Setelah selesai makan Raul pergi ketempat Ayahnya Earl Ruin Von Roso, Raul mengetuk pintu dan mendapatkan ijin masuk kedalam. Disana Ayah dan Kakaknya Rey sudah menunggunya.
"Apakah ada sesuatu yang Ayah butuhkan sampai memanggilku kesini ?" Tanya Raul sambil membungkuk menunjukan kesopanan."Bagaimana keadaanmu... sepertinya kau sudah sehat." Ruin mengeluarkan Aura yang menakutkan dan menekan kedua Putranya sebentar.Rey sedikit merasa sesak namun reaksi yang Raul tunjukan sedikit mengejutkan, ketenangannya sama sekali tidak goyah dan seolah dia sudah menjadi pribadi yang berbeda. Raul cukup sadar bahwa tindakannya sudah diketahui oleh Ayahnya, dari pada menyangkalnya lebih baik membuat alasan yang bagus untuk menghindar."Menarik tapi kita akan langsung keintinya saja kenapa aku memanggil kalian berdua kemari. Kalian sudah memasuki usia dimana harus masuk ke Akademi Kerajaan, disana adalah tempat bagi kalian membangun hubungan dengan bangsawan lain dan bertambah lebih kuat. Namun hanya satu Kuota saja yang akan masuk kesana, tentu saja Rey adalah orang yang pantas dengan kemampuannya. Tapi tetap aku ingin mendengar pendapatmu langsung Raul ?" Rain bertanya dengan ekspresi yang serius.Rey tersenyum dan berkata, "Mengapa Ayah menanyakan sesuatu yang sudah jelas, bahkan jika dia keberatan memangnya apa yang bisa dia lakukan. Kirim saja dia untuk menjaga perbatasan dari pada membuat aib Keluarga Roso.""Aku tidak akan pergi dan bersedia pergi ke perbatasan untuk menjalani wajib militer. Tapi sebagai gantinya ada beberapa hal yang aku inginkan !" Raul sama sekali tidak tersinggung dan menjaga ketenangannya."Bicara ?" Rain tersenyum dan bersedia mendengarkan."Pertama ijin untuk belajar diperustakaan Keluarga, kedua aku menginginkan sebuah Pedang yang ketiga aku ingin membangun orang-orangku sendiri dan bukan atas nama Keluarga melainkan diriku. Tentunya dalam bentuk finansial Ayah yang membayar mereka sampai aku bisa menjadi mandiri." Raul mengatakan tiga keinginannya."Kau sudah berubah." Rain merasa bahwa Anak keduanya saat ini sudah menjadi lebih dewasa."Tergantung keadaan dan pengalaman semuanya akan berubah. Aku tidak bermaksud untuk bersaing didalam kursimu itu tapi aku juga butuh jaminan keselamatan akan diriku dan jawabannya adalah kekuatan. Lagi pula aku juga punya nama Roso dan kekuatan itu juga akan diperuntukan kepada Keluarga atas ijinku." Raul berkata dengan tegas."Baik... karena kau meminta senjata maka kau bisa mengambilnya di Gudang Penyimpanan Relic bersama dengan Kakakmu. Kalian bisa mengambil salah satu dan apapun itu aku tidak keberatan selama kalian punya kemampuan untuk membawanya." Rain meminta mereka berdua keluar dan sudah tidak ada lagi yang bisa dia katakan.Putra pertama terlalu berambisi dengan semua dorongan yang diberikan kepada Ibunya, namun yang kedua membuat perubahan besar dari sikapnya dan dia tidak tahu apakah ini baik atau buruk. Posisi Keluarga Bangsawan mereka sangat stabil namun bukan kekuatan utama di Utara.Merasakan tatapan yang tidak menyenangkan Raul berhenti, "Kakak bisa mengambilnya karena aku ada urusan lain !"Rey mengabaikannya dan dia pergi sendiri tanpa memperdulikan Raul, baginya Raul tidak lebih dari Anak haram Ayahnya dengan seorang Pelayan yang sudah mati. Dengan semua sifatnya yang menjijikan membuatnya enggan mengakuinya dan lebih suka menjauh.Raul pergi ke Perpustakaan dan disana Nuna sudah menyiapkan beberapa Buku yang diminta oleh Raul tentang struktur Kerajaan Vanguard, sejarah Keluarga dan tingkatan cara kerja kekuatan sambil meminum teh.Setelah membaca sampai malam hari Raul mendapatkan pehamanan baru. Dunia ini layaknya fantasi dan sangat terbelakang dari pada Dunia Pendekar yang dia jalani."Penyihir mengumpulkan Mana dan disimpan kedalam jantung mereka. Sedangkan Kesatria menggunakan Mana dan membuatnya mengalir keseluruh tubuh mereka. Sungguh sangat konyol mereka hanya memanfaatkan objek luar saja tanpa tahu potensi Seniman Beladiri yang dapat menghasilkan Qi." Raul mengetuk meja dengan jari telunjuknya.Sejarah Keluarga Roso juga cukup mengejutkan yang tidak lain adalah salah satu pendiri Kerajaan Vanguard. Pemimpin pertama Roso cukup kuat hingga menjadi Kesatria Bintang 7 bersama Raja pertama. Namun itu hanya masa lalu dan karena mundurnya generasi Keluarga Roso yang awalnya seorang Duke turun ke peringkat Earl.Raul duduk dilantai dan perlahan dia mulai merasakan Mana. Membuka Meridian sama sekali tidak sederhana dan sangat berhati-hati dalam prosesnya, menggunakan Mana yang halus penyumbatan Meridian perlahan mulai berfungsi dan pancaran Aura dari Raul cukup terlihat nyata.Cairan hitam keluar dari pori-porinya dan Raul membangkitkan Auranya. Kotaran didalam tubuhnya dikeluarkan dengan paksa dan sensasi panas membanjiri tubuh Raul. Matahari perlahan mulai terbit dan Raul merasakan dirinya penuh dengan kekuatan Qi."Aku tidak menyangka jika hanya butuh waktu satu malam saja sampai aku bisa mengolah Qi. Tubuh baru ini sepertinya memang berbakat dalam keterampilan Qi, tapi sayangnya aku sudah tidak sudi mempelajari keterampilan Qi Demonic karena harus menghilangkan kejantanan seorang Pria." Raul berpikir ulang dan menggali ingatannya lebih dalam.Raul tersenyum dan akhirnya dia menemukan metode yang cocok. Pendekar Sejati Api Biru adalah Pendekar Beladiri yang sangat kuat, panas dari apinya bahkan dapat melelehkan baja terkeras hanya dalam sekejap dan membuat tubuh lawan menjadi abu.Dulu sewaktu kehidupannya sebagai Seon Pendekar Beladiri Api Biru adalah lawan yang paling dia kagumi, pertarungan mereka berlangsung selama tiga hari penuh dan Seon keluar sebagai pemenang. Hasilnya banyak luka bakar yang memaksanya harus memulihkan diri selama setengah tahun, bahkan Pedang kesayangannya hancur dan tidak bisa diperbaiki.Untungnya sistem yang dulu sangat mudah dimana pemenang akan memiliki segalanya, Seon mendapatkan keterampilan itu namun sayangnya tidak bisa mengolahnya karena dia menggunakan Demonic Qi bukan Qi Murni. Keterampilan Pedangnya bukan berasal dari Demonic Qi melainkan bakat alami yang dia punya, jika dia menggabungkan semua kemampuan itu maka hasilnya mungkin tidak akan bisa dibayangkan olehnya."Tuan Muda ini !" Nuna masuk kedalam dan melihat ruangan yang kotor membuatnya panik."Tidak ada yang terjadi ini hanya kotoran didalam tubuhku karena berlatih. Bisakah aku meminta bantuanmu untuk membereskan kekacauan ini dan juga tolong rahasiakan." Raul meminta bantuan dengan santai."Serahkan kepada Pelayan Pribadimu ini Tuan Muda." Nuna merasa sangat senang dan melihat kondisi Raul membuat rasa cemasnya menghilang.Raul menepuk pundak Nuna dan tersenyum, "Maaf untuk segalanya dan terimakasih sudah bersabar dengan sifat buruk diriku.""Tolang jangan katakan itu Tuan Muda... saya hanya seorang Pelayan." Nuna tersipu malu dan merasa senang dengan perubahan Raul yang telah Dewasa."Terserah kau saja." Raul berjalan keluar dan kembali ke Kediamannya.Dirinya sebelumnya sangat kurang ajar dan sampah, tapi hanya Gadis Pelayannya yang selalu mengurusnya dengan sabar. Nuna layak mendapatkan perhatian lebih darinya dan Raul memberikan nilai lebih tinggi untuknya.Raul menutup dirinya didalam kamar selama seharian penuh dan melatih tubuhnya, dia menahan tubuhnya dengan satu jarinya dan mencapai konsentrasi tertinggi dalam penguatan tubuh dan Indra. Kotoran didalam tubuhnya disaring dan keluar melalui pori-porinya, secara bertahap ototnya mulai terbentuk dan Raul menjadi lebih tinggi.Raul menghentikan gerakannya dan segera duduk untuk bermeditasi, dia memasuki keadaan spiritual dan memahami bentuk sejati tubuhnya. Indranya sama sekali tidak tumpul namun tubuhnya benar-benar sangat lemah.Untuk mempraktekan Seni Beladiri Api Biru Raul harus berhati-hati, jika dia salah sedikit saja maka Qi akan menghancurkan Meridian miliknya dan membuatnya meledak menjadi gumpalan daging. Tentunya setelah dilahirkan kembali dan mendapatkan ingatan penuh Raul tidak akan menerima jika dia harus mati ketika saat dia berlatih."Hah." Raul membuka matanya dan bergumam, "Aku harus berlatih dan meningkatkan stamina." Setelah meng
Raul berjalan pergi bersama dengan Nuna dan tiba dilapangan latihan para Kesatria Keluarga Roso, latihan persenjataan dan berkuda sudah menjadi pemandangan yang biasa. Bahkan Rey juga ikut berlatih dan tidak lama lagi dia akan mendapatkan Auranya.Kedatangan Raul tentunya menarik banyak perhatian karena tidak biasa Tuan Muda yang malas ini tertarik dengan latihan. Banyak Kesatria yang mulai membicarakannya dan Raul hanya menjadi pengamat yang baik."Tuan Muda !" Kepala Kesatria Gin memberi hormat."Abaikan saja aku dan lanjutkan latihan... aku disini hanya ingin memeriksa level kekuatan kalian." Raul melambaikan tangannya dan perkataannya dapat didengar semua orang.Rey mengerutkan keningnya dan berteriak, "Sampah sepertimu mengapa begitu arogan, kau bahkan tidak bisa mengangkat Pedangmu dengan benar dan jika kau punya keberanian kemarilah dan bertarung !" "Tentu." Raul berjalan kebawah dan masuk kedalam arena, "Siapapun majulah dan hada
Keesokan paginya Raul melakukan latihannya secara gila-gilaan, bahkan para Kesatria yang ada disana merasa bahwa latihannya jauh lebih berat dari pada mereka. Angkat beban dan berlari mengelilingi lapangan kuda sejak fajar tanpa istirahat sedikitpun.Raul masuk kedalam arena dan berteriak, "Majulah !" "Majulah Nick... berikan Tuan Muda Raul pertarungan yang bagus." Nick masuk kedalam Arena dan menarik Pedang, "Kesatria Bintang satu wakil Kapten Nick... senang bisa bertukar pengetahuan dengan Tuan Muda !" Raul menarik Pedangnya dan mengangguk, dia mengambil tindakan dan mengayunkan Pedangnya terlebih dahulu. Nick menangkisnya dan serangan Raul terasa sangat berat hingga mendorongnya, Raul melompat sambil berputar dan mengayunkan Pedangnya tanpa memberikan celah bagi lawannya untuk menyerang balik.Nick merasa kesulitan dan dipaksa menggunakan Mana, Aura Pedangnya dapat menahan serangan Raul yang jauh lebih berat dan walaupun gerakannya
Secara diam-diam Raul mengikuti Pria itu dan dia pergi menuju sebuah Bar, tapi sebelum Pria itu sampai Raul mengambil sebuah batu kerikil dan melemparnya dengan kuat. Lapisan Qi milik Raul menyelimuti batu itu dan dengan kecepatan yang sangat cepat batu kerikil itu menembus kepala Pria itu seperti sebuah peluru."Jadi disini tempatnya !" Raul menendang mayat itu kesamping dan berjalan kearah pintu Bar.Pintu kayu perlahan dia buka dan Raul melihat banyak mata yang tertuju kearahnya, dia berjalan dengan nyaman dan mengambil tempat duduk. Tidak ada diantara mereka yang tidak tahu tentang identitas Raul, jadi tentu saja tindakannya menarik perhatian mereka semua."Tuan Raul..." Seorang Pelayan mengusap kedua tangannya dan menawarkan minuman."Kalian semua tidak usah bertele-tele... dimana pemimpin Kelompok Anjing... maksudku Serigala sialan itu. Suruh dia keluar dan biarkan aku mengambil nyawanya !" Raul duduk dengan santai dengan gaya menantang.
Keesokan paginya Kevin masih berlari dan matanya terlihat sayu, Raul melihatnya dari Balkon dan akhirnya dia berhasil menyelesaikan putaran terakhirnya. Namun tidak lama dia langsung jatuh ketanah dan tidak sadarkan diri, Nuna bergegas membantunya dan meminta penjaga didepan untuk membawanya kedalam kamar."Bagus... walaupun bodoh setidaknya dia punya tekad dan layak dibimbing." Raul berbalik dan mulai menggunakan herbal.Raul menelan beberapa sekaligus dan mulai bermeditasi, energi hangat yang meluap didalam Dantiannya menjadi lebih baik. Secara bertahap tubuhnya mulai memanas seperti dibakar didalam nyala api.Setelah setengah hari semua kotoran didalam tubuhnya dibersihkan dan Aura yang Raul tunjukan menjadi lebih intens. Qi Murni memasuki pembuluh darahnya dan Mana membantunya untuk menuntunnya. Darah mengalir dari hidung dan mata Raul, rasa sakit yang menyiksa dapat dia tahan tanpa berteriak sedikitpun.Konsentrasinya mencapai tingkat terting
Raul mendapatkan seribu koin emas dan akan menyimpannya dengan baik, tidak perlu baginya untuk menyewa Tentara bayaran karena dia sendiri cukup mampu. Raul akan berangkat tiga hari lagi dan memastikan semuanya akan baik-baik saja.Masalah pertunangan tidak akan terlalu membebani hatinya sama sekali, dia mungkin memiliki reputasi yang buruk tapi tetap saja dimasa depan dia akan membuat pencapaian. "Bagaimana menurutmu soal Alice ini ?" Raul bertanya kepada Nuna.Nuna sedikit terkejut dan malu, "Pintar dan cantik sesuai rumor.... tapi apa yang Tuan Muda harus tahu adalah Nona Alice memiliki tubuh yang lemah saat dia masih kecil dan bahkan diumur yang ke 12 tahun dia sudah lumpuh tidak bisa berjalan. Dokter kerajaan bahkan tidak bisa mengobatinya dan bahkan banyak rumor mengatakan jika Nona akan mati saat umur 20 tahun." Raul tersenyum dan berkata, "Sepertinya kau suka mendengar gosip dari Pelayan lain !" "Tidak juga... Tuan muda jarang p
Tiga hari berlalu dengan cepat dan mereka bertiga berangkat menggunakan Kereta Kuda setelah mengantar Nuna. Raul bermeditasi didalam Kereta dan melatih Qi Murni miliknya dengan penyerapan Mana.Kevin mendapatkan latihan khusus dimana dia berjalan membawa tas besar, dia harus melatih fisiknya dan Raul memikirkan metode tercepat dan efektif. Kegigihan yang dimiliki oleh Kevin membuat Raul sangat puas, dia tidak mengeluh apapun dan melakukannya dengan cara yang terbaik sekalipun itu sulit.Malam harinya mereka berhenti dan membuat tenda kecil untuk beristirahat, Raul menyalakan api unggun dan meminta Nick mengeluarkan bak. Tentu saja Raul mencampurkan beberapa Herbal dan meminta Kevin untuk berendam didalam."Apa manfaat hal ini Tuanku ?" Tanya Nick dengan penasaran."Meredakan rasa sakit dan membentuk kembali ototnya. Aku tidak punya waktu untuk melatihnya selama bertahun-tahun karena itulah dia harus bekerja keras." Raul membersihkan tangannya.
Setelah beberapa waktu Kevin akhirnya kembali dan sesuai dugaan Raul bahwa terdapat sesuatu yang tidak benar. Kepala Desa yang serakah dan bahkan dia tidak segan menjual tahanan kepada pedagang Budak, semua dana yang diberikan untuk pembangunan semuanya masuk kedalam kantongnya.Akhirnya perintah diberikan kepada mereka berdua untuk mengurus segalanya, Kevin dan Nick pergi bersama-sama menuju Kediaman Kepala Desa dan membuat kegaduhan. Nick melihat tangan Kevin yang gemetar dan berkata, "Ingatlah kau adalah Kesatria yang mengabdi kepada Tuan.... jika dia memerintahkanmu membunuh maka kau harus melakukannya. Ini tidak seperti membunuh orang yang tidak bersalah, jika kau tidak sanggup pulanglah dan jangan merepotkan Tuan !" "Aku akan melakukannya dan berguna lebih darimu." Kevin tidak berniat untuk merendah sama sekali dan Nick ingin tertawa melihatnya."Ayo bergerak." Nick menuju kedepan gerbang dan mengeluarkan Pedangnya.Kevin mengikut