Share

Bab 42

Alexander semakin meningkatkan tekanannya pada leher Helena, wajahnya merah padam seakan-akan darah mengalir lebih cepat karena kemarahannya.

“Kau pikir, siapa dirimu hingga berani menanyakan pertanyaan seperti itu, hah?!” bentak Alexander.

Mata Helena memandang Alexander dengan ketakutan, namun tidak bisa berkata apa-apa.

“Kau terlalu banyak bicara, Helena! Sebuah mainan tidak seharusnya bersuara!” teriak Alexander dengan suara berat.

Napas Helena semakin tersengal, dia mencoba menarik napas dalam-dalam tapi cengkeraman Alexander yang kuat membuatnya sulit bernapas.

Dia batuk-batuk, mencoba membebaskan diri, namun gagal.

Air mata mengalir deras dari sudut matanya, menandakan rasa sakit dan ketakutan yang mendalam.

Helena merasa terjebak dalam situasi yang tak bisa dia kontrol, pasrah pada kebrutalan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Alexander menjauhkan tangannya, membiarkan Helena bisa bernapas. “Aku tidak ingin membuatmu mati, santai saja, Helena...” ucapnya lalu men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status