Share

Bab 152

Sarah merasakan detak jantungnya memompa lebih keras saat lampu di ruangan kantor itu tiba-tiba padam seluruhnya, meninggalkannya dalam gelap gulita.

“Sialan! Kenapa situasinya menyebalkan begini?!” Sarah frustrasi.

Hanya suara rintik hujan dan guntur yang memecah keheningan. Tapi ada suara lain, suara yang lebih menyeramkan.

Sebelumya Sarah pikir dia hanya berhalusinasi saja karena mulai kelelahan dan mengantuk, tapi suara itu semakin jelas.

Lagi-lagi suara yang memanggil namanya dengan nada lirih dan menakutkan terdengar, “Sarah... jangan tinggalkan aku... temani aku...”

Sarah menelan ludah, berusaha keras untuk menenangkan diri. “Tidak, tidak boleh begini! Ini hanya imajinasiku,” bisiknya pada diri sendiri.

Namun, ketika kilat menyambar dan menerangi ruangan sejenak, suara itu terdengar lagi, kali ini lebih jelas, “Sarah, jangan pergi... aku butuh kau t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status