Share

Bab 181

Pagi itu, Helena menarik napas lega saat melangkahkan kaki ke rumah Tuan dan Nyonya Wijaya.

Meskipun hatinya bergemuruh dengan kegugupan, namun kesan pertama yang diterimanya kali ini berbeda.

Tuan dan Nyonya Wijaya menyambutnya dengan senyum hangat, tidak ada lagi tatapan tajam atau kata-kata penghakiman seperti yang dulu sering terjadi. “Selamat datang, Rendy, Helena, dan...”

Helena menimpali, “Angel, namanya Angel, Nyonya dan Tuan.”

Nyonya dan Tuan Wijaya kembali tersenyum. “Kau juga, selamat datang, Angel.”

Rendy dan Angel nampak penasaran dengan keseruan rumah itu, segera berlarian ke taman, mengejar kupu-kupu dan tertawa riang, melupakan sejenak kisruh yang pernah terjadi.

Helena menatap mereka bermain, hatinya dipenuhi kebahagiaan melihat anak-anaknya gembira.

Di ruang tamu, Nyonya Wijaya mengajak Helena duduk di sofa empuk sambil mengamati Rendy dan Angel.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status