Laura sedang menangis, dia berada di diskotik dan sedang menunggu pesanan minumannya datang. Dia ingin mabuk karena dia ingin melupakan suaminya yang sedang berseligkuh dengan wanita lain. Datanglah seorang pria muda yang bernama Rendra, dia tertarik pada Laura wanita cantik yang duduk seorang diri di sudut diskotik.
"Hey cantik sendirian saja, mau berkenalan denganku tidak? kamu sedang sendirian." ajak Rendra."Boleh! Hanya saja aku sedang badmood. Duduk saja di sebelahku. Aku sedang menunggu minumanku yang belum datang, kenapa juga lama sekali?" jawab Laura dengan sinis."Aku Rendra kamu siapa?" ucap Rendra sambil duduk di sebelah Laura sambil menarik dan menjabat paksa tangan Laura."Aku Laura, untung sudah datang ini botol wineku. Aku ingin mabuk," Laura saat itu langsung menyambar minuman botol di meja itu lalu segera meminumnya."Hey wanita, kamu tidak salah pesan minuman? Dasar wanita gila. Mau mabuk banget ya?" tanya Rendra."Diam-lah! Tolong temani aku mabuk dan hibur aku. Beri aku kehangatan malam ini saja. Please aku mohon! Brengsek! Kalian berdua bajingan dan kalian selingkuh dibelakangku," kata Laura sambil dia menangis karena dia mulai mabuk."Laura, kamu kenapa?"tanya Rendra."Sayang, ayo kita ke hotel! Puaskan aku malam ini, aku sudah siap." ajak Laura lalu dia memeluk Rendra pria muda dan tampan yang baru di kenalnya di diskotik malam ini."Tentu saja aku mau. Kamu seorang wanita cantik yang begitu menggoda."Rendra lalu mengendong Laura yang sudah menghabiskan wine satu botol dalam hitungan menit. Laura mabuk dan dia hanya bisa ikut Rendra ke hotel yang dekat dengan diskotik Glamour itu.Rendra mengendong Laura, lalu menuju Hotel Royal Sweet. Dia memesan kamar langsung pada resepsionis. Rendra malam itu membawa Laura ke kamar hotel nomor 505 dan langsung membaringkannya di atas ranjang."Sayang sentuh aku," pinta Laura."Kamu tahu siapa aku?""Kamu Rendra, meskipun bayanganmu ada 4 saat ini dan aku tahu aku mabuk. Aku masih ingat, kamu pria tampan yang tadi mengajakku berkenalan di diskotik beberapa menit yang lalu," jawab Laura sambil memeluk rapat Rendra."Baiklah! Malam ini kamu milikku wanita cantik bernama Laura."Laura malam hari itu hanya ingin melupakan foto mesra suaminya dengan selingkuhannya. Dia hanya ingin bisa bercumbu mesra dengan pria yang selain suaminya. Dia ingin membalas perselingkuhan suaminya.Rendra mulai melepaskan satu persatu baju Laura. Rendra semakin memuncak nafsu birahinya saat melihat tubuh Laura wanita yang baru dia kenal satu jam yang lalu. Dia menciumi setiap inci dari tubuh Laura. Laura mengerang dengan nikmat karena Laura dalam kondisi mabuk."Aku akan memuaskanmu malam ini." kecup Rendra di kening Laura."Apa ini rasanya bercinta? Suamiku tidak pernah menyentuhku.""Kamu ternyata sudah memiliki suami. Kenapa kamu masih suci?"Laura tidak menjawab Rendra kepalanya pusing karena mabuk, dia langsung tertidur pulas setelah mereka bercinta. Rendra juga tidak habis pikir kenapa bisa dia kepincut wanita cantik yang sepertinya dia sudah mempunyai seorang suami. Malam itu masih jam sebelas malam. Dia tidur di dekat Laura dan memeluknya dengan erat.Pagi hari telah tiba, mereka masih tertidur lelap dan masih saling berpelukkan satu sama lain. Rendra Subagiyo adalah anak kedua dari pemilik perusahaan PT. Company Subagiyo Group. Dia tampan dan masih muda, dia lulusan terbaik karena dia pintar. Dia lulus kuliah hanya 2 tahun saja karena dia pintar.Dia anak kedua dan dia sangat kaya raya. Wajahnya tampan karena mamanya orang Amerika dan papanya orang Jawa. Rendra memiliki tubuh yang atletis dan tinggi, hingga membuat banyak wanita jatuh cinta ke dia meskipun umurnya masih muda. Tuan muda yang selalu menarik perhatian semua orang, malam itu dia begitu tertarik dengan wanita yang tidak sengaja bertemu degannya di diskotik sampai terlibat cinta satu malam."Kenapa kepalaku begitu pusing? Ini dimana? Aku ingat semalam aku mabuk. Arghh... Hey kamu siapa?" Laura kaget dia melihat seorang pria di sebelahnya yang memeluk dirinya dan mereka sama-sama tidak memakai satu helai benangpun."Kamu sudah bangun ya?""Apa yang kamu lakukan padaku? Cepat jawab!" suruh Laura sambil memukul badan Rendra."Kamu pakai-lah baju dulu. Sakit jangan begini!Hei kamu wanita kurang ajar. Kamu sendiri yang memintaku untuk memuaskan kamu di ranjang. Semalam kamu ke-enakkan sampai langsung ketiduran." Rendra marah dan dia mencengkram dagu Laura"Apa? Aku yang mengajakmu bercinta? Itu tidak mungkin. Lepaskan tangan kamu! Ini begitu sakit.""Dasar wanita pelupa. Baiklah! Aku akan melepaskan kamu. Kamu mandilah dan segera pergi dariku.""Minggir sana! Aku mau mandi dan kenapa bajuku sobek semua? Bagaimana aku bisa pulang? Kamu kurang ajar sekali."Laura terbangun dari tidurnya, dia menatap semua tubuhnya penuh dengan bekas cupang. Dia itu seorang istri yang masih belum bermalam pertama dengan suaminya. Laura menangis dan dia meronta-ronta memukuli pria yang lebih muda darinya itu.Laura menangis dan berteriak histeris karena kebodohannya sendiri mabuk di diskotik berujung sial. Saat itu juga pria yang baru dia kenal dan dia temui itu langsung memeluk dirinya yang masih belum mengenakan baju."Aku akan bertangung jawab padamu. Ini juga kesalahan kamu." Rendra mencoba mengigatkan kembali kejadian semalam.Untuk sementara waktu Laura tidak marah lagi, karena dia merasa bersalah juga. Dia sendiri yang mabuk semalam. Dia mendorong tubuh Rendra hingga dia jatuh dari ranjangnya. Laura berdiri dan mencoba untuk kabur, tetapi Rendra menariknya kembali.Rendra baru kali itu melewati satu malam yang begitu mengairahkan sepanjang hidupnya meskipun dengan istri orang. Rendra tidak menyesal karena istri orang lain itu cantik dan dia juga ternyata masih perawan."Kamu yang penggoda. Aku ini istri orang kenapa kamu mau tidur denganku?"Kamu itu istri murahan. Sudah tahu sudah punya suami tetapih masih saja mengajak pria lain tidur denganmu," hardik Rendra."Kamu itu pria muda kurang ajar! Aku benci kamu." Laura memukul dada Rendra lagi."Aku sudah bersabar padamu. Diamlah! Aku akan memesankan baju ke resepsionis. Aku akan pergi, kamu itu hanya istri orang yang kesepian." Rendra langsung pergi begitu saja meninggalkan Laura.Laura pagi itu dia langsung mandi dan dia mengosok seluruh tubuhnya karena merasa tubuhnya begitu kotor. Dia menangis sedih dan dia merasa bersalah karena dia memberikan kesuciannya pada pria lain. Dia tahu suaminya sedang berselingkuh dengan wanita lain tetapi dia tidak seharusnya melakukan perbuatan hina juga.Setelah mandi di ke luar dari kamar mandi dan tiba-tiba ponsel Laura bergetar dan suami Laura menelponnya. Laura menerima panggilan ponsel itu dengan nada ketakutan."Kenapa kamu tidak pulang ke rumah? Kamu sedang ada dimana?""Aku... aku akan pulang sekarang, Brian."'Apa yang harus aku lakukan? Kenapa bisa aku bodoh sekali? Aku harus kembali ke rumah suamiku. Aku tidak mau ketahuan dia kalau aku tidur dengan pria lain. Aku masih mencintai dia meskipun dia telah berselingkuh.' batin Laura."Katakan kamu ada dimana? Kenapa kamu tidak pulang?"."Aku sedang ada di rumah orang tuaku. Aku tidur di sini. Aku akan pulang dan maafkan aku lupa memberitahumu."Laura mendapatkan telpon dari suaminya dan dia harus cepat-cepat pulang. Pelayan hotel membawakan baju baru untuk Laura karena di suruh oleh Rendra. Laura heran kenapa bisa bajunya begitu muat dengan tubuh mugilnya itu. Dia masih teringat jelas semua kejadian malam panas dengan Rendra, meskipun semalalam dia mabul.k"Huhh... Kenapa bisa bajunya sangat muat ke tubuhku? Dasar bajingan mesum! Semoga ini hanya cinta satu malam. Aku harap tidak akan bertemu Rendra pria sialan itu," gumam Laura yang telah memakai bajunya dan dia langsung pulang menuju rumah suaminya.Beberapa menit kemudian dia sampai di rumahnya. Saat masuk ke rumahnya, dia mendapati Lussy dan dia itu saudara kembarnya sedang makan pagi bersama Brian suaminya. Dia masih sakit hati karena melihat foto mereka yang bermesraan semalam.Foto yang di kirim oleh orang
"Aku mencintai kamu karena kamu suamiku. Aku hanya pengganti Kak Lussy.""Aku mulai mencinta kamu Laura. Aku sudah tidak cinta pada Lussy, tolong percyalah padaku!" "Lepaskan aku, aku mau mandi. Kamu tidur saja, aku malas dengan kamu." Laura langsung mendorong Brian dan dia langsung turun dari ranjang menuju kamar mandi.Saat itu Laura mandi di kamar mandinya. Lussy menerobos masuk ke kamar Brian. Brian membungkam mulut Lusssy dan mencium Lussy agar tidak berteriak. Brian tidak mau Laura kembaran Lussy itu tahu tentang hubungan terlarang ini dengan kakak kembar Laura."Diam kamu, dasar tidak tahu malu. Kenapa masuk ke kamarku? Kamu tahukan Laura sedang mandi?" "Brianku sayang. Kamu itu cintaku dan kamu itu priaku jangan sentuh adik kembarku. Aku tahu dia masih perawan. Apa dia mau kamu sentuh?" "Apa? Kenapa tidak ada bekas darah? Apa benar wanita yang aku kira polos itu sudah tidak perawan lagi?" tanya Brian saat dia memeriksa ranjangnya tapi tidak ada bekas darah."Dasar bodoh! La
"Baiklah! Aku akan mengantarkan kamu pulang sekarang."Laura menangis melihat suaminya dan Lussy bemesraan di luar restoran. Laura di antarkan pulang Rendra setelah mereka berduaan di hotel.Rendra kasihan pada Laura saat itu tetapi dia di usir Laura saat dia sudah mengantarkan Laura ke rumah suaminya. Brian dan Lussy semakin gila, mereka bermain api bukan hanya di rumah saja tapi juga di kantor dan bemesraan di luar perusahaan juga. Lussy memang tidak pernah terimah, saat Brian menikahi adik kembarnya. Lussy selalu menggoda Brian di kantor atau di perusahaan mereka dan dia membuat Brian selalu merasakan gairah saat bercinta dengannya."Sayang! Aku datang, aku ingin kamu dan aku ingi kamu lebih dekat lagi," kata Lussy dia memeluk Brian dari belakang saat ada di ruangan kerjanya."Ini di kantor, Lussy. Kamu gila ya? Apa kata orang nanti? Anak buahku bisa laporan pada Laura. Bisa kacau dan kita ketahuan, kamu tahukan Papa dan Mamaku benci kamu karena kamu lari dari pernikahan kita wak
"Apa mau kamu? Bukankah kemarin kamu sepakat kita melakukan sekali di hotel dan lalu kamu tidak akan mengangguku. Lepaskakan! Disana ada suamiku, Rendra.""Aku jatuh cinta pada kamu kakak iparku.""Plakk! Cukup! Aku muak denganmu dan aku harap kamu mati saja. Pergi ke laut sana."Laura marah sambil menampar Rendra. Dia memaksa Rendra untuk membukakan kamar mandi yang tadi di kunci oleh Rendra.Laura ke luar dari kamar mandi dan dia berlari menuju ruang kerja Brian."Sayang! Kamu kenapa? Kenapa lari dari kamar mandi kantorku? Apa kamu bertemu Rendra dan malu karena dia adikku?Apa kamu risih dia ke kamar mandi juga?" tanya Brian."Suamiku, aku tidak suka dengan adik kamu. Dia mata keranjang. Aku ke kamar mandi dia ikut juga, apa kamu pikir dia adik yang baik?""Kamu jangan berpikiran buruk soal Rendra. Dia itu baik tidak mungkin Rendra mata keranjang. Dia itu masih belum menikah. Pasti dia ada pacar kenapa juga dia sengaja.""Sudahlah, dari dulu kamu tidak akan percaya padaku. Aku mau p
Laura marah saat itu juga dia membanting ponselnya di hadapan Rendra."Buat aku mabuk malam ini. Buat aku jadi milik kamu. Aku mau melupakan suamiku." Laura memeluk Rendra lagi."Baiklah! Wine ini habiskan dan kita akan bermalam disini. Aku akan hiburmu malam ini juga. Hiburan yang mesra dan tidak akan bisa suami kamu berikan padamu." "Aku sedih! Aku mencintainya mulai dari kecil. Suamiku dan Lussy memang pernah pacaran dan akan menikah tapi Lussy yang meninggalkannya di hari pernikahan waktu dulu. Aku hanya wanita pengganti kembaranku dan dia tidak pernah mencintaiku mulai dari kecil sampai sekarang.""Jangan menangis." Rendra mengusap air mata Laura dan mencium pipinya."Aku cinta dia tapi dia brengsek. Kurang ajar kamu Brian dan Lussy sialan." Laura mengumpat suami dan kembarannya dan dia langsung menenguk suruh wine di botol yang telah di sajikan di atas meja."Laura, kalau kamu tidam kuat minum. Jangan minum dan berhentilah minum!"Laura mulai mabuk."Rendra kamu mecintai aku, b
Saat itu Rendra dan Laura terjadi kecelakaan mobil. Rendra membelokkan setirnya ke arah samping dan menabrak pembatas jalan. Kecelakaaan ini terjadi karena ada mobil yang melintas di depannya dan Rendra tidak fokus karena menerima panggilan telpon dari Papanya."Rendra, kamu bagunlah! Apa kamu baik-baik saja." Rendra kepalanya berdarah dan Laura juga tapi Rendra pingsan, Laura tidak pingsan tapi dia ketakutan.Semua orang yang melihat kecelakaaam itu langsung menolong Rendra, Laura dan orang yang mobilnya mereka akan tabrak. Laura pingsan saat dilarikan ke rumah sakit. Lalu, orang yang mobilnya akan menabrak mobil Rendra dia menabrak pohon yang arahnya berlawan dengan pembatas jalan yang Rendra tabrak.Kejadian ini begitu cepat dan Rendra juga Laura sudah di antarkan warga dan beberpa orang yang ada di tempat kejadian kecelakaan itu terjadi. Rendra dan Laura selamat tetapi masih belum sadarkan diri. "Anak saya bagaimana, Donter?" Papa Rendra dikabari rumah sakit kalau putra kesayangan
"Jawab saja, Suamiku. Kamu pilih aku atau Laura?""Laura, kamu itu hanya istri pengganti." Lussy marah."Diam kam, Lussy! Laura, beri aku waktu 3 bulan aku akan buat Lussy keluar dari rumah kita. Dengan syarat kamu harus hamil.""Kamu begitu tega, Suamiku." Laura menangis.Saat itu juga Rendra bangun dari tidurnya, dia menuju Kak Brian dan Kakak Iparnya yang sedang berdebat."Kak, aku mendengar semuanya. Kakak kalau kamu tidak cinta Kakak Ipar maka ceraikan saja dia.""Diamlah! Kamu saat ini anak kesayangan Papa. Jangan ikut campur urusan rumah tanggaku.""Brian dan kamu Kak Lussy cepatlah pergi dari sini. Aku sudah lelah dengan kalian.""Laura, kamh kerterluan berani mengusirku." Brian marah mencengkram leher Laura."Hentikan! Kakak Ipar itu sakit. Dasar suami tidak tahu diri. Aku akan laporkan rumah sakit ini, jika Kakak berani menganiaya Kak Laura." Rendra membela Laura."Bedebah! Laura, kenapa bisa kamu mendapat dukungan dari adikku ini."Lussy dan Brian pergi dari rumah sakit. La
"Brengsek! Kak Brian, kamu memiliki istri cantik tapi kamu sia-siakan. Aku akan rebut Kakak Ipar dari kamu. Tunggulah! Dia istri yang setia karena kamu dia terlibat cinta denganku yang Adik Iparnha sendiri." Rendra marah dan dia mengendong Laura langsung membawanya ke rumah sakit. Rendra membawa Laura dan dia megendongnya ke dalam mobil. Dia sangat khawatir karena seminggu lalu dia baru ke luar dari rumah sakit akibat di rawat inap. Rendra membawa ke rumab sakit milik kenalannya dan saat tiba di rumah sakit dokter labgsung menagani Laura."Ya Tuhan, selamat Kakak Iparku. Dia kasihan selama ini dia di selingkuhi oleh Kakakku yang kurang ajar itu. Aku akan menelpon Kak Brian dulu." Rendra langsung mencari nomor ponsel Brian di ponselnya dan melakulan panggilan saat itu juga..Suara ponsel Brian bergetar dan dia terkejut kalau Rendra menelponnya saat malam hari. Sudah jam 10 malam Rendra menelpon Brian. Brian langsung menerima panggilan di ponselnya."Hallo! Ada apa? Apa Papa mau memarah
"Benar, kamu hamil Sayang. Dokter bilang kamu pingsan karena kamu kemungkinan hamil. Nanti kamu akan tes kehamilan dan USG juga kalau kamu kurang yakin." Rendra terlibat begitu senang."Apa? Aku hamil? Aku tidak sangka aku bisa hamil lagi. Di umurku yang sudah 35 tahun dan umur kamu yang 27 tahun," Laura memeluk Rendra juga karena senang."Mulai sekarang kamu tidak boleh kerja dan kamu harus di rumah saja. Anak kita akan di urus baby sister karena dia mulai bersekolah di tahun ini," Rendra begitu perhatian pada Laura."Terimah kasih, Sayang. Aku sangat bahagia sekali hari ini." Rendra dan Laura sama-sama senang, lalu mereka sementara waktu menunggu dokter datang memeriksa Laura lagi. Satu jam kemudian Dokter datang dan saat itu juga Dokter menanyakan pada Laura apakah dia siap untuk melakukan tes kehamilan atau USG."Siang, saya langsung saja. Apa Anda Nona Laura siap untuk menjalani tes kehamilan?" tanya Dokter."Saya siap, Dokter.""Baiklah! Anda bisa tespack sendiri dan setelah pe
"Sayang, aku suka mari kita mulai." Rendra memeluk dan mencium mesra Laura yang sudah berada di kamar dengan kejutan mewah itu."Ehmmz... Jangan cium seperti ini! Ah... Sayang, kita baru sampai di kota Paris." Laura hanya mendesah saja saat Rendra sudah menanggalkan satu persatu bajunya dan menyentuh bagian tubuh bawahnya."Rendra, cukup." suara rintihan Laura semakin membuat hasrat Rendra memuncak.Dia begitu cepat menyatukan diri mereka di dalam kenikmatan surga dunia bercinta saling memiliki satu sama lain. Rendra dan Laura sudah tenggelam di antara gairah mereka, mereka saling memuaskan satu sama lain hingga mereka kelelahan. Rendra dan Laura memutuskan untuk mengakhirinya."Sayang, aku akan mandi air hangat meski musim dingin disini. Kita belum makan malam nanti ajak Papa dan anak kita makan malam di restoran yang dekat hotel ini saja, ini masih jam 7 malam," kata Laura."Ayo mandi bersama! Aku akan memandikan kamu." Rendra dengan cepat mengendong Laura yang belum memakai sehelai
Saat Laura tidur dia bermimpi Lussy selalu datang di mimpinya."Laura, aku akan bunuh kamu." "Tidak! Jangan Kak Lussy, maafkan aku!" Laura bermimpi Lussy setiap malam."Sayang, bangunlah! Tidak ada Lussy disini." Rendra membangunlah Laura yang bermimpi Lussy setiap hari."Tidak! Sayang, sudah 3 bulan aku selalu bermimpi tentang Kak Lussy. Ayo kita ke makamnya saja, aku akan membawa bunga untuknya." Laura terbangun dia berkeringat dingin seolah Lussy memang akan membunuhnya.Sudah tiga bulan mimpi itu berulang terus meskipun dia sudah melakukan kebaikan untuk menebus dosanya. Ingat! Balas dendam itu memang tidak baik karena semakin kamu terjerumus dalam lingkaran dendam, maka kamu tidak akan kembali. Nyawa dibalas dengan nyawa pun akan membuat hidup kamu di kejar dengan rasa bersalah, sejatinya memaafkan itu sulit tapi memang ada kalah begitulah dalam kehidupan.Seperti yang dialami, Lussy, Brian dan Laura maupun Rendra, mereka semua hanya terjebak di masa lalu dan mungkin saja bisa h
"Laura, tenang saja! Lussy sudah meninggal dan kamu bukan pembunuh hanya menghukum pembunuh kedua orang tua kamu saja," sahut Rendra."Tidak! Rendra, ini dosa dan aku menyesal karena telah membunuh Lussy. Tanganku penuh darah Lussy, aku menembaknya. Aku bersalah! Apa yang harus aku lakukan?" Laurs menangis dan dia duduk di lantai rumah sakit karena mendengar Lussy tidak bisa disematkan."Nona Laura, dia itu wanita gila yang berbahaya Anda tenanglah! Anda tidak usah panik. Maaf! Saya tidak bisa menyelamatkan Nona Lussy," kata Dokter yang baru saja mengabarkan kalau Lussy meninggal dunia."Dokter, Anda tidak bersalah! Ini sudah takdirnya dan dia pantas meninggal karena dia pembunuh orang tuanya dan dalang pembunuh istri saya juga anak kandungnya. Tolong siapkan jenazah dia dan nanti biarkan saya yang mengurus pemakamannya karena istri saya sangat sock melihat saudara kembarnya meninggal," pinta Rendra."Ya Tuan Rendra." Dokter segera menyuruh suster untuk mengurus pasien karena setelah
"Lussy sekarang berada di rumah sakit jiwa, dia diantarkan gila oleh dokter sejak 1 bulan yang lalu. Sayang, aku harus mencari Lussy hingga dapat karena dia itu bisa membahayakan nyawa orang lain," jawab Rendra."Apa? Kalau begitu aku ikut kamu mencari Kak Lussy," sahutnya."Baiklah! Aku akan datang membantu kalian. Aku tutup dulu telponnya dan kabari aku lagi nanti. Kirim lokasi kalian," jawab Rendra pada anak buahnya yang menelpon dirinya."Siap Tuan."Rendra menutup ponselnya dan sekarang dia mulai berbicara dengan Laura. Laura tidak sangka kalau Kakak kembarnya akan menjadi gila hanya karena kematian Brian."Kak Lussy itu kejam sudah membunuh kedua orang tua kita, dia sekarang gila hanya karena kematian Brian. Apa kita bisa menghukum dia?" Laura hanya tidak suka kalau Lussy menjadi gila karena dia tidak bisa menghukum Lussy karena terlibat pembunuhan kedua orang tua mereka."Hukum sesuka hati kamu karena dia membunuh kedua orang tua kamu dan merencanakan pembunuhan kamu. Dia otak
"Tuan Rendra, Nona Lussy sepertinya terlibat pembunuh Papa dan Mamanya karena ada beberapa bukti tapi belum cukup kuat, sepertinya dia dulu menghancurkan beberapa bukti lain," jawab anak buahnya melalui ponselnya."Apa? Kamu tidak berbohong? Bagaimana bisa saudara kembar istriku membunuh orang tuanya? Itu tidak mungkin, bukankah Papa dan Mama mertua itu meninggal karena sakit lalu mereka kecelakaan berdua?" Rendra sangat kaget."Apa? Tidak mungkin Kak Lussy pembunuh kedua orang tua kita, aku dengan mata kepalaku sendiri tahu Papa dan Mama meninggal saat perjalanan pergi ke rumah sakit." Laura juga sangat kaget mendengarkan ucapan anak buahnya."Kamu cepatlah temui aku di rumah. Aku ingin melihat semua kejadian di masa lalu yang kamu dapatkan. Informasi itu sangat penting dan aku yakin kamu pasti bisa menemukannya setelah kita bertemu." Rendra meminta anak buahnya segera menemuinya."Siap Tuan! Saya matikan dulu panggilannya, setelah ini saya akan segera menuju rumah Anda." anak buahny
"Tuan Rendra, saya tahu Anda donatur rumah sakit kita. Tolong Anda jangan marah, istri Anda belum bangun. Kita sudah menjalan operasi dengan baik masa kritis istri Anda akibat pisah yang menancap di perut istri Anda terlalu dalam mungkin ini penyebab kenapa istri Anda belum sadar juga," Dokter menjawab dengan ekspresi wajah yang ketakutan."Jangan takut, Dokter. Aku tetap akan menjadi donatur resmi di rumah sakit ini. Istriku pasti dia akan bangunkan?" tanya Rendra."Saya tidak tahu istri Anda kapan bangun. Luka di perutnya itu sangat dalam dan hampir saja dia kehabisan darah, tapi semoga dia bangun sebelum 48 jam. Semoga istri Anda tidak mengalami koma.""Lakukan yang terbaik untuk Laura istriku dan aku akan membayar kamu dengan bayaran tinggi jika dia tidak sampai mengalami koma." "Saya akan lakukan apapun sesuai peran saya menjadi dokter untuk pasien saya." Dokter pamit pergi setelah mengatakan kalau Laura sudah dipindahkan di kamar inap untuk pasien yang belum sadarkan diri.Rendr
"Papa, kamu hanya orang tua yang pilih kasih. Aku kesini karena dia masih suamiku," jawab wanita itu.Wanita yang baru saja datang itu adalah Lussy. Dia memang takut kalau datang Rendra akan menangkapnya. Tapi Lussy datang dengan persiapan."Kamu pergilah! Jangan mengotori makam suami kamu," usir Pak Subagiyo."Aku hanya ingin menaburkan bunga saja di atas makam suamiku." Lussy berjongkok di sebelah makam Brian dan dia membawa buket bunga juga bunga yang di taburkan di atas makam Brian."Lussy, berani sekali kamu membantah ucapan Papa. Pap sudah mengusir kamu." Rendra terlihat marah lalu dia menarik tangan Lussy dan menyeretnya."Lepaskan aku, pembunuh! Kamu pembunuh suamiku, jangan pegang tanganku." Lussy berteriak histeris dan dia melepaskan tangannya dari cengkraman Rendra.Dia berlari ke arah Laura dan saat itu juga dia mengeluarkan pisau dari saku bajunya. Dia memegang Laura dan mengarahkan pisau itu di ke leher Laura. Dia mengancam Rendra dan Papanya."Jika kalian mendekat, maka
"Rendra, kurang ajar kamu! Aku yakin pasti kamu yang membunuh Brian suamiku." Wanita cantik yang melihat Rendra dan dokter berbicara itu adalah Lussy.Lussy mengikuti Rendra dari rumahnya ke rumah sakit dengan menaiki sebuah taxi. Dia mengira kalau Brian terluka akibat di tembak anak buah Rendra karena saat itu juga Lussy mendengarkan percakapan Brian dan dokter di depan ruangan Unit Gawat Darurat. Lussy mengepalkan tangannya karena pembunuh Brian adalah Rendra, anak buah Brian-lah yang membunuh Brian karena perintah dari Rendra."Baik kamu dan anak buah kamu harus mati di tanganku." Lussy ke luar dari rumah sakit seorang diri karena dirinya tidak mau ditangkap Rendra lagi dan dia bersembunyi setelah dia kabur.Rendra masih di rumah sakit dan dia masih mengurusi Brian yang baru saja meninggal. Rendra sebenarnya dia senang karena Brian yang termasuk anak dari orang pembunuh Mamanya meninggal dan pembunuh dari keponakannya juga. Di hati Rendra masih ada rasa sedih karena dulu saat kecil