Share

44

Tak sadar terlelap setelah sentuhan tangan lembut dari putra sulungku. Kudapati diri ini terbangun, mengerjai mengumpulkan kesadaran dan akal yang tercerai berai di alam mimpi. Kudapati diriku sendiri di kamar ini, Tapi anehnya aku tidak sedang berada di kamar anak-anak melainkan di kamar rumah kami dengan setting beberapa tahun yang lalu, beberapa tahun saat Yudi dan Yuna masih SD. Aku ingat betul pintu kayu dan dinding gubuk yang berlubang lubang itu, kami sering meringkuk tidur menahan dingin sambil saling memeluk.

Tring....

Ponselku berdering, kuraih benda itu dan membuka pesan dari sana.

(Fat, jangan cari aku lagi, aku tidak akan pulang, aku menjatuhkan talak padamu mulai hari ini!)

Betapa terkejutnya diri ini, tanganku bergetar, ponsel itu nyaris terlepas dari genggaman, lututku lemas seakan tungkainya terlepas di antara daging dan sendi kakiku. Jantungku berdebar, gejolaknya berkejaran dan membuatku sesak napas. Ingin segera kubalas pesan itu tapi aku lupa bahwa aku tidak punya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status