Share

Bab 153

Pagi itu, koridor kantor berubah menjadi panggung drama yang tak terduga.

Sarah, dengan rambut acak-acakan dan baju yang tak lagi rapi, tergeletak tak jauh dari pintu lift.

Bau pesing menyengat yang berasal darinya menambah suasana menjadi lebih memalukan.

Satu per satu staf yang baru tiba berhenti, membentuk lingkaran di sekelilingnya. Bisikan dan tawa teredam mulai mengisi ruangan, membuat Sarah yang semula terlelap, terbangun.

“Apa dia mabuk semalam? Padahal, Miss Helena kan memintanya segera menyelesaikan desain,” ujar salah atau staff di sana.

“Entahlah... dia benar-benar terlihat memalukan, apa dia masih waras?”

“Pantas saja dia tidak diperlakukan dengan hormat padahal katanya dia adalah anggota keluarga Wijaya. Mungkin, kebiasaan seperti inilah yang membuat dia seperti keluarga Wijaya yang tidak dianggap.”

“Ya ampun, bagaimana dia bisa tertidur dengan nyaman padahal ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status