Share

13

(Assalamualaikum, mohon maaf sebelumnya, apakah ini nomor mbak Fatimah yang pagi tadi bertemu dengan saya di pasar?)

Pesan itu kubuka ketika aku baru saja akan pergi tidur, kurebahkan diri, membiarkan tubuhku yang dibungkus gaun tidur satin berbaring dengan tenang. Sejenak kutatap pesan yang masih terpampang di layar ponsel

(Iya, ini saya Fatimah.)

(Oh senang sekali pesan saya dibalas. Kalau boleh tahu, apakah saya mengganggu?)

(Ah, tidak juga, saya sedang berbaring dan akan tidur.)

(Kalau ada waktu bolehkah kita menyempatkan untuk ngopi?)

(Insya Allah.)

(Alhamdulillah, senang mengenal Mbak Fatimah.)

(Sama sama.)

Percakapannya memang terdengar kaku dan klise, tapi mungkin begitulah cara kita untuk saling mengenal satu sama lain. Aku juga menjaga jarak dan sikap, menjaga cara interaksiku dengan orang lain agar tidak terkesan gampangan dan murahan.

(Apakah besok ada waktu?)

Aku hanya tersenyum melihat pesan itu.

(Saya tidak bisa berjanji karena setiap hari saya selalu sibuk di pasar.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status