Secara diam-diam Raul mengikuti Pria itu dan dia pergi menuju sebuah Bar, tapi sebelum Pria itu sampai Raul mengambil sebuah batu kerikil dan melemparnya dengan kuat. Lapisan Qi milik Raul menyelimuti batu itu dan dengan kecepatan yang sangat cepat batu kerikil itu menembus kepala Pria itu seperti sebuah peluru.
"Jadi disini tempatnya !" Raul menendang mayat itu kesamping dan berjalan kearah pintu Bar.Pintu kayu perlahan dia buka dan Raul melihat banyak mata yang tertuju kearahnya, dia berjalan dengan nyaman dan mengambil tempat duduk. Tidak ada diantara mereka yang tidak tahu tentang identitas Raul, jadi tentu saja tindakannya menarik perhatian mereka semua."Tuan Raul..." Seorang Pelayan mengusap kedua tangannya dan menawarkan minuman."Kalian semua tidak usah bertele-tele... dimana pemimpin Kelompok Anjing... maksudku Serigala sialan itu. Suruh dia keluar dan biarkan aku mengambil nyawanya !" Raul duduk dengan santai dengan gaya menantang.Ketika kata-kata ini keluar semua senjata yang disimpan keluar. Pedang, Pisau dan Tombak diacungkan langsung kearah Raul. Melihat hal ini Raul hanya bisa tersenyum dan menarik Pedang dari sarungnya.Raul tersenyum dan berkata, "Waktunya pembersihan."Raul bergerak sangat cepat dan tebasan Pedangnya langsung memotong beberapa orang menjadi dua bagian. Mereka menyerang bersamaan namun tidak ada satupun serangan yang dapat mengenai Raul, gaya Pedangnya terlalu rumit dan selain menyerang tebasan Pedang acaknya juga dapat digunakan bertahan.Terlebih ketajaman Pedangnya juga tidak masuk akal sama sekali. Setiap senjata mereka berbenturan dengan Pedang milik Raul senjata itu akan hancur dalam sekali serang. Darah dan potongan tubuh berserakan dilantai dengan tangisan keras yang memilukan.Hanya dalam waktu beberapa menit saja Raul sudah membunuh mereka semua, tidak peduli siapa pemimpin mereka atau tindakan kejam yang dia lakukan. Hal ini juga baik untuk wilayahnya sendiri dan membunuh penjahat juga menambah hal baik untuk dirinya.Raul keluar dan mengambil semua kekayaan mereka, " Hanya 30 koin emas... miskin sekali !"Semuanya sudah berakhir dan Gereja tidak akan mendapatkan masalah lagi. Raul pergi ke pasar dan dengan reputasinya yang buruk Raul sedikit menggila dalam memberi herbal. Tidak banyak hal baik yang bisa dia dapatkan dan kebanyakan herbal hanya berusia 30 sampai 50 tahun saja.Meski begitu semuanya masih tetap berguna dan hanya saja butuh usaha lebih untuk memulainya, Raul membawa sebuah karung dan bergegas kembali ke Gereja untuk menjemput Nuna kembali.Setelah Raul kembali Nuna merasa lega dan seperti apa yang dikatakannya Raul membeli banyak sekali herbal. Banyak anak-anak yang datang kepadanya dan Raul tidak terbiasa dengan hal ini, namun demi Nuna dia mau bersikap ramah dan bermain sebentar.Nuna menarik lengan Raul dan bertanya, "Tuan Muda... saya memiliki Saudara bermana Kevin dan dia bersedia menjadi Kesatria, bisakah Tuan Muda membantunya untuk masuk dan menjalani latihan. Saya mohon agar Tuan Muda memberikan sedikit bantuan !""Bawa saja." Raul mengangguk dan membawa karung, "Suruh dia bersiap-siap untuk pergi !"Nuna merasa sangat senang dan memberitahu Kevin tentang hal ini, setelah beberapa waktu mereka memutuskan untuk pergi dan Raul meninggalkan semua koin emas yang dia ambil sebelumnya kepada Suster.Sampainya mereka bertiga di Kediaman Raul duduk dengan santai dan Nuna membuatkannya secangkir teh. Kevin sedikit gugup karena sejak mereka kemari tidak sepatah katapun Raul berbicara ataupun meliriknya.Raul meletakkan cangkirnya dan berdiri didepan Kevin, "Kau ingin jadi Kesatria ?""Iya Tuan." Jawab Kevin dengan hormat."Kau tahu apa kesalahan yang sudah kau lakukan ?" Tanya Raul dengan dingin.Kevin terlihat bingung dan gugup, "Ma...maksud Tuan ?"Raul tersenyum dan pukulannya mendarat tepat diperut Kevin, Nuna yang melihat ini sedikit terkejut namun Raul memintanya tetap diam. Kevin meringkuk sambil memegang perutnya yang terasa sakit dan mual.Raul berjongkok dan berkata, "Fisik yang lemah dan pemalu, kau meminta Nuna untuk menjadikanmu Kesatria dan aku benci sikap itu. Jika kau menginginkan sesuatu kau harus punya tekad yang kuat dan berbicara dengan tegas. Aku melakukan ini karena Nuna menganggapmu sebagai Saudaranya, aku tidak ingin melihatnya menangisi kematian Saudaranya nantinya."Raul berdiri dan kembali duduk, "Berdiri... jika kau ingin menjadi Kesatria maka tunjukan tekadmu. Putari lapangan sebanyak 30 kali, kau juga tidak boleh berhenti atau meminum air. Jika kau bisa melakukannya maka aku akan menerima dirimu, jika kau tidak senang maka pulanglah... lebih baik kau melupakan untuk menjadi seorang Kesatria karena kau hanya akan membuang nyawamu dimasa depan."Kevin mencoba berdiri dan memberi hormat, "Saya akan melakukannya."Kevin berjalan keluar dan mulai berlari sekuat tenaganya untuk menyelesaikan tugas, dia tidak ingin impiannya berakhir. Walaupun dia tidak punya bakat tapi itu akan terbayarkan dengan kerja keras, tidak peduli berapa lama usaha yang dia kerahkan setidaknya ada hasil nyata.Nuna merasa sedikit cemas dan bertanya, "Apakah ini tidak terlalu kejam Tuan ?""Berhenti memanjakan orang sepertinya... dunia itu lebih kejam dari apa yang kau tahu. Pembunuhan adalah hal yang biasa terutama kami Kelompok Bangsawan, jika dia terus bersikap seperti ini dimasa depan kau hanya akan melihat mayatnya dan menangisinya. Aku tahu batasanku dan jika kau tidak suka maka suruh dia pulang dan cari pekerjaan yang aman." Raul mengatakan pendapatnya.Jika Nuna berpikir ini terlalu berlebihan itu sama sekali tidak seberapa didepan Raul. Waktu pelatihan Neraka di Sekte Iblis, bocah berusia delapan tahun dengan jumlah yang banyak akan saling membunuh satu sama lain. Mereka yang berdiri diatas orang lain akan tetap hidup dan mereka yang kalah akan mati.Penipuan dan ketidakadilan sudah menjadi hal yang biasa bagi Sekte Iblis. Siang dan malam dia harus tetap menjaga kewaspadaannya , sedikit kesalahan saja maka dia bisa saja mati dalam tidurnya.Nuna mengangguk dan merasa senang, "Pelayan ini akan mendengarkan perkataan Tuan Muda !""Sudah seharusnya begitu karena kau adalah Pelayanku." Raul berdiri dan menguap, "Siapkan obatnya besok dan jika kau ingin melihat Saudaramu maka tidak masalah. Aku akan langsung pergi tidur !""Baik Tuan Muda." Nuna memberi hormat.Raul tidak sabar untuk melihat apakah Kevin memang memiliki potensi atau tidak, bahkan sekalipun tidak ada dengan metodenya Raul bisa membuatnya menjadi lebih berguna. Tapi untuk kali ini dia akan sedikit berbaik hati dan membiarkannya bergabung kedalam jajaran Kesatrianya.Lampu kamarnya mati dan Kevin masih berlari dengan penuh keringat, Nuna mengawasinya dari tangga dan bersedia mendukung sekaligus menghitung putaran yang telah Kevin selesaikan. Kevin juga tidak punya niatan untuk menyerah dan akan melakukan yang terbaik dalam segala prosesnya.Keesokan paginya Kevin masih berlari dan matanya terlihat sayu, Raul melihatnya dari Balkon dan akhirnya dia berhasil menyelesaikan putaran terakhirnya. Namun tidak lama dia langsung jatuh ketanah dan tidak sadarkan diri, Nuna bergegas membantunya dan meminta penjaga didepan untuk membawanya kedalam kamar."Bagus... walaupun bodoh setidaknya dia punya tekad dan layak dibimbing." Raul berbalik dan mulai menggunakan herbal.Raul menelan beberapa sekaligus dan mulai bermeditasi, energi hangat yang meluap didalam Dantiannya menjadi lebih baik. Secara bertahap tubuhnya mulai memanas seperti dibakar didalam nyala api.Setelah setengah hari semua kotoran didalam tubuhnya dibersihkan dan Aura yang Raul tunjukan menjadi lebih intens. Qi Murni memasuki pembuluh darahnya dan Mana membantunya untuk menuntunnya. Darah mengalir dari hidung dan mata Raul, rasa sakit yang menyiksa dapat dia tahan tanpa berteriak sedikitpun.Konsentrasinya mencapai tingkat terting
Raul mendapatkan seribu koin emas dan akan menyimpannya dengan baik, tidak perlu baginya untuk menyewa Tentara bayaran karena dia sendiri cukup mampu. Raul akan berangkat tiga hari lagi dan memastikan semuanya akan baik-baik saja.Masalah pertunangan tidak akan terlalu membebani hatinya sama sekali, dia mungkin memiliki reputasi yang buruk tapi tetap saja dimasa depan dia akan membuat pencapaian. "Bagaimana menurutmu soal Alice ini ?" Raul bertanya kepada Nuna.Nuna sedikit terkejut dan malu, "Pintar dan cantik sesuai rumor.... tapi apa yang Tuan Muda harus tahu adalah Nona Alice memiliki tubuh yang lemah saat dia masih kecil dan bahkan diumur yang ke 12 tahun dia sudah lumpuh tidak bisa berjalan. Dokter kerajaan bahkan tidak bisa mengobatinya dan bahkan banyak rumor mengatakan jika Nona akan mati saat umur 20 tahun." Raul tersenyum dan berkata, "Sepertinya kau suka mendengar gosip dari Pelayan lain !" "Tidak juga... Tuan muda jarang p
Tiga hari berlalu dengan cepat dan mereka bertiga berangkat menggunakan Kereta Kuda setelah mengantar Nuna. Raul bermeditasi didalam Kereta dan melatih Qi Murni miliknya dengan penyerapan Mana.Kevin mendapatkan latihan khusus dimana dia berjalan membawa tas besar, dia harus melatih fisiknya dan Raul memikirkan metode tercepat dan efektif. Kegigihan yang dimiliki oleh Kevin membuat Raul sangat puas, dia tidak mengeluh apapun dan melakukannya dengan cara yang terbaik sekalipun itu sulit.Malam harinya mereka berhenti dan membuat tenda kecil untuk beristirahat, Raul menyalakan api unggun dan meminta Nick mengeluarkan bak. Tentu saja Raul mencampurkan beberapa Herbal dan meminta Kevin untuk berendam didalam."Apa manfaat hal ini Tuanku ?" Tanya Nick dengan penasaran."Meredakan rasa sakit dan membentuk kembali ototnya. Aku tidak punya waktu untuk melatihnya selama bertahun-tahun karena itulah dia harus bekerja keras." Raul membersihkan tangannya.
Setelah beberapa waktu Kevin akhirnya kembali dan sesuai dugaan Raul bahwa terdapat sesuatu yang tidak benar. Kepala Desa yang serakah dan bahkan dia tidak segan menjual tahanan kepada pedagang Budak, semua dana yang diberikan untuk pembangunan semuanya masuk kedalam kantongnya.Akhirnya perintah diberikan kepada mereka berdua untuk mengurus segalanya, Kevin dan Nick pergi bersama-sama menuju Kediaman Kepala Desa dan membuat kegaduhan. Nick melihat tangan Kevin yang gemetar dan berkata, "Ingatlah kau adalah Kesatria yang mengabdi kepada Tuan.... jika dia memerintahkanmu membunuh maka kau harus melakukannya. Ini tidak seperti membunuh orang yang tidak bersalah, jika kau tidak sanggup pulanglah dan jangan merepotkan Tuan !" "Aku akan melakukannya dan berguna lebih darimu." Kevin tidak berniat untuk merendah sama sekali dan Nick ingin tertawa melihatnya."Ayo bergerak." Nick menuju kedepan gerbang dan mengeluarkan Pedangnya.Kevin mengikut
Raul mengumpulkan semua orang didepan Kediaman Kepala Desa dan membuat pengumuman kalau dia sudah mengeksekusi langsung Kepala Desa. Tentunya mereka yang sudah lama ditindas merasa sangat senang dan meneriakkan nama Raul."Desa ini dibawah yuridiksi Wilayah Keluarga Roso dan setelah aku sampai disini aku tidak menyangka akan melihat hal memalukan seperti ini. Setiap Kepala Keluarga di Desa ini akan mendapatkan 80 perak sebagai kompensasi dari dana yang dikumpulkan kepala Desa yang korup. Jumlah ini mungkin tidak seberapa bagi kalian yang sudah menjalani kehidupan yang sulit, namun sisanya akan aku gunakan untuk membangun ulang pertahanan di Desa ini demi kehidupan layak bagi semua orang." Teriak Raul dengan keras."Terimakasih banyak Tuan Muda Raul." Teriak semua orang dengan penuh pujian."Besok aku akan mengurus para Orc dan menghilangkan ancaman, jadi pastikan untuk berjaga dengan baik." Raul membubarkan masa dan berjalan masuk kedalam.Raul me
Setelah memastikan jika semuanya bersih Raul memutuskan kembali malam harinya, penduduk desa yang berpatroli melihat kedatangan Raul dan kepala Harimau Putih yang dia bawa menunjukan sosoknya yang berwibawa. "Tuan Kesatria ini ?" Tanya warga Desa dengan takjub."Aku sudah membersihkan semua hewan buas dan Orc, tapi tetaplah berhati-hati karena mungkin saja ada yang bersembunyi dan terlewatkan. Tapi untuk masalah Orc aku bisa memastikan jika semuanya mati." Raul menjelaskan semuanya.Mereka semua bersorak meneriakkan nama Raul Von Roso, Kevin juga memandang Raul sebagai seseorang yang hebat dan panutannya. Walaupun sikapnya keras dan ketat dalam berlatih namun tidak ada satupun yang sia-sia, Kevin merasakan peningkatan walaupun hanya sedikit.Raul pergi ke Kediaman dan beristirahat sebentar, banyak penduduk desa yang memberikan makanan sebagai bentuk rasa terimakasih mereka. Raul menerimanya dengan baik dan tetap menunjukan sikap bangsawan yang da
Satu bulan berlalu dengan sangat cepat dan seminggu sebelumnya Raul memberikan pengumuman jika dia akan merekrut Prajuritnya sendiri. Seratus orang berkumpul dilapangan terbuka dan kebanyakan mereka adalah tentara bayaran kecil.Bayaran pertahun sejumlah lima belas koin emas termasuk rumah dan makanan dijanjikan, tentunya hal ini banyak menarik mereka yang kuat dan setelah melewati seleksi dari Nick membuat Raul yakin akan kelayakan mereka.Kereta kuda tiba dan sosok Raul keluar dari dalam menarik perhatian mereka semua yang berbaris dengan rapi. Tanpa sadar mereka menundukkan kepala dan memberi hormat, rasa penindasan yang Raul pancarkan sangat mendominasi dan Raul naik keatas panggung."Apakah ini sudah semuanya ?" Tanya Raul kepada Kevin."Benar Tuan... mereka adalah Tentara Bayaran Rank D dan beberapa ada di Rank C. Nick sudah melihat mereka dan seratus orang ini memiliki kemampuan bertarung walaupun belum mewujudkan Aura." Jawab Kevin sambil
Malam harinya Raul pulang ke Kediamannya dan staminanya sudah pulih, sisanya akan diurus oleh Nick dan dia akan menyalin metode lama dari Sekte Iblis agar bisa mereka pelajari.Nuna menyambut kedatangannya dan membawa kue dengan lilin yang menyala, "Selamat berulang tahun Tuan, saya sudah membuat ini ketika Tuan pergi dan tolong buatlah permohonan !""Eh..." Raul sangat terkejut dengan kejutan yang diberikan Nuna.Bahkan dirinya sendiri tidak mengingat kapan ulang tahunnya dan Raul sedikit malu, dia adalah Pendekar Pedang Iblis yang sudah melalui berbagai macam hal buruk seperti rencana licik dan pembunuhan. Namun kali ini dia merasakan sesuatu yang sangat hangat jauh didalam lubuk hatinya, perasaan baru ini tidak akan membuatnya mudah terbiasa."Permohonannya Tuan !" Nuna tersenyum kearah Raul dan menunggunya mengucapkan permohonan."Jika aku membuat sebuah permohonan apakah mungkin itu terwujud ?" Tanya Raul dengan suara yang pelan.