Share

Bab 2 - Perubahan Sikap

Setelah selesai makan Raul pergi ketempat Ayahnya Earl Ruin Von Roso, Raul mengetuk pintu dan mendapatkan ijin masuk kedalam. Disana Ayah dan Kakaknya Rey sudah menunggunya.

"Apakah ada sesuatu yang Ayah butuhkan sampai memanggilku kesini ?" Tanya Raul sambil membungkuk menunjukan kesopanan.

"Bagaimana keadaanmu... sepertinya kau sudah sehat." Ruin mengeluarkan Aura yang menakutkan dan menekan kedua Putranya sebentar.

Rey sedikit merasa sesak namun reaksi yang Raul tunjukan sedikit mengejutkan, ketenangannya sama sekali tidak goyah dan seolah dia sudah menjadi pribadi yang berbeda. Raul cukup sadar bahwa tindakannya sudah diketahui oleh Ayahnya, dari pada menyangkalnya lebih baik membuat alasan yang bagus untuk menghindar.

"Menarik tapi kita akan langsung keintinya saja kenapa aku memanggil kalian berdua kemari. Kalian sudah memasuki usia dimana harus masuk ke Akademi Kerajaan, disana adalah tempat bagi kalian membangun hubungan dengan bangsawan lain dan bertambah lebih kuat. Namun hanya satu Kuota saja yang akan masuk kesana, tentu saja Rey adalah orang yang pantas dengan kemampuannya. Tapi tetap aku ingin mendengar pendapatmu langsung Raul ?" Rain bertanya dengan ekspresi yang serius.

Rey tersenyum dan berkata, "Mengapa Ayah menanyakan sesuatu yang sudah jelas, bahkan jika dia keberatan memangnya apa yang bisa dia lakukan. Kirim saja dia untuk menjaga perbatasan dari pada membuat aib Keluarga Roso."

"Aku tidak akan pergi dan bersedia pergi ke perbatasan untuk menjalani wajib militer. Tapi sebagai gantinya ada beberapa hal yang aku inginkan !" Raul sama sekali tidak tersinggung dan menjaga ketenangannya.

"Bicara ?" Rain tersenyum dan bersedia mendengarkan.

"Pertama ijin untuk belajar diperustakaan Keluarga, kedua aku menginginkan sebuah Pedang yang ketiga aku ingin membangun orang-orangku sendiri dan bukan atas nama Keluarga melainkan diriku. Tentunya dalam bentuk finansial Ayah yang membayar mereka sampai aku bisa menjadi mandiri." Raul mengatakan tiga keinginannya.

"Kau sudah berubah." Rain merasa bahwa Anak keduanya saat ini sudah menjadi lebih dewasa.

"Tergantung keadaan dan pengalaman semuanya akan berubah. Aku tidak bermaksud untuk bersaing didalam kursimu itu tapi aku juga butuh jaminan keselamatan akan diriku dan jawabannya adalah kekuatan. Lagi pula aku juga punya nama Roso dan kekuatan itu juga akan diperuntukan kepada Keluarga atas ijinku." Raul berkata dengan tegas.

"Baik... karena kau meminta senjata maka kau bisa mengambilnya di Gudang Penyimpanan Relic bersama dengan Kakakmu. Kalian bisa mengambil salah satu dan apapun itu aku tidak keberatan selama kalian punya kemampuan untuk membawanya." Rain meminta mereka berdua keluar dan sudah tidak ada lagi yang bisa dia katakan.

Putra pertama terlalu berambisi dengan semua dorongan yang diberikan kepada Ibunya, namun yang kedua membuat perubahan besar dari sikapnya dan dia tidak tahu apakah ini baik atau buruk. Posisi Keluarga Bangsawan mereka sangat stabil namun bukan kekuatan utama di Utara.

Merasakan tatapan yang tidak menyenangkan Raul berhenti, "Kakak bisa mengambilnya karena aku ada urusan lain !"

Rey mengabaikannya dan dia pergi sendiri tanpa memperdulikan Raul, baginya Raul tidak lebih dari Anak haram Ayahnya dengan seorang Pelayan yang sudah mati. Dengan semua sifatnya yang menjijikan membuatnya enggan mengakuinya dan lebih suka menjauh.

Raul pergi ke Perpustakaan dan disana Nuna sudah menyiapkan beberapa Buku yang diminta oleh Raul tentang struktur Kerajaan Vanguard, sejarah Keluarga dan tingkatan cara kerja kekuatan sambil meminum teh.

Setelah membaca sampai malam hari Raul mendapatkan pehamanan baru. Dunia ini layaknya fantasi dan sangat terbelakang dari pada Dunia Pendekar yang dia jalani.

"Penyihir mengumpulkan Mana dan disimpan kedalam jantung mereka. Sedangkan Kesatria menggunakan Mana dan membuatnya mengalir keseluruh tubuh mereka. Sungguh sangat konyol mereka hanya memanfaatkan objek luar saja tanpa tahu potensi Seniman Beladiri yang dapat menghasilkan Qi." Raul mengetuk meja dengan jari telunjuknya.

Sejarah Keluarga Roso juga cukup mengejutkan yang tidak lain adalah salah satu pendiri Kerajaan Vanguard. Pemimpin pertama Roso cukup kuat hingga menjadi Kesatria Bintang 7 bersama Raja pertama. Namun itu hanya masa lalu dan karena mundurnya generasi Keluarga Roso yang awalnya seorang Duke turun ke peringkat Earl.

Raul duduk dilantai dan perlahan dia mulai merasakan Mana. Membuka Meridian sama sekali tidak sederhana dan sangat berhati-hati dalam prosesnya, menggunakan Mana yang halus penyumbatan Meridian perlahan mulai berfungsi dan pancaran Aura dari Raul cukup terlihat nyata.

Cairan hitam keluar dari pori-porinya dan Raul membangkitkan Auranya. Kotaran didalam tubuhnya dikeluarkan dengan paksa dan sensasi panas membanjiri tubuh Raul. Matahari perlahan mulai terbit dan Raul merasakan dirinya penuh dengan kekuatan Qi.

"Aku tidak menyangka jika hanya butuh waktu satu malam saja sampai aku bisa mengolah Qi. Tubuh baru ini sepertinya memang berbakat dalam keterampilan Qi, tapi sayangnya aku sudah tidak sudi mempelajari keterampilan Qi Demonic karena harus menghilangkan kejantanan seorang Pria." Raul berpikir ulang dan menggali ingatannya lebih dalam.

Raul tersenyum dan akhirnya dia menemukan metode yang cocok. Pendekar Sejati Api Biru adalah Pendekar Beladiri yang sangat kuat, panas dari apinya bahkan dapat melelehkan baja terkeras hanya dalam sekejap dan membuat tubuh lawan menjadi abu.

Dulu sewaktu kehidupannya sebagai Seon Pendekar Beladiri Api Biru adalah lawan yang paling dia kagumi, pertarungan mereka berlangsung selama tiga hari penuh dan Seon keluar sebagai pemenang. Hasilnya banyak luka bakar yang memaksanya harus memulihkan diri selama setengah tahun, bahkan Pedang kesayangannya hancur dan tidak bisa diperbaiki.

Untungnya sistem yang dulu sangat mudah dimana pemenang akan memiliki segalanya, Seon mendapatkan keterampilan itu namun sayangnya tidak bisa mengolahnya karena dia menggunakan Demonic Qi bukan Qi Murni. Keterampilan Pedangnya bukan berasal dari Demonic Qi melainkan bakat alami yang dia punya, jika dia menggabungkan semua kemampuan itu maka hasilnya mungkin tidak akan bisa dibayangkan olehnya.

"Tuan Muda ini !" Nuna masuk kedalam dan melihat ruangan yang kotor membuatnya panik.

"Tidak ada yang terjadi ini hanya kotoran didalam tubuhku karena berlatih. Bisakah aku meminta bantuanmu untuk membereskan kekacauan ini dan juga tolong rahasiakan." Raul meminta bantuan dengan santai.

"Serahkan kepada Pelayan Pribadimu ini Tuan Muda." Nuna merasa sangat senang dan melihat kondisi Raul membuat rasa cemasnya menghilang.

Raul menepuk pundak Nuna dan tersenyum, "Maaf untuk segalanya dan terimakasih sudah bersabar dengan sifat buruk diriku."

"Tolang jangan katakan itu Tuan Muda... saya hanya seorang Pelayan." Nuna tersipu malu dan merasa senang dengan perubahan Raul yang telah Dewasa.

"Terserah kau saja." Raul berjalan keluar dan kembali ke Kediamannya.

Dirinya sebelumnya sangat kurang ajar dan sampah, tapi hanya Gadis Pelayannya yang selalu mengurusnya dengan sabar. Nuna layak mendapatkan perhatian lebih darinya dan Raul memberikan nilai lebih tinggi untuknya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ilham.w
ini nih yg gua cari smoga kedepan tidak naif dan gila prempuan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status