Setelah memastikan jika semuanya bersih Raul memutuskan kembali malam harinya, penduduk desa yang berpatroli melihat kedatangan Raul dan kepala Harimau Putih yang dia bawa menunjukan sosoknya yang berwibawa.
"Tuan Kesatria ini ?" Tanya warga Desa dengan takjub."Aku sudah membersihkan semua hewan buas dan Orc, tapi tetaplah berhati-hati karena mungkin saja ada yang bersembunyi dan terlewatkan. Tapi untuk masalah Orc aku bisa memastikan jika semuanya mati." Raul menjelaskan semuanya.Mereka semua bersorak meneriakkan nama Raul Von Roso, Kevin juga memandang Raul sebagai seseorang yang hebat dan panutannya. Walaupun sikapnya keras dan ketat dalam berlatih namun tidak ada satupun yang sia-sia, Kevin merasakan peningkatan walaupun hanya sedikit.Raul pergi ke Kediaman dan beristirahat sebentar, banyak penduduk desa yang memberikan makanan sebagai bentuk rasa terimakasih mereka. Raul menerimanya dengan baik dan tetap menunjukan sikap bangsawan yang daSatu bulan berlalu dengan sangat cepat dan seminggu sebelumnya Raul memberikan pengumuman jika dia akan merekrut Prajuritnya sendiri. Seratus orang berkumpul dilapangan terbuka dan kebanyakan mereka adalah tentara bayaran kecil.Bayaran pertahun sejumlah lima belas koin emas termasuk rumah dan makanan dijanjikan, tentunya hal ini banyak menarik mereka yang kuat dan setelah melewati seleksi dari Nick membuat Raul yakin akan kelayakan mereka.Kereta kuda tiba dan sosok Raul keluar dari dalam menarik perhatian mereka semua yang berbaris dengan rapi. Tanpa sadar mereka menundukkan kepala dan memberi hormat, rasa penindasan yang Raul pancarkan sangat mendominasi dan Raul naik keatas panggung."Apakah ini sudah semuanya ?" Tanya Raul kepada Kevin."Benar Tuan... mereka adalah Tentara Bayaran Rank D dan beberapa ada di Rank C. Nick sudah melihat mereka dan seratus orang ini memiliki kemampuan bertarung walaupun belum mewujudkan Aura." Jawab Kevin sambil
Malam harinya Raul pulang ke Kediamannya dan staminanya sudah pulih, sisanya akan diurus oleh Nick dan dia akan menyalin metode lama dari Sekte Iblis agar bisa mereka pelajari.Nuna menyambut kedatangannya dan membawa kue dengan lilin yang menyala, "Selamat berulang tahun Tuan, saya sudah membuat ini ketika Tuan pergi dan tolong buatlah permohonan !""Eh..." Raul sangat terkejut dengan kejutan yang diberikan Nuna.Bahkan dirinya sendiri tidak mengingat kapan ulang tahunnya dan Raul sedikit malu, dia adalah Pendekar Pedang Iblis yang sudah melalui berbagai macam hal buruk seperti rencana licik dan pembunuhan. Namun kali ini dia merasakan sesuatu yang sangat hangat jauh didalam lubuk hatinya, perasaan baru ini tidak akan membuatnya mudah terbiasa."Permohonannya Tuan !" Nuna tersenyum kearah Raul dan menunggunya mengucapkan permohonan."Jika aku membuat sebuah permohonan apakah mungkin itu terwujud ?" Tanya Raul dengan suara yang pelan.
Keesokan paginya Raul sudah bersiap-siap dan Nuna sudah mengatur semua pakaiannya, dia tidak menyangka jika Tuan Mudanya akan terlihat cukup tampan dari biasanya. Namun hal ini sangat diperlukan karena Tunangannya akan datang kemari dan Raul harus terlihat bagus.Nick bergegas masuk kedalam dan melapor, "Lapor Tuan.... ada hal mendesak dan Kapten Gin mengatakan jika Kereta Kuda Perdana Menteri saat ini sedang diserang para Bandit ketika perjalanan kemari !" Raul mengambil Pedangnya dan berjalan keluar mengambil Pedangnya, "Suruh mereka semuanya untuk bersiap !" "Baik." Nick sudah menyiapkan semuanya dan Raul menaiki kuda dan memacunya dengan sepuluh orang yang mengikuti dibelakangnya.Untungnya lokasinya tidak terlalu jauh dan Raul bisa sampai dalam waktu 15 menit, sekarang dia hanya bisa berharap jika mereka dapat menahannya sebentar sampai dia tiba disana.Setelah beberapa waktu Raul melihat Kereta kuda yang dikepung puluhan Bandit, R
Nan membuka matanya dan bertanya, "Apakah kau tahu apa penyakit Cucuku ?" "Saat malam tubuhnya akan merasa sangat kedinginan seolah membeku, sebanyak apapun selimut yang digunakan tidak akan berefek apapun dan Alice harus menahannya sampai saraf meridiannya membeku. Saat pagi dia akan mual dan nafsu makanya turun walaupun dia sangat lapar, terkadang dia akan batuk darah bukan begitu." Raul mengatakan semuanya.Nan sangat terkejut bahkan Alice sendiri sangat paham, apa yang dikatakan Raul sepenuhnya benar dan tidak ada yang tahu hal ini kecuali para Apoteker di Istana dan Pelayan yang menjaga Alice.Nan memegang tangan Raul dan bertanya, "Kau menebaknya dengan benar dan apakah ada solusi untuk mengobatinya ?" "Tenanglah Perdana Menteri... bisa dikatakan peluangnya sembuh itu bisa saja tapi sangat sulit untuk melakukannya. Masalahnya Alice akan hidup bersama denganku dan aku akan mengatur Wilayah baru, untuk mengembangkannya butuh banyak dana dan
Malam harinya Nuna mengetuk pintu kamar Raul dengan panik, "Tuan... Nona Alice dia !" Raul membuka pintu kamarnya dan terlihat tenang, "Jangan khawatir... biarkan aku yang mengurusnya, sekarang siapkan bak mandi air panas !" "Baik." Nuna berlari dan segera menyiapkan semuanya.Raul bergegas pergi ke kamar Alice dan udara dingin keluar dari tubuhnya, bahkan selimutnya ikut membeku dan melihat dari raut wajahnya jelas dia menahan rasa dingin yang menusuk sampai ketulang. Raul menggendongnya dan membawa Alice pergi ke kamar mandi, bak dengan air panas sudah disiapkan dan Raul melepaskan pakaian Alice. Segera dia membantunya berendam dan Raul juga ikut melepaskan pakaiannya dan berendam bersama-sama. Nuna sedikit malu dan merasa jika ini tidak pantas, namun Raul tidak peduli sama sekali dan menotok beberapa titik meridian dan membantu Alice melepaskan energi dingin didalam tubuhnya. Tubuh Raul memancarkan energi panas yang saling bertolak
Setelah beristirahat dua hari Raul memanggil semua Tetua Desa dan membahas beberapa rencananya, tentu saja karena umurnya yang masih sangat muda membuatnya sangat diragukan. Pemilik Wilayah sebelumnya juga pada akhirnya gagal dan tidak bisa melakukan apapun, namun walaupun banyak keraguan tidak ada satupun yang berani menyuarakannya.Tetua Desa hanya duduk diam dikursinya dan Raul memeriksa buku catatan, "Apakah ada perintah Tuanku ?" "Sekarang ratusan Budak pekerja sudah datang dan aku ingin meminta bantuanmu soal proyek, memotong pohon dan menyimpan kulitnya untuk dijadikan kertas. Pertama tujuanku adalah memperbaiki ekonomi perdagangan tempat ini agar stok makanan tercukupi." Kata Raul dengan santai."Kalau begitu saya akan segera mengurusnya dan membuat Gudang penyimpanan terlebih dahulu untuk menyimpan kulit Pohon." Tetua Desa itu berdiri dan bergegas keluar untuk melakukan pekerjaannya.Raul pergi kedalam Lab miliknya dan mengambil sebuah b
Raul melihat kearah Pemandu itu dan bertanya, "Kau baik-baik saja !" "Terimakasih banyak Tuanku karena menyelamatkan hidup saya." Pemandu itu berlutut dan menunjukan terimakasihnya."Aku yang menyuruhmu kesini bersama denganku dan keselamatanmu adalah tanggung jawabku. Kalian berlima bereskan semuanya, ambil setiap daging dan pisahkan semuanya. Aku akan segera kembali !" Raul pergi kedepan sendirian dan sebenarnya dia juga tidak terlalu peduli.Raul mengarah kesebuah Gua yang tidak lain adalah sarang Beruang Salju, dia merasakan sesuatu disini dan benar saja banyak Kristal Mana yang siap untuk dipanen. Namun dari pada semuanya terbuang sia-sia lebih baik Raul menggunakan semuanya untuk dirinya sendiri.Setelah semua pekerjaan selesai Raul meminta mereka semua turun dan menunjuk lokasi pertambangan. Para Budak Pekerja akan memulai penambangan ketika semua peralatan sudah siap sepenuhnya, Raul tidak ingin ada gangguan dalam latihannya dan menyegel
Raul seorang diri pergi ke Wilayah Baron Lutar dan sampai tepat didepan Kediamannya, wilayahnya tidak terlalu hebat sama sekali dan dua Penjaga didepan pintu masuk menghadangnya."Katakan Baron Raul Von Roso dari Wilayah Rou datang berkunjung menemui Baron Lutar !" Kata Raul sambil turun dari Kudanya.Salah seorang Penjaga bergegas masuk dan melapor kepada Baron Lutar, namun sampai siang hari Raul dipaksa menunggu. Raul sedikit terpancing emosi namun dia mencoba untuk tetap bersabar, sore harinya Baron Lutar akhirnya keluar dan menatap Raul dengan rendah."Ada maksud apa Baron Raul datang kemari ?" Tanya Lutar dengan senyum yang mengejek.Raul tersenyum dan berpikir jika tindakan Lutar memang disengaja untuk memprovokasinya, alih-alih meminta maaf justru dia memandang rendah kepadanya. Tapi Raul tidak akan melepaskannya dengan mudah sampai dia benar-benar puas."Aku datang kemari untuk memberikan penghormatan sesuai pesan yang kau sampaik