Share

Bab 177

Tenggorokan Alexander terasa kering saat ia menatap kedua mata Tuan Smith yang membara dengan rasa marah dan kecewa.

Ruangan itu seketika menjadi arena medan perang yang tidak kelihatan, dimana setiap kata yang terucap bagaikan pedang yang tajam.

“Ayah bisa mengatur tentang urusan perusahaan, tapi jangan campuri lagi urusan rumah tangga ku, apalagi sampai mencoba mencelakai orang kepercayaan ku,” suara Alexander datar, namun tegas. “Helena akan tetap menjadi istri ku, akan menjadi sosok yang paling aku lindungi begitu juga dengan anak kandung kami.”

Wajah Tuan Smith memerah, urat-urat di lehernya menonjol, tanda amarah yang tak terbendung. “Sudah berapa kali harus aku katakan, Alexander? Perempuan rendahan itu tidak pantas untukmu!” teriaknya, suaranya menggema di dinding-dinding mewah ruangan itu.

Namun, Alexander hanya tersenyum sinis, sebuah senyum yang menantang segala otoritas yang pernah dipegang oleh Tuan Smith. “Ayah, mungkin anda lupa kalau aku benar-benar adalah pria y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status