Share

Sesuatu yang Berharga

    "Sial."

    Rafael meringis saat tangan kirinya berlumuran darah karena menahan pisau yang hendak di arahkan padanya. Meski matanya menatap khawatir saat melihat Kiana berada di tangan anak buah Mario. "Dasar bodoh! Aku sudah menyuruhmu untuk pergi! Kenapa masih di sini!"

    Di mana Ken berada? Kenapa temannya itu begitu bodoh membiarkan Kiana tertangkap? Bagaimana situasi di ballroom yang ada di bawah mereka saat ini? Apakah semuanya sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja? Apa kakeknya berhasil memanggil anak buahnya dan polisi? Ken khawatir kalau semua orang sudah menjadi sandera.

    "Ak-aku--"

    "Percuma. Gedung ini sudah dikepung. Kau tahu, otakku terlalu cerdas untuk memikirkan segala kemungkinan yang terjadi," ucap Mario sambil terus menekan pisaunya. Membuat Rafael hanya meringis saat merasakan perih. Namun Mario sangat menikmatinya. Dia ingin sekali Rafael mati agar dia bisa menguasai harta keka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status