

Bahkan tubuhnya yang tersungkur tak mampu ia tegakkan, meski hanya untuk berdiri.

"Kamu gak apa-apa?" Husna baru saja sampai dan langsung menghampiri Milova.

Husna tak sempat melihat tragedi tersebut, tetapi ia ikut mendengar teriakan banyak orang saat Lusi jatuh. Namun, karena masih di lantai dua, ia tetap melaju naik, bahkan lebih cepat dari sebelumnya untuk menemui Milova.

Milova hanya diam seribu bahasa saat Husna melontarkan pertanyaan kepadanya. Dalam benaknya, ia tak akan kuat menatap jasad Lusi yang mungkin saja sudah tak bernyawa. Lebih baik berdiam diri di lantai 3 sambil menenangkan tubuhnya yang masih gemetar.

Suara dari mobil pol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status