Share

Bab 179

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-14 20:33:36

Helena tidak mengerti apa maksudnya, ia pun keluar dari mobil untuk menanyakan kepada Han. “Sekretaris Han, apa yang terjadi?”

Han berbalik badan sebentar, “Obat perangsang! Tuan sepertinya teracuni oleh obat itu, Nyonya.”

Mendengar itu, Helena terkejut. Gegas kembali membuka pintu belakang mobil dengan gerakan yang tergesa-gesa.

Sebelum Helena sempat mengucapkan sepatah kata pun lagi, Alexander sudah menariknya masuk.

Bruk!

Helena ambruk di atas pangkuan Alexander, pria itu langsung memeluknya erat.

“Ada apa denganmu, Alexander? Apa yang tidak nyaman, katakan saja pada–”

Ciuman yang rakus mendarat di bibir Helena, mendesak dan tak memberi ruang untuk protes.

Helena dapat merasakan nafsu yang berbeda dari biasanya membara dalam diri Alexander, ada sesuatu yang mengendalikan pria itu.

Helena berpegangan pada tengkuk pria itu, merasakan pendingin di mobil itu sangat dingin, serasa mampu membekukan kulitnya.

Namun, sungguh aneh karena ternyata Alexander seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 180

    Pagi yang cerah itu seolah berbeda dengan suasana hati yang gelisah. Alexander menggenggam erat tangan Helena saat mereka memasuki ruang tunggu rumah sakit. Wajahnya pucat, dan matanya sesekali melirik ke leher dan lengan Helena yang ditutupi pakaian longgar. Helena tersenyum lemah, mencoba menenangkan suaminya yang terlihat sangat cemas. “Dokter bilang ini hanya prosedur standar, Alexander,” ucap Helena, mencoba menenangkan. Namun, Alexander tak bisa menyembunyikan rasa bersalah yang menggelayut di hatinya. Cedera yang tidak sengaja ia berikan terasa seperti dosa besar. Ia merasa sebagai pelindung Helena, ia telah gagal. Mereka dipanggil masuk ke ruangan dokter. Alexander tak henti-hentinya memeriksa ekspresi wajah dokter yang tampak serius memeriksa hasil X-ray. Helena memegang tangan Alexander, mencoba memberikan kekuatan meskipun ia sendiri merasa tegang. “Dari hasil pemeriksaan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata dokter itu akhirnya, menyelipkan senyum lega di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 181

    Pagi itu, Helena menarik napas lega saat melangkahkan kaki ke rumah Tuan dan Nyonya Wijaya. Meskipun hatinya bergemuruh dengan kegugupan, namun kesan pertama yang diterimanya kali ini berbeda. Tuan dan Nyonya Wijaya menyambutnya dengan senyum hangat, tidak ada lagi tatapan tajam atau kata-kata penghakiman seperti yang dulu sering terjadi. “Selamat datang, Rendy, Helena, dan...” Helena menimpali, “Angel, namanya Angel, Nyonya dan Tuan.” Nyonya dan Tuan Wijaya kembali tersenyum. “Kau juga, selamat datang, Angel.” Rendy dan Angel nampak penasaran dengan keseruan rumah itu, segera berlarian ke taman, mengejar kupu-kupu dan tertawa riang, melupakan sejenak kisruh yang pernah terjadi. Helena menatap mereka bermain, hatinya dipenuhi kebahagiaan melihat anak-anaknya gembira. Di ruang tamu, Nyonya Wijaya mengajak Helena duduk di sofa empuk sambil mengamati Rendy dan Angel.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 182

    Helena hendak turun dari mobil sambil menggandeng tangan Rendy dan menggendong Angel. “Hati-hati, Sayang!” ucap Helena kepada Rendy. “Iya, Bu,” jawab Rendy. Ketika pintu mobil terbuka, Helena merasakan kaki yang terasa seperti timah, menopang tubuhnya yang lelah dan niatnya hanya ingin beristirahat sejenak. Namun, sebelum dia sempat menarik napas lega, sosok Tuan Beauvoir dan Hendrick, sudah terlihat berdiri di depan pintu rumah. Wajah Helena berubah cerah, seraya dia berteriak girang, “Ayah, kak Hendrick!” Ia pun berlari dengan langkah yang ringan seolah-olah kelelahannya barusan lenyap seketika. Dia melepaskan genggaman Rendy dan membiarkan Angel turun dari gendongannya. Helena memeluk Tuan Beauvoir yang dengan cepat mengangkat Angel dan mencium pipinya. Tawa lepas menggema ketika Hendrick ikut serta dalam pelukan itu, berebutan untuk mencium pipi Angel dan memperlihatkan rindu yang tak terbendung kepada keponakannya. Sesaat itu, Rendy hanya bisa menatap saja.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 183

    Sinar matahari menyelinap masuk melalui tirai yang terbuka lebar, menghangatkan wajah Monica yang masih terlelap. Mata Monica terbuka perlahan, terpejam beberapa kali seakan tidak percaya dengan apa yang dirasakannya. Seiring dengan kenyataan yang mulai terbentang, Monica menyadari keadaannya yang hanya tertutup selimut tipis. Detik berikutnya, matanya membulat sempurna, tanda terkejut yang tak terbendung. Kepalanya bergerak pelan, menoleh ke samping, dan hatinya serasa berhenti ketika dia melihat seorang pria yang terlelap di sampingnya. “Ahhhhh!!” Teriakan Monica memecah kesunyian pagi itu, “Siapa kau?! Apa yang sudah kamu lakukan?!” Monica menahan selimut, tidak ingin tubuhnya terlihat. Pria di sampingnya terbangun dengan tiba-tiba, terkejut oleh suara keras Monica. Dia adalah pelayan hotel yang rambutnya masih acak-acakan dan wajahnya tampak bingung. “Tunggu, Nona, saya bisa jelaskan! Semalam anda yang—” kata pelayan hotel sambil mencoba merangkai kata-kata yang benar. “

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 184

    Siang itu, di kediaman Monica. “Apa ini?!” Monica membuka mata lebar-lebar, tak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya di layar ponsel. Jantungnya berdebar kencang, sebuah potongan video menggambarkan dirinya sedang dalam posisi kompromi dengan pelayan hotel, sebuah insiden yang terjadi di hotel tempat dia menginap beberapa hari yang lalu. Tangannya gemetar, amarah membanjiri pikirannya saat dia dengan kasar membanting ponsel ke lantai. Seisi kamar tiba-tiba menjadi saksi bisu atas kemarahan yang tak terbendung. Monica mengacak-acak tempat tidurnya, melemparkan bantal dan selimut ke sudut ruangan. Napasnya tersengal, raut wajahnya merah padam dan matanya berkaca-kaca tidak hanya karena amarah tetapi juga karena ketakutan akan dampak video tersebut terhadap kariernya. Selama bertahun-tahun, dia membangun reputasi sebagai aktris yang profesional dan dihormati, namun dalam s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 185

    “Tidak, tidak boleh, Helena!!” Helena dan Hendrick menoleh, terkejut. Alexander berdiri di belakang sofa, tatapan matanya begitu tajam dan dingin. “Sayang, apa kau bahkan lupa kalau aku adalah priamu? Mau berapa suami, kau bahkan kesulitan untuk mengimbangi ku, bagaimana bisa kau mencintai pria lain, hah?!” Hendrick menggeleng kepala, wajahnya kesal sekali. “Matamu terlalu buta, dasar bodoh!” Helena tersenyum, “Cinta yang aku maksud memiliki makna yang berbeda, Alexander,” sahutnya. Alexander menghela napasnya, entah kenapa mendengar kata ‘cinta’ yang bukan ditujukan padanya rasanya menyebalkan sekali. “Sayang, ayo kita masuk ke kamar! Ini kan sudah malam, jangan lama-lama berduaan dengan orang asing, paham?” “Aku bukan orang asing, bodoh!” Hendrick terperangan kesal, gegas dia bangkit. “Aku jadi ingin membawa Helena tidur di kamarku saja kalau begini,” anc

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 186

    Setelah melihat Wendy barusan, Helena memutuskan untuk tidak menemui Alexander. Menyadari hal itu, Wendy pun tersenyum miring, ada rasa puas yang tersampaikan melalui ekspresi wajahnya. Tidak memikirkan soal Wendy, kira-kira apa yang terjadi di ruang baca sehingga penampilan Wendy begitu tidak rapih saat keluar. Helena justru tidur nyenyak, dia kelelahan. Alexander masuk ke dalam kamar tidak lama setelah itu, langsung menyusul Helena. “Jahat sekali, dia tidur tanpa menungguku.” Membawa Helena ke dalam pelukannya, Alexander mulai memejamkan matanya sambil merasai kehangatan itu. Pagi harinya, Helena membuka matanya perlahan. Begitu melihat Alexander memeluknya, Helena pun menghela napas sambil tersenyum. “Dia ini benar-benar tidak bisa menjauh sedikit dariku, ya?” “Kenapa juga aku harus menjauh darimu, hem? Aku malah ingin menempel terus seperti kuman di tubuhmu. Jadi, bagaimana, dong...” Alexander pun mulai membuka matanya. Helena terkekeh. Mencubit hidung Alexander

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 187

    Masih di kediaman Alexander, di taman samping rumah. Alexander memainkan rambut Helena, namun matanya tertuju kepada dua anaknya yang sedang sibuk bermain. “Sayang,” panggil Alexander. “Aku tidak melihat Ayah mertua dan Hendrick, kemana mereka?” tanyanya. Helena mendesah penat. “Matahari belum muncul tapi mereka sudah pergi. Kau ingat kan kalau Ayah dan kakak-kakak ku membahas bisnis baru yang mulai didirikan di sini? Mereka mulai mengurus itu, Ayahku tentu membantunya juga.” “Eh, mereka sudah mulai, ya?” tanya Alexander. “Kalau memang ingin berbisnis di negara ini, kenapa tidak ikut sertakan aku?” herannya. “Jangan tersinggung. Mereka semua lebih nyaman mendirikan bisnis dengan kekuatan mereka, mengandalkan kemampuan yang mereka miliki meski koneksinya tidak seluas di negara kami. Tapi, untuk survey dan percobaan mereka sudah melakukan ini sejak kita kembali ke sini, jadi jangan khawatir.” ungkap Helena. “Mereka orang-orang hebat, kenapa juga aku harus meragukan merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17

Bab terbaru

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 354

    Helena keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan. Di depan pintu, Alexander terlihat mondar-mandir, wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika pintu terbuka, dia langsung menatap Helena dengan penuh harap. “Bagaimana hasilnya, Sayang?” tanyanya cepat, suaranya sedikit bergetar. Helena berdiri diam tanpa ekspresi, membuat Alexander semakin tegang. Untuk beberapa detik, ruangan itu terasa sunyi, hanya diisi dengan napas tertahan Alexander. Namun, perlahan, bibir Helena melengkung menjadi senyuman. Dia mengangkat alat uji kehamilan yang digenggamnya, menunjukkan garis dua yang jelas. “Positif,” ujar Helena dengan suara lembut. Alexander membeku sejenak, lalu dalam hitungan detik dia melangkah cepat ke arah Helena dan memeluknya erat. Tubuhnya bergetar, dan suara tangis kecil terdengar dari pria yang biasanya selalu tenang dan tegar.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 353

    Hotel itu dipenuhi dengan dekorasi elegan, mencerminkan suasana bahagia dan sakral yang tengah dirasakan semua orang. Hari ini adalah hari pernikahan Patricia dan Helios. Meski perjalanan menuju hari ini penuh dengan perdebatan dan perbedaan pendapat di antara keluarga, akhirnya semuanya berakhir dengan keputusan untuk mendukung pasangan tersebut. Patricia, dengan perut yang mulai terlihat membesar, tampak cantik dalam gaun putih sederhana namun anggun. Helios, yang biasanya dingin dan kaku, menunjukkan sisi yang lebih lembut hari ini. Pandangannya penuh cinta saat menatap Patricia berjalan di altar, menggandeng Tuan Beauvoir yang mengantar menantunya dengan senyuman bangga. Di antara tamu undangan, Rendy dan Angel mencuri perhatian. Kedua anak Helena dan Alexander itu mengenakan pakaian formal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Angel dengan gaun putihnya dan Rendy dengan setelan jas mini membuat para tamu tak henti-hentinya m

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 352

    Emily tersenyum lembut, menggenggam tangan Han yang terasa hangat di jemarinya. Mereka berjalan beriringan di lorong apartemen menuju pintu unit mereka. Sudah dua bulan sejak mereka memutuskan untuk tinggal bersama, sebuah langkah besar yang diambil setelah melewati masa lalu yang penuh luka. “Pikirkan, kita akan jadi koki malam ini,” ujar Han dengan nada bercanda, membuat Emily tertawa kecil. “Jangan lupa siapa yang paling ahli di dapur,” balas Emily sambil mengangkat alis, menggodanya. Di dalam apartemen, mereka segera memulai persiapan makan malam. Han dengan serius mengolah steak daging sapi di dapur, sementara Emily sibuk menyiapkan meja makan, meletakkan piring, gelas, dan lilin kecil untuk suasana yang lebih hangat. Setelah selesai, Han membawa dua piring steak ke meja dan meletakkannya dengan hati-hati. “Makan malam istimewa untuk kita,” katanya dengan nada puas. Emily meletakkan gelas di depan masing

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 351

    Sinar mentari pagi perlahan menghangatkan udara, menciptakan kilauan indah di atas laut yang tenang. Di tengah keindahan itu, Alexander berdiri di hadapan Helena dengan mata penuh cinta. Di tangannya, sebuah cincin berlian bersinar, memantulkan cahaya pagi. Helena menatap Alexander, matanya berbinar namun berkabut oleh air mata haru. “Apa ini, Alexander?” bisiknya, suaranya bergetar. Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. “Ini bukan hanya cincin, Sayang. Ini adalah janji. Janji bahwa aku akan selalu mencintaimu, melindungimu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Apakah kau bersedia untuk terus bersamaku?” Helena tidak mampu menahan air matanya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangguk. “Ya, Alexander. Aku bersedia.” Alexander menyematkan cincin itu di jari manis Helena. Sentuhan dingin berlian bercampur dengan kehangatan cinta mereka. Setelahnya, Alexander menarik Helena ke dalam pelukannya,

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 350

    Pagi itu, langit cerah tanpa awan, angin sepoi-sepoi dari laut menghembus lembut, menyambut keluarga Alexander yang tiba di sebuah pantai yang luar biasa indah. Pasir putih bersih terbentang sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya laut yang jernih dan tenang. Angel dan Rendy berlari ke arah air dengan penuh semangat, membawa sekop kecil dan ember mainan mereka. “Ibu! Ayah! Lihat kami membuat istana pasir terbesar di dunia!” teriak Angel dengan tawa ceria. Helena tertawa kecil, melambaikan tangan pada anak-anaknya. “Hati-hati di dekat air, ya!” Alexander membawa tikar piknik dan membentangkannya di bawah bayangan pohon kelapa. Dia menatap Helena, yang mengenakan gaun pantai berwarna pastel, tampak anggun dan mempesona. “Duduklah, Sayang. Mari kita nikmati momen ini,” ajaknya lembut. Helena menurut, duduk di samping Alexander sambil memperhatikan anak-anak mereka bermain. Angel dan Rendy terlihat asyik membangun r

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 349

    Pagi itu, suasana di rumah keluarga Alexander dipenuhi semangat dan kegembiraan. Helena tengah memeriksa koper terakhir sambil memastikan semua dokumen perjalanan sudah siap. Angel dan Rendy berlarian di sekitar ruang tamu, terlalu antusias memikirkan liburan yang akan mereka jalani. Alexander turun dari tangga dengan kemeja santai, membawa beberapa dokumen yang masih harus ia selesaikan. Namun, senyumnya yang hangat menunjukkan bahwa bahkan urusan pekerjaan tidak bisa mengurangi antusiasmenya untuk perjalanan ini. “Semua siap?” tanyanya kepada Helena. Helena mengangguk sambil tersenyum. “Ya, semuanya sudah rapi. Aku juga sudah mengatur siapa yang akan menangani perusahaan ku selama kita pergi.” Selama mereka pergi, perusahaan Smith akan berada di bawah kendali penuh Tuan Smith dan para eksekutif senior yang sudah dipercaya keluarga Alexander selama bertahun-tahun. Alura Fashion Group, perusahaan f

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 348

    Sore itu, suasana kantor mulai lengang. Para karyawan satu per satu meninggalkan meja mereka, bersiap pulang setelah hari yang panjang. Alexander baru saja menyadari bahwa ada dokumen penting yang tertinggal di ruangannya. Ia meminta Helena menunggu di dekat lobi sementara ia kembali ke ruang kerjanya.“Sayang, ada yang tertinggal. Kau tunggu sini saja, aku akan segera kembali!”“Ya,” jawab Helena. Helena berdiri di dekat lift, matanya mengamati gedung kantor yang mulai sepi. Tak lama kemudian, ia melihat Vera keluar dari ruangan dengan langkah cepat. Perempuan itu tampak terkejut melihat Helena, namun segera menyapa dengan sopan. “Selamat sore, Nyonya Helena,” ujar Vera sambil sedikit membungkuk. Helena mengangguk kecil, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Sore juga, Vera.” Ketika Vera melangkah menjauh, Helena tanpa sadar memanggilnya. “Vera.” Langkah Vera terhenti, dan ia berba

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 347

    Helena melangkah masuk ke kantor Alexander dengan langkah ringan. Sudah hampir seminggu libur sekolah dimulai, dan Rendy memilih tinggal di rumah Tuan dan Nyonya Wijaya. Angel juga ikut serta karena tidak mau jauh dari kakaknya. Tuan dan Nyonya Wijaya, dengan kasih sayang tulus mereka, memperlakukan Angel seperti cucu kandung sendiri.Itu pun lah yang membuat Helena meminta Angel memanggil Taun dan Nyonya Wijaya dengan sebutan, ‘kakak dan nenek’. Bagi Helena, situasi ini adalah berkah terselubung. Rumah yang biasanya penuh dengan tawa anak-anak kini terasa sepi, dan ia merasa bosan jika hanya duduk tanpa melakukan apa-apa. Oleh karena itu, ia menerima ajakan Alexander untuk ikut ke kantor dan membantunya bekerja. Namun, Alexander memiliki aturan khusus. “Kau boleh bantu aku, tapi ada syaratnya,” ucapnya dengan senyum khas yang selalu berhasil membuat Helena menggeleng tak percaya. “Syarat apa lagi, sih

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 346

    Menjelang sore, Alexander mengajak Helena dan kedua anak mereka, Angel dan Rendy, untuk meninggalkan kantor dan pergi ke pusat perbelanjaan. Alexander merasa sudah terlalu lama tenggelam dalam pekerjaan, dan ia ingin memberikan waktu berkualitas untuk keluarganya. Di pusat perbelanjaan, Angel dan Rendy langsung bersemangat saat melihat tempat permainan anak-anak. “Ibu, Atah, aku mau main itu!” seru Angel sambil menunjuk area permainan. Alexander tersenyum. “Ayo kita biarkan mereka bermain,” katanya kepada Helena. Beruntung, tepat di sebelah tempat permainan itu ada sebuah restoran. Alexander memutuskan untuk mengajak Helena duduk di sana, menikmati makanan ringan sambil memperhatikan kedua anak mereka bermain. Helena tersenyum bahagia, merasa momen seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang tak ternilai. Namun, suasana berubah ketika seorang pria tiba-tiba mendekati meja mereka. “Maaf, apakah ini benar Hece

DMCA.com Protection Status