Share

24

Usai beramah tamah dengan keluargaku Mas Rudi akhirnya memutuskan untuk berpamitan. Dengan penuh kesopanan dia ucapkan selamat malam dan mencium tangan kedua orang tuaku. Melihat sikap Mas Rudi yang santun dan hangat keluargaku tersenyum senyum sambil saling melirik.

"Cie, yang menyalami calon mertua," ucap bibi menggoda kami.

"Iya, amin, mudah mudahan terwujud," ucapnya dengan wajah yang tak mampu menyembunyikan binae bahagia.

Setelah tadi pertanyaan panjang lebar Ayah tentang latar belakang dan keinginannya untuk mendekatiku, akhirnya Ayah terlihat sedikit lega dan nampak menunjukkan lampu hijau agar kami berdua bisa saling mendekati. Terbukti sekarang, ayah memeluk dan menepuk nepuk punggungnya dengan senyum senang.

"Tolong titip Fatimah dan antar dia pulang dengan selamat," pinta ayah.

"Baik, Pak. Saya akan mengantarnya pulang."

"Oh ti-tidak usah, saya bisa pulang sendiri," jawabku menolak dengan gugup.

"Kau harus dijaga, siapa tahu ban motormu pecah atau seseorang menghadang di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status