Share

31

"Tapi, kan tetap aja bekas istri orang...."

"Apa bedanya dengan Mbak Santi yang juga bekas istri orang? Kenapa Fendi mau menikahi Mbak?"

"Ya, mungkin karena aku sangat cantik," ucapnya sambil melirik sang Tante dan Omnya.

"Eh, kok, percakapan jadi canggung gini sih?" tanya Ibunya Mas Rudi yang kuketahui adalah seorang guru.

"Iya betul, ayo duduk, gabung ke meja makan, kita makan malam bersama," ujar beliau sambil mempersilakan kami duduk lagi.

Sebenarnya aku sudah tak nyaman, acara makan malam ini sudah terganggu dan aku kehilangan selera dengan datangnya yulisa dengan Mas Fendi. Seakan ini sudah diatur, mengapa juga harus ada pasangan itu di momen aku berkenalan dengan calon mertuaku. Ah, sungguh situasi yang memaksaku untuk bersikap sabar, dewasa dan menahan diri. Di sisi lain Mas Fendi juga merasa terlihat tak nyaman, dia terus memegangi tengkuk. Dia memandangku dengan tatapan penuh permintaan maaf sementara aku sudah tidak sanggup berbicara apa-apa lagi.

"Duduklah, Fatimah, kema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status