Share

43

Keharuan itu membuat kami sama-sama terisak dalam keadaan saling memeluk. Perasaan dan rasa bersalah yang ada di hatiku bercampur untuk membuatku tak sanggup menahan air mata sementara aku yakin kedua putraku merasa kasihan pada diri ini yang untuk kesekian kalinya selalu tersakiti.

"Sudah, ayo, kita makan malam aja," ucapku sambil melepas rangkulan dari kedua putraku Aku berusaha menyunggingkan seulas senyum tulus kepada mereka berdua agar mereka tidak perlu merasa terbebani dengan luka yang sedang kuhadapi.

"Tapi Ibu baik-baik saja kan?"

"Iya, baik baik saja. Setelah berjumpa, melihat senyum dan berbicara dengan kalian, Ibu merasa lega dan seakan semua beban yang ada di bahu Ibu langsung terangkatkan."

"Alhamdulillah kalau begitu," jawab Yuna.

"Tapi tetap saja, Om Rudi brengsek sekali," geram Yudi.

"Itu bukan salah dokter Rudi orang tuanya yang sudah mengambil keputusan untuk menjodohkan beliau dengan calon pengantin yang lebih layak. Wanita itu masih gadis dan cukup cantik jadi aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status