Laura Septian hatinya begitu sangat hancur karena melihat foto mesra suaminya bersama wanita lain di ponselnya. Dia memutuskan pergi ke diskotik untuk mabuk agar bisa melupakan kesedihan hatinya. Dia bertemu seorang pria muda karena mabuk, lalu mereka terlibat cinta satu malam. "Kamu yang penggoda. Aku ini istri orang kenapa kamu mau tidur denganku? "Kamu itu istri murahan. Sudah tahu sudah punya suami tetapi masih saja mengajak pria lain tidur denganmu," hardik Rendra. "Kamu itu pria muda kurang ajar! Aku benci kamu." Laura memukul dada Rendra lagi. "Aku sudah bersabar padamu. Diam-lah! Aku akan memesankan baju ke resepsionis. Aku akan pergi, kamu itu hanya istri orang yang kesepian." Rendra langsung pergi begitu saja meninggalkan Laura. Pria yang menghabiskan satu malam Laura di hotel waktu itu bernama Rendra, dia ternyata adik laki-laki suami Laura. Bagaimankah kisah selanjutnya? Jangan lupa jika suka follow akunku kasih vote atau gems ya! Terimah kasih selamat membaca.
View MoreLaura sedang menangis, dia berada di diskotik dan sedang menunggu pesanan minumannya datang. Dia ingin mabuk karena dia ingin melupakan suaminya yang sedang berseligkuh dengan wanita lain. Datanglah seorang pria muda yang bernama Rendra, dia tertarik pada Laura wanita cantik yang duduk seorang diri di sudut diskotik.
"Hey cantik sendirian saja, mau berkenalan denganku tidak? kamu sedang sendirian." ajak Rendra."Boleh! Hanya saja aku sedang badmood. Duduk saja di sebelahku. Aku sedang menunggu minumanku yang belum datang, kenapa juga lama sekali?" jawab Laura dengan sinis."Aku Rendra kamu siapa?" ucap Rendra sambil duduk di sebelah Laura sambil menarik dan menjabat paksa tangan Laura."Aku Laura, untung sudah datang ini botol wineku. Aku ingin mabuk," Laura saat itu langsung menyambar minuman botol di meja itu lalu segera meminumnya."Hey wanita, kamu tidak salah pesan minuman? Dasar wanita gila. Mau mabuk banget ya?" tanya Rendra."Diam-lah! Tolong temani aku mabuk dan hibur aku. Beri aku kehangatan malam ini saja. Please aku mohon! Brengsek! Kalian berdua bajingan dan kalian selingkuh dibelakangku," kata Laura sambil dia menangis karena dia mulai mabuk."Laura, kamu kenapa?"tanya Rendra."Sayang, ayo kita ke hotel! Puaskan aku malam ini, aku sudah siap." ajak Laura lalu dia memeluk Rendra pria muda dan tampan yang baru di kenalnya di diskotik malam ini."Tentu saja aku mau. Kamu seorang wanita cantik yang begitu menggoda."Rendra lalu mengendong Laura yang sudah menghabiskan wine satu botol dalam hitungan menit. Laura mabuk dan dia hanya bisa ikut Rendra ke hotel yang dekat dengan diskotik Glamour itu.Rendra mengendong Laura, lalu menuju Hotel Royal Sweet. Dia memesan kamar langsung pada resepsionis. Rendra malam itu membawa Laura ke kamar hotel nomor 505 dan langsung membaringkannya di atas ranjang."Sayang sentuh aku," pinta Laura."Kamu tahu siapa aku?""Kamu Rendra, meskipun bayanganmu ada 4 saat ini dan aku tahu aku mabuk. Aku masih ingat, kamu pria tampan yang tadi mengajakku berkenalan di diskotik beberapa menit yang lalu," jawab Laura sambil memeluk rapat Rendra."Baiklah! Malam ini kamu milikku wanita cantik bernama Laura."Laura malam hari itu hanya ingin melupakan foto mesra suaminya dengan selingkuhannya. Dia hanya ingin bisa bercumbu mesra dengan pria yang selain suaminya. Dia ingin membalas perselingkuhan suaminya.Rendra mulai melepaskan satu persatu baju Laura. Rendra semakin memuncak nafsu birahinya saat melihat tubuh Laura wanita yang baru dia kenal satu jam yang lalu. Dia menciumi setiap inci dari tubuh Laura. Laura mengerang dengan nikmat karena Laura dalam kondisi mabuk."Aku akan memuaskanmu malam ini." kecup Rendra di kening Laura."Apa ini rasanya bercinta? Suamiku tidak pernah menyentuhku.""Kamu ternyata sudah memiliki suami. Kenapa kamu masih suci?"Laura tidak menjawab Rendra kepalanya pusing karena mabuk, dia langsung tertidur pulas setelah mereka bercinta. Rendra juga tidak habis pikir kenapa bisa dia kepincut wanita cantik yang sepertinya dia sudah mempunyai seorang suami. Malam itu masih jam sebelas malam. Dia tidur di dekat Laura dan memeluknya dengan erat.Pagi hari telah tiba, mereka masih tertidur lelap dan masih saling berpelukkan satu sama lain. Rendra Subagiyo adalah anak kedua dari pemilik perusahaan PT. Company Subagiyo Group. Dia tampan dan masih muda, dia lulusan terbaik karena dia pintar. Dia lulus kuliah hanya 2 tahun saja karena dia pintar.Dia anak kedua dan dia sangat kaya raya. Wajahnya tampan karena mamanya orang Amerika dan papanya orang Jawa. Rendra memiliki tubuh yang atletis dan tinggi, hingga membuat banyak wanita jatuh cinta ke dia meskipun umurnya masih muda. Tuan muda yang selalu menarik perhatian semua orang, malam itu dia begitu tertarik dengan wanita yang tidak sengaja bertemu degannya di diskotik sampai terlibat cinta satu malam."Kenapa kepalaku begitu pusing? Ini dimana? Aku ingat semalam aku mabuk. Arghh... Hey kamu siapa?" Laura kaget dia melihat seorang pria di sebelahnya yang memeluk dirinya dan mereka sama-sama tidak memakai satu helai benangpun."Kamu sudah bangun ya?""Apa yang kamu lakukan padaku? Cepat jawab!" suruh Laura sambil memukul badan Rendra."Kamu pakai-lah baju dulu. Sakit jangan begini!Hei kamu wanita kurang ajar. Kamu sendiri yang memintaku untuk memuaskan kamu di ranjang. Semalam kamu ke-enakkan sampai langsung ketiduran." Rendra marah dan dia mencengkram dagu Laura"Apa? Aku yang mengajakmu bercinta? Itu tidak mungkin. Lepaskan tangan kamu! Ini begitu sakit.""Dasar wanita pelupa. Baiklah! Aku akan melepaskan kamu. Kamu mandilah dan segera pergi dariku.""Minggir sana! Aku mau mandi dan kenapa bajuku sobek semua? Bagaimana aku bisa pulang? Kamu kurang ajar sekali."Laura terbangun dari tidurnya, dia menatap semua tubuhnya penuh dengan bekas cupang. Dia itu seorang istri yang masih belum bermalam pertama dengan suaminya. Laura menangis dan dia meronta-ronta memukuli pria yang lebih muda darinya itu.Laura menangis dan berteriak histeris karena kebodohannya sendiri mabuk di diskotik berujung sial. Saat itu juga pria yang baru dia kenal dan dia temui itu langsung memeluk dirinya yang masih belum mengenakan baju."Aku akan bertangung jawab padamu. Ini juga kesalahan kamu." Rendra mencoba mengigatkan kembali kejadian semalam.Untuk sementara waktu Laura tidak marah lagi, karena dia merasa bersalah juga. Dia sendiri yang mabuk semalam. Dia mendorong tubuh Rendra hingga dia jatuh dari ranjangnya. Laura berdiri dan mencoba untuk kabur, tetapi Rendra menariknya kembali.Rendra baru kali itu melewati satu malam yang begitu mengairahkan sepanjang hidupnya meskipun dengan istri orang. Rendra tidak menyesal karena istri orang lain itu cantik dan dia juga ternyata masih perawan."Kamu yang penggoda. Aku ini istri orang kenapa kamu mau tidur denganku?"Kamu itu istri murahan. Sudah tahu sudah punya suami tetapih masih saja mengajak pria lain tidur denganmu," hardik Rendra."Kamu itu pria muda kurang ajar! Aku benci kamu." Laura memukul dada Rendra lagi."Aku sudah bersabar padamu. Diamlah! Aku akan memesankan baju ke resepsionis. Aku akan pergi, kamu itu hanya istri orang yang kesepian." Rendra langsung pergi begitu saja meninggalkan Laura.Laura pagi itu dia langsung mandi dan dia mengosok seluruh tubuhnya karena merasa tubuhnya begitu kotor. Dia menangis sedih dan dia merasa bersalah karena dia memberikan kesuciannya pada pria lain. Dia tahu suaminya sedang berselingkuh dengan wanita lain tetapi dia tidak seharusnya melakukan perbuatan hina juga.Setelah mandi di ke luar dari kamar mandi dan tiba-tiba ponsel Laura bergetar dan suami Laura menelponnya. Laura menerima panggilan ponsel itu dengan nada ketakutan."Kenapa kamu tidak pulang ke rumah? Kamu sedang ada dimana?""Aku... aku akan pulang sekarang, Brian."'Apa yang harus aku lakukan? Kenapa bisa aku bodoh sekali? Aku harus kembali ke rumah suamiku. Aku tidak mau ketahuan dia kalau aku tidur dengan pria lain. Aku masih mencintai dia meskipun dia telah berselingkuh.' batin Laura."Benar, kamu hamil Sayang. Dokter bilang kamu pingsan karena kamu kemungkinan hamil. Nanti kamu akan tes kehamilan dan USG juga kalau kamu kurang yakin." Rendra terlibat begitu senang."Apa? Aku hamil? Aku tidak sangka aku bisa hamil lagi. Di umurku yang sudah 35 tahun dan umur kamu yang 27 tahun," Laura memeluk Rendra juga karena senang."Mulai sekarang kamu tidak boleh kerja dan kamu harus di rumah saja. Anak kita akan di urus baby sister karena dia mulai bersekolah di tahun ini," Rendra begitu perhatian pada Laura."Terimah kasih, Sayang. Aku sangat bahagia sekali hari ini." Rendra dan Laura sama-sama senang, lalu mereka sementara waktu menunggu dokter datang memeriksa Laura lagi. Satu jam kemudian Dokter datang dan saat itu juga Dokter menanyakan pada Laura apakah dia siap untuk melakukan tes kehamilan atau USG."Siang, saya langsung saja. Apa Anda Nona Laura siap untuk menjalani tes kehamilan?" tanya Dokter."Saya siap, Dokter.""Baiklah! Anda bisa tespack sendiri dan setelah pe
"Sayang, aku suka mari kita mulai." Rendra memeluk dan mencium mesra Laura yang sudah berada di kamar dengan kejutan mewah itu."Ehmmz... Jangan cium seperti ini! Ah... Sayang, kita baru sampai di kota Paris." Laura hanya mendesah saja saat Rendra sudah menanggalkan satu persatu bajunya dan menyentuh bagian tubuh bawahnya."Rendra, cukup." suara rintihan Laura semakin membuat hasrat Rendra memuncak.Dia begitu cepat menyatukan diri mereka di dalam kenikmatan surga dunia bercinta saling memiliki satu sama lain. Rendra dan Laura sudah tenggelam di antara gairah mereka, mereka saling memuaskan satu sama lain hingga mereka kelelahan. Rendra dan Laura memutuskan untuk mengakhirinya."Sayang, aku akan mandi air hangat meski musim dingin disini. Kita belum makan malam nanti ajak Papa dan anak kita makan malam di restoran yang dekat hotel ini saja, ini masih jam 7 malam," kata Laura."Ayo mandi bersama! Aku akan memandikan kamu." Rendra dengan cepat mengendong Laura yang belum memakai sehelai
Saat Laura tidur dia bermimpi Lussy selalu datang di mimpinya."Laura, aku akan bunuh kamu." "Tidak! Jangan Kak Lussy, maafkan aku!" Laura bermimpi Lussy setiap malam."Sayang, bangunlah! Tidak ada Lussy disini." Rendra membangunlah Laura yang bermimpi Lussy setiap hari."Tidak! Sayang, sudah 3 bulan aku selalu bermimpi tentang Kak Lussy. Ayo kita ke makamnya saja, aku akan membawa bunga untuknya." Laura terbangun dia berkeringat dingin seolah Lussy memang akan membunuhnya.Sudah tiga bulan mimpi itu berulang terus meskipun dia sudah melakukan kebaikan untuk menebus dosanya. Ingat! Balas dendam itu memang tidak baik karena semakin kamu terjerumus dalam lingkaran dendam, maka kamu tidak akan kembali. Nyawa dibalas dengan nyawa pun akan membuat hidup kamu di kejar dengan rasa bersalah, sejatinya memaafkan itu sulit tapi memang ada kalah begitulah dalam kehidupan.Seperti yang dialami, Lussy, Brian dan Laura maupun Rendra, mereka semua hanya terjebak di masa lalu dan mungkin saja bisa h
"Laura, tenang saja! Lussy sudah meninggal dan kamu bukan pembunuh hanya menghukum pembunuh kedua orang tua kamu saja," sahut Rendra."Tidak! Rendra, ini dosa dan aku menyesal karena telah membunuh Lussy. Tanganku penuh darah Lussy, aku menembaknya. Aku bersalah! Apa yang harus aku lakukan?" Laurs menangis dan dia duduk di lantai rumah sakit karena mendengar Lussy tidak bisa disematkan."Nona Laura, dia itu wanita gila yang berbahaya Anda tenanglah! Anda tidak usah panik. Maaf! Saya tidak bisa menyelamatkan Nona Lussy," kata Dokter yang baru saja mengabarkan kalau Lussy meninggal dunia."Dokter, Anda tidak bersalah! Ini sudah takdirnya dan dia pantas meninggal karena dia pembunuh orang tuanya dan dalang pembunuh istri saya juga anak kandungnya. Tolong siapkan jenazah dia dan nanti biarkan saya yang mengurus pemakamannya karena istri saya sangat sock melihat saudara kembarnya meninggal," pinta Rendra."Ya Tuan Rendra." Dokter segera menyuruh suster untuk mengurus pasien karena setelah
"Lussy sekarang berada di rumah sakit jiwa, dia diantarkan gila oleh dokter sejak 1 bulan yang lalu. Sayang, aku harus mencari Lussy hingga dapat karena dia itu bisa membahayakan nyawa orang lain," jawab Rendra."Apa? Kalau begitu aku ikut kamu mencari Kak Lussy," sahutnya."Baiklah! Aku akan datang membantu kalian. Aku tutup dulu telponnya dan kabari aku lagi nanti. Kirim lokasi kalian," jawab Rendra pada anak buahnya yang menelpon dirinya."Siap Tuan."Rendra menutup ponselnya dan sekarang dia mulai berbicara dengan Laura. Laura tidak sangka kalau Kakak kembarnya akan menjadi gila hanya karena kematian Brian."Kak Lussy itu kejam sudah membunuh kedua orang tua kita, dia sekarang gila hanya karena kematian Brian. Apa kita bisa menghukum dia?" Laura hanya tidak suka kalau Lussy menjadi gila karena dia tidak bisa menghukum Lussy karena terlibat pembunuhan kedua orang tua mereka."Hukum sesuka hati kamu karena dia membunuh kedua orang tua kamu dan merencanakan pembunuhan kamu. Dia otak
"Tuan Rendra, Nona Lussy sepertinya terlibat pembunuh Papa dan Mamanya karena ada beberapa bukti tapi belum cukup kuat, sepertinya dia dulu menghancurkan beberapa bukti lain," jawab anak buahnya melalui ponselnya."Apa? Kamu tidak berbohong? Bagaimana bisa saudara kembar istriku membunuh orang tuanya? Itu tidak mungkin, bukankah Papa dan Mama mertua itu meninggal karena sakit lalu mereka kecelakaan berdua?" Rendra sangat kaget."Apa? Tidak mungkin Kak Lussy pembunuh kedua orang tua kita, aku dengan mata kepalaku sendiri tahu Papa dan Mama meninggal saat perjalanan pergi ke rumah sakit." Laura juga sangat kaget mendengarkan ucapan anak buahnya."Kamu cepatlah temui aku di rumah. Aku ingin melihat semua kejadian di masa lalu yang kamu dapatkan. Informasi itu sangat penting dan aku yakin kamu pasti bisa menemukannya setelah kita bertemu." Rendra meminta anak buahnya segera menemuinya."Siap Tuan! Saya matikan dulu panggilannya, setelah ini saya akan segera menuju rumah Anda." anak buahny
"Tuan Rendra, saya tahu Anda donatur rumah sakit kita. Tolong Anda jangan marah, istri Anda belum bangun. Kita sudah menjalan operasi dengan baik masa kritis istri Anda akibat pisah yang menancap di perut istri Anda terlalu dalam mungkin ini penyebab kenapa istri Anda belum sadar juga," Dokter menjawab dengan ekspresi wajah yang ketakutan."Jangan takut, Dokter. Aku tetap akan menjadi donatur resmi di rumah sakit ini. Istriku pasti dia akan bangunkan?" tanya Rendra."Saya tidak tahu istri Anda kapan bangun. Luka di perutnya itu sangat dalam dan hampir saja dia kehabisan darah, tapi semoga dia bangun sebelum 48 jam. Semoga istri Anda tidak mengalami koma.""Lakukan yang terbaik untuk Laura istriku dan aku akan membayar kamu dengan bayaran tinggi jika dia tidak sampai mengalami koma." "Saya akan lakukan apapun sesuai peran saya menjadi dokter untuk pasien saya." Dokter pamit pergi setelah mengatakan kalau Laura sudah dipindahkan di kamar inap untuk pasien yang belum sadarkan diri.Rendr
"Papa, kamu hanya orang tua yang pilih kasih. Aku kesini karena dia masih suamiku," jawab wanita itu.Wanita yang baru saja datang itu adalah Lussy. Dia memang takut kalau datang Rendra akan menangkapnya. Tapi Lussy datang dengan persiapan."Kamu pergilah! Jangan mengotori makam suami kamu," usir Pak Subagiyo."Aku hanya ingin menaburkan bunga saja di atas makam suamiku." Lussy berjongkok di sebelah makam Brian dan dia membawa buket bunga juga bunga yang di taburkan di atas makam Brian."Lussy, berani sekali kamu membantah ucapan Papa. Pap sudah mengusir kamu." Rendra terlihat marah lalu dia menarik tangan Lussy dan menyeretnya."Lepaskan aku, pembunuh! Kamu pembunuh suamiku, jangan pegang tanganku." Lussy berteriak histeris dan dia melepaskan tangannya dari cengkraman Rendra.Dia berlari ke arah Laura dan saat itu juga dia mengeluarkan pisau dari saku bajunya. Dia memegang Laura dan mengarahkan pisau itu di ke leher Laura. Dia mengancam Rendra dan Papanya."Jika kalian mendekat, maka
"Rendra, kurang ajar kamu! Aku yakin pasti kamu yang membunuh Brian suamiku." Wanita cantik yang melihat Rendra dan dokter berbicara itu adalah Lussy.Lussy mengikuti Rendra dari rumahnya ke rumah sakit dengan menaiki sebuah taxi. Dia mengira kalau Brian terluka akibat di tembak anak buah Rendra karena saat itu juga Lussy mendengarkan percakapan Brian dan dokter di depan ruangan Unit Gawat Darurat. Lussy mengepalkan tangannya karena pembunuh Brian adalah Rendra, anak buah Brian-lah yang membunuh Brian karena perintah dari Rendra."Baik kamu dan anak buah kamu harus mati di tanganku." Lussy ke luar dari rumah sakit seorang diri karena dirinya tidak mau ditangkap Rendra lagi dan dia bersembunyi setelah dia kabur.Rendra masih di rumah sakit dan dia masih mengurusi Brian yang baru saja meninggal. Rendra sebenarnya dia senang karena Brian yang termasuk anak dari orang pembunuh Mamanya meninggal dan pembunuh dari keponakannya juga. Di hati Rendra masih ada rasa sedih karena dulu saat kecil
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments