Share

Bab 39

Helena melangkah lemah menuju kamarnya, kaki dan lengannya terasa seperti terikat timbal.

Baru hari kedua berlatih tubuh dan dia sudah merasa seperti telah melalui medan perang.

“Dia pasti sengaja melakukannya itu, kan?” gumam Helena, kesal.

Dengan setiap langkah yang dibuat, rasa sakit semakin terasa di seluruh tubuhnya, membuatnya meringis setiap kali berusaha menggerakkan anggota badannya.

“Ayolah, aku pun tetap harus menjaga Rendy.” ucap Helena, menguatkan dirinya sendiri.

Helena menjatuhkan diri di tepi tempat tidur, menutupi wajahnya dengan kedua tangan, merasakan setiap otot yang tegang dan nyeri.

Air mata perlahan menetes di antara jemarinya, bukan hanya karena sakit fisik, tapi juga karena rasa frustrasi yang menggebu. “Kenapa dia begitu keras padaku?” gumamnya dengan suara serak, mengutuk Alexander yang telah memberikan luka begitu dalam, namun sulit bagi Helena untuk membencinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status