Share

16

Setelah menurunkanku di depan rumah, mobil SUV milik Mas Rudi pun meluncur pergi, masih kuingat bagaimana manisnya senyum dan lembut lambaian tangannya padaku, juga kalimat ucapan sampai jumpa esok hari, seakan-akan dia memberi harapan bahwa kami akan bertemu keesokan hari.

Mungkin aku tidak perlu membohongi hati bahwa aku juga berharap ingin bertemu lagi dan punya teman bicara, tapi aku tidak boleh terlihat mencolok apalagi terkesan genit. Aku harus tetap bersikap tenang dan elegan. Jika nantinya Tuhan memang menakdirkan kami untuk bersama, maka aku akan mengikuti alurnya saja.

Selanjutnya, kudorong pagar lalu masuk ke rumahku yang mungil, kurebahkan diri di atas kursi sambil tersenyum mengingat kejadian barusan.

Kurasa fase yang sedang kuhadapi sekarang adalah fase perkenalan yang manis dan menyenangkan. Mas Rudi memang tampan dan pandai membuka percakapan, dia manis, senyumnya pun manis. Wangi parfumnya menyenangkan juga sikap santunnya yang amat menghargai perempuan. Aku seolah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status